Kelompok 5 Komdat Job 3
Kelompok 5 Komdat Job 3
Nama Praktikan:
1. Tujuan ……………………………………………………………………… 2
2. Dasar Teori
a. RIP………………………………………………………………….4
b. EIGRP………………………………………………………………4
c. OSPF………………………………………………………………. 5
3. Hasil Percobaan……………………………………………………………...6
1
ROUTING STATIS DAN DINAMIS
1. Tujuan
- Mahasiswa mampu memahami cara routing statis.
- Memahami cara kerja routing dinamik OSPF.
- Mengkonfigurasi OSPF pada Router Cisco.
- Mahasiswa memahami konsep routing EIGRP dengan perangkat Cisco.
- Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router
dengan protokol routing RIP.
2. Dasar Teori
Router Cisco adalah salah satu peralatan yang dikeluarkan oleh perusahaan cisco,
digunakan untuk membangun network yang berskala LAN, WAN maupun MAN.
router cisco memiliki fungsi yang sama degan router-router yang lain, yaitu
menghubungkan jaringan dengan network yang berbeda. cisco router menggunakan
table dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Packet data
yang tiba di router akan diperiksa dan akan di teruskan pada alamat yang dituju.
Secara Physical , cisco router juga menggunakan Central Processing Unit (CPU)
seperti yang digunakan di dalam sebuah PC, digunakan untuk memproses lalu lintas
data tersebut dengan sangat cepat dan tepat. seperti komputer, Cisco Router juga
memiliki jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM, dan FLASH yang berguna untuk
membantu kinerja CPU dalam memproses paket-paket data.
Cisco Router juga terdapat sebuah system operasi yang bernama Internetwork
Operating System (IOS). IOS yang terdapat dalam router Cisco, tidak berbentuk GUI
namun berbentuk CLI (Command Line). Oleh karenanya konfigurasi network, hanya
dapat dilakukan dengan Command line.
2
2.2 Routing
3
a. RIP
RIP merupakan jenis routing protokol distance vektor yang sejati. pada
dasarnya hanya dapat menangani hanya 15 hop saja( network ) network ke 16
da seterusnya dianggap tidak terjangkau atau unreachable.RIP akan
mengirimkan routing table yang lengkap setiap 30 detik kepada semua router
yang aktif. RIP berkerja dengan baik pada jaringan - jaringan yang kecil. RIP
tidak efisien untuk jaringan – jaringan yang besar. RIP v1 menggunakan
classful routing , yaitu semua alat yang berada pada jaringan tersebut harus
menggunakan subnet mask yang sama. Oleh karenanya RIP v1 tidak
memberikan informasi subnet mask setiap kali mengirim update routing. RIP
menggunakan tiga jenis timer untuk mengatur unjuk kerjanya
Route Flush Time, merupakan waktu antara sebuah route tidak valid dan
penghapusannya dari table routing.
b. EIGRP
4
Distance Vektor yang classless dan penggabungan antara distance vektor dan
link-state.Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP
router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan.
EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
c. OSPF
5
proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol
OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network
berskala besar.
3. Hasil Percobaan
a. Static Routing
6
dipakai dalam percobaan kali ini adalah routing static dengan cara memasukan IP
address satu persatu pada setiap PC
7
Gambar 4. Memasukana IP address pada PC3
1. PC 0 192.168.1.1 192.168.1.1
2. PC 1 192.168.3.1 192.168.3.2
3. PC 2 192.168.5.1 192.168.5.4
4. PC 3 192.168.7.1 192.168.7.2
Setiap PC akan dimasukan alamat IP sebagai pengenal masing-masing PC, pada tabel
diatas merupakan rangkuaman dari alamat IP dan juga Gateway yang dipakai pada
masing-masing PC.
8
Gambar 5. Memasukan IP address pada Router 1 FastEthernet 0/0
Berikut adalah tabel untuk memetakan semua IP address pada masing-masing Router.
9
RT 4 192.168.6.2 192.168.7.1 -
10
Gambar 8. Melakukan routing pada Router 2
11
Gambar 9. Melakukan pengujian PDU
Pengujian PDU dilakukan pada setiap PC dan dilakuan secara dua arah untuk
memastikan bahwa semua PC telah tersambung.
