Kadar Hb normal, pada remaja putri adalah >12 g/dl. Remaja putri dikatakan
.Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir,
ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pada umumnya, anemia lebih sering
terjadi pada wanita dan remaja putri dibandingkan dengan pria, yang sangat
disayangkan adalah kebanyakan penderita tidak tahu atau tidak menyadarinya, bahkan
ketika tahu pun masih menganggap anemia sebagai masalah sepele. Anemia pada
remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World HealthOrganization
(WHO), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Menurut WHO, angka kejadian
keadaan stress, haid, atau terlambat makanan. Angka anemia gizi besi di
lain: tingkat pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, tingkat pengetahuan tentang
anemia dari remaja putri, konsumsi Fe, Vitamin C, dan lamanya menstruasi. Jumlah
penduduk usia remaja (10-19tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari
5-14 tahun sebesar 26,4% dan18,4% penderita berumur 15-24 tahun. Data
anemia pada balitasebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifassebesar
45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar
26,50%, pada wanita usia subur sebesar26,9%, pada ibu hamil sebesar 40,1%
Anemia akibat kekurangan zat gizi besi (Fe) merupakan salah satu masalah gizi utama
di Asia termasuk di Indonesia. Pada anak usia sekolah, prevalensi anemia tertinggi
ditemukan di Asia Tenggara dengan perkiraan sekitar 60% anak mengalami anemia.
Pada remaja putri anemia disebabkan karena kurangnya asupan zat besi melalui
makanan, kehilangan zat besi basal, banyaknya zat besi yang hilang pada saat
menstruasi, penyakit malaria, dan infeksi-infeksi lain serta pengetahuan yang kurang
tentang anemia gizi besi. Rata-rata darah yang keluar saat menstruasi 16-33,2 cc. Pada
wanita yang lebih tua maupun wanita dengan anemia defisiensi zat besi jumlah darah