Anda di halaman 1dari 4

Biografi para ahli sosiologi

ROUCEK & WARREN

Roucek adalah salah satu tokoh sosiologi dari Amerika Serikat yang bernama asli Joseph
Slabey Roucek. Roucek lahir di Prague, Cekoslovakia pada tahun 1902 dan kemudian pindah ke
Amerika Serikat pada tahun 1921 pada saat Perang Dunia I. Beliau pernah mengeyam
pendidikan di Occidental, sebuah universitas di Californa dan di Historycal Society of
Pennsylvania. Roucek menerima gelar sarjananya dari Universitas New York dan mengajar
sosiologi di berbagai universitas Amerika, Kanada, Eropa, dan universitas lainnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Occidental College, kemudian Roucek mulai
menjadi seorang sosiolog yang terkenal yang juga dibantu oleh Roland L. Warren, seorang
pengarang dan penulis artikel yang banyak hasil karyanya, dan beliau juga pernah menjadi dosen
di Universitas New York. Roucek juga seorang pendiri Delta Tau Kappa. Delta Tau Kappa
adalah suatu ilmu sosial internasional masyarakat kehormatan. Beliau wafat pada tahun 1984.

Menurut Roucek dan Warren, sosiolog Amerika, ada tiga faktor mempengaruhi pembentukan
kepribadian seorang individu, yaitu :
1. Faktor biologis/fisik adalah suatu faktor yang timbul secara lahiriah di dalam diri seorang
individu. Contoh, seseorang yang dilahirkan dengan cacat fisik atau penampilannya kurang ideal,
pasti ia akan rendah diri, pemalu, sukar bergaul, dan sifat minder lainnya.
2. Faktor psikologi/kejiwaan adalah suatu factor yang membentuk suatu kepribadian yang
ditunjang dari berbagai watak, seperti, pemarah, pemalu, agresif, dll. Contoh, temperamen
pemarah jika dipaksa atau didesak untuk melakukan sasuatu yang tidak ia sukai, maka akan
memuncak amarahnya.
3. Faktor sosiologi/lingkungan adalah suatu faktor yang membentuk kepribadian seorang individu
sesuai dengan kenyataan yang nampak pada kehidupan kelompok atau lingkungan masyarakat
sekitarnya tempat ia berpijak. Contoh, seseorang yang lahir di lingkungan yang penuh
solidaritas, pasti orang tersebut akan mempunyai kepribadian solider atau sikap pengertian
terhadap sesama.

Menurut Roucek & Warren, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dengan kelompok social.

Roucek & Warernlebih banyak menekankan sosiologi di bidang social yang diantara torinya,
antara lain :

1. Lembaga sosial adalah pola aktifitas yang dibentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan
manusia.
2. Status adalah seseorang dalam suatu kelompok sosial
3. Status sosial adalah posisi seseorang dalam masyarakat.
4. Cara-cara pengendalian sosial dengan pemaksaan, reformitas, perilaku sangat banyak
jumlah dan ragamnya. Maka cara-cara dan teknik pengendaliansosial yang diuraikan banyak
seperti ideology, bahasa, seni, kreasi dan organisasi.
5. Tentang organisasi sosial dan partisipasi masyarakat.

Auguste Comte (1798-1857) – Bapak Sosiologi


Nama lengkap Auguste Comte adalah Isidore Auguste Marie Francois Xavier. Beliau
adalah filsuf dan ilmuwan sosial terkemuka yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu
kemasyarakatan atau sosiologi. Comte lahir di kota Montpellier di Perancis selatan dari keluarga
kelas menengah konservatif. Comte menerima didikan ilmiah yang baik di Ecole Polythecnique
di Paris, sebuah pusat pendidikan berhaluan liberal.
Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan
baru, yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa
sesungguhnya analisis untuk membedakan “statika” dan “dinamika” sosial , serta analisa
masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didasarkan pada konsensus.
Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap
memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini.
Auguste Comte dengan bukunya “Course de Philosophie Positive” menerangkan bahwa
pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan
tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah.
Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama kali
memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut
melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).
Menurut Auguste Comte, Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu
mempelajari gejala-gejaladalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat
rasional dan ilmiah.

