Disusun Oleh :
2012
ANALISIS MATERI FIQIH IBADAH
IDENTITAS
1. Mata Pelajaran : Pendidikan Ibadah/Mu’amalah
2. Aspek : Fikih
3. Kelas : XI (Sebelas)
4. Tingkat : Sekolah Menengah Atas
5. Alokasi Waktu : 6 Jam (45 menit x 8 pertemuan)
6. Semester : 1 (Gasal)
7. Penulis Buku : Agus Suroyo, S.Pd.I
Mejelaskan pengertian
Shodaqoh 1. Siswa dapat menjelaskan
Menjelaskan ketentuan pengertian, ketentuan,
Shodaqoh keutamaan Shodaqoh
Memahami Membedakan Infaq dan 2. Dapat membedakan
2 seharusnya Shodaqoh SHODAQOH Infaq dan Shodaqoh
Menyebutkan Menjelaskan keutamaan 3. Dapat mempraktektak
ketentuan shodaqoh dan mengelola Infaq dan
Shadaqoh Mempraktekkan Sodaqoh Shodaqoh
Mengelola Infaq dan
Shodaqoh
3 Memahami Menjelaskan pengertian 1. Siswa dapat menjelaskan
seharusnya Hibah dan Hadiah pengertian, ketentuan,
Menyebutkan Menjelaskan ketentuan keutamaan Hibah dan
ketentuan Hibah dalam pemberian Hibah dan Hadiah
dan Hadiah Hadiah HIBAH DAN 2. Dapat
Mengidentifikasi perbedaan HADIAH mengidentifikasikan
Hibah dan Hadiah perbedaan Hibah dan
Menjelaskan keutamaan hadiah
Hibah dan Hadiah
BAB II : WAKAF
Analisis:
1. Jika dilihat kesesuiannya antara Standar kompetensi, kompetensi dasar dan juga indikator
maka dalam buku ini secara keseluruhan sudah sesuai dan jika dilihat dari sub bahasan
selain dari materi yang inti didalam buku ini juga dilengkapi dengan peta konsep diawal
materi dan juga serami selain itu di beberapa bab terdapat kisah-kisah teladan yang
dimasukkan di dalam materi sehingga dengan demikian materi yang akan di sampaikan
dapat di terima dan para siswa tidak terlalu kesulitan dalam memahaminya.
1) Dalam bab yang pertama tentang Athiyah atau pemberian di mana dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dalam buku ini saya kira sudah sesuai
dan materi yang di sampaikan sudah mencakup keseluruhan dari kompetensi
dasar sehingga tidak banyak persoalan yang ada dalam bab ini.
2) Dalam bab ini tentang wakaf antara standar kompetinsi dasar, standar kompetesi
dan juga materi yang diakan disampaikan menurut saya kurang dan mungkin juga
tidak sesuai karena di dalam bab ini standar kompetensinya adalah memahami
infaq, shodaqah, hibah, wakaf dan hadiah sedangkan kompetensi dasarnya adalah
memahami ketentuan wakaf tetapi pada materi yang ada tidak di singgung yang
terdapat pada standar kompetensi karena dalam materin ini yang disinggung
hanya wakafnya saja.
3) Bab tentang haji dan Umrah jika dilihat dari Standar kompetinsi, kompetensi
dasar, indicator dan juga materinya saya kira sudah sesuai dan tidak ada masalah
karena dari telah sejalur dan juga dari pemyampaian materi yang ada dalam buku
ini juga memudahkan bagi peserta didik karena dalam buku ini materi yang di
sampaikan tidak hanya tulisan tetapi juga ada gambar dan juga skema dalam
pelaksanaan haji selain itu juga terdapat Glosarium untuk kata-kata yang di
anggap belum tahu maksutnya sehingga dengan demikian peserta didik akan lebih
gampang untuk memahaminya.
4) Dan bab terakhir dalam semester 1 ini adalah bab tentang Qurban dan Aqiqah
2. Jika dilihat dari kesesuaian materi tujuan pendidikan nasional, visi, misi dan tujuan
lembaga / yayasan Permendiknas No. 23 Tahun 2003, maka buku pendidikan ibadah
kelas XI SMA muhammadiyah sudah sangat sesuai dengan tujuan pendidikan dan sudah
memenuhi 8 standar kompetensi yang mana di dalam buku tersebut anak diajarkan untuk
berperilaku menurut ajaran agama yang dianutnya, contoh : didalam buku anak
diharapakan membiasakan diri untuk bershodaqoh dan berinfaq yang dimana dengan
demikan itu mempererat hubungan dengan allah maupun hubungan dengan sesame
manusia. Selain itu juga anak diajarkan juga tentang saling membantu terhadap orang
lain, dengan memberikan infaq maupun shodaqoh setelah diberikan materinya.
