Anda di halaman 1dari 38

PANDUAN PELAKSANAAN

POSYANDU REMAJA TERINTEGRASI


Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
PROGRAM KESEHATAN PEDULI REMAJA
UPTD PUSKESMAS WIRADESA
BAB 1: PENJELASAN UMUM

1. PENDAHULUAN
Bencana non alam yang disebabkan oleh COVID-19 telah berdampak pada
meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah
yang terkena bencana serta menimbulkan implikasi pada aspek social ekonomi yang
luas di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan bencana non alam ini sebagai
bencana nasional melalui Keputusan Presiden RI nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai Bencana Nasional.
Dalam situasi pandemic Covid 19 seperti sekarang ini banyak pembatasan
hampir ke semua layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan peduli remaja. Dalam
kondisi keseharian pelayanan, layanan kesehatan remaja masih jauh dari target
kunjungan apalagi seperti kondisi sekarang pada saat pendemi Covid-19 butuh
inovasi ataupun perbaikan pelayanan sehingga pelayanan tidak sampai terhenti.
Seperti para remaja usia sekolah yang memang pada masa ini masih melakukan
Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) sehingga jika kondisinya sakit enggan ke Puskesmas
atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya karena takut tertular, kesibukan
pembelajaran secara daring ataupun adanya ketidaksiapan layanan dari segi tenaga
dan sarana prasarana termasuk alat pelindung diri. Hal ini menyebabkan pelayanan
kesehatan peduli remaja menjadi salah satu layanan yang terkena dampak, baik
secara akses maupun kualitas.
Saat ini Bangka Indonesia umumnya dan masyarakat di Kabupaten
Pekalongan pada khususnya harus memulai adaptasi kebiasaan baru agar tetap
dapat hidup sehat dalam situasi pandemic COVID-19. Adaptasi kebiasaan baru
harus dilakukan agar masyarakat dapat melakukan kegiatan sehari-hari sehingga
dapat terhindar dari COVID-19. Dengan adaptasi kebasaan baru diharapkan hak
masyarakat terhadap kesehatan dasar dapat tetap terpenuhi.
Panduan ini merupakan acuan bagi para remaja’ kader kesehatan remaja
serta tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan remaja di era
adaptasi kebiasaan baru. Diharapkan para remaja tetap mendapatkan pelayanan
yang dibutuhkan dan tenaga kesehatan dapat terlindungi dari penularan COVID-19.
Tujuan disusunnya pedoman ini adalah untuk:
1. Memberikan panduan dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu Remaja mulai
dari tahapan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, monitoring
kegiatan hingga evaluasi kegiatan pada era adaptasi kebiasaan baru.
2. Menjelaskan secara detail mekanisme kegiatan Posyandu Remaja dan hal-
hal lainnya terkait pelayanan kesehatan remaja pada era adaptasi kebiasaan
baru.

1. JENIS KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pembentukan GEN PESAT
Desa/ Kelurahan Koordinasi dengan Kepala Puskesmas
setempat, Tim PKPR di Puskesmas
setempat dan Bidan Desa, Kelompok-
kelompok remaja terkait rencana
pembentukan GEN PESAT
Puskesmas Koordinasi dengan Lintas sektor terkait
rencana pembentukan GEN PESAT
2. Pembekalan Kader GEN PESAT
Desa/ Kelurahan Koordinasi dengan Kepala Puskesmas
setempat, Tim PKPR di Puskesmas
setempat dan Bidan Desa, Kelompok-
kelompok remaja dalam melakukan
pembekalan Kader GEN PESAT
Puskesmas Menyiapkan materi Pembekalan
bekerjasama dengan Tim Pendamping
GEN PESAT
3. Posyandu Remaja Terintegrasi
GEN PESAT Kegiatan Posyandu Remaja dengan
mengembangkan layanan inovasi
tergantung dengan kebutuhan dari masing-
masing kelompok GEN PESAT
Penjelasan masing-masing jenis kegiatan dan Rincian Kegiatan akan dijelaskan
secara terperinci dalam bab yang terpisah.

2. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB


Peran dan tanggung Jawab Tim Pendamping GEN PESAT
 Membaca sepenuhya dokumen Pedoman Kegiatan GEN PESAT. Pastikan
setiap informasi yang tertulis dalam dokumen tersebut dimengerti. Apabila
ada hal-hal yang belum dimengerti, secara aktif harus ditanyakan langsung
kepada bidang / seksi terkait.
 kerjasama yang baik dengan Kecamatan, Desa/ Kelurahan, Puskesmas
setempat, khususnya remaja anggota GEN PESAT untuk memastikan bahwa
kegiatan dilaksanakan.
 Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.
 rutin dan terjadwal melakukan kunjungan supportive supervision ke kegiatan
GEN PESAT.

Peran dan tanggung jawab kader remara yang tergabung dalam GEN PESAT
 Membaca sepenuhya dokumen Pedoman Kegiatan GEN PESAT. Pastikan
setiap informasi yang tertulis dalam dokumen tersebut dimengerti. Apabila
ada hal-hal yang belum dimengerti, secara aktif harus ditanyakan langsung
kepada Tim Pendamping GEN PESAT.
 Mengerti setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakan.
 Menjalin kerjasama yang baik dengan Desa/ Kelurahan setempat,
Puskesmas dan Kecamatan untuk memastikan bahwa kegiatan dilakukan
sesuai dengan prosedur dan tepat waktu.
 Memastikan bahwa indikator kegiatan diukur dan dilaksanakan.

Peran dan tanggung jawab Kabid Kesmas


 Melakukan review dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh kader remaja
GEN PESAT bersama Tim Pendamping GEN PESAT sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan.
 Memberikan bimbingan teknis ke Tim Pendamping GEN PESAT.
 Bertanggung Jawab terhadap seluruh kegiatan GEN PESAT yang dilakukan.
BAB 2: CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Pembentukan GEN PESAT


GEN PESAT (Generasi Peduli Sehat) melibatkan peran serta masyarakat
khususnya adalah generasi muda usia remaja (15 - 25) tahun yang peduli pada
masalah-masalah kesehatan yang dialaminya, yang terjadi di dalam keluarganya
maupun di masyarakat disekitarnya, karena itu lingkup kegiatan GEN PESAT ini
mencakup semua permasalaan kesehatan yang ada dengan mendorong para kader
remaja dalam GEN PESAT menggerakkan remaja-remaja disekitarnya untuk aktif,
kreatif dan inovatif dalam bekerjasama membantu menemukan dan memecahkan
masalah-masalah yang ada terkait kesehatan dirinya dan lingkungannya.

Langkah Pembentukan GEN PESAT di tingkat Desa/ Kelurahan


Tahap persiapannya sebagai berikut :

1. Tim PKPR di tingkat Puskesmas harus mempunyai data sasaran usia


remaja di Desa/ Kelurahan terkait terlebih dahulu terutama pada Desa/
Kelurahan lokus kegiatan
2. Tim PKPR Puskesmas berkoordinasi dengan Bidan Desa setempat
dan Kepala Puskesmas terkait rencana pembentukan GEN PESAT di
wilayahnya.
3. Tim Puskesmas berkoordinasi dengan Camat dan Kepala Desa/
Kelurahan terkait terutama pada lokus kegiatan untuk menjelaskan
rencana pembentukan GEN PESAT, menentukan tempat dan waktu
pelaksanaan kegiatan
4. Tim kemudian berkoordinasi dengan Tim Pendamping GEN PESAT
tingkat Kabupaten untuk menentukan rincian kegiatan yang akan
dilaksanakan
5. Tim menentukan siapa saja yang akan diundang termasuk kelompok
remaja sekolah, kelompok remaja keagamaan dan kelompok-kelompok
remaja pekerja
6. Tim melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan

Tahap pelaksanaan kegiatan :


1. Tim menjelaskan maksud dan tujuan dibentuknya GEN PESAT dengan
semua latar belakang yang terkait
7. Tim menjelaskan tentang kebijakan, program yang berkaitan serta
konsep kegiatan GEN PESAT
8. Tim melakukan penggalangan tim kemudian menyusun kepengurusan
GEN PESAT di Desa/ Kelurahan tersebut.
9. Tim melakukan pembagian tugas untuk kepengurusan yang ada.
10. Setelah terbentuk kepengurusan dan uraian tugas dan perannya
masing-masing kemudian membuat kesepakatan bersama bahwa
GEN PESAT di Desa/ Kelurahan tersebut resmi terbentuk
11. Tim kemudian menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

Ketentuan Penyelenggaraan :
1. Pengarah : Camat wilayah setempat
2. Peserta : Kelompok Remaja desa/ Kelurahan, Karang Taruna,
Organisasi pemuda keagamaan, remaja pekerja dan lainnya.
3. Acara : Pada dasarnya acara bersifat dinamis, dapat disusun sesuai
dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan kondisi setempat.

2.2 .Pembekalan Kader GEN PESAT


GEN PESAT (Generasi Peduli Sehat) dalam tujuan jangka panjang kegiatannya
adalah perbaikan status gizi bayi dan balita, diantaranya pencegahan kasus
stunting, penurunan angka bayi dan balita gizi buruk dan gizi kurang. Sesuai life
cycle kegiatan dalam rangka perbaikan status gizi bayi dan balita ini tidak hanya
terfokus pada upaya perbaikan gizi pada kelompok usia tersebut tetapi juga
intervensi-intervensi kegiatan terkait dari semua aspek yang difokuskan pada 1000
hari pertama kelahiran. Upaya ini bukan sesuatu yang mudah karena sekalipun
persiapan yang dilakukan saat remaja dilakukan secara matang tetapi berbagai
masalah kesehatan dapat muncul terutama saat mulai kehamilan. Oleh karena itu
pendampingan yang dilakukan terhadap GEN PESAT ini amatlah penting untuk
menciptakan generasi-generasi mendatang yang lebih sehat.

Kader GEN PESAT akan diberikan pembekalan dan pelatihan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas setempat bekerjasama dengan Tim Pendamping GEN PESAT dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan.

Melalui pembekalan dan pelatihan ini diharapkan para kader GEN PESAT:
1. Memiliki kemampuan dan bekal dalam menjalankan perannya sebagai mediator
dan fasilitator antara remaja sebayanya yang menghadapi berbagai macam
masalah kesehatan.
2. Dapat memberi penjelasan tentang kesehatan remaja dan permasalahannya,
yang meliputi tumbuh kembang, kesehatan reproduksi remaja, IMS/ HIV-AIDS,
pengenalan konsep gender, pengenalan pentingnya persiapan usia nikah,
perilaku hidup bersih dan sehat, penyakit tidak menular.
3. Diharapkan data menjadi kader pendamping dalam pemenuhan ASI eksclusif,
pendamping ibu hamil resiko tinggi.
4. Menjadi konselor sebaya yang handal yang dapat membantu petugas PKPR
dalam menemukan sedini mungkin masalah kesehatan yang dihadapi klien
remaja
5. Memberikan informasi/ pengetahuan yang benar tentang kesehatan remaja

Ketentuan Penyelenggaraan :
1. Pengarah : Kepala Puskesmas wilayah setempat
2. Peserta : Setiap remaja yang berada dalam jalur formal maupun non formal,
di sekolah atau perguruan tinggi (SMA/ MA/ SMK/ Akademi/ Universitas),
maupun luar sekolah (pesantren, klub olah raga, kelompok seni, Karang
Taruna, Pramuka, remaja masjid/ kelompok keagamaan lain dan sebagainya)
termasuk remaja yang bekerja, remaja yang putus sekolah dan anak jalanan.
3. Pelatih : Tim Pendamping GEN PESAT Dinas Kesehatan Kabupaten
Pekalongan,
4. Penyelenggaraan harus memperhatikan Protokol Kesehatan, pembatasan
jumlah peserta, jaga jarak, penyediaan tempat CTPS dan menggunakan
masker saat kegiatan berlangsung dan durasi acara harus menjadi perhatian.
Metode Pembekalan :
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Curah pendapat
3. Studi kasus
4. Bermain peran
5. Simulasi
6. Diskusi Kelompok

Materi Pembekalan :
Untuk Pembekalan GEN PESAT diberikan materi sebagai berikut :
No. MATERI PEMBEKALAN PEMATERI

I MATERI DASAR Tim Pendamping GEN


Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja PESAT
(PKPR) di Puskesmas

II MATERI INTI PEMBEKALAN Tim Pendamping GEN


1. Tumbuh Kembang Remaja PESAT
2. Kesehatan Reproduksi Remaja
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)/ Infeksi
Saluran Reproduksi
4. HIV AIDS
5. Penyalahgunaan NAPZA
6. Pengenalan Konsep Gender
7. Pendidikan ketrampilan Hidup Sehat
8. Pelayanan Kesehatan Remaja dengan
konsep HEADSSS
9. Teknik konseling kesehatan remaja bagi
Konselor Sebaya
10. Posyandu Remaja
III MATERI PENUNJANG Tim Pendamping GEN
1. Dinamik PESAT
a Kelompok
2. Gizi
3. Pelayan
an Kesehatan sebelum hamil
4. Rencan
a pengembangan/ inovasi kegiatan
5. Rencan
a Tindak Lanjut

Sumber referensi yang dapat digunakan adalah:


1. Depkes RI, Direktorat Kesga, Materi Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja, 2003
2. Kemenkes RI, Kurikulum Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR), 2011
3. Kemenkes RI, Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, 2018

2.3 Posyandu Remaja Terintegrasi

Posyandumerupakan salahsatubentukUpaya KesehatanBersumberDaya


Masyarakat(UKBM) yangdikelola dan diselenggarakan dari,oleh, untukdanbersama
masyarakatdalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memperdayakanmasyarakatdan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperolehpelayanan kesehatandasar untukmempercepatpenurunanangka
kematian ibudan anak.
Posyanduremaja merupakan salahsatu bentuk UpayaKesehatanBersumber
DayaMasyarakat (UKBM)yangdikeloladandiselenggarakan dari,
oleh,untukdanbersama masyarakat termasuk remaja
dalampenyelenggaraanpembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikankemudahandalammemperoleh pelayanan kesehatan
bagi remaja untuk meningkatkan derajatkesehatan dan keterampilanhidup sehat
remaja.
PelayanankesehatanremajadiPosyanduadalah pelayanankesehatan
yangpeduliremaja, mencakupupayapromotif danpreventif,meliputi:
KeterampilanHidupSehat (PKHS),kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwadan
pencegahan penyalahgunaanNapza, gizi, aktifitasfisik, pencegahan Penyakit Tidak
Menular(PTM)danpencegahankekerasanpada remaja.

