Anda di halaman 1dari 24

kerajinan

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 1
Bab I
Kerajinan dari Bahan
Limbah berbentuk
Bangun Datar
Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pelajaran in, siswa diharapkan mampu:

1. Membuat perencanaan usaha kerajinan bahan limbah berbentuk bangun datar


2. Membuat kerajinan bahan limbah berbentuk bangun datar
3. Memasarkan produk kerajinan melalui berbagai promosi strategi promosi
4. Membuat laporan kegiatan usaha yang telah dilakukan

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 2
A. Perencanaan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar
1. Ide dan Peluang usaha
2. Analisis peluang usaha
3. Sumber daya yang dibutuhkan
- Money (uang)
- Man (manusia)
- Material (Bahan baku)
- Machine (mesin)
- Method (metode)
- Market (pasar)
- Information (informasi)
4. Administrasi dan pemasaran
5. Komponen perencanaan usaha
6. Langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha
- Pemilihan jenis usaha
- Nama perusahaan
- Lokasi perusahaan
- Perijinan usaha
- Sumber daya manusia
- Survei pasar
- Aspek produksi
- Aspek keuangan

B. Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar


1. Jenis – jenis kerajinan bahan limbah berbentuk bangun datar

Tugas 1 (individu)
Carilah jenis-jenis kerajinan dari bahan limbah
berbentuk datar dan jelaskan bahan limbah yang
digunakan.
No Nama Produk Bahan Limbah Gambar

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 3
1

2. Jenis dan Karakteristik Bahan dan Alat Kerajinan Kain Perca


Jenis dan karakteristik bahan serta alat kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun datar beragam

C. Bahan dan Alat Membuat Keset Rumah dari Kain Perca

a. Kain perca, adalah merupakan kain sisa dari industri garmen, tekstil ataupun dari
penjahit yang sudah tidak dapat digunakan lagi

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 4
b. Gunting kain, digunakan untuk memotong
c. Jarum jahit khusus tapestry atau ukuran besar digunakan untuk menjahit
d. Benang
e. Pola
f. Penggaris
g. Lem kain
h. Meteran
i. Selotif hitam

3. Tehnik produksi kerajinan kain perca


Berikut ini beberapa tehnik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan dari
kain perca
a. Menjahit kain perca dengan tehnik patchwork
b. Menjahit kain perca dengan tehnik applique
c. Menjahit kain perca dengan tehnik quilting
d. Tehnik anyam
e. Tehnik untuk bentuk tiga dimensi
4. Langkah-langkah proses pembuatan kerajinan keset dari kain perca
a. Bentuk kotak kain perca dengan ukuran 10 x 10 cm. Ukuran dapat ditambah atau
dikurangi sesuai keinginan.
b. Lipat diagonal kain tersebut sehingga membentuk segitiga. Kemudian, lipat
kebawah kedua ujung segitiga itu, dan lipat kembali kedua ujung sampingnya.
c. Selanjutnya , membuat alas sesuai bentuk yang diinginkan, bisa oval, bulat,
kotak, bintang, atau apapun. Alas ini terdiri dari kain tipis di bagian bawah
sebagai puring, dan kain agak tebal di bagian atasnya. Jahit kedua bagian tersebut
terlebih dahulu.
d. Kemudian, gabungkan kain perca dan alasnya. Letakkan kain di atas alas dan
jahit mengikuti bentuk alas.
Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI
Page 5
Tugas 2 (Kelompok)
Buatlah kerajinan keset dari bahan limbah kain perca

Dengan cara lain:

1. Siapkanlah kain kanvas yang akan dijadikan alas, ukur dengan besaran 70×50 cm, lalu
gunting. Sisihkan.

2. Siapkan kain perca, potong/sobek kain mengikuti seratnya dengan bentuk kecil dan
memanjang. Buat potongan lebih panjang 10 cm dari alas keset rumah yang sudah
dibuat.

3. Setelah semua kain terpotong, kepang tiga helai potongan kain sehingga membentuk
sebuah jalinan panjang.

4. Setelah kepangan selesai dibuat, rekatkan dengan menggunakan selotip hitam di kedua
bagian ujungnya

5. Langkah selanjutnya, siapkan alas keset rumah dari kain kanvas yang telah dipotong,
lalu olesi permukaannya dengan lem kain hingga merata.

6. Tempelkan kepangan kain satu persatu sehingga seluruh permukaan alas tertutupi.
Biarkan bagian ujung-ujungnya melebihi alas keset.
Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI
Page 6
7. Tekan-tekan kain dan pastikan seluruhnya tertempel dengan baik.

