DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SERASAN
JalanPantaiSisi, DesaPangkalan, Kec.Serasan
Kode Pos : 29781 Email : pkmserasan@gmail.com
SERASAN
Pembinaan Posyandu, Poskestren, Posyandu remaja, Pos UKK dan UKBM lainnya
I. PENDAHULUAN
B. Tujuan Khusus
1. Memantau Posyandu Aktif yang ada di wilayah kerja kecamatan Serasan
2. Memantau pencatatan dan pelaporan kader sesuai kegiatan
3. Membina kerja sama dengan lintas sektor karena memerlukan dukungan
terutama dari pihak Desa.
B. METODE
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi penyampaian materi
tentang indikator posyandu aktif.
C. MEDIA
Media yang digunakan ada laptop dan infocus untuk pemaparan materi, lembar
materi tentang indikator posyandu aktif.
E. PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan dibebankan pada Dana BOK
F. PELAKSANA
Kegiatan dilakukan oleh petugas Promkes, Ketua UKM dan di dampingi Kepala
Puskesmas
VII. EVALUASI
Kegiatan evaluasi akan dilakukan terhadap :
Jumlah sasaran/ target sasaran
Kinerja kader
Keterlibatan lintas sektor
IX. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat
meningkatkan stara posyandu pada masing-masing Desa
Mengetahui Serasan, ………………………..2022
KepalaPuskesmasSerasan Pelaksana Program……………..
Pertemuan Berkala Kader Kesehatan untuk P2P (Sosialisasi Cara pengisian Formulir
PHBS Rumah Tangga kepada Kader PHBS/ Kader Dasawisma
I. PENDAHULUAN
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Kader memahami secara tepat dan benar cara pengisian formulir PHBS Rumah
Tangga sesuai yang dijelaskan oleh petugas kesehatan
B. Tujuan Khusus
1. Membina Kader dalam pengisian Formulir PHBS Rumah Tangga
2. Memantau pencatatan dan pelaporan kader dalam pengisian formulir
3. Monitoring kader benar turun langsung melakukan pendataan
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. KegiatanPokok :
Melakukan sosialisasi dan penjelasan mengenai cara pengisisan
formulir pendataan PHBS rumah tangga.
2. Rincian kegiatan
Seluruh kader di kumpulkan di satu tempat untuk di jelaskan
cara pengisian formulir PHBS rumah tangga
Kader melakukan pengisian absensi
Petugas kesehatan membagikan formulir pendataan PHBS
kepada kader sesuai jumlah KK masing-masing kader
Petugas menjelaskan secara benar dan jelas tentang cara
pengisian formulir dengan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dan tidak ambigu.
Petugas memberikan satu contoh soal dan meminta kader untuk
mengisi, setelah selesai di diskusikan bersama
Tahap tanya jawab jika ada kader yang kurang memahami.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
C. SASARAN
Seluruh Kader PHBS atau kelompok dasawisma di masing-masing desa
D. METODE
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi penyampaian materi
tentang cara pengisian formulir pendataan rumah tangga ber-PHBS sesuai
formulir baku yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna
E. MEDIA
Media yang digunakan formulir pendataan PHBS rumah tangga
G. PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan dibebankan pada Dana BOK
H. PELAKSANA
Kegiatan dilakukan oleh petugas Promkes, Ketua UKM
VII. EVALUASI
Kegiatan evaluasi akan dilakukan terhadap :
Jumlah Rumah Tangga
Kinerja kader
IX. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat
menghasilkan pengisian formulir yang benardan jelas yang dilakukan oleh
kader
I. PENDAHULUAN
Pembanguna kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujuskan masyrakat yang (1) memiliki prilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, (2) mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu (3) hidup dalam lingkungan yang sehat dan
(4) memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Untuk mewujudkan itujuan tersebut, Puskesmas tidak hanya
melakukan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang bersifat kuratif
(penyembuhan penyakit), tetapi juga mengintegrasikan kegiatan UKP dengan
kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang berfokus pada pemeliharaan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
III. TUJUAN
a. TujuanUmum
Meningkatnya rumah tangga sehat di wilayah kerja Puskesmas Serasan
b. TujuanKhusus
1. Meningkatkan pengetahuan,kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
2. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
IV. KEGIATAN
Kegiatan Pokok :
1. Perencanaan program kegiatan
2. Pelaksanaan survey PHBS Rumah tangga
3. Mengentry hasil survey dalam SIM PHBS
4. Membuat laporan hasil untuk dikirim ke DINKES Kabupaten Natuna
5. Monitoring dan evaluasi program
Rincian Kegiatan :
1. Pelaksana upaya Promkes menyusun rencana, kerangka acuan dan prosedur
survey
2. Pelaksana Promkes membuat jadwal survey PHBS, monitoring dan evaluasi
kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat dan sasaran. Kegiatan-
kegiatan tersebut dikomunikasikan dengan masyarakat melalui media yang telah
ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah:
B. METODE
Metode kegiatan dilakukan dengan cara melakukan pertemuan dan survey
oleh kader/masyarakat.