TujuanKegiatan Posyandu Remaja

1. Tujuan Umum
Mendekatkanaksesdan meningkatkancakupan layanankesehatanbagiremaja.
2. Tujuan Khusus
A. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan,pelaksanaandan
evaluate Posyandu Remaja
B. Meningkatkan Pendidikan KeterampilanHidup Sehat(PKHS)
C. Meningkatkanpengetahuandanketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
D. Meningkatkanpengetahuanterkaitkesehatan
jiwadanpencegahanpenyalahgunaanNapza
E. Mempercepatupaya perbaikan gizi remaja
F. Mendorongremajauntukmelakukanaktifitas fisik
G. Melakukan deteksi dini dan pencegahanPenyakit TidakMenular(PTM)
H. Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahankekerasan

FungsiPosyandu Remaja

1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalamalihinformasi


danketerampilandalam rangka meningkatkan derajatkesehatan dan
keterampilanhidup sehat remaja menjelaskan maksud dan tujuan
dibentuknya GEN PESAT dengan semua latar belakang yang terkait
2. Sebagai wadahuntuk mendekatkan pelayanan kesehatanyangmencakup
upayapromotifdan preventif,meliputi: PendidikanKetrampilanHidup Sehat
(PKHS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan
penyalahgunaanNapza,gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak
Menular(PTM)dan pencegahankekerasanpada remaja.
3. Sebagaisurveilansdanpemantauankesehatan remaja diwilayahsekitar

Lokasi

Posyandu remaja berada disetiap desa/kelurahan. Biladiperlukandanmemiliki


kemampuan, dimungkinkanuntukdidirikandiRW,dusun atau sebutanlainnya
yangsesuai. Tempatpelaksanaan kegiatanPosyanduRemaja disesuaikandengan
kondisi didaerah. SetiapPosyanduRemaja beranggotakanmaksimal50 remaja.Jika
dalamsatu wilayah terdaftarlebihdari50 remaja, makawilayah
tersebutdapatmendirikanPosyanduRemajalainnya.

Pembentukan dan Pemantauan Kegiatan

Pembentukandanpemantauan kegiatan PosyanduRemaja sebagai berikut:


1. Pembentukan Posyandu Remaja dilakukan melalui MMD berdasarkan SMD
2. Pemilihan Pengurus dan Kader PosyanduRemaja. Pemilihan pengurus dan
kaderPosyandu Remajadilakukanmelaluipertemuan khusus dengan
melibatkan komunitas remaja setempatserta mengundangparatokoh dan
anggotamasyarakat.Undangandipersiapkan olehPuskesmasdan
ditandatanganioleh KepalaDesa/Lurah. Pemilihandilakukan secara
musyawarahmufakatsesuaidengan tatacaradankriteria yang berlaku.
3. Orientasi Pengurus dan Pelatihan KaderPosyanduRemaja.
Sebelummelaksanakan tugasnya,kepada pengurus dan
kaderterpilihperludiberikan sosialisasidanorientasi/pelatihan. Sosialisasi
ditujukan kepada. Pengurus Posyandu Remajadan
orientasi/pelatihanditujukan kepada Kader PosyanduRemaja,yang
keduanyadilaksanakan olehPuskesmas sesuaidenganpedoman
yangberlaku.Pada waktu menyelenggarakan sosialisasi pengurus, sekaligus
disusun rencanakerja (Planof Action)Posyandu Remajayangakan
dibentuk,lengkap denganwaktudan tempat penyelenggaraan,pelaksanadan
pembagian tugas,saranadanprasaranayangdiperlukan.
4. Pelaksanaan PosyanduRemaja. Pengurusdan kaderyangtelahmengikuti
orientasi danpelatihan,selanjutnya mengorganisasikandiri kedalamwadah
Posyandu Remaja. Kegiatan utama Posyandu RemajayakniPKHS,
kesehatan reproduksi remaja, giziremaja,aktivitasfisik, kesehatanjiwa dan
pencegahanpenyalahgunaanNapza,penyakit tidak menular,pencegahan
danpenanganan kekerasan pada remaja. Peresmian
PosyanduRemajadilaksanakan dalamsuatu acara
khususyangdihadiriolehpimpinan daerah,tokoh sertaanggota masyarakat
setempat.
5. PenyelenggaraandanPemantauanKegiatanPosyanduRemaja.
SetelahPosyanduRemajaresmi dibentuk, dilanjutkandengan pelaksanaan
kegiatan PosyanduRemaja secararutin,berpedoman padaPetunjuk
TeknisPenyelenggaraan Posyandu Remaja yangberlaku.Secara berkala
kegiatanPosyanduRemajadipantau olehPuskesmas, yanghasilnyadipakai
sebagai masukanuntukperencanaan dan pengembangan
PosyanduRemajasecara lintassektoral.
6. Pada masa adaptasi kebiasaan baru, penyelenggaraan pelayanan posyandu
remaja harus memperhatikan protokol kesehatan seperti pelayanan yang bisa
dijangkau secara online/ daring baik mulai dari pendaftarannya maupun
konsultasinya. Pelayanan tetap harus memperhatikan durasi pelayanan.
Beberapa pelayanan tertentu seperti penimbangan dapat ditiadakan terlebih
dahulu untuk pertimbangan keamanan dan keselamatan. Pengunjung wajib
mengenakan masker, melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum memasuki tempat pelayanan dan menjaga jarak selama proses
menunggu,

Pengorganisasian

1. Struktur Organisasi
StrukturorganisasiPosyanduRemajaditetapkan
olehmusyawarahmasyarakat(MMD)padasaatpembentukan
PosyanduRemaja.Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel,sehingga
dapatdikembangkansesuaidengan kebutuhan, kondisi,permasalahandan
kemampuan sumberdaya.Strukturorganisasiminimal terdiri daripembina, ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara sertaanggotayangterdiridari Kader
KesehatanRemajadanseluruhremajadiwilayah terkait
dibawahbinaanKepalaDesa/Lurah setempat.
2. Pengelola Posyandu
PengelolaPosyandu Remajaadalah unsur masyarakat, lembaga
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan,lembagaswadaya masyarakat,
lembaga mitra pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih-bersedia-mampu dan
memilikiwaktuserta kepedulian terhadap pelayanankesehatanremaja.

Kedudukan Posyandu Remaja

1. Kedudukan Posyandu Remaja terhadapPemerintah Desa/Kelurahan


Pemerintahdesa/kelurahan adalah instansi pemerintah yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan di desa/kelurahan.Kedudukan
posyandu terhadap pemerintah desa/kelurahanadalahsebagai wadah
pemberdayaan masyarakatdibidang kesehatandansosial
dasarlainnyayangsecara kelembagaannya dibina oleh pemerintah
desa/kelurahan.
2. KedudukanPosyanduterhadapKelompokKerja(Pokja)Posyandu
Pokja Posyandu adalah kelompok kerja yang tugasdan fungsinyamempunyai
keterkaitan dalampembinaan, penyelenggaraan/
pengelolaanPosyanduyangberkedudukan di desa/ kelurahan.Kedudukan
posyanduremaja terhadappokjaadalahsebagaisatuanorganisasi
yangmendapatbinaan aspekadministratif, keuangan,danprogram dari pokja.
3. KedudukanPosyanduRemajaterhadapberbagaiUKBM
UKBM adalahbentukumumwadah pemberdayaan masyarakatdibidang
kesehatan, yangsalah satu di antaranyaadalah posyandu.
KedudukanposyanduterhadapUKBM dan
berbagailembagakemasyarakatan/LSMdesa/kelurahan
yangbergerakdibidangkesehatan adalahsebagaimitra.
4. KedudukanPosyanduRemajaterhadapForumPeduli KesehatanKecamatan
ForumPeduliKesehatanKecamatan adalah wadahpemberdayaan masyarakatdi
bidang kesehatan yangdibentukdari,oleh danuntuk masyarakatdi
kecamatanyangberfungsi menaungidan mengkoordinasikansetiapUKBM.
Kedudukan PosyanduRemaja terhadapForum Peduli
KesehatanKecamatanadalahsebagai satuan organisasi yang mendapat
arahandan dukungan sumberdaya dari ForumPeduli KesehatanKecamatan.
5. Kedudukan Posyandu Remaja terhadapPuskesmas
Puskesmas adalahunitpelaksana teknisDinas Kesehatan
Kabupatenyangbertanggung jawabmelaksanakanpembangunankesehatandi
Kecamatan.Kedudukan Posyandu Remaja terhadapPuskesmasadalahsebagai
wadah pemberdayaan masyarakatdi bidangkesehatan
yangsecarateknismedisdibinaolehPuskesmas.

KaderPosyandu Remaja

KaderPosyanduRemajamerupakanbagian dari KaderKesehatan Remaja.Adapun


yangbisadipilih menjadi KaderPosyandu Remaja adalah:
1. Remajausia 10-18tahun
2. Berjiwa kreatif,inovatifdankomitmen
3. Mausecara sukarelamenjadikader
4. Berdomisili di wilayah Posyandu Remaja berada
KaderPosyanduRemajayangsudah tidaklagi berusia remaja
jugadapattetapbergabungdalam kegiatan PosyanduRemaja.
KaderPosyanduRemaja juga dapatbergabung denganorganisasi
remajalainnyasepertiSakaBakti Husada/saka lainnyadalamgerakanpramuka,
KarangTarunaatauorganisasi yanglain.

Peran dan tanggung jawab para pelaksana kegiatan dalam Posyandu Remaja:

1. Kader Remaja GEN PESAT


Peran dan Tanggung Jawab
a. Sebelum hari pelaksanaan PosyanduRemaja,antara lain:
1) Menyebarluaskan hari pelaksanaan PosyanduRemaja
melaluipertemuanwargasetempatatau melalui media komunikasi yang
tersedia, termasuk media sosial.
2) Melakukan pendaftaran secara online atau menghubungi nomer kader
posyandu remaja agar dapat disiapkan terlebih dahulu
3) MempersiapkantempatpelaksanaanPosyanduRemaja sesuai
kesepakatan.
4) Melakukan persiapan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
1) Mempersiapkan sarana PosyanduRemaja, termasuk mediaKIE.
2) MelakukanpembagiantugasantarKaderPosyanduRemaja
3) Berkoordinasidenganpetugas kesehatan dan petugasterkait .
b. Pada hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain:
1) Melakukan desinfeksi 30 menit sebelum kegiatan dimulai
2) Memastikan ketersediaan air mengalir dan sabun untuk cuci tangan
3) Mempersiapkan petugas untuk pengukuran suhu badan
4) Mempersiapkan APD bagi petugas
5) Melaksanakan kegiatan Posyandu Remajamengacupadasistem 5(lima)
Langkah(dapat dilihatdibab V) jika perlu untuk penimbangan sementara
tidak dilaksanakan dulu
6) SetelahPosyanduRemajaselesai, kader danpetugas Puskesmas
melengkapi pencatatandanmembahas hasilkegiatanserta merencanakan
tindaklanjut (termasuk menilai/mengevaluasi hasil
kegiatandanmerencanakankegiatanhari Posyandupadabulanberikutnya).
7) Melakukan desinfeksi kembali setelah pelayanan selesai
c. DiluarharipelaksanaanPosyanduRemaja, antara lain:
2. Tenaga Kesehatan

Peran dan Tanggung Jawab

Kehadiran tenaga kesehatan diPosyandu Remajasatu


kalidalamsebulan.Perantenaga kesehatan pada pelaksanaan Posyandu Remaja
antara lain:
a. MembimbingkaderdalampenyelenggaraanPosyanduRemaja
b. Memastikan tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
c. Memastikan bahwa tempat pelayanan telah terdesinfeksi terlebih dahulu
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja
a. Melaporkan hasilnya kepada Puskesmas serta Menyusunrencana kerjadan
melaksanakan upayaperbaikan sesuai dengankebutuhanPosyanduRemaja.
b. Melakukandeteksidini terhadap masalah Kesehatanpadaremaja melalui
anamnesis HEEADSSS.
c. Melakukan konseling dengan jadwal atau via daring apabila diperlukan
3. Instansi atau Lembaga terkait

Peran dan Tanggung Jawab

a. Camat,selakupenanggungjawabKelompokKerjaOperasional (Pokjanal) Kec:


1) Mengkoordinasikanhasilkegiatandan tindaklanjut kegiatanPosyanduRemaja
2) Memberikandukungan dalam upaya meningkatkankinerja PosyanduRemaja
3) Melakukanpembinaanuntuk terselenggaranya kegiatanPosyandu Remaja
b. Lurah/KepalaDesaatau sebutanlain,selaku penanggung
jawabPokjaPosyanduRemaja Desa/Kelurahan:
1) Memberikandukungan kebijakan,sarana dandana untuk
penyelenggaraanPosyanduRemaja
2) Mengkoordinasikan penggerakanremaja untukdapathadir padaharibuka
PosyanduRemaja.
3) Mengkoordinasikan peran kader PosyanduRemaja, pengurusPosyandu dan
tokoh masyarakat untuk berperan aktifdalam penyelenggaraan Posyandu
Remaja.
4) Menindaklanjutihasil kegiatanPosyandu Remajabersama Lembaga
PemberdayaanMasyarakat (LPM), LembagaKemasyarakatanatau sebutan
lainnya.
5) Melakukanpembinaanuntuk terselenggaranya kegiatanPosyandu
Remajasecarateratur.
c. Instansi/Lembagaterkait:
1) BAPPEDA berperandalamkoordinasi
perencanaanumum,dukunganprogram dananggaran serta evaluasiterkait
pengembanganPosyandu Remaja
2) Badan/Kantor/DinasPemberdayaan MasyarakatdanPemerintahan
Desa (BPMPD):berperan dalamfungsi koordinasi
penyelenggaraanpembinaan, penggerakanperanserta masyarakat,
pengembangan jaringankemitraan, pengembangan metodependampingan
masyarakat,teknisadvokasi, fasilitasi, pemantauandansebagain
3) Dinas Kesehatan : berperan dalam
membantupemenuhansaranaprasarana pelayanan kesehatan (pengadaan
alat timbangan, distribusi bukupemantauan kesehatan remaja,obat-
obatandan vitamin) serta dukungan bimbingan tenagatekniskesehatan
4) BKKBN,dalamhal iniadalahLembagadi bawahnyayangberadadi
tingkat Kabupaten:berperan dalam membantu peningkatan
kualitasKaderKesehatan Remaja, melalui pelatihanpeer educator
danpeerconselor,serta penyediaan materi pendukungkegiatanPosyandu
Remajaseperti,leaflet,lembar balik, peralatanpermainanedukatif, dll
5) DinasPendidikan:berperandalam penggerakanperanserta
masyarakat sekolah danPendidikanluarsekolah, misalkan
melaluijalurprogramUpaya KesehatanSekolah(UKS),dBs
1) DISPORA:berperandalampembinaan pengorganisasian KaderKesehatan
Remajadi tingkat kecamatandengan pembekalan materi
leadership,pemberdayaan remaja (pemuda), termasukketerampilan
remaja(pemuda)
2) Kantor Wilayah Kementerian Agama, dalamhal iniadalah
Lembagayangadadi bawahnyaditingkatKabupaten:berperan dalam
penyuluhanmelaluijalur agama, persiapanimunisasibagicalonpengantin,
penyuluhan di pondok-pondokpesantren danlembaga pendidikan
keagamaan, mobilisasi dana-dana, dan lainnya.
3) Dinas/ institusi/ lembaga lain yang potensial dalam pembinaanposyandu
remaja sesuaikebijakandaerah.
d. KelompokKerja(Pokja)Posyandu(lihatbabVI)
e. Tim PenggerakPKK
1) Berperan aktif dalam penyelenggaraanPosyanduRemaja.
2) Penggerakanperansertamasyarakat dalam kegiatan PosyanduRemaja.
3) Penyuluhan,baikdi Posyandumaupundi luarPosyandu.
f. TokohMasyarakat/ForumPeduliKesehatanKecamatan(apabilatelah terbentuk):
1) Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan
PosyanduRemaja.
2) Menaungi dan membina kegiatanPosyanduRemaja.
3) Menggerakkan remaja/masyarakatuntuk dapathadirdan berperanaktifdalam
kegiatan PosyanduRemaja.
g.Organisasi Kemasyarakatan/LSM:
1) Bersama petugas Puskesmasberperan
aktifdalamkegiatanPosyanduRemaja,antaralain:pelayanan kesehatan
masyarakat, penyuluhan,penggerakan kadersesuaidengan minatdanmisi
organisasi.
2) Memberikandukungan saranadandana untukpelaksanaan
kegiatanPosyandu Remaja.
h.Swasta/Dunia Usaha:
1) Memberikandukungan saranadandana untukpelaksanaan
kegiatanPosyandu Remaja.
2) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalampelaksanaan kegiatanPosyandu
remaja.
4. Tim Penggerak PKK
Peran dan Tanggung Jawab
1) Berperan aktif dalam penyelenggaraanPosyanduRemaja.
2) Penggerakanperansertamasyarakat dalam kegiatan PosyanduRemaja.
3) Penyuluhan baik di Posyandumaupundi luarPosyandu
5. TokohMasyarakat/ForumPeduliKesehatanKecamatan:
Peran dan Tanggung Jawab