3. Di dalam Buku pendidikan Ibadah kelas XI untuk SMA Muhammadiyah ini sudah sesuai
dengan perkembangan usia serta psikologis kematangan pikiran peserta didik sebab pada
materi ini di bahas tentang infaq, shadaqah, hibah, wakaf, hadiah lalu haji dan Umrah
dan kemudian tentang qurban dan aqiqah dimana pembahasan tersebut sudah sesuai
dengan usia anak yang memang mereka harus mulai mengetahui tentang semua
pengetahuan tersebut walaupun mereka belum bisa untuk mempraktekkan semuanya
akan tetapi dengan usia dan materi yang ada dapat menjadi bekal mereka kedepannya.
4. Setelah kami mencermati secara seksama terhadap urutan penyajian materi di dalam buku
pendidikan ibadah kelas XI untuk SMA Muhammadiyah ini sudah sesuai, baik dari
urutan sub bahasan dimana pada buku ini anak diajarkan tentang infaq, shadaqah, hibah,
wakaf dan hadiah lalu haji dan umrah dan kemudian qurban dan aqiqah. Adapun di dalam
kronologinya membahas di mulai dari pengantar materi yaitu berupa sub bahasan
berbentuk peta konsep yang membahas agar anak terbuka pemikirannya atau mengetahui
gambaran awal terlebih dahulu mengenai materi yang akan di bahas, setelah itu baru
mulai masuk kedalam isi materi yaitu mulai dari pengertian, hukum, macam-macam,
rukun, syarat serta di lengkapi dengan beberapa dalil al-Qur’an serta hadist untuk
memperkuat isi materi tersebut. Bahkan ditambahkan denga cerita di dalam beberapa bab
, sehingga materi yang di sajikan lebih menarik. Selain itu di buku ini terdapat juga
kamus istilah agama, contoh : fasik, fiqh, kafir, makruh, muamalat dan lainnya karena di
buku ini semua istilah dijelaskan pengertiannya. Sehingga memudahkan anak untuk dapat
lebih memahami ketika guru tidak menerangkannya. Kemudian terdapat juga evaluasi
belajar. Dari hampir semua soal evaluasi belajar yang ada di buku ini bisa kami katakan
sudah terintegral karena penguasaan atas semua materi di setiap pelajaran sudah terukur
dengan soal-soal tes yang disediakan. Evaluasi buku ini juga mengukur penguasaan siswa
terhadap materi yang diajarkan bukan materi yang tidak diajarkan. Jenis-jenis soal tes
yang digunakan dalam setiap pelajaran sudah bervariasi seperti tugas kelompok, pilihan
ganda dan essay test.
Namun disini kami memberi saran terhadap buku tersebut seharusnya didalam buku
tersebut terdapat soal observasi juga, agar soal tes lebih bervariasi agar anak tidak bosan
dengan soal yang essay selain itu dengan observasi atau terjun kelapangan maka
pemahaman siswa terhadapa materi akan bertambah.
Demikian pemaparannya dan jika masih ada masukan untuk menganalisis buku ini
silahkan saja, karena kita sama-sama untuk belajar
KASUS:
Haji Syaikon pengusaha sukses yang pelit, demikian kata tetangganya. Tak mendengar pendapat
nasihat orang, ali ali mau dapat pahala malah jadi tersangka, 21 orang korban tewas terinjak dan
terhimpit, belum lagi yang luka dan setengah mati. Apa agaknya yang ada di benak pak Syaikon,
melihat mayat bergelimpangan dengan mulut mengeluarkan darah hampir semuanya wanita
lemah, miskin.
Kasus pembagian seperti ini acap terjadi, pembagian daging qurban, pembagian sembako.
Entah mengapa para orang kaya itu lebih senang membagikan langsung uang atau zakat nya.
Lalu bagaimana solusi yang agar kedepannya kasus seperti ini tidak terjadi lagi..??
Menurut Direktur eksekutif Baznas, Badan Amil Zakat Nasional Baznas, Emmi Hamidiyah
semestinya keributan dalam pembagian bisa dihindari jika pemberi tidak memaksakan diri dan
berkordinasi dengan Baznas, yakni badan amil zakat bentukan pemerintah yang mengurusi
masalah ini. Apalagi menurut Emmi Hamidiyah, aturan soal penyaluran zakat itu sudah sangat
jelas "UU no 38 tahun 99 tentang pengelolaan Zakat. Yang boleh mengelolah, menghimpun dan
menyalurkan itu adalah badan amil zakat yang dibentuk pemerintah atau lembaga amil zakat
bentukan masyarakat tapi sudah dikukuhkan pemerintah dan itu jumlahnya tidak banyak.
Aturanya sudah ada, tetapi sangsi hukumnya tidak ada. Jadi hanya bersifat himbauan, makanya
dikembalikan ke masyarakat yang masih bersifat tradisi tadi."