C. MEDIA
Media yang digunakan yaitu kuesioner, ATK, laptop dan LCD proyektor.
E. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan didanai dari BOK
F. PELAKSANA
Kegiatan dilaksanakan oleh Kader Kesehatan Desa (Kader PHBS) yang
didampingi oleh petugas kesehatan.
VI. HASIL/KELUARAN
1. Mengetahui jumlah Rumah Tangga yang ber-PHBS di wilayah Kecamatan
Serasan.
2. Semakin meningkatnya peran serta masyarakat dalam ber-PHBS
VII. EVALUASI
1. Pengisian kuesioner sudah dilakukan pada masyarakat dan sudah direkap
oleh tim survey.
2. Hasil rekapan diinput dalam SIM PHBS dan terlaporkan ke DINKES
Kabupaten Natuna
I. PENDAHULUAN
Pemberdayaan masyarakat meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan.Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan
tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan Kepala Desa/Kelurahan,
Petugas Puskesmas dan Bidan Pustu,polindes.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri
oleh perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah terutama yang
erat kaitan dengan kemungkinan kejadian luar biasa (KLB), kegawatdaruratan
dan rencana yang ada di desa serta merencanakan penanggulangannya.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga
desa untuk membahas hasil survey mawas diri dan merencanakan
penangulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri
(Depkes RI, 2007).
III. TUJUAN
a. Tujuan SMD
1. Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
2. Mengkaji dan menganalisa masalah kesehatan lingkungan dan perilaku
3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung
upaya mengatasi masalah kesehatan
4. Diperolehnya dukungan kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
b. Tujuan MMD
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan wilayahnya
2. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan
3. Masyarakat menyusun rencana-rencana kerja untuk menanggulangi
masalah kesehatan
4. Diperolehnya dukungan kelurahan/desa dan pemuka masyarakat dalam
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.
IV. KEGIATAN
Kegiatan Pokok :
Rincian Kegiatan :
1. Penanggung jawab upaya puskesmas menyusun rencana, kerangka acuan dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
2. Penanggung jawab dan pelaksana membuat jadwal survey mawas diri, MMD
(perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan yang melibatkan peran serta
masyarakat dan sasaran). Jadwal dibuat selama 1 tahun.
3. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan dengan masyarakat melalui media
yang telah ditetapkan.
4. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan upaya puskesmas yang bersumber dari
swadaya masyarakat dan kontribusi swasta.
A. SASARAN
Sasaran program dalam kegiatan Survey Mawas Diri dan Musyawarah
Masyarakat Desa ini adalah penanggung jawab program, tokoh/pemuka
masyarakat, lintas sektor, kader kesehatan dan kelompok masyarakat.
B. METODE
Metode kegiatan dilakukan dengan cara melakuakan pertemuan dan survey
oleh kader/masyarakat.
C. MEDIA
Media yang digunakan yaitu kuesioner, ATK, laptop dan LCD proyektor.
E. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan didanai dari BOK
F. PELAKSANA
Kegiatan dilaksanakan oleh Petugas Kesehatan dibatu oleh Kader Kesehatan
Desa.
VI. HASIL/KELUARAN
1. Mengetahui masalah yang ada di desa/kelurahan
2. Masyarakat bisa menyusun rencana kegiatan bersama dengan petugas
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan di desa mereka.
VII. EVALUASI
1. Pengisian kuesioner sudah dilakukan pada masyarakat dan sudah direkap
oleh tim survey.
2. Penyajian data textular, tabular, grafikal
IX. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang
sesuai dengan tahapan usianya. Untuk memantau tumbuh kembang anak
dengan baik maka para orang tua, tenaga kesehatan, pendidik, kader dan
tenaga lainnya yang berminat dalam tumbuh kembang anak, perlu mengetahui
sekaligus mengenali ciri-ciri serta prinslp tumbuh kembang anak, seperti: pada
usia berapa akan muncul gerakan, kata-kata maupun perilaku tertentu pada
seorang anak dan pada usia berapa kemampuan tersebut digantikan dengan
gerakan, kata - kata dan perilaku yang lebih matang. Oleh karena proses
tumbuh kembang anak hampir sama, maka mengetahui ciri-ciri dan prinsip
tumbuh kembang anak akan memudahkan para orang tua dalam memberikan
stimulasi tumbuh kembang sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan
anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal.
Apabila perkembangan anak sesuai dengan ciri-ciri perkembangan pada
usia tertentu berarti anak berhasil menyesuaikan diri secara normal. Melalui
deteksi dini tumbuh kembang anak, penyimpangan dimana tumbuh kembang
anak tidak sesuai dengan keadaan normal, dapat diketahui secara dini. Dengan
demikian tenaga kesehatan dapat melakukan intervensi dini, yang tentu saja
hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan intervensi yang dilakukan
kemudian.
Upaya pembinaan tumbuh kembang anak diarahkan untuk meningkatkan
kesehatan fisik, mental dan psikososial anak. Upaya tersebut dilakukan sedini
mungkin sejak di dalam kandungan, dengan perhatian khusus pada bayi dan
anak balita yang merupakan "masa kritis" dan "masa emas" bagi kelangsungan
tumbuh kembang anak. Pembinaan tumbuh kembang anak merupakan salah
upaya prioritas dalam mempersiapkan anak Indonesia menjadi calon generasi
penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, tangguh dan berbudi luhur.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Semua balita umur 0 - 5 tahun dan anak prasekolah umur 5 - 6 tahun
mendapatkan pelayanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh
kembang agar tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimilikinya.
2. Tujuan Khusus
1. Tersedianya acuan/pedoman Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak
2. Tersedianya sumber daya pendukung pelaksanaan Stimulasi,
Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
3. Terselenggaranya kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak baik di fasilitas kesehatan, PAUD dan
Lembaga Sosial
4. Tersedia dan terselenggaranya jejaring dan alur rujukan tumbuh
kembang anak
5. Terselenggaranya monitoring evaluasi dan pembinaan kegiatan
Stimulasi, Deteksi, danIntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
IV. KEGIATAN
1. Kegiatan pokok :
Pelatihan kader stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
2. Rincian kegiatan :
Melatih kader untuk mengisi format SDIDTK dengan cara :
1. Pengukuran Pertumbuhan
2. Pemantauan Perkembangan
Aspek - aspek perkembangan yang dipantau.
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh
yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan
sebagainya.
Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati
sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan
mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Salah satu kader posyandu balita masing-masing posyandu di kumpulkan
di salah satu tempat
2. Petugas puskesmas memberikan sosialisasi tentang apa itu SDIDTK
3. Petugas kesehatan yang pemegang program Anak memberikan pelatihan
tentang cara pengisian form SDIDTK dan aspek- aspek yang perlu
dilakukan dalam cara pengukuran dan perkembangan anak
4. Petugas memastikan kader melakukan pengukuran dengan benar dan
tepat
5. Petugas melakukan monitoring, dengan cara datang pada saat jadwal
posyandu dan memperhatikan kader dalam pengisian form dan cara
melakukan pengukuran SDIDTK.
A. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah salah satu kader posyandu balita pada
masing-masing posyandu di kecamatan serasan
B. METODE
Metode kegiatan dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dan
pelatihan kepada kader tentang pengisian form SDIDTK dan cara
melakukan pengukuran untuk pengisian form SDIDTK tersebut.
C. MEDIA
Media yang digunakanyaituATK, Formulir KPSP dan Form DDTK serta
Alat Permainan Edukasi (APE)
D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan dilaksanakan di Gedung Desa dan waktu
pelaksanaan disesuaikan dengan program anak
E. PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan ini dibebankan pada anggaran Dana BOK.
F. PELAKSANA
Kegiatan dilaksanakan oleh Petugas promkes dan pelaksana Program
anak bersama guru PAUD, serta kader balita yang ada di setiap desa.
VI. HASIL/KELUARAN
1. Semua kader memahami cara pengisisan form SDIDTK dimana balita
dan anak pra sekolah mendapatkan pelayanan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang sesuai dengan usianya.
2. Semua Posyandu dan PAUD melaksanakan SDIDTK
VII. EVALUASI
Jumlah sasaran
Jadwal dan kesepakatan
IX. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat
I. PENDAHULUAN
Sudah 1 tahun lebih masyarakat dunia harus beradaptasi dengan pandemi
Covid-19 yang sangat berdampak tidak hanya terhadap kesehatan dan ekonomi,
namun juga pada kualitas pendidikan.Pemerintah Indonesia melalui
Kemendikbudristek, dari awal pandemi sudah menyiapkan kebijakan untuk
pendidikan di masa darurat. Di antaranya dana BOS yang bisa digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan fasilitas perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah. Melalui penyiapan sarana cuci tangan pakai sabun. Ada juga fasilitas-
fasilitas lain yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga
sekolah.“Selain itu, pemerintah juga memberikan penyederhanaan kurikulum
sebagai kebijakan belajar dari rumah. Kurikulum khusus ini disederhanakan
untuk mendampingi peserta didik yang sedang melaksanakan belajar dari rumah
baik luring maupun during,” ujar Direktur Sekolah Dasar Dra. Sri Wahyuningsih,
M.Pd., saat memberikan sambutan pada webinar “Penerapan Protokol
Kesehatan dalam Pelaksanaan Belajar dari Rumah”, Senin, 26 Juli 2021.
