Anda di halaman 1dari 7

Kepada Yth:

1. Kepala Puskesmas Bentar


2. Kepala Puskesmas Kaliwadas
3. Kepala Puskesmas Bumiayu
4. Kepala Puskesmas Bantarkawung
5. Kepala Puskesmas Tonjong
6. Kepala Puskesmas Paguyangan
7. Kepala Puskesmas Sirampog
8. Kepala Puskesmas Larangan
9. Kepala Puskesmas Banjarharjo
10.Kepala Puskesmas Siwuluh
11.Kepala Puskesmas Bulakamba
12.Kepala Puskesmas Tanjung
13.Kepala Puskesmas Kemurang
14.Kepala Puskesmas Losari
15.Kepala Puskesmas Ketanggungan
16.Kepala Puskesmas Bojongsari
17.Kepala Puskesmas Jatibarang
18.Kepala Puskesmas Wanasari
19.Kepala Puskesmas Pemaron
20.Kepala Puskesmas Brebes
21.Kepala Puskesmas Pemaron
KERANGKA ACUAN KERJA
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia, dimana
pada tahun 2017 Indonesia menempati urutan tiga besar secara global setelah india dan china.
Laporan dari TB Global tahun 2018 memperkirakan terdapat 842.000 kasus TB baru dan kambuh per
tahun di Indonesia sementara hanya 53% dari perkiraan kasus yang dilaporkan ke Program
Tuberkulosis Nasional (NTP) pada tahun 2017. 74% pasien penderita TB mencari perawatan awal di
fasilitas perawatan kesehatan swasta yang beroperasi di luar sistem perawatan kesehatan publik dan
di luar sistem pengawasan nasional. Meskipun fasilitas swasta berkontribusi cukup banyak dalam hal
penyediaan layanan TB, jumlah notifikasi kasus TB dari fasilitas kesehatan swasta masih relatif rendah
(Rumah Sakit Swasta 8% dan Praktisi swasta 1%) dibandingkan dengan fasilitas pemerintah
(Puskesmas 72% dan Rumah Sakit Umum) 18%).
Studi Analisis Jalur Pasien tahun 2017 di Indonesia menunjukkan bahwa peran fasilitas penyedia
layanan kesehatan publik (Puskesmas dan Rumah Sakit Umum) dalam menemukan dan mengobati TB
adalah 54%, dan fasilitas penyedia layanan kesehatan swasta 42% dan 4% dari yang lain. Namun, tidak
semua kasus TB yang dirawat dicatat dalam sistem pencatatan yang terstandarisasi (SITT), terutama
yang berasal dari penyedia layanan kesehatan swasta. DPM dan klinik primer memberikan kontribusi
notifikasi hanya 1% dan rumah sakit swasta 8%, sedangkan Puskesmas 72% dan rumah sakit umum
18%.
Tim Public-Private Mix (PPM) untuk Kepedulian dan Pengendalian TB merupakan pendekatan
komprehensif untuk keterlibatan sistematis semua penyedia layanan kesehatan dalam pengendalian
TB untuk mencapai target pengendalian TB nasional. Rencana strategis NTP Indonesia 2016-2020
terbaru mengusung strategi untuk melibatkan semua penyedia jasa kesehatan baik publik dan swasta,
dalam memperluas perawatan TB dan keberlanjutan perawatan TB secara komprehensif di bawah
koordinasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten, disebut sebagai “District base Public Private Mix” (D-
PPM)
PPM tingkat kabupaten di Indonesia dibentuk sebagai strategi kerja sama antara umum-umum
(antara NTP dan dan penyedia sektor umum lain seperti puskesmas, rumah sakit umum, penjara dan
layanan kesehatan polisi/militer, dsb), umum-pribadi (antara NTP dan rumah sakit swasta, klinik,
praktisi swasta), dan swasta-swasta (antara rumah sakit swasta dan fasilitas kesehatan lain seperti
laboratorium dan farmasi swasta) didukung oleh organisasi-organisasi profesi dan komunitas, dan di
bawah kepemimpinan atau koordinasi kantor dinas kesehatan kabupaten. PPM tingkat kabupaten
dijalankan oleh tim PPM yang dibentuk oleh Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten, fasilitas umum dan
swasta didukung oleh koalisi organisasi profesi di kabupaten. Tim ditentukan melalui keputusan dari
Kepala Daerah atau Kepala Dinas Kesehatan.
KOPI TB Provinsi Jawa Tengah saat ini sudah terbentuk pada 29 Maret 2018. Sedangkan di 4 Kab.
Dampingan tim IO PPM Jateng (Kab Cilacap, Kab. Banyumas, Kab. Tegal dan Kab. Brebes) telah
terbentuk KOPI TB pada bulan agustus 2019. Kegiatan implementasi KOPI TB antara lain adalah
notifikasi dan outcome kasus TB. Untuk kabupaten/kota paket KOPI TB sudah jelas dengan kerja yang
terukur. Sedangkan yang menjadi tantangan KOPI TB Jateng adalah dukungan bersama-sama dan
variasi terapi/penatalaksanaan TB yang dalam Bahasa Jawa perlu ”disengkuyung” bareng.

B. Tujuan
1. Melatih DPM, klinik, dan staff puskesmas yang masuk dalam jejaring DPPM tentang alur
penemuan, pencatatan dan pelaporan kasus TB untuk dicatat ke dalam Sistem Informasi
Tuberkulosis Terpadu (SITT)
2. Melatih DPM, klinik, dan staff puskesmas dalam penggunaan aplikasi WiFi TB
3. Memperkuat jejaring eksternal DPM dan klinik dengan puskesmas/DHO

C. Hasil
1. DPM, klinik, dan staff puskesmas yang terlatih dalam melakukan penemuan, pencatatan dan
pelaporan kasus TB
2. DPM, klinik, dan staff puskesmas yang terlatih dalam menggunakan aplikasi WiFi TB
3. Rencana kegiatan DPPM selanjutnya untuk masing-masing DPM dan klinik (termasuk MoU
antara DPM dan klinik dengan puskesmas/DHO)
4. MoU dan SOP jejaring eksternal DPM dan klinik dengan puskesmas/DHO
5. Jejaring eksternal: jejaring Diagnosa (jejaring BTA/TCM), akses OAT program, Pencatatan
Pelaporan (wifi TB/lainnya) antara DPM Klinik dan PKM

D. Metode
1. Presentasi
Hari pertama
a. Presentasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
- Pengendalian TBC (kini dan tantangannya)
- Konsep DPPM dan Jejaring
b. Presentasi dari Fasilitator (KOPI TBC Kabupaten)
- Strategi penemuan kasus TBC
- Management TBC
c. Presentasi dari Fasilitator (KOPI TBC Kabupaten
- Management TBC anak
Hari kedua

a. Presentasi dari fasilitator (KOPI TBC Kabupaten)


- Membangun jejaring internal eksternal di FKTP
b. Presentasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten
- Ansit
- Pencatatan dan Pelaporan TBC
2. Sesi tanya jawab
3. Sesi diskusi
4. Rencana kegiatan untuk masing DPM/Klinik (termasuk penetapan hubungan kerja sama antara
DPM/Klinik dengan Puskesmas/DHO)

E. Peserta

NO PUSKESMAS KLINIK ALAMAT BPJS NAMA DPM ALAMAT BPJS


dr. Riana
1 BENTAR - - - BENTAR YA
Harsana

dr. Agung Budi Pengarasan Kec.


2 Bantarkawung - - - YA
Wibowo Bantarkawung

Jl. KH Ahmad
Klinik Siti Jl. KH Ikhsan No
YA dr. Yasin Dahlan YA
Amaliyah 27'
Kalierang
Klinik Siti
Jl. Diponegorog
Aisyiyah YA dr. Fajar Dukuhturi YA
3 Bumiayu No 155
Bumiayu

klinik
muhammadiy Dk. Pojok
YA - - -
ah Penggarutan
penggarutan

Rt 09/ Rw 01
4 kaliwadas - - - dr. Syafi’i YA
Kaliwadas

klinik afiat Jl. Raya


YA - - -
medika Paguyangan
5 Paguyangan Jl Raya
klinik altaz
Paguyangan No. YA - - -
medika
8
KLINIK BENDA TIDA
6 Sirampog - - -
RIZQINA SIRAMPOG K
klinik aisyiyah
muhammadiy Linggapura YA - - -
7 Tonjong ah tonjong

Klinik Ar- Tonjong Ya - - -


rahmah
Klinik
Jl. H. Ilyas No. 3
8 Larangan Muhammadiy YA - - -
Larangan
ah Larangan

Dk. Kedawon
9 Sitanggal - - - dr. Kiswantoro 2/6 YA
Rengaspendawa

Jl. P.
- - - dr. Susani Ali Diponegoro no YA
19
10 Ketanggungan
dr. Wiwik Jl. Dk. Tengah
- - - YA
Sukiranto Ketanggungan

Klinik Banjar Jl Merdeka No.


11 Banjarharjo YA
Medika 145 Banjarharjo

Klinik. Yusuf TIDA dr. Aris Desa Losari Lor


Desa Losari Lor YA
Yakub K Setiawan 2/11

Klinik Magta TIDA


12 Losari Desa Losari Lor - - -
Medika K
Jl. Adipati Arya
Klinik Aluna
Desa YA - - -
medika
Pengabean
13 Bojongsari - - - dr. Haerani Bojongsari YA
Klinik Al Jl. Lombok 1/2
14 Tanjung YA - - -
Madinah Tanjung
Jalan
TIDA
PT BIG Cendrawasih dr. Santoso Jl. Lombok 150 YA
K
15 Tanjung
Kemurang
dr. Tris Budi
- - - Ds. Kersana YA
Raharyo

Jl. Luwungragi
Klinik Adibah YA - - -
Ds. Luwungragi
16 Siwuluh
KLINIK GUNA Jl. Raya
YA - - -
ADHI Petunjungan

KLINIK HATI Desa Karangsari


17 Bulakamba YA - - -
MULIA Rt 07 Rw 01
Klinik
Jl. Raya Klampo dr. Ria riki Jl. Raya
18 Wanasari Pratama YA YA
No. 2 4/1 Wulandari Sawojajar
Aanisah
Jl. Raya
Klinik Umi
19 Jatibarang Kalipucang No. YA - - -
Medika
10 1/1

KLINIK
Jl. Dr. Setya
PRATAMA
Budi Kembang YA - - -
KARTIKA 13
Baru Brebes
BRBS

Poli Klinik Jl. Bayangkara


YA - - -
Bahayangkara No. 1 Brebes
20 Brebes
BP POLRES Jl. Husni
YA - - -
BREBES Thamrin Brebes
Jl. Dr. Setya
Klinik Sehat
Budi No. 09 YA - - -
Setia
Brebes
BP PT. KAI Jl. Jend.
YA - - -
BREBES Sudirman No. 1
Jl. Raya Jl. Hasanudin
klinik dian
Jatibarang dr. Nunuk No. 17
21 Pemaron perdana YA YA
Brebes KM 5 Irgiwati Gandasuli
medika
Pemaron Brebes
1. Hari pertama (73 orang)
a. Klinik target : 26 Klinik (terlampir)
b. DPM Target : 14 DPM (terlampir)
c. Puskesmas Wilayah : 21 (@1 orang, dokter fungsional puskesmas)
d. Dinkes Kab. : 6 orang (Kadinkes, Yankes, kabid P2, Kasie P2P, Wasor, DO)
e. Dinkes Prov : 1 orang
f. Fasilitator (KOPI TB Kab) : 2 orang
g. BPJS Kesehatan : 1 orang
h. Tim IO PPM : 2 Orang

2. Hari kedua (70 orang)


a. Klinik target : 26 Klinik (terlampir)
b. DPM Target : 14 DPM (terlampir)
c. Puskesmas Wilayah : 21 (@1orang, kepala puskesmas)
d. Dinkes Kab. : 5 orang (Yankes, kabid P2, Kasie P2P, Wasor, DO)
e. Fasilitator (KOPI TB Kab) : 1 orang
f. BPJS Kesehatan : 1 orang
g. Tim IO PPM : 2 Orang

F. Tempat dan Waktu


Tempat : Hotel Grand Dian brebes
Waktu : 08.00-16.00 WIB
Hari/Tanggal : Kamis-Jumat, 28-29 November 2019

G. Jadwal acara
Kamis-Jumat, 28-29 November
Waktu Kegiatan PiC
Hari pertama, Kamis 28 November 2019
08.00 – 08.30 Registrasi dan pembukaan Dinkes Kab
08.30 – 09.15 Pengendalian TBC : Kini dan Tantangannya Dinkes Prov (sesi 1)
09.15 – 09.30 Coffee break
09.30 – 10.30 Konsep DPPM Dinkes Prov (sesi 2)
10.30 – 12.00 Strategi Penemuan kasus TBC KOPI TB Kab/
Fasilitator (sesi 1)
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.30 Management TBC KOPI TB Kab/
Fasilitator (sesi 2)
14.30 – 14.45 Coffee break
14.45 – 16.00 TB anak KOPI TB Kab/
Fasilitator (sesi 3)
Hari kedua, Jumat 29 November 2019
08.00 – 08.30 Ulasan hari pertama Fasilitator
08.30 – 09.30 Anist dan Pencatatan Pelaporan kasus TBC Dinkes Kab (sesi 1)
09.30 – 09.45 Coffee break
09.45 – 11.00 Membangun jejaring eksternal KOPI TB Kab/ Fasilitator
11.00 – 12.00 Wifi TB konsep Dinkes Kab (sesi 2)
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.00 Wifi TB Praktik Dinkes Kab (sei 3)
14.00 - 15.00 Sesi diskusi Fasilitator
Diskusi grup antara puskesmas dengan DPM dan (Dinkes Kab)
Klinik di wilayah PKM
- Alur dan standar pemeriksaan
- Pencatatan dan pelaporan
- MoU
15.30 – 16.00 RTL dan penutup Dinkes Kab
H. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini akan didanai oleh Global Fund melalui dana Catalytic Funding IO PPM

I. Penutup

Demikian TOR ini kami susun sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiat

Anda mungkin juga menyukai