SELO SOEMARDJAN
Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soermardjan (Yogyakarta, 23 Maret 1915 –
Jakarta, 11 Juni 2003) adalah seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia. Penerima
Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas
Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (Kini FISISP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia
menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Ia dikenal sangat disiplin dan selalu member teladan konkret. Ia ilmuwan yang
meninggalkan banyak bekal ilmu pengetahuan. Sebetulnya ia sudah purnatugas di Universitas
Indeonesia (UI). Tapi, karena masih dibutuhkan, ia tetap mengajar dengan semangat tinggi. Ia
memang seseorang sosok berintegritas, punya komitmen sosial yang tinggi dan sulit untuk diam.
Ia orang yang tidak suka memerintah, tetapi memberi teladan, sebagaimana diungkapkan
pengusaha sukses Soedarpo Sastrosatomo. Menurut Soedarpo, integritas itu pula yang membuat
mendiang Sultan Hamengku Buwono IX berpesan kepada putranya, Sultan Hamengku Buwono
X agar selalu mendengarkan dan meminta nasihat kepada Selo kalau menyangkut persoalan
sosial kemasyarakatan. Ia orang yang tidak pernah berhenti berpikir dan bertindak.
Ia seorang dari sedikit orang yang sangat pantas menyerukan hentikan
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pantas karena ia bukan tipe maling teriak maling.
Ia orang orang bersih yang dengan perangkat ilmu dan keteladanannya bisa menunjukkan bahwa
praktik KKN itu merusak tatanan sosial. Ia pantas menjadi teladan kaum birokrat karena etos
kerjanya yang tinggi dalam mengabdi kepada masyarakat. Selama hidupnya, Selo pernah
berkarier sebagai pegawai Kesultanan/Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Staf
Sipil Gubernur Militer Jakarta Raya, dan Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet Perdana
Menteri, Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan Pemeriksa
Keuangan, Sekretaris Wakil Presiden RI Sultan Hamengku Buwono IX (1973-1978), Asisten
Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) dan staf ahli Presiden HM Soeharto.
Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959 -- seusai meraih gelar
doktornya di Cornell University, AS -- mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI). Dialah
pendiri sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan
(sekarang FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra
Utama dari pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama
sosiologi.Pendiri FISIP UI ini, memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai
akhir hayatnya justru mengajar di Fakultas Hukum UI.
Ia dibesarkan di lingkungan abdi dalem Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Kakeknya,
Kanjeng Raden Tumenggung Padmonegoro, adalah pejabat tinggi di kantor Kasultanan
Yogyakarta. Berkat jasa sang kakek, Soemardjan- begitu nama aslinya-mendapat pendidikan
Belanda. Nama Selo dia peroleh setelah menjadi camat di Kabupaten Kulonprogo. Ini memang
cara khusus Sultan Yogyakarta membedakan nama pejabat sesuai daerahnya masing-masing.
Saat menjabat camat inilah ia merasa mengawali kariernya sebagai sosiolog. "Saya adalah camat
yang mengalami penjajahan Belanda, masuknya Jepang, dilanjutkan dengan zaman revolusi.
Masalahnya banyak sekali," tuturnya suatu ketika sebagaimana ditulis Kompas.
Pengalamannya sebagai camat membuat Selo menjadi peneliti yang mampu
menyodorkan alternatif pemecahan berbagai persoalan sosial secara jitu. Ini pula yang
membedakan Selo dengan peneliti lain. Mendiang Baharuddin Lopa dalam salah satu tulisannya
di Kompas (1993) menulis, "Pak Selo menggali ilmu langsung dari kehidupan nyata. Setelah
diolah, dia menyampaikan kembali kepada masyarakat untuk dimanfaatkan guna kesejahteraan
bersama." Lopa menilai Selo sebagai dosen yang mampu mendorong mahasiswanya berpikir
realistis dan mengerti serta menghayati apa yang diajarkannya. "Pendekatan realistis dan turun
ke bawah untuk mengetahui keadaan sosial yang sesungguhnya inilah yang dicontohkan juga
oleh para nabi dan kalifah," tulis Lopa.
Sebagai ilmuwan, karya Selo yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in
Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo
berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB)
IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM
tanggal 19 Januari 2002 diwujudkan dalam bentuk piagam, lencana, dan sejumlah uang.

Menurut Selo Sumardjan, Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari


struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
William F. Ogburn dan Meyer F. NImkoff
William Fielding Ogburn lahir di Butler, Georgia pada tanggal 29 Juni 1886. Setelah beliau lulus
dari Universitas Penyalur Tekstil, Georgia pada tahun 1905, beliau menginginkan untuk
memasuki pekerjaan professional. Ogburn kemudian memulai studinya pada bidang sosiologi.
Beliau adalah seorang profesor sosiologi di sebuah Perguruan Tinggi di Portland, Oregon.
Selama 4 tahun beliau berda di sana. Kemudian beliau kembali ke Universitas Columbia. Pada
tahun 1927, Ogburn dipanggil ke Chicago untuk mengajar pada sebuah Perguruan Tinggi. Beliau
menerima gelar akademis kehormatan LL.D dari almamaternya dan juga dari Universitas
Carolina Utara.
W.F. Ogburn merupakan ilmuwan pertama yang melakukan penelitian terinci mengenai proses
perubahan yang sebenarnya terjadi. Beliau telah mengemukakan beberapa teori, suatu yang
terkenal mengenai perubahan dalam masyarakat yaitu “ Cultural Lag” (artinya ketinggalan
kebudayaan) adalah perbedaan antara tarif kemajuan dari berbagai bagian dalam kebudayaan
dari suatu masyarakat. Ogburn berusaha untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan antara teori
biologis dengan berbagai teori evolusi tanpa mengesampingkan konsep evolusi secara
menyeluruh.
W.F. Ogburn akhirnya meninggal di Tallahassee, Florida pada tanggal 27 April 1959.

Peter L. Berger

Berger dilahirkan di Vienna, Austria, kemudian dibesarkan di Wina dan kemudian beremigrasi
ke Amerika Serikat tak lama setelah Perang Dunia II. Pada 1949 ia lulus dari Wagner College
dengan gelar Bachelor of Arts. Ia melanjutkan studinya di New School for Social Research di
New York (M.A. pada 1950, Ph.D. pada 1952).

Pada 1955 dan 1956 ia bekerja di Evangelische Akademie di Bad Boll, Jerman. Dari 1956
hingga 1958 Berger menjadi profesor muda di Universitas North Carolina; dari 1958 hingga
1963 ia menjadi profesor madya di Seminari Teologi Hartford. Tonggak-tonggak kariernya yang
berikutnya adalah jabatan sebagai profesor di New School for Social Research, Universitas
Rutgers, dan Universitas Boston. Sejak 1981 Berger menjadi Profesor Sosiologi dan Teologi di
Universitas Boston, dan sejak 1985 juga menjadi pemimpin Institut Studi Kebudayaan Ekonomi,
yang beberapa tahun lalu berubah menjadi Institut Kebudayaan, Agama, dan Masalah Dunia.

Anda mungkin juga menyukai