IV. KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Monitoring penerapan pada masing-masing sekolah di kecamatan
Serasan
2. Rincian Kegiatan
A. SASARAN
Sasaran pada kegiatan ini adalah semua sekolah yang ada di
kecamatan Serasan.
B. METODE
Metode kegiatan dilakukan dengan cara melakukan pengisian lembar
ceklist yang telah dibuat sesuai SOP proses pembelajaran tatap muka
D. MEDIA
Media yang digunakan yaitu ATK, lembar ceklist penerapan protokol
kesehatan di sayuan pendidikan/ sekolah
E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan di setiap sekolah SLTP dan SLTA di Kecamatan
Serasan dan waktu pelaksanaan september 2022
F. PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan ini dibebankan pada anggaran Dana BOK.
G. PELAKSANA
Kegiatan dilaksanakan oleh Petugas promkes dan tim
VI. HASIL/KELUARAN
Semua Sekolah diharapkan dapat menerapkan dan mematuhi protokol
kesehatan dan tersedia fasilitas prokes yang memenuhi standart dan sesuai
SOP proses belajar mengajar tatap muka di masing-masing sekolah
IX. EVALUASI
Jumlah sasaran
Jadwal dan kesepakatan
XI. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat
menurunkan penularan covid-19.
I. PENDAHULUAN
Perjalanan pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk terlibat dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat tampaknya menjadi acuan dan inspirasi
untuk menghidupkan kembali pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat
bidang kesehatan. Pemerintah Indonesia di era 70-an sampai 80-an berhasil
memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
melalui Gerakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Program ini mengalami pasang surut ketika terjadi krisis ekonomi, kisah
sukses tersebut menjadi motivasi bagi Tim Penggerak PKK untuk tetap bertahan
dan mengaktifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan hingga saat ini
terdapat 84,3% desa dan kelurahan memiliki Posyandu (Kemenkes RI, 2013).
Kejayaan PKMD diupayakan untuk dibangkitkan kembali dengan
dikembangkannya sebuah program dengan strategi pendekatan dan
kebersamaan yang bertujuan untuk kesiap-siagaan di tingkat desa yang disebut
dengan desa siaga aktif (Kemenkes, RI, 2010)
Desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri
(Kemenkes RI, 2006). Pengembangan desa siaga mencakup upaya untuk lebih
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa,
mensiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah masalah kesehatanserta
memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) (Depkes RI, 2007).
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Monitoring program desa siaga aktif berjalan di Kecamatan Serasan
2. Tujuan Khusus
Monitoring masing-masing Desa melaksanakan program desa siaga
aktif
Monitoring dan menganalisa masing-masing kader desa siaga
memahami dan mengetahui tugas pokok sebgai kader desa siaga
Menganalisa hasil keluaran setelah diadakan penyegaran atau
pelatihan kepada kader desa siaga
IV. KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Pelatihan/ Penyegaran Kader Desa Siaga Aktif tentang tupoksi sebagai
Kader Desa Siaga
2. Rincian Kegiatan
Pemaparan materi tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa
Dan Kelurahan Siaga Aktif ( Kepmenkes RI
No:1529/Menkes/SK/X/2010
Pelatihan kader tentang tugas pokok sebagai kader desa siaga
Monitoring setelah pelaksanaan pelatihan kader desa siaga
A. SASARAN
Sasaran pada kegiatan ini adalah semua kader desa siaga aktif pada
masing-masing desa di Kecamatan Serasan
B. METODE
Metode kegiatan dilakukan dengan cara melakukan Pelatihan dan
simulasi kader desa siaga aktif
C. MEDIA
Media yang digunakan yaitu Leaflet, Laptop, infokus, alat tulis, dan
lain-lain
F. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan masing-masing Kantor Desa Kecamatan
Serasan dan waktu pelaksanaan Agustus 2022
G. PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan ini dibebankan pada anggaran Dana BOK.
H. PELAKSANA
Kegiatan dilaksanakan oleh Petugas promkes dan tim serta Pihak
Desa
VI. HASIL/KELUARAN
Semua kader desa siaga pada masing-masing desa memahami tugas pokok
dan fungsi sebagai kader desa siaga sesuai SOP dan melaksanakan semua
tugas dengan baik dan tepat.
VII. EVALUASI
Jumlah sasaran
Jadwal dan kesepakatan
IX. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat