Anda di halaman 1dari 6

AKHIR ZAMAN

Zaman akhir atau akhir zaman ini, dimana pergeseran budaya dan pencampur adukkan budaya
tak pernah disadari, bahkan sudah Menjadi hal yang lumrah yang dianggap biasa-biasa saja.
Budaya khas orang timur yang terkenal akan sopan santunnya itu kini tersamarkan oleh budaya
barat yang masyhur akan kebebasan dan jauh dari adab, sopan dan santun. Dahulu, seorang
wanita akan merasa risih ketika keluar rumah berpakaian di atas lutut dan terlihat sebagian
tubuhnya, bahkan dianggap tabu, tapi kini, justru yang menutup auratnya secara sempurna
malah dianggap aneh dan berlebihan. Inilah yang dimaksud fenomena akhir zaman, semua
menjadi serba terbalik, yang baik jadi terlihat buruk, dan yang buruk justru dianggap sebaliknya.

Coba lihat saat akhir pekan, terutama di tempat-tempat wisata dan perbelanjaan, muda-mudi
terlihat begitu bersemangat dengan kesibukan duniawi, duduk-duduk bersama sambil menikmati
hidangan yang tak bisa dibilang sederhana jika dibandingkan dengan kerja keras penuh peluh
orang tua mereka, berbelanja ini dan itu yang pada akhirnya hanya akan terbuang sia-sia di tong
sampah, berduaan di atas kendaraan layaknya pasangan suami istri yang sudah halal, tanpa rasa
malu dilihat banyak orang, pergi ke tempat hiburan yang hanya menghabiskan waktu dan
menambah maksiat semata, yang seharusnya dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih
bermanfaat. semua hanya karena mereka ingin mendapatkan kebahagiaan, kebahagiaan yang
semu pada hakekatnya karena hanya beberapa saat saja.

Muda-mudi yang harusnya menjadi harapan emas masa depan ummat disibukkan dengan cinta
roman picisan, bukannya sibuk dengan menuntut ilmu yang bermanfaat, justru waktunya habis
digunakan untuk merusak diri dalam kemaksiatan dan kemungkaran.

Muda-mudi yang hatinya selalu terpaut dengan kebaikan akan sangat besar godaannya, jika
mereka tidak istiqamah dengan prinsip yang mereka pegang, maka tak mustahil akan terjerumus
juga kedalam kemaksiatan dan syahwat.

Solusi yang terbaik bagi muda-mudi yang sedang dalam masa pencarian jatidiri adalah dengan
selalu menjaga diri dari berbagai macam godaan syahwat, menyibukkan diri dengan hal-hal yang
bermanfaat, seperti menggali potensi/bakatnya, mengahadiri majelis-majelis ilmu, dan yang
paling penting adalah berteman dengan orang yang berakhlak baik dan tinggal dilingkungan
yang mendukung untuk terus berbuat baik dan terhindar dari syahwat dan maksiat.

Pemuda dan pemudi yang besar dalam naungan kebaikan islam adalah yang akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan juga naungan dari Allah di akhirat kelak, sebagaimana sabda nabi
shalallahu 'alaihi wasallam yang artinya: "Tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah
pada hari kiamat yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Imam atau pemimpin
yang adil; Pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Rabbnya;....(HR. Bukhari dan Muslim)

semoga Allah jadikan kita sebagai generasi muda islam yang akan mengembalikan kejayaan
ummat sebagaimana kejayaan yang pernah dicapai oleh generasi islam terdahulu. Aamiin
ADAB BERPAKAIAN

Jilbab bukanlah seperangkat asesoris, atau sekedar mode busana yang aturan pakainya dapat
diatur sesuai selera si pemakai. Jilbab adalah sebuah simbol penghambaan diri seorang
Muslimah terhadap ketentuan Rabb-Nya, sebuah pengakuan bahwa Allah azza wa jalla berhak
sepenuhnya mengatur kehidupannya. Memiliki niat baik memang tak berarti luput dari godaan
syaithan. Karena syaithan begitu lihai melihat celah yang bisa ia susupi untuk menipu manusia.
Dengan tipu dayanya, seorang manusia dapat memandang baik sebuah perbuatan yang
sebenarnya buruk dimata allah SWT.

“Dan ketika syaithan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka …” (QS. Al-Anfal
: 48)

7 Adab Berpakaian Wanita Menurut Ajaran Islam Beserta Doa


Berikut ini adalah kriteria yang wajib dipenuhi oleh busana Muslimah dalam kitab Fiqh Wanita,
karangan Ibrahim Muhammad Al-Jamal tentang Adab Berpakaian Wanita Menurut Ajaran
Islam adalah :

1. Hendaklah Menutupi Seluruh Badan (Selain wajah dan kedua telapak tangan)

“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut
menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil
menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu
Dawud dan Aisyah)

2. Pakaian Wanita Hendaklah Tidak Ketat.

Berkembangnya zaman saat ini, banyak pakaian wanita yang jauh dari kata longgar. Hampir
semua pakaian saat ini menjadikan wanita terlihat seperti "telanjang". Untuk itu, mari kita
berhati-hati dalam memilih pakain yang diperjual belikan saat ini.

3. Pakaian Wanita Muslimah Hendaklah Tidak Tipis.

Memakai pakain yang tipis apalagi sampai terlihat bayangan lekuk dari tubuh adalah sangat
dilaknat. Berhati-hatilah wahai kaum wanita muslimah.

4. Hendaklah Tidak Menyerupai Pakaian Pria.

“Nabi SAW melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian
laki-laki.” (HR. Abu dawud dan Nasa’I)

5. Tidak Berwarna Mencolok Sehingga Menarik Perhatian Orang.

Memakai pakain yang memiliki kontrak warna yang mencolok juga tidak baik digunakan oleh
Wanita Muslimah. Sebaiknya menggunakan pakaian yang biasa saja lagi tertutup.
6. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita Non Muslim.

Hindarilah menggunakan pakain yang mirip dengan pakain wanita no-muslim. Terutama pakaian
yang serupa dengan pemuka agama non-muslim.

7. Memakai Pakaian Hendaklah Tidak Untuk Memamerkannya.

“ Siapa saja yang meniru-niru perbuatan suatu kaum, berarti dia telah menjadi pengikutnya.”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad) Selain kriteria di atas, perlu diingat bahwa pemakaian kerudung
harus sampai menutup dada. Hal ini disebutkan secara gamblang dalam surat An-Nuur : 31, “…
dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya.”

HIJRAH dan ISTIQOMAH

Allah SWT menciptakan manusia dan makhluk lainnya dimuka bumi untuk beribadah kepada
Allah SWT. Ibadah sendiri diartikan sebagai suatu perbuatan menjalankan kewajiban yang
ditentukan oleh SWT dan jika dikerjakan mendapatkan pahala (baca hakikat penciptaan
manusia dan tujuan penciptaan manusia). Ibadah dalam agama islam ada yang bersifat wajib
seperti shalat fardhu, puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan cara
pelaksanaannya), zakat (baca syarat penerima zakat dan hukum zakat pendapatan dalam
islam), haji (baca syarat wajib haji) dan ada juga yang sifatnya sunnah seperti bersedekah
(baca keutamaan sedekah), membaca Alqur’an, shalat sunnah, puasa sunnah dan lain sebagainya.

Terlepas dari bentuk-bentuk ibadah tersebut umat islam senantiasa diperintahkan untuk tetap
beribadah dengan istiqomah dan ikhlas hanya mengharapkan ridha Allah SWT saja. Lalu apakah
pengertian istiqomah dalam beribadah yang sesungguhnya dan bagaimana cara agar istiqomah
dalam beribadah?

Pengertian Istiqomah di Jalan Allah

Sering kita mendengar kata istiqomah diucapkan oleh seorang muslim tapi terkadang istiqomah
memang mudah diucapkan tetapi pada prakteknya istiqomah dalam beribadah adalah sesuatu
yang sulit untuk dilakukan. Hal ini terkait dengan manusia yang dalam keimanan dan
ketaqwaannya sering mengalami pasang surut dan akibat banyaknya godaan yang muncul dalam
kehidupannya. Secara bahasa istiqomah artinya lurus dan secara istilah adalah suatu perbuatan
dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus yakni jalan yang diridhai Allah SWT. (baca
juga istiqomah dalam islam)

Istiqomah dalam beribadah dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk senantiasa menjalankan apa
yang diperintahkan oleh Allah SWT sebagai suatu ibadah. Perintah untuk beristiqomah tatkala
beribadah sejalan dengan perintah untuk selalu berada di jalan yang lurus. Sesuai dengan firman
Allah SWT dalam ayat berikut

َ ‫فَا ْست َ ِق ْم َك َما أ ُ ِم ْرتَ َو َم ْن ت‬


ِ َ‫َاب َمعَكَ َو ََل ت َْطغ َْوا ۚ إِنَّهُ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب‬
‫صير‬
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga)
orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Qs Hud : 112)

Cara Agar Istiqomah di Jalan Allah


Senantiasa istiqomah dalam beribadah memang tidak semudah yang dibayangkan tapi seorang
muslim yang baik adalah mereka yang selalu berusaha untuk istiqomah dan berada dalam jalan
yang benar. Meskipun dalam ibadahnya terkadang seorang islam mengalami rasa malas atau
gangguan lainnya setidaknya ada beberapa cara yang bisa membantu seorang muslim untuk tetap
istiqomah. Diantara cara agar tetap istiqomah di jalan allah :

1. Meluruskan niat

Sebelum seseorang melaksanakan ibadah ia tentunya harus berniat dalam hati. Dengan memiliki
niat yang lurus dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT maka seseorang akan lebih mudah
menjalankan ibadahnya dan tidak mudah tergoda pada hal-hal yang bisa menghalangi ibadahnya.
Niat juga merupakan penentu suatu ibadah dan ia mendapatkan pahala atau ganjaran sesuai
dengan niat ibadah dalam hatinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.

