SEKRETARIAT DAERAH
Jl. Trans Irian Arso Telp/fax:(0967)582850
Kepada:
Yth. Para Kepala Perangkat Daerah/ Unit
Kerja Pemerintah Kabupaten Keerom
Di –
ARSO
SURAT EDARAN
NOMOR: 800/…../…../TAHUN 2017
TENTANG
A. DASAR
Peraturan Bupati Keerom Nomor ….. Tahun 2017 tentang Pemberian Tambahan
Penghasilan kepada Pegawal Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Keerom Tahun 201….
B. KEBIJAKAN
1. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Pegawal Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Keerom sebagai salah satu aspek dalam sistem
pembinaan pegawai melalui pemberian reward dan punishment, maka dipandang
perlu untuk memberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan pertimbangan obyektif yang diukur darE pencapaian kinerja,
sehingga dapat meningkatkan motivasi dan kinerjanya.
2. Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditetapkan Peraturan Bupati Keerom Nomor
Tahun 2017 tanggal … Januari 2017 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan
Kepada Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Keerom
Tahun 2017.
3. Untuk kelancaran dan keseragaman dalam pelaksanaan Peraturan Bupati
Keerom dimaksud perlu diberikan pedoman teknis pelaksanaan dengan Surat
Edaran Bupati Keerom.
C. PELAKSANAAN
1. Pengertian Umum
a. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Aparatur Sipil
Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahari di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Keerom.
b. Perangkat Daerah adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Keerom yang terdiri dan Sekretanat Daerah,
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Inspektorat, Dinas Daerah,
Badan Daerah, dan Kecamatan.
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD
adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Keerom.
d. Tambahan Penghasilan adalah penghasilan dalam bentuk uang diluai gaji dan
tunjangan yang dibenikan oleh Pemerintah Kabupaten Keerom kepada PNS
yang ditetapkan oleh Bupati dan bersumber dan APBD.
e. Tugas belajar adalah tugas yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
kepada PNS yang terpilih untuk mengikuti pendidikan formal ke jenjang yang
lebih tinggi baik di dalam negeni maupun di luar negeri, yang dibiayai oleh
Pemerintah Kabupaten Keerom, instansi atau lembaga Pemerintah maupun
organisasi swasta yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
f. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Organisasi Perangkat Daerah di
Pemerintah Kabupaten Keerom yang dthentuk untuk memberikan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang mengutamakan
mencari keuntungan, dan dalam melakukan didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas.
g. Capaian Target Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai dan setiap
pelaksanaan tugas jabatan.
h. Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan
oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan selama jangka waktu
tertentu.
4. Pengukuran Kinerja
a. Tambahan Penghasilan diberikan secara proporsional berdasarkan hasil
pengukuran kinerja.
b. Pengukuran kinerja dalam rangka pemberian tambahan penghasilan dilakukan
setiap akhir bulan oleh atasan Iangsung sebagai pejabat penilai terhadap
capaian kinerja bawaharinya selama 1 (satu) bulan, meliputi pengukuran
capaian target kinerja bulanan pegawai dan penilaian perilaku kerja.
1) Pengukuran capalan target kinerja bulanan pegawai.
a) Dalam rangka pemberian TPP, seluruh PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Keerom setiap awal bulan wajib menyusun target kinerja
bulanan pegawai yang bersumber dan target Sasaran Kerja Pegawal
(SKP) maupun tugas-tugas lain (tugas tambahan) yang dilaksanakan.
b) Setiap akhir bulan atasan langsung melakukan pengukuran capaian
kinerja bawaharinya selama 1 (satu) bulan, tanpa memperhitungkan
target dan realisasi biaya.
c) Tata cara penyusunan target kinerja bulanan, sasaran kerja pegawai
dan pengukuran kinerja berpedoman pada ketentuan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilalan Prestasi Kerja
Pegawal Negeri Sipil dan Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013
tentang Ketentuan Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil, dengan penjelasan sebagai berikut:
(1) Setiap PNS menyusun Sasaran Kerja Pegawal (SKP) dengan target
hasil kerja selama 1 (satu) tahun, sesuai format Lampiran I Surat
Edaran ini.
(2) Selanjutnya dibuat target kinerja bulanan yang bersumber dan SKP
maupun tugas-tugas lain (tambahan) yang dilaksanakan, sesuai
format Lampiran II Surat Edaran ¡ni. Target kinerja bulanan
merupakan target kinerja yang akan dicapai selama 1 (satu) bulan
penuh.
(3) Setiap akhir bulan atasan Iangsung PNS memberikan penilaian
terhadap capalan target kinerja bulanan pegawai, dengan
menghitung tingkat capalan kinerja yang telah ditetapkan untuk
setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, meliputi capaian aspek
kuantitas/output dan aspek kualitas/output, sedangkan aspek waktu
ditetapkan sebagai 1 (satu) bulan. Penghitungan capaian target
kinerja bulanan:
a) Capaian aspek kuantitas/output dihitung dengan menggunakan
rumus:
Realisasi kuantitas/output
Aspek kuantitas/ Output = X 100
Target kuantitas/ output
contoh:
- Pejabat Administrator Camat (Kelas 13) dengan besaran standar tambahan
penghasilan Rp. 5.050.000,- dalam bulan Januari 2017 nilai capalan kinerja
90, tidak pernah mangkir maupun tenlambat dan tidak dijatuhi hukuman
disiplin, maka perhitungan besarnya tambahan penghasilan pada bulan
Januari 2017 sebagai berikut:
TPP dibayar = (Rp. 5.050.000,- x ((100°k x 60%) + 40%)) x 100%
= (Rp. 5.050.000,- x (60%+40%)) X 100%
= Rp. 5.050,000,- x 100%
= Rp. 5.050.000,-
- Pejabat Pengawas Kepala Seksi pada Dinas (Kelas 8) dengan besaran
standar tambahan penghasilan Rp. 2.680000,- dalam bulan Januari 2017
nilal capaian kinerja 80, tidak masuk kerja tanpa alasan sah sebanyak 3
hari kerja dan sering terlambat hadir secara komulatif 20 jam, tidak dijatuhi
hukuman disiplin, maka perhitungan besarnya tambahan penghasilan pada
bulan Januari 2017 sebagai berikut:
TPP dibayar = (Rp.2.680.000,- x ((95%x60%)+(40%-6%-4%)) x 100%
= (Rp.2.680.000,- x (57%+30%)) x 100%
= (Rp.2.680.000,- X 87%) X 100%
= Rp. 2.331.600,-x 100%
= Rp. 2.331.600,-
- Pelaksana (jabatan fungsional umum) golongan Ill dengan besaran standar
tambahan penghasilan Rp. 1.210.000,- pada bulan Januari 2017 nilai
capaian kinerja 50, tidak masuk kerja tanpa alasan sah sebanyak 20 hari
kerja dan terlambat hadir secara kumulatif 10 jam,dan dijatuhi hukuman
disiplin sedang berupa penurunan pangkat selama 1 tahun, maka
perhitungan besaran tambahan penghasilan pada bulan Januani 2017
sebagai berikut:
TPP dibayar = (Rp. 1.210.000,-x ((75%x6O%)+(40% - 40%-2%))x 80%
= (Rp. 1.210.000,-x (45%+ 0%)) x 80%
= Rp. 544.500,-x 80%
= Rp. 435.600,-
f. Bagi PNS yang menjalani cuti tidak I (satu) bulan penuh, tambahan
penghasilan diberikan berdasarkan pengukuran ca palan kinerja dan unsur
perilaku kerja.
Contoh:
- PNS Pelaksana Golongan Il dengan besaran standar tambahan
penghasilan Rp. 860.000,- menjalani cuti sakit 14 hari kerja dalam bulan
Januari 2017, capaian kinerja 55, maka berdasarkan hasil penilalan
capaian kinerja bulan Januari 2017 sebesar 45% (hasil perkalian
75%x60%) dan dan unsur perilaku kerja dikategorikan tidak masuk kerja
secara sah (40%), sehingga mendapatkan tambahan penghasilan dengan
perhitungan sebagai berikut:
TPP dibayar = (Rp.860.000,- x ((75%x60%)+(40%-0%)) x 100%
= (Rp.860.000,- x (45%+40%)) xl 00%
= (Rp.860.000 x 85%) x 100%
= Rp.731.000,- x 100%
= Rp.731.000,-
g. PNS yang menjalani cuti selama satu bulan atau Iebih, tidak diberikan
tambahan penghasilan selama yang bersangkutan menjalani cuti (apabila nitai
capaian target kinerja adalah 0).
Contoh:
- PNS Petaksana Golongan II dengan besaran standar tambahan
penghasilan Rp. 860.000,- menjalani cutí bersalin mulai tanggal 5 Januari
2017 s/d 5 Maret 2017. Hasil penghitungan nilai capaian kinerja pada bulan
Januani 2017 adalah 19 sehingga mendapatkan tambahan penghasilan
dan unsur capaian kinerja sebesar 6% (hasil perkalian 10% x 60%) dan
dan unsur perilaku kerja sebesar 40% (dikategorikan tidak masuk kerja
secara sah), dengan perhitungan:
TPP (bulan Januari) dibayar = (Rp.860.000,- x ((10%x60%)+(40%-
0%)) x 100%
= (Rp.860.000,- x (6%+40%)) xl 00%
=(Rp.860.000 x 46%) x 100%
= Rp.395.600,- x 100%
= Rp.395.600,-
Pada bulan Februari 2017 nilai capaian kinerja adalah O sehingga PNS
yang bersangkutan tidak diberikan tambahan penghasilan.
- PNS Pelaksana Golongan III dengan besaran standar tambahan
penghasilan Rp.1.210.000,- menjalani cuti besar untuk melaksanakan
ibadah haji selama 42 hari kerja terhitung mulai tanggal 9 Agustus 2017
sampai dengan tanggal 10 Oktober 2017. Penghitungan tambahan
penghasilan adalah:
Hasil penghitungan nilai capaban kinerja pada bulan Agustus 2017 adalah
25 sehingga mendapatkan tambahan penghasilan dan unsur capaian
kinerja sebesar 15% (hasil perkalian 25% x 60%) dan dan unsur penilaku
kerja sebesar 40%, dengan perhitungan
TPP bulan Agustus = (Rp.1.210.000,- x (15%+40%)) X 100%
= (Rp.1.210.000,- x 55%) x 100%
= Rp. 665.500,- x 100%
= Rp. 665.500,-
Pada bulan September 2017 nilai capaian target kinerjanya 0 sehingga
PNS tersebut tidak diberikan tambahan penghasilan.
Pada bulan Oktober 2017 nilal capaian kinerja 35 sehingga mendapatkan
tambahan penghasilan dan unsur capaian kinerja sebesar 15% (hasil
perkalian 25% x 60%) dan dan unsur peri laku kerja sebesar 40%,
TPP bulan Oktober = (Rp.1.210.000,- X (15%+40%)) X 100%
= (Rp.1.210.000,- x 55%) x 100%
= Rp.665.500,-x 100%
= Rp. 665.500,-
Tembusan Yth.:
1. Bupati Keerom
2. Wakil Bupati Keerom
3. Asisten Sekda Kabupaten Keerom
4. Staf Ahli Bupati Keerom.