Anda di halaman 1dari 5

Ny W dengan suku madura berusia 22 tahun, saat ini sedang mengandung anak ke 2 usia

kehamilan 7 bulan. Pendidikan lulus SD sebagai ibu rumah tangga. Kehamilan pertama Ny W
mengalami abortus. Ny W dan suami tinggal bersama orangtua Ny W di rumah kontrakan
sederhana. Suami Ny W juga lulusan SD dan bekerja sebagai kuli bangunan. NY W hanya
sekali periksa ke puskesmas dan beberapa kali datang ke posyandu untuk memeriksakan
kandungannya, namun dengan alasan keinginan untuk mendapatkan PMT berapa mie instan
dan telur ayam. Saat periksa di puskesmas dilakukan pemeriksaan HB, didapatkan hasil Ny W
mengalami anemia. Ny W menganggap itu hal yang wajar bagi ibu hamil.

Jika Ny W merasa ada gangguan pada kehamilannya, akan memilih pergi ke dukun karena
merasa lebih paham tentang “letak bayi” dan dapat melakukan pijat bayi untuk memudahkan
kelahiran. Ny W masih suka melakukan pekerjaan berat seperti mengangkat beban berat selama
badannya merasa sehat. Dalam makanan sehari-hari Ny W mau makan semua lauk pauk
kecuali ikan laut, dan bisa makan semua buah dan sayur kecuali nanas. Tablet tambah darah
tidak rutin diminum karena menurut tetangganya akan menyebabkan darahnya tinggi.

Ners Tiara bertemu dengan Ny W yang pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan di
posyandu. Saat bertemu Ny W menyatakan kuatir apakah bayinya akan bisa lahir dengan
selamat dan sehat, karena sebelumnya dia pernah mengalami abortus. Apakah yang perlu
dilakukan Ners Tiara?

Analisa kasus

1. Pengkajian
a. Identitas diri
Nama : Ny. W
Usia : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Suku : Jawa
Status : Menikah
Alamat : Desa Suka Maju Jalan mundur RT. 001 RW.001
Kelurahan jarang maju, Kecamatan selalu mundur
Diagnosa Medis : Anemia (G1P0A1)
b. Riwayat kesehatan sekarang

Nama : Tn X

Usia : 25 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Kuli bangunan

Suku : Jawa

Status : Menikah

Alamat : Desa Suka Maju Jalan mundur RT. 001 RW.001


Kelurahan jarang maju, Kecamatan selalu mundur

Pemeriksaan fisik :

- Tekanan darah: 120/80 mmHg


- RR: 20 x/menit
- Nadi: 88 x/menit
- Suhu: 370C
- TB: 160 cm
- BB: 70 Kg
- Hb : 10 mg/dl
- Kepala/leher : Ikterus (-), anemis
- Toraks : gerakan dada simetris, suara napas vesikuler, tidak ada ronchi,
Wheezing
- Abdomen : Posisi letak kepala, TFU 3 jari di bawah procesus xyphoideus
Kulit abdomen menghitam
c. Pengkajian 7 komponen Sunrise Model
1) Faktor sosial dan keterkaitan keluarga
 Nama klien yaitu Ny. W biasa dipanggil W berumur 22 tahun merupakan
Kelahiran Tulungagung. Ny W lahir pada tanggal 20 November 1999
telah menikah dengan Tn. M (25 tahun) seoarang buruh bangunan yang
bekerja di luar kota. Ny. W pernah mengalami abortus dikehamilan
pertama. Ny W dan suami tinggal bersama orangtua Ny W di rumah
kontrakan sederhana. Suami Ny W juga lulusan SD dan bekerja sebagai
buruh bangunan.
 Tipe keluarga ini merupakan tipe keluarga besar (Extended family).
 Pengambilan keputusan selalu dilakukan oleh orangtua Ny. W
 Kepala keluarga adalah Tn. X suami Ny. W sendiri
 Ny. W setiap harinya hanya mengurus rumah tangga dan membantu
menjaga toko milik orangtuanya. Setelah kelahiran anak pertama Ny. W
mulai memiliki peran baru sebagai ibu dengan bantuan Ibunya. Tn. M
setiap harinya bekerja sebagai buruh bangunan di luar kota.
2) Faktor teknologi
 Ny. W memiliki HP jadul yang bisa di gunakan untuk telfon dan sms saja,
jikaberkomunikasi dengan Tn. X pada saat di luar kota dengan telfon
seluler.
3) Faktor agama dan falsafah hidup
 Ny. W dan keluarga beragama islam serta taat beribadah
 Falsafah hidup yang dianut oleh Ny. W dan keluarga adalah falsafah yang
berpedoman pada agama, nilai adat dan istiadat.

4) Nilai-nilai budaya dan gaya hidup


 Dalam keseharian Ny. W jarang mengunjungi puskesmas, Jika Ny W
merasa ada gangguan pada kehamilannya, akan memilih pergi ke dukun
karena dianggap dukun lebih memahami tentang kondisi bayi “letak bayi”
dan dapat melakukan pijat bayi untuk memudahkan kelahiran bayinya.
 NY W hanya sekali periksa ke puskesmas dan beberapa kali datang ke
posyandu untuk memeriksakan kandungannya, namun dengan alasan
keinginan hanya untuk mendapatkan PMT berupa mie instan dan telur
ayam. Saat periksa di puskesmas dilakukan pemeriksaan HB , didapatkan
hasil Ny W mengalami anemia. Ny W menganggap itu hal yang wajar
bagi ibu hamil.

5) Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku


 Tidak ada peraturan yang tertulis dari keluarga Ny. W
 Pembuat keputusan utama dalam keluarga adalah orang tua Ny W

6) Faktor ekonomi
 Suami Ny. W bekerja sebagai kuli bangunan. Kedua pasangan muda ini
perekonomiannya bergantung pada suami sebagai tulang punggung.
 Ny W dan suami tinggal bersama orangtua Ny W di rumah kontrakan
sederhana.
 Dalam makanan sehari-hari Ny W mau makan semua lauk pauk kecuali
ikan laut, dan bisa makan semua buah dan sayur kecuali nanas.
 Tablet tambah darah tidak rutin diminum karena menurut tetangganya
akan menyebabkan darahnya tinggi.
7) Faktor pendidikan

Ny. W pendidikan terakhirnya SD dan Suami Tn X lulusan SD.


Pendidikan yang minimal ini sangat berpengaruh terhadap informasi yang
didapatkan dari keluarga Tn. X. Dikarenakan Ny. W masih tinggal dengan
orangtuanya dan suaminya pulang sore, otomatis informasi yang didapatkan
berasal dari ibunya.

Anda mungkin juga menyukai