‫َت‬ْ ‫ َو َم ْن كَان‬،‫سو ِل ِه‬ َّ ‫سو ِل ِه َف ِهجْ َرتُهُ إلَى‬


ُ ‫َّللاِ َو َر‬ َّ ‫َت هِجْ َرتُهُ إ َلى‬
ُ ‫َّللاِ َو َر‬ ٍ ‫ َو ِإنَّ َما ِل ُك ِل ا ْم ِر‬،ِ‫إنَّ َما ْاْل َ ْع َما ُل ِبالنِيَّات‬
ْ ‫ فَ َم ْن كَان‬،‫ئ َما ن ََوى‬
َ َ ُ َ ْ َ َ
‫ُصيبُ َها أ ْو ا ْم َرأةٍ يَن ِك ُح َها ف ِهجْ َرتهُ إلى َما هَا َج َر إل ْي ِه‬ ْ ُ
ِ ‫هِجْ َرتهُ ِلدُنيَا ي‬

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya
akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan
RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena
dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada
apa yang dia hijrah kepadanya”. (HSR. Bukhary-Muslim dari ‘Umar bin Khoththob radhiallahu
‘anhu)

2. Memahami makna syahadat

Seorang muslim tentunya mengetahui dan mengenal dua kalimat syahadat tapi tidak semua orang
mengetahui makna sebenarnya dari dua kalimat syahadat. Untuk bisa istiqomah dalam beribadah
maka seorang muslim harus bisa memaknai arti syahadat dan mengetahui bahwa dengan
mengucapkan syahadat ia memiliki kewajiban sebagai seorang muslim termasuk dalam
beribadah. Ibadah itu sendiri adalah suatu konsekuensi dari ucapan syahadat seorang muslim dan
sifatnya mengikat.

3. Memperbanyak bacaan Alqur’an

Membaca Alqur’an setiap hari secara rutin adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada
Allah SWT dan membantu seorang muslim untuk lebih istiqomah beribadah di jalan Allah SWT.
Alqur’an sendiri adalah kitab suci umat islam yang bisa meneguhkan hati seorang muslim
sehingga ia tidak mudah tergoyahkan oleh hal-hal yang mampu merusak imannya. Sebagaimana
yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini (baca juga manfaat membaca Alqur’an
dalam kehidupan dan keajaiban Alqur’an di dunia nyata)

َ‫ق ِليُث َ ِبتَ الَّذِينَ آ َمنُوا َو ُهدًى َوبُ ْش َر ٰى ِل ْل ُم ْس ِل ِمين‬


ِ ‫قُ ْل ن ََّزلَهُ ُرو ُح ْالقُد ُ ِس ِم ْن َربِكَ بِ ْال َح‬

Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)“. (QS An Nahl :102)

4. Meningkatkan kualitas ibadah sedikit demi sedikit

Mungkin bagi seorang muslim beribadah terus menerus sepanjang hari dan terus beribadah
dengan kualitas yang lebih baik tidak begitu mudah akan tetapi hal ini tetap dapat dilakukan
untuk menjaga istiqomah dalam beribadah. Agar senantiasa dapat beribadah secara istiqomah
maka hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas ibadah sedikit demi sedikit.
Sebagai seorang muslim yang baik tentunya kita akan senantiasa meluangkan waktu untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah itu sendiri.

5. Bergaul dengan orang-orang shaleh

Hubungan manusia tidak terlepas dengan manusia lainnya dan perilaku seorang manusia juga
biasanya dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya. oleh sebab itu jika ingin selalu istiqomah
dalam beribadah maka banyaklah bergaul dengan orang shaleh karena mereka bisa menjadi
kawan saat beribadah dan senantiasa menjagamu dalam kebaikan. Sebagaimana disebutkan
dalam hadits berikut ini (baca pergaulan dalam islam)

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan
berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak
misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman
dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar,
minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”

6. Berdoa dan berzikir kepada Allah SWT

Allah adalah maha pembolak balik hati seseorang dan atas kuasaNya lah Allah menetapkan
apakah Ia akan memberi seseorang hidayah ataukah menutup hati seseorang. Oleh sebab itu kita
dianjurkan untuk senantiasa berzikir dan berdoa kepada Allah agar tetap istiqomah di jalan yang
benar. Adapun doa yang bisa dipanjatkan agar diberi kekuatan untuk beristiqomah adalah
sebagai berikut (baca keutamaan berzikir kepada Allah SWT)

‫امقلب القلوب ثبت قلبي على دينك‬

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-
Mu.” [HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III
no.2792]
Berbagai cara agar tetap istiqomah dijalan allah tergantung pada kemauan dan niat masing-
masing. Semoga kita senantiasa bisa menjadi muslim yang istiqomah dalam beribadah kepada
Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai