Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT ILMU

RESTRAIN SEBAGAI SALAH SATU TINDAKAN


Keperawatan 01 KEPERAWATAN DITINJAU DARI FILSAFAT ILMU

02
03
Magister MXII 04
2019

05
KELOMPOK 2 06 Nur Sayyid Jalaluddin R Ni Ketut Putri
Ika Adelia Susanti Enniq Mazayudha
07 Yeni Erlina Yuli Anggraini
Nur Aini Lutfi Rifky Octavia Pradipta
08 Wa Ode Nurlina
Latar Belakang
01
Penggunaan restrain diberbagai fasilitas kesehatan memang masih
Keperawatan
02 dilakukan meskipun dengan pertimbangan khusus. Penggunaan
restrain pada pasien psikiatri yang umum dilakukan akan tetapi
03 sangat kontroversial. Beberapa pandangan terkait penggunaan
Nur Sayyid Jalaluddin R restrain pada pasien dengan gangguan jiwa menunjukkan bahwa
Ika AdeliaMagister
Susanti MXII 04 restrain merupakan pengalaman negatif yang dialami oleh semua
Yeni Erlina pihak yang terlibat. Penggunaan restrain biasanya digunaakan pada
2019

Nur Aini Lutfi 05 pasien dengan perilaku kekerasan dengan kondisi pada saat itu
Wa Ode Nurlina tidak terkontrol. Namun dengan berbagai pertimbangan khusus
KELOMPOK 2 06 penggunaan restrain dipandang sebagai metode terakhir yang
diperlukan untuk menjaga keselamatan pasien, perawat dan orang
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
07 disekitarnya. Penggunaan restrain dilakukan dengan langkah-
langkah yang sesuai prosedur dan juga melalui pengkajian khusus
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini
dan observasi secara berkala. Maka dari itu kelompok kami akan
Rifky Octavia Pradipta
08 membahas penggunaan restrain dari segi pandang filsafat
(Ontologi, epistemology dan axiology).
Definisi restrain
Keperawatan 01
02 Restrain adalah sesuatu yang membatasi kebebasan
bergerak individu dan tidak terbatas hanya pada kasus
03 psikiatri, tetapi da`pat digunakan untuk penggunaan
non-medis (penegak hukum medis, termasuk berbagai
Magister MXII 04 bidang medis seperti gawat darurat, geriatri, dan
2019

ortopedi (Negroni, 2017). Restrain harus dilakukan


05 ketika situasi di mana perilaku pasien sangat keras atau
KELOMPOK 2 06 agresif secara fisik dan di mana perilaku tersebut
menyebabkan bahaya langsung dan serius bagi
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi 07 keselamatan pasien, pasien lain, staf, atau siapa pun di
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini sekitarnya (Raveesh and Lepping, 2019).
Rifky Octavia Pradipta
08
Tujuan dari Restrain:
Keperawatan 01
1. Memberikan keamanan fisik dan phisikologis serta menjamin
02 keselamatan misalnya pada pasien yang menunjukkan
perilaku yang berisiko membahayakan dirinya sendiri dan
03 atau orang lain sehingga pasien serta orang lain di sekitar
04 pasien aman (safety and security neds)
Magister MXII
2. Memudahkan pemeriksaan bagi pasien sehingga pasien
2019

05 terhindar dari kecelakaan (jatuh dari tempat tidur)


3. Menjalankan prosedur diagnostic maupun terapeutik
KELOMPOK 2 06 misalnya Pasien yang membutuhkan tata laksana emergensi
(segera) yang berhubungan dengan kelangsungan hidup
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
07 pasien
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini
Rifky Octavia Pradipta
08 4. Mempertahankan posisi yang diinginkan ketika ingin
dilakukan tindakan.
Akibat Tidak Dilakukan Restrain
Keperawatan 01
North American Nursing Diagnosis Association (NANDA)
02 menyatakan bahwa perilaku keke rasan merupakan
salah satu gangguan perilaku dimana seseorang
03 berisiko melakukan tindakan yang menunjukkan
bahwa tindakan individu dapat membahayakan
Magister MXII 04 diri sendiri dan orang lain secara fisik, emosional,
dan atau seksual yang tidak sesuai dengan norma
2019

05 lokal, kultural dan menganggu fungsi sosial, kerja


dan fisik individu
KELOMPOK 2 06
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
07
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini
Rifky Octavia Pradipta
08
Pemasangan Restrain Dari Segi Ontologi
01
Cara berfisikir secara ontologis menjadi bentuk cara
Keperawatan
02 seseorang melihat dan mempelajari objek atau
permasalahan, sehingga secara ontology muncul
03 pertanyaan yang mendasari penggunaan restrain.
Penggunaan restrain umumnya digunakan pada pasien
Magister MXII 04 dengan gangguan jiwa. Gejala utama yang muncul
2019

05 pada pasien dengan ganguuan jiwa adalah perilaku


kekerasan. Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk
KELOMPOK 2 06 ekspresi kemarahan yang tidak sesuai, dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat menciderai
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
07 diri sendiri, orang lain dan bahkan merusak lingkungan
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini (Prabowo, 2014).
Rifky Octavia Pradipta
08
Pemasangan Restrain Dari Segi Epistemologi
Keperawatan 01
02 Restrain digunakan untuk perlindungan pasien dan
lainnya ketika pengobatan dan ketika terapi verbal
03 tidak mencukupi untuk mengendalikan pasien yang
04 berpotensi melakukan kekerasan (World Health
Magister MXII
Organization, 2017). Restrain untuk mengatur kendali
2019

05 dan mencegah kerusakan tubuh yang serius pada pasien


atau orang lain, oleh penggunaan minimal kekuatan
KELOMPOK 2 06 seperti sarana mekanis atau bahan kimia sebagai upaya
memperhatikan kondisi fisik dan mental dari pasien
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
07 (Moosa and Jeenah, 2009). Ditinjau dari segi
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini
kebermanfaatan dan kebaikan bagi pasien, restrain
Rifky Octavia Pradipta
08
adalah langkah langsung untuk mengurangi pergerakan
pasien untuk mengendalikan keadaan yang muncul
Keperawatan 01 Pemasangan Restrain Dari Segi Axiologi
02
Beberapa orang memandang pengekangan pasien
03 psikiatri sebagai pelanggaran hak asasi manusia, yang
lain sebagai kebutuhan untuk kontrol kekerasan, dan
Magister MXII 04
yang lainnya sebagai terapi modalitas. Penyalahgunaan
2019

05 penggunaan restrain dapat menimbulkan dampak


psikologis, konsekuensi fisik dan emosional, menghasilkan
KELOMPOK 2 06 reaksi negatif pada pasien dan staf, digunakan sebagai
hukuman kepada pasien, atau digunakan lebih sering
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
07 dari yang seharusnya karena kurangnya pengawasan.
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini
Rifky Octavia Pradipta
08
Kesimpulan

01
Penggunaan restrain diberbagai fasilitas kesehatan memang
Keperawatan
02 masih dilakukan meskipun dengan pertimbangan khusus.
Penggunaan restrain pada pasien psikiatri yang umum dilakukan
akan tetapi sangat kontroversial. Beberapa pandangan terkait
03 penggunaan restrain pada pasien dengan gangguan jiwa
menunjukkan bahwa restrain merupakan pelanggaran hak asasi
Magister MXII 04 manusia, tidak manusiawi, membuat pasien trauma, dan
2019

menurunkan pemulihan karena restrain merupakan pengalaman


05 negatif yang dialami oleh semua pihak yang terlibat. Namun
dengan berbagai pertimbangan khusus penggunaan restrain
KELOMPOK 2 06 dipandang sebagai metode terakhir yang diperlukan untuk
menjaga keselamatan pasien, perawat dan orang disekitarnya.
Nur Sayyid Jalaluddin R Ika Adelia
Susanti Yeni Erlina Nur Aini Lutfi 07 Penggunaan restrain dilakukan dengan langkap-langkah yang
Wa Ode Nurlina Ni Ketut Putri
Enniq Mazayudha Yuli Anggraini sesuai prosedur dan juga melalui pengkajian khusus dan observasi
Rifky Octavia Pradipta
08 secara berkala.
Keperawatan 01
Thank
02
03 you
Magister MXII 04
2019

05
KELOMPOK 2 06 Nur Sayyid Jalaluddin R Ni Ketut Putri
Ika Adelia Susanti Enniq Mazayudha
07 Yeni Erlina Yuli Anggraini
Nur Aini Lutfi Rifky Octavia Pradipta
08 Wa Ode Nurlina

Anda mungkin juga menyukai