1) Menggali sumber daya untuk kelangsunganpenyelenggaraan


PosyanduRemaja
2) Menaungi dan membina kegiatanPosyanduRemaja
3) Menggerakkan remaja/masyarakatuntuk dapathadirdan berperanaktifdalam
kegiatan PosyanduRemaja.
6. Organisasi Kemasyarakatan/ LSM :

Peran dan Tanggung Jawab


1) Bersama petugas Puskesmasberperan
aktifdalamkegiatanPosyanduRemaja,antaralain:pelayanan kesehatan
masyarakat, penyuluhan,penggerakan kadersesuaidengan minatdanmisi
organisasi.
2) Memberikandukungan saranadandana untukpelaksanaan kegiatanPosyandu
Remaja.
7. Swasta/ Dunia Usaha

Peran dan Tanggung jawab

1) Memberikandukungan saranadandana untukpelaksanaan


kegiatanPosyanduRemaja.
2) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalampelaksanaan kegiatanPosyandu
remaja.

IntegrasiKegiatan

1. Posbindu PTM
Dalampelaksanaannya kegiatan PosbinduPTM untukremaja usia15-18thn
diberikan juga kegiatan pelayananposyandu remaja,seperti konseling
menggunakan anamneses HEEADSSS,pemberiantablet tambah darah/vitamin,
konseling, KIE dan pengembanganketrampilan.

2. KelompokKader KesehatanRemaja(KKR)
KaderPosyanduRemajamerupakan bagiandari KKR,sehingga
KaderPosyanduRemajadapat terlibatdalam kegiatan KKRpadaumumnya.
Selainitu kegiatan Posyanduremaja dapat diintegrasikan dengan
kegiatanKKRyangsudah ada sebelumnya.Yang termasukdalamkegiatan KKR
antara lain:
a. KarangTaruna
b. KelompokPIK-Remaja
c. SakaBakti Husada

3. KelompokKeagamaan
Kelompok keagamaan untukremajaseperti remaja
masjid,IPNU,IPPNU,IkatanPemuda
Muhamadiyah,Parisade,RemajaGerejaataupun organisasikeagamaan
untukremajayanglain yangadadi wilayahjugadapatdijadikan sebagai
cikalbakalpembentukanPosyanduRemaja,yaitu dengan
merekrutanggotanyasebagaipengurus posyanduremajaataupundengan
menyisipkan kegiatan PosyanduRemajapada setiapagenda
rutinbulananorganisasikeagamaantersebut.

Pembiayaan PosyanduRemaja
Adapun sumber-sumberpembiayaanPosyandu Remajadapatberasal
dariAPBN,APBDProvinsi, APBDKabupaten PekalongantermasukAnggaran
DanaDesa (ADD)dan sumber-sumberdanalainnyayangtidak mengikat.Danatersebut
digunakanuntuk:
1. Pembinaan peningkatan kapasitas petugas kesehatandanKader
PosyanduRemaja
2. Biaya operasional kesekretariatan pokja PosyanduRemaja
3. Biaya operasional pembinaan, supervisi, bimbinganteknis
4. Dukungan biaya operasional Kader PosyanduRemaja,

JENISKEGIATAN POSYANDU REMAJA

A. Kegiatan Utama
Dalam pelaksanaan Posyandu Remaja, kegiatan utama yangharusada adalah:
1. PendidikanKetrampilanHidup Sehat(PKHS)
a. KIEyang diberikan:
1) Memberikaninformasidanpengetahuan tentangkecerdasanmajemuk
2) Melakukansosialisasidanpenanaman10 kompetensi PKHS yaitu:
a) Kesadarandiri
b) Empati
c) Pengambilankeputusan
d) Pemecahanmasalah
e) Berpikirkritis
f) Berpikirkreatif
g) Komunikasiefektif
h) Hubunganinterpersonal
i) Pengendalianemosi
j) Mengatasistress
b. Pelayanankesehatan yang diberikanyaitu:
1) Identifikasi danpengembangan kecerdasan majemukbagi remajayang
pertamakali datang
2) Pelayanankesehatanberupa konseling

2. KesehatanReproduksiRemaja
a. KIEyang diberikan:
1) KesehatanReproduksi,yangmencakup tentangpemberianinformasi
tentang organreproduksi remaja, masa pubertas,
proseskehamilan,menstruasai,KB, penyakitmenularseksual,
infeksimenular seksual, genderdanpendewasaanusia perkawinan
2) HIVdanAIDS,mencakuppemberian informasi seputar
penularan,pencegahan dangejala HIV dan AIDS
b. Pelayanankesehatan yang diberikan :
1) Konselingtentangkesehatanreproduksi (masalahatau
gangguanhaid,pubertas, dll)
2) KonselingHIV&AIDS
3) VCT jikadiperlukan
4) Merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan
3. Masalah Kesehatan Jiwa dan PencegahanPenyalahgunaanNAPZA
a. KIEyang diberikan:
Pemberian informasimasalahkesehatanjiwa dan NAPZA padaremaja
b. PelayananKesehatanyang diberikan :
1) Skrining masalah psikososial remaja denganmenggunakan
instrumenPediatricSymtomChecklist(PSC)
2) Konseling masalahkesehatanjiwadan penyalahgunaan NAPZA
3) Merujuk ke fasilitas kesehatanapabila
didapatkanpermasalahankesehatanjiwa dan penyalahgunaan NAPZA

4. Gizi
a. KIE yang diberikan:
1) Gizi seimbangbagi remaja
2) Pencegahanmasalahgizi pada remaja:
a) KEK
b) Obesitas
c) Anemia
b. Pelayanankesehatan yang diberikan :
1) Pengukuran Antropometri (BB, TB, LPdanLILA)
2) Penilaian status gizi berdasarkanIMT/Umur
3) Penilaiananemiapada remajaterutama remajaputri
menggunakanpemeriksaan tanda klinisdanapabilamemungkinkan
dapat dilakukan pemeriksaankadar Hb secara laboratorium
sederhana
4) Pemberian tablet tambah darah (TTD)bagiremajaputri
5) Penyuluhandan konselinggizi
6) Merujuk ke fasilitaspelayanankesehatan jikadiperlukan

5. Aktivitasfisikpadaremaja
a. KIEyang diberikan:
1) Pentingnya melakukan aktivitas fisik setiap hari
2) Jenisaktifitas fisikyangdapatdilakukan setiap hair
b. Kegiatandi PosyanduRemaja
Kegiatanaktivitasfisikyangdapatdilakukan di
PosyanduRemajaantaralainperegangan atausenamsehatbugarsecara
bersama-sama, kegiataninibertujuanuntuk memicu
remajamelakukanaktifitasfisik setiap harinya.

6. PenyakitTidakMenular(PTM)
a. KIE yangdiberikan:
1) Jenis Penyakit Tidak Menular misalnyaKanker, Diabetes, Stroke,dll
2) Dampak dan bahaya Penyakit TidakMenular
3) Upayapencegahan faktorrisiko Penyakit TidakMenular melalui
perilakuCERDIK (Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkanasaprokok,Rajinaktivitasfisik, Dietsehatdengan
kaloriseimbang, Istirahat cukupdanKelola stress).
b. Pelayanankesehatan yang diberikan :
1) DeteksidinifaktorrisikoPenyakitTidakMenular:
a) Anamnesis riwayatpenyakit keluarga dan penyakit sendiri
b) Pengukurantekanandarah
c) Pemeriksaan gula darah dankolesterolbiladitemukanindividuyang
datangtergolongobesitas dan atau mempunyai riwayat keluarga
penyandangDiabetes
d) Pemeriksaan gangguan penglihatan
danpendengaranminimal1(satu)kali dalam1tahun.
2) Konseling faktor risiko Penyakit TidakMenular
3) Merujuk ke fasilitas kesehatan bila ditemukansatuataulebihfaktor
risiko PenyakitTidakMenularseperti obesitas,
tekanandarahtinggi,kadar guladarah tinggi.

7. PencegahanKekerasanpadaRemaja
a. KIEyang diberikan:
Pemberianinformasi tentangfaktor risiko kekerasan,dampakdan
pencegahan tindak kekerasan.
b. Pelayanankesehatan yang diberikan :
1) Melakukanrujukan kefasilitas kesehatan padaremaja yangdiduga
mengalami tindakkekerasan.
2) Melakukan pendampingankorban kekerasansebelum dansesudah
rehabilitasi bersama pihak terkait (petugas Puskesmas,jaringan
layanan pusatperlindungan anak misalpolisi,
rumahaman,LKSA/Panti,P2TP2Adan lainnya)
8. Penyuluhan lain terkait isu kesehatan lain, misalnya:
a. Kecelakaan LaluLintas
b. Penyakit menular yang sedang terjadi di masyarakat dan lainnya

B. Kegiatan Pengembangan atau Tambahan


Kegiatan pengembangan dilakukan apabila masyarakatdiwilayahtersebut
merasaada masalah kesehatandiluar8 kegiatanutamayangjugaperlu
diselesaikan.Penetapan kegiatanharus mendapat dukungan dariseluruh
masyarakatyang tercermin darihasilSurveyMawasDiri (SMD)dandisepakati
melaluiforumMusyawarahMasyarakatDesa(MMD).
Penambahan kegiatan pengembangan dilakukan
apabila8kegiatanutamatelahdilaksanakan dengan baik,dan
tersediasumberdayasertasumberdana yangmendukung.
Beberapa kegiatan yang dapat dijadikan sebagai kegiatanpengembangan antara
lain adalah:
1. BinaKeluargaRemaja
2. Pemilihan dutakesehatan remaja
3. Kampanye kesehatan di luar kegiatanrutinPosyanduRemaja
4. Pelatihankewirausahaan remaja
5. Perayaan haribesarnasional
6. Peningkatankerjasamadengandunia usaha
7. Pendampingan Ibu Hamil Resiko tinggi oleh Kader Gen Pesat
8. Pendampingan balita gizi buruk dan gizi kurang oleh kader GEN PESAT

PENYELENGGARAANPOSYANDU REMAJA GEN PESAT


A. Langkah-langkah pada Pelaksanaan PosyanduRemaja GEN PESAT
PosyanduRemaja diselenggarakan dan digerakkan olehKaderPosyandu Remaja
dengan bimbingan teknisdariPuskesmas dansektorterkait.Padasaat
penyelenggaraanPosyanduRemaja minimal jumlah kaderadalah5
(lima)oranguntukmemenuhi5 langkah kegiatan yangdiselenggarakan.Langkah-
langkahyangdilaksanakanpadaposyanduremajaadalahsebagaiberikut.

Langkah Kegiatan Pelaksana


Pertama Pendaftaran Kader GEN PESAT
1. Pengisian daftar hadir
2. Untuk kunjungan pertama kali,
remajamengisi formulardata diri dan
pengisian formatau kuesioner
kecerdasan
majemuk (form terlampir)
Kedua Pengukuran Kader GEN PESAT
1. Penimbangan BeratBadan (BB)
2. Pengukuran TinggiBadan(TB)
3. Pengukuran Tekanandarah(TD) dan
4. Lingkar LenganAtas (LILA)dan
Lingkar Perut
5. Pengecekananemia untukremaja
putri secara klinis,apabila adatanda
klinis anemiadirujuk ke
fasilitaskesehatan.

Ketiga Pencatatan Kader GEN PESAT


Kader melakukan pencatatan hasil
pengukuran kedalam buku
registerdanBuku Pemantauan Kesehatan
Remaja
Keempat PelayananKesehatan Kader
Pelayanan kesehatan GENPESATataukade
diberikansesuaidengan permasalahan r bersama petugas
antara lain: kesehatan
1. Konseling sesuaipermasalahan yang
dialami remaja, dapatmenggunakan
anamnesis HEEADSSS
2. Pemberian tablet tambah darah/
Vitamin
3. Memberikankonseling atau
menjelaskan hasil pengisian
kuesioner kecerdasanmajemuk
4. Merujukremajake fasilitas kesehatan
jikadiperlukan
Kelima KIE Kader GEN PESAT
Kegiatan dilakukan secara bersama-
sama seperti:
1. Kegiatan penyuluhan, pemutaran film
bedah buku, dan lainnya
2. Pengembangan keterampilan (soft
skill) seperti membuat kerajinan
tangan, ketrampilan berwirausaha
dan lainnya
3. Melaksanakan senam/ peregangan

B. Waktu Penyelenggaraan
PosyanduRemajaGEN PESAT dilaksanakan sekalisetiapbulan.
Haridanwaktupelaksanaan kegiatan sesuaidengan hasil
kesepakatan.Apabilamemungkinkan, kegiatan
PosyanduRemajadapatdiintegrasikan dengan penyelenggaraanposbindu,
PPKS(PusatPelayanan KeluargaSejahtera),pertemuan karangtaruna,atau
kegiatanremaja lainnya.

C. TempatPenyelenggaraan
Tempat penyelenggaraaanPosyanduRemaja sebaiknyaberada pada tempatyang
mudah dijangkauoleh remaja. Tempatpenyelenggaraan tersebutdapatdisalah
satu rumahwarga,halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/RT/dusun,
tempatKarang Tarunaatau tempatkhususyang
dibangunsecaraswadayaolehmasyarakat.Selainitu,dapatjugadilakukanditempatdi
manaremaja biasaberkumpul. Selama masa adaptasi kebiasaan baru perhatikan
tentang tempat dan lokasi penyelenggaraan, kapasitas ruangan dan kesiapan
melakukan desinfeksi sebelum dan sesudah kegiatan.

D. Sarana danPrasarana
Saranayang diperlukanuntukkegiatanPosyandu
Remajaadalahgedungsebagaitempatpelaksanaan kegiatan,seperti
gedungkelurahan,RWataupun tempatlain yang layak.
Prasarana yangdiperlukanantara lain adalah:
1. TimbanganBB
2. Microtoise
3. AlatukurLILA / pitaLILA
4. Alatukurlingkarperut /meteran
5. Alatukurtekanandarah
6. BukuregisterPosyanduRemaja
7. BukuRaporKesehatanku/BukuPemantauanKesehatanRemaja
8. Media KIE (cetakdan elektronik)
9. SetPKPR

E. Pencatatan danPelaporan
1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh kadersegera setelah kegiatan
dilaksanakan.Pencatatandapat
dilakukandenganmenggunakanformatbakusesuaidenganprogram kesehatan,
Sistem InformasiPosyandu(SIP)atau Sistem InformasiManajemen(SIM)yakni:
a. Register data remaja yang terdaftar diPosyanduRemaja
b. Bukupemantauankesehatanremaja
c. Bukucatatankegiatanpertemuanyang
diselenggarakanolehPosyanduRemaja.
d. Bukucatatankonseling
e. Bukupengelolaankeuangan
f. Bukuinventaris saranadan media KIE
g. dan dokumentasilain-lainsesuai kegiatan yang dilaksanakandan
kebutuhanPosyandu Remaja yangbersangkutan.

2. Pelaporan
Pelaporan kegiatanPosyanduRemajadilaporkan ke
DesadanPengelolaProgramKesehatanUsia SekolahdanRemajaPuskesmas
(terintegrasi dengancatatanpelaporankesehatan remaja).

KELOMPOK KERJA(POKJA)POSYANDU REMAJA

PosyanduRemajamerupakan salah satubentukUKBM (UpayaKesehatan


BersumberdayaMasyarakat) yang dikeloladari,oleh,untukdan bersama
remaja.Wadah yangmengkoordinasikanpembinaan Posyandu Remaja
adalahPokjaPosyanduRemajayaitumerupakanbagian dariPokjanalPosyanduditingkat
kecamatan.Pokja PosyanduRemaja dibentukdandisahkan oleh Kepala
Desa/Lurah,bertanggungjawab kepadaPokja Posyandu yangadadi
desa/kelurahan.PokjaPosyanduRemaja ini mengkoordinasikanberbagai
upayapembinaanyang berkaitandenganpeningkatan fungsidan kinerja
PosyanduRemajadiwilayahkerjanya.

A. Kepengurusan Pokja Posyandu Remaja

Unsur-unsuryangdudukdalam pengorganisasian Pokja Posyandu Remaja tidak


terbatas pada komponeninstansipemerintahsaja,tetapijugadapat melibatkanunsur-
unsurlainseperti :Lembaga Profesi,Perguruan Tinggi,LSM,Swasta/Dunia
Usaha,ormas dansebagainya.
Pembina: Kepala Desa/Lurah
Anggota:
1. Unsur Pemerintah:kelurahan, puskesmas,dinas pendidikan, dinas sosial, PLKB
(petugas PenyuluhLapanganKB),Kanwil Agama, Polsek,
Koramil,P2TP2A,KUA,danunsur pemerintah lainnya.
2. UnsurMasyarakat:Karang Taruna,PKK,ormas, LSM,perguruan
tinggi,organisasiprofesi,dunia usaha.

B. Kedudukan Pokja Posyandu Remaja terhadapPokjanalPosyandu

Secaraorganisasi,Pokjanal Posyandudi Kabupaten Pekalongan, kedudukan


organisasisecara fungsional bertanggung jawabkepada Gubernurdi Propinsi Jawa
Tengah, kepada Bupati Pekalongan ditingkat Kabupaten, dan kepadaCamatdi
tingkat Kecamatan.
Sedangkan PokjaPosyandudiDesa/Kelurahan bertanggungjawab
kepadaKepalaDesa/Lurah. KedudukanPokjaPosyanduRemaja,adadi tingkat
desa/kelurahan.

C. Prinsip-Prinsip Pengorganisasian PokjaPosyandu Remaja

1. Musyawarah mufakat
2. Strukturorganisasi sederhanadankayafungsi dan memungkinkan inovasi
3. Kedudukan pokja posyandu remaja setara denganpokjalainnya
4. Fungsidanperanmasing-masingunsurdalam kepengurusan
disesuaikandengankompetensi
5. Mengutamakanprinsipkoordinasi dankonsultasi
6. Memanfaatkan sumberdaya dan potensi yang ada di masyarakat.

D. TugasPokokdanFungsiPokjaPosyanduRemaja

Secara garisbesarPokjaPosyandu remaja mempunyai


tugaspokokdanfungsisebagai berikut:
1. Menyiapkandatadaninformasitentangkeadaan
maupunperkembangankegiatanyangberkaitandengan kualitas program,
kelembagaan danSDM/pengelolaprogram
2. Menyampaikanberbagaidata, informasidan masalah
kepadainstansi/lembagaterkaituntuk penyelesaian tindaklanjut
3. Menganalisismasalahdan kebutuhan intervensi programberdasarkan pilihan
alternatif pemecahan masalah sesuaidenganpotensi dan kebutuhanlokal
4. Melaporkanhasilpelaksanaankegiatandan melakukan koordinasi kepada
Kepala Desa/Lurah dan puskesmas
5. Menyusun rencanakegiatantahunan
6. Mengupayakan sumber-sumber pendanaan dalam mendukung operasional
Posyandu Remaja
7. Melakukanbimbingan,pembinaan,fasilitasi, advokasi,pemantauan
danevaluasipengelolaan program/kegiatanPosyanduRemajasecara rutin dan
terjadwal
8. Memfasilitasipenggerakandan pengembangan partisipasi, gotong royongdan
swadayamasyarakat dalammengembangkanPosyanduRemaja
9. Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan
BAB 3 :PEMBINAANPOSYANDU REMAJA

3.1 Bentuk Pembinaan danPengawasan


Bentuk pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui :
1. MenteriDalamNegerimelakukanpembinaandan pengawasandi
tingkatProvinsi terhadap pelaksanaan layanankesehatandasardan
layanansosial dasarlainnya diPosyandu
2. Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasandi
tingkatKabupaten/Kota terhadap pelaksanaan layanankesehatandasardan
layanansosial dasarlainnya diPosyandu
3. Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasandi
tingkatKecamatan terhadap pelaksanaan layanankesehatandasardan
layanansosial dasarlainnya diPosyandu
4. Camat melakukan pembinaan danpengawasan terhadap pelaksanaan
layanankesehatan dasar danlayanankesehatan sosialdasarlainnyadi
PosyanduRemaja Desa/Kelurahan
5. KepalaDesa/Lurah melakukanpembinaan terhadap pelaksanaan
layanankesehatan dasar danlayanansosial dasarlainnyadi Posyandu
Remaja
Pembinaandanpengawasansebagaimanatersebut di atasdilakukanmelalui:
1. Sosialisasi
2. Rapat koordinasi
3. Konsultasi
4. Workshop
5. Lomba
6. Penghargaan
7. Orientasi dan Pelatihan

3.2 Monitoring danEvaluasi


1. Monitoring
Monitoringadalahsuatu kegiatanyangdilakukan dalamrangkapengawasanatau
pengendalian programPosyanduRemaja,agar program tersebutsesuaidengan
kebutuhan,makaumpan balikdari lapangansangatdiperlukan. Monitoring
dilakukansecaraterusmenerus,baikterhadapprogram maupun proses
pelaksanaan guna penyempurnaan lebih lanjut.
a. Tujuan Monitoring
Mengetahuisejauh manamanfaatatau kegunaandari
programPosyanduRemaja yangtelahdilaksanakan,serta untuk mengetahui
kendaladanhambatanyang mungkin terjadipada pelaksanaan program
dankegiatannya.

b. SasaranMonitoring
Sasaran monitoringdalampelaksanaandan pengelolaanprogram
PosyanduRemaja adalah
1) KaderPosyanduRemaja GEN PESAT
2) PokjaPosyanduRemaja GEN PESAT.

Monitoring dilakukan oleh Petugas PKPR atau tenaga


kesehatandariPuskesmas setempatdanPokjaPosyandusetempatpada setiap
jenjangdenganlangkahsebagai berikut:
1) PokjaPosyandumelakukan monitoring
terhadappelaksanaankegiatanPosyandu Remajadi Kelurahan/Desa
2) Kepala Desa atauLurah selaku Ketua PokjaPosyanduRemaja
melakukan monitoringterhadap pelaksanaan
programPosyanduRemajasecara terus menerus
3) Monitoring diverifikasi dengan melihat data,
wawancaraataupengamatan.
4) Hasilmonitoringdicatatpadainstrumen monitoring.

c. Hasil yangdiharapkan
Hasildapatdilihatdaricapaianindikatorinput, prosesdanoutput
1) IndikatorInput
a) Jumlah kader dalam PosyanduRemaja
b) Kader yang telah mendapatkan pelatihankaderkesehatanremaja

2) Indikator Proses
a) Tersedianya tempat untuk melaksanakan kegiatanPosyandu
Remaja
b) Tersedianya perlengkapan penunjang kegiatanPosyandu Remaja
seperti microtoise,timbanganBB,
alatukurtekanandarah,meterandanalatukurLILA
c) TerlaksananyakegiatankonselingdiPosyanduRemaja
d) Terlaksananya kegiatan KIEdiPosyanduRemaja
e) Tersedianya buku rapor kesehatanku/ buku pemantauan
kesehatanremaja.
f) Adanyadokumentasikegiatandalam bentukbuku regiaterataubuku
pencatatan
g) Tersedianya buku pedomanPosyanduRemaja
3) IndikatorOutput
a) Seluruh kader telahmengikuti pelatihankaderkesehatan remaja
b) Terpenuhinya perlengkapanyang diperlukandalam
kegiatanPosyandu Remaja
c) Minimal dalam 1tahun50%materi KIEyangtelahdirencanakan untuk
diberikantelahtersampaikan
d) Tersedianya pelaporan dan pencatatan kegiatanPosyandu Remaja

2. Evaluasi
Evaluasi adalahsalahsatu kegiatanpembinaan melalui prosespengukuranhasil
yangdicapai dibandingkandengan sasaranyang telah ditentukan
sebagaibahanpenyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan Posyandu
Remaja.
a. Tujuan Evaluasi
1) Memberikanumpanbaliksebagai dasar penyempurnaan
programpembinaan dan pengembangan.
2) Mengukur keberhasilanseluruhprogram
yangdilaksanakanpadaakhirkegiatan
b. SasaranEvaluasi
1) Remaja sebagai sasaran kegiatanPosyanduRemaja
2) Pengelolaan programpadasetiapjenjang
c. Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh
kegiatanPosyanduRemaja,prosesmaupunhasil pelaksanaannya.
d. Unsur-unsuryang dievaluasi adalah
1) Capaian program dalam kegiatanPosyanduRemaja
2) Mekanisme pelaksanaankegiatan
3) Tingkat keberhasilanmaupun ketidakberhasilan kegiatanPosyandu
Remaja
e. TehnikEvaluasi
Penilaiandapatdilaksanakanmelaluidiskusi kelompokterarah.

3.3 TingkatPerkembanganPosyandu Remaja


Perkembangan masing-masingPosyanduRemaja tidaksama.
Dengandemikian,pembinaanyang dilakukan untuk masing-
masingPosyanduRemaja jugaberbeda.Secaraumum, tingkatperkembangan
PosyanduRemajadibedakan atas4tingkatsebagai berikut:
1. PosyanduRemaja Pratama
a. PosyanduRemajaPratamaadalahPosyandu Remajayangbelum
mantap,yangditandai oleh kegiatanbulanan PosyanduRemaja
belumterlaksanasecararutin(kurangdari8kalidalamsetahun)sertajumlahkad
ersangat terbatas yaknikurang dari 5(lima)orang.
b. Penyebabtidak terlaksananya kegiatan rutin bulananPosyanduRemaja,
disamping karena jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena
belumsiapnya masyarakat.
c. Intervensiyangdapatdilakukanuntuk perbaikanperingkat adalahmemotivasi
masyarakat sertamenambahjumlahkader.
2. PosyanduRemaja Madya
a. PosyanduRemaja MadyaadalahPosyandu Remaja yangsudah
dapatmelaksanakan kegiatan8-9 kalipertahun,denganrata-rata
jumlahkadersebanyaklima orang ataulebih, tetapi cakupan 8 (delapan)
kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari50%.
b. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan
peringkatadalahmeningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan
masyarakatsebagai motivatorsertalebih menggiatkan kader dalam
mengelola kegiatan PosyanduRemaja.
3. PosyanduRemaja Purnama
PosyanduRemajaPurnamaadalah Posyandu Remajayangsudah
dapatmelaksanakan kegiatan10-11 kalipertahun,denganrata-rata jumlahkader
sebanyaklima orang ataulebih,
cakupankedelapankegiatanutamanyalebihdari50%,mampu
menyelenggarakanprogram tambahan.
4. PosyanduRemajaMandiri
PosyanduRemaja MandiriadalahPosyandu Remajayangsudah
dapatmelaksanakan kegiatan 12 kalipertahun,dengan rata-rata jumlahkader
sebanyaklimaorang ataulebih,
cakupankedelapankegiatanutamanyalebihdari50%,mampu
menyelenggarakanprogram tambahan,serta memilikisumberpendanaan
secaraswadaya.
DAFTAR PUSTAKA

KementerianKesehatanRI.2017.PetunjukPelaksanaan PelayananKesehatan
JiwaDiSekolahTerintegrasi Program UsahaKesehatanSekolah (UKS).Jakarta:
KementerianKesehatan

KementerianKesehatanRI.2016.Pedoman Umum
ProgramIndonesiaSehatdenganPendekatanKeluarga. Jakarta:
KementerianKesehatan

KementerianKesehatanRI.2015.PedomanOptimalisasi Potensi Kecerdasan


Majemuk (Multiple Intelligence) padaRemaja. Jakarta:KementerianKesehatan

KementerianKesehatanRI.2015.Petunjuk Teknis PenjaringanKesehatan


danPemeriksaanBerkaladi SatuanPendidikan Dasardan Menengah.Jakarta:
KementerianKesehatan

KementrianKesehatan RI.2015.Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta:


Kementerian Kesehatan
KementerianKesehatan RI.2014.PedomanStandar
NasionalPelayananKesehatanPeduliRemaja (PKPR).
Jakarta:KementerianKesehatan

KementerianKesehatan RI.2013.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan

Pemberdayaan MasyarakatBidang Kesehatan.Jakarta: KementerianKesehatan.

BadanKependudukan danKeluarga Berencana


Nasional.2012.PedomanPengelolaanPusat Informasi
danKonselingRemajadanMahasiswa (PIK R/M). Jakarta:BKKBN

KementerianKesehatan RI.2011. Strategi Nasional PenerapanPolaKonsumsi


MakanandanAktivitasFisik untuk MencegahPenyakitTidakMenular.Jakarta:
KementerianKesehatan

KementerianKesehatanRI.2011.PedomanPelatihan
Dokter Kecil.Jakarta:KementerianKesehatan

Anda mungkin juga menyukai