12
b. OSPF
PC
PC0 192.168.1.2
PC1 192.168.2.2
PC2 192.168.2.3
PC3 192.168.2.4
13
Tabel router-id
ROUTER-ID
RT1 1.1.1.5
RT2 1.1.1.3
RT3 1.1.1.2
RT4 1.1.1.1
RT5 1.1.1.4
1. RT 1
Interface 0/0, Interface 1/0, dan Interface 6/0 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int Ethernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.5.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int Ethernet 1/1
Router(config-if)#ip address 10.10.6.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
14
Mengecek hasil :
Router#show run
2. RT2
Interface 0/0 dan Interface 1/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.5.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
15
Router(config)#int Ethernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.3.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router#show run
3. RT3
Interface 0/0, Interface 1/0 dan interface 6/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
16
Router(config-if)#ip address 10.10.3.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int Ethernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.4.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int Ethernet 1/1
Router(config-if)#ip address 10.10.7.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router#show run
17
4. RT4
Interface 0/0 dan Interface 1/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.7.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int Ethernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
18
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router#show run
5. RT5
Interface 0/0 dan Interface 1/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.4.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int Ethernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.6.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
19
Router#show run
1) RT 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.5
20
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.10.5.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.6.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
2. RT 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.3
Router(config-router)#network 10.10.3.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.5.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
21
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Memastikan konfigurasi ospf pada router 2 : Router#show run
3. RT 3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.2
Router(config-router)#network 10.10.7.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.3.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.4.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Memastikan konfigurasi ospf pada router 3 : Router#show run
22
4. RT 4
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.2
Router(config-router)#network 10.10.7.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
23
5. RT 5
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.4
Router(config-router)#network 10.10.4.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.6.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
24
Melakuakan tes ping pada seperti pada soal
Ping dari
Ke RT 5 Ke RT 2 Ke RT 3
PC 1
10.10.4.2/30 10.10.3.2/30 10.10.4.1/30
IP interface 10.10.6.1/30 10.10.5.1/30 10.10.3.1/30
- - 10.10.7.2/30
Ping dari PC
Ke RT 4 Ke RT 1
1
10.10.7.1/30 10.10.5.2/30
IP interface 192.168.1.1/30 10.10.6.2/30
- 192.168.2.1/24
25
PC1 10.10.5.1/30 (RT 2)
PC1 10.10.4.1/30 (RT 3)
PC1 10.10.3.1/30 (RT 3)
PC1 10.10.7.2/30 (RT 3)
PC1 10.10.7.1/30 (RT 4)
PC1 192.168.1.1/24 (RT 4)
PC1 10.10.5.2/30 (RT 1)
PC1 10.10.6.2/30 (RT 1)
PC1 192.168.2.1/24 (RT 1)
Merupakan salah satu tes ping yang dilakuakan pada PC1 denagn tujuan yang telah
ditentukan oleh soal. Langkah untuk melakuak tes ping adalah Ping dilakukan
menggunakan Commad prompt dari PC 1 yang dibuka melalui tab menu PC > Dekstop
> command prompt. Pada gambar diatas merupaka salah satu tes ping yang dilakukan
26
dai PC 1 menuju 10.10.4.2(RT5). Langkah yang sama juga dilakukan pada semua IP
tujuan, seperti ditampilkan pada tabel hasil tes ping.
Melakukan Tes Traceroute
pengujian traceroute dilakukan dari PC 1. pengujian dilakukan sesuai data :
Ping dari PC
Ke RT 5 Ke RT 2 Ke RT 3
1
10.10.4.2/30 10.10.3.2/30 10.10.4.1/30
IP interface 10.10.6.1/30 10.10.5.1/30 10.10.3.1/30
- - 10.10.7.2/30
Ping dari PC Ke RT 1
Ke RT 4
1
10.10.7.1/30 10.10.5.2/30
- 192.168.2.1/24
HASIL PERCOBAAN:
27
PC1 – Router 2 (10.10.3.2)
PC 1 – Router 3 (10.10.4.1)
PC 1 – Router 3 (10.10.3.1)
PC 1 – Router 3 (10.10.7.2)
28
PC 1 – Router 4 (10.10.7.1)
PC 1 – Router 4 (192.168.1.1)
29
Hub yang dilalui Interface Router yang dilalui
1. 192.168.1.1
2. 10.10.7.2
3. 10.10.3.2
4. 192.168.2.1
Dengan Memutus Salah Satu Link Dan Melaukan Pengujian Ping Dan
Traceroute
Traceroute Ke RT 2
dari PC 1
10.10.3.2/30
Ip interface
10.10.5.1/30
HASIL PERCOBAAN:
PC 1 ke Router 2(10.10.3.2)
30
Hub yang dilalui Interface Router yang dilalui
1. 192.168.1.1
2. 10.10.7.2
PC 1 ke Router 2(10.10.5.1)
31
Hasil ping dari PC 1 menuju IP interface 10.10.5.1/24
c. EIGRP
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang
hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada
CISCO. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router CISCO saja dan
routing ini tidak didukung dalam jenis router yang lain. Topologi yang digunakan pada
EIGRP routing adalah topologi bus. Rangkaian jaringan dapat dilihat pada Gambar
2.2.1 Rangkaian Jaringan EIGRP Routing.
32
Gambar 2.2.1 Rangkaian Jaringan EIGRP Routing
Menambahkan port pada Router 0 dan Router 2 menggunakan physical WIC-1T (pada
Slot 0) dan untuk Router 1 Menggunakan WIC-2T (pada Slot 0). Seperti pada Gambar
2.2.2 (a) Physical WIC-1T dan (b) WIC-2T
33
Gambar 2.2.2 (b) WIC-2T
Konfigurasi Router0
Konfigurasi IP address :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int se0/0/0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exi
Konfigurasi EIGRP :
Router(config)#router eigrp 5
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0
34
Konfigurasi Router1
Konfigurasi IP address :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int se0/0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int se0/0/1
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exi
Konfigurasi RIPv2 :
Router(config)#router eigrp 5
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 192.168.3.0
Router(config-router)#network 192.168.4.0
Konfigurasi Router2
Spoiler:
Konfigurasi IP address :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#int se0/0/0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Konfigurasi RIPv2 :
Router(config)#en
Router(config-router)#network 192.168.4.0
Router(config-router)#network 192.168.5.0
35
Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway
PC 0 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
PC 1 192.168.3.2 255.255.255.0 192.168.2.1
PC 2 192.168.5.2 255.255.255.0 192.168.3.1
b. Ping PC 1 to PC 2
36
c. Ping PC 2 to PC 0
37
Hasil percobaan yang didapat adalah dengan melakukan pengujian pengiriman
pesan antara PC dengan Client PC. Status yang diperoleh dalam pengiriman
pesan adalah Successful untuk setiap PC. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
antar PC sudah terhubung satu dengan yang lain menggunakan EIGRP Routing
dengan melalui router yang telah dikonfigurasi.
3. Jelaskan perbedaan routing RIP dengan EIGRP
RIP
1. Hanya memasukan IP Gateway pada proses routing tidak memerlukan
konfigurasi Jumlah host Terbatas
2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya
sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya
berada.
EIGRP
1. Memerlukan konfigurasi pada setiap routing
2. EIGRP IOS nya bayar
3. Hanya untuk Router Cisco.
4. EIGRP mendukung multiprotocol.
5. Memerlukan fitur loop avoidance.
6. EIGRP tidak ada periodic update.
7. memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
8. EIGRP mempunyai maximum hop count terbatas sampai 224.
9. Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
EIGRP meningkatkan fitur konvergensi dan efesien pengoperasian sinyal.
38
d. RIP
RIP Routing merupakan routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN. Pada
praktikum ini RIP Routing dibuat dengan menggunakan topologi ring pada router dan
topologi bus untuk switch dan PC yang digunakan. Langkah pertama untuk melakukan
simulasi RIP Routing pada cisco adalah membuat jaringan LAN dengan 4 router, 4
switch, dan 4 PC seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.1 Jaringan LAN menggunakan
RIP Routing.
39
Gambar 2.1.2 IP Address PC 1
Lakukan langkah yang sama untuk PC 2,3,dan 4 seperti yang dijelaskan dalam Tabel
1. IP Address pada setiap PC.
40
Gambar 2.1.2 (a) IP Gateway pada fa0/0
41
Gambar 2.1.2 (c) IP Gateway pada eth 1/1
IP Gateway yang dimasukkan ke dalam config dapat dilihat pada Tabel 2. IP Gateway
pada setiap router.
Untuk Router0
42
192.168.8.0
Lakukan hal yang sama pada Router1, 2, dan 3 untuk menghubungkan antar router dan
PC dengan menghubungkan menggunakan IP Gateway dan RIP Routing.
Untuk Router1
Router1
43
Untuk Router2
Router2
Untuk Router3
Router3
44
Jika semua router sudah dilakukan RIP routing maka selanjutnya akan dilakukan
pengujian dengan mengirimkan pesan PC to PC. Sebagai contoh dilakukan pengiriman
pesan jika pesan dapat diterima dengan baik maka status pengirimannya adalah
successful seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.4 Successful pengiriman pesan
45
Pengujian berikutnya PC 4 akan melakukan ping kepada PC 3, maka tes ping yang
dilakukan adalah ping 192.168.3.2 seperti pada Gambar 2.1.6 Tes Ping PC 4 to PC 3
46