8. Masukkan benang sulam ke dalam jarum, lalu jahit bagian ujung kepangan kain yang
berlebih. Jangan lewatkan seluruh kepangannya agar bagian ujung keset rumah itu
tampak rapi.

Tugas 2 (kelompok)
Buatlah kain keset atau alas kaki dari kain perca dan
dokumentasikan.

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 7
Bab 2
Kerajinan
Keramik
Tujuan Pembelajaran

 Menjelaskan perkembanganseni kriya di Indonesia

 Menjelaskan kerajinan kerajinan keramik di Indonesia

 Menjelaskan proses pembuatan keramik dengan teknik pilin

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 8
A. Perkembangan Seni Kriya Indonesia

Perkembangan seni kriya di Indonesia sangat pesat, terbukti adanya produk-produk baru dan
beberapa daerah di Indonesia baik dilihat dari teknik juga media yang digunakan. Pada saat ini para
perajin/kriyawan banyak memproduksi barang-barang sebagai cindramata yang dapat meningkatkan
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Hal ini tidak lepas dari kreativitas para perajin yang terus
menerus membuat produk yang kreatif dan inovatif.

Berikut ini adalah berbagai jenis kerajinan/kriya berdasarkan bahannya:

1. Kriya logam

2. Kriya kayu

3. Kriya anyam

4. Kriya tekstil

5. Kriya kulit

6. Kriya keramik

Tugas 2 (individu)

Carilah jenis kriya yang terdapat di Indonesia dan jekaskan


apa nama produksinya , asal daerah , dan berikan
gambarnya.

No Jenis Kriya Produk Asal Kriya Gambar

1.

2.

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 9
4

B. Proses Pembuatan Keramik dengan Teknik Pilin


Untuk membuat keramik ini digunakan tanah liat sebagai bahannya dimana keranik seni ini
disebut gerabah karena menggunakan pembakaran dengan suhu rendah dan menggunakan
teknik pilin berupa tempat pensil. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Menyiapkan alat seperti butsir dan kuas

2. Menyiapkan bahan seperti tanah liat dan lumpur

3. Menguli tanah liat supaya plastis tidak putus-putus.

4. Membuat alas untuk benda yang dibuat

5. Alas yang terbentuk digores-gores pada bagian tepi.

6. Pada goresan diberi lumpur

7. Membuat pilin

8. Pilin-pilin yang dibuat dilingkarkan pada goresan yang telah diberi lumpur.

9. Begitu seterusnya sampai ketinggian yang diinginkan

10. Pilin dapat dibuat lingkaran kecil agar benda yang dibuat ada nilai seninya.

11. Setelah ketinggian kurang lebih 10 cm diikat dengan pilin yang polos

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 10
12. Jangan lupa setiap lingkaran diberi lumpur sebagai perekat/lem.

13. Setelah selesai dikeringkan ditempat yang teduh kurang lebih 4 – 6 hari.

14. Kemudian dibakar dengan tungku keramik.

15. Bila tidak punya tungku keramik dapat dilakukan pembakaran secara tradisional yaitu
dengan cara meletakkan calon gerabah ke dalam sampah daun kering. Kayu bakar
kemudian dibakar seperti orang membakar batu bata. Setelah jadi, tanah liat berubah
warna menjadi merah bata.

Buat pilinan diatas meja Buat lempengan lingkaran sebagai alas Rapikan menggunakan butsir

Liltkan pilinan diatas lempengan Selesaikan bentuk dengan pilinan

Tugas 3 (individu)

Buatlah gerabah dengan teknik pilin dan dokumentasikan

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 11
Bab 3
Dekorasi
Keramik
Tujuan Pemebelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

 Menciptakan karya kerajinan dari bahan keras yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya dengan berbagai teknik dan prosedur.

 Menjelaskan apa yang dimaksud dekorasi keramik

 Menjelaskan tujuan dekorasi pada gerabah

 Menjelaskan proses pembuatan dekorasi keramik dengan limbah kering

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 12
A. Pengertian Dekorasi Keramik
Istilah dekorasi berasal dari kata decorate yang artinya hiasan. Dekorasi keramik
dimaksudkan untuk menghias suatu benda dari tanah liat yang telah dibakar, oleh karena itu
keramik yang dihias jenis gerabah polos yang belum mendapat sentuhan berupa hiasan
apapun. Dengan memberi hiasan ini bertujuan untuk memberi nilai tambah pada gerabah

B. Dekorasi Keramik Menggunakan Kulit Telur Ayam


Proses membuat dekorasi keramik yang termasuk gerabah yang polos seperti vas bunga,
tempat pensil dan lainnya dengan menggunakan teknik tempel dengan menggunakan lem.
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan:

1. Menyiapkan alat seperti kuas, mangkok kecil, amplas dan pilox clear.

2. Menyiapkan bahan seperti gerabah yang berbentuk seperti vas bunga, tempat pensil, lem
fox, kulit telur ayam dan cat tembok warna hitam.

Berikut ini langkah-langkah pengerjaanya.

1. Menyiapkan vas bunga

2. Kulit telur dibersihkan dari kulit arinya, dicuci bersih dan dikeringkan.

3. Vas bunga diberi lem fox sedikit demi sedikit

4. Ambil kepingan telur dan tempelkan

5. Saat menempelkan kepingan telur bagian yang berwarna ada di bagian luar.

6. Pada saat menempelkan kulit telur pada vas bunga boleh ditambahkan lem fox pada
kulit bagian dalam, sekaligus kulit ditekan agar menempel kuat dan terjadi pecahan
kecil-kecil yang menempel pada vas bunga.

7. Kerjakan sampai vas bungan penuh dengan pecahan kulit telur dan tunggu sampai lem
mengeras.

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 13
8. Siapkan mangkok kecil dan diisi dengan cat tembok warna hitam dan apabila terlalu
kental dapat ditambah air agar mudah dioleskan pada vas bunga yang ditempel kulit
telur.

9. Setelah kulit telur menempel kuat oleskan cat tembok warna hitam dengan kuas,
yakinkan semua terkena/tertutup cat dan keringkan.

10. Tahap finishing adalah dengan mengamplas kulit telur hingga cat yang menempel pada
kulit telot hilang terkikis gesekan amplas, sehingga muncul warna kulit telor di antara
garis-garis hitam yang tak tersentuh amplas.

11. Terakhir, vas bunga dilap untuk menghilangkan debu yang menempel kemudian
disemprot pilox clear agar kelihatan mengkilap dan apabila ada debu menempel mudah
membersihkan.

Tugas 1 (kelompok)

1. Carilah informasi tentang kerajinan dekorasi keramik


yang merupakan industri rumahan (home industry) atau
jenis industri lainnya yang ada di sekitarmu.

2. Tanyakan hal-hal berikut:


a. Jenis usaha apa yang dijalankan
b. Kiat-kiat menjalankan usaha sehingga bisa
berkembang

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 14
c. Kendala yang dihadapi
d. Strategi yang dijalankan agar tetap bisa bertahan
3. Dokumentasikan hasil wawancara kalian!

Tugas 2 (kelompok)

Buatlah gerabah dengan dengan dekorasi cangkang telor!

Bab 4
Pengolahan Bahan nabati dan
Hewani Menjadi Produk Makanan
Khas Daerah

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:

 Mengetahui ragam teknik pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi produk
makanan.

 Mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dalam proses pengolahan bahan pangan

 Mengetahui cara-cara pengemasan produk pangan hasil pengolahan bahan nabati


dan hewani

 Mengetahui produk makanan khas daerah, cara pembuatan dan pengemasannya.

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 15
A. Pengertian pengolahan Makanan

Mengapa perlu pengolahan makanan?

1. Dengan mengolah makanan maka makanan akan mudah dicerna dalam tubuh

2. Memperbaiki aroma, warna, bentuk, dan tekstur bahan makanan

3. Meningkatkan rasa

4. Meningkatkan penampilan

5. Membebaskan makanan dari jasad-jasad renik dan bahan-bahan membahayakan


kesehatan

B. Produk hasil pengolahan pangan khas daerah dari bahan nabati

Pengertian makanan khas daerah

Makanan tradisional atau makanan khas daerah adalah makanan yang dikonsumsi
masyarakat golongan etnik dan wilayah yang spesifik, diolah dari resep yang dikenal
masyarakat, bahan-bahannya diperoleh dari sumber lokal dan memiliki rasa sesuai dengan
selera masyarakat setempat.

Beberapa contoh makanan tradisional hasil pengolahan bahan nabati.

1. Bika ambon

Bika ambon adalah sejenis makanan yang berasal dari sumatera utara (Medan). Terbuat
dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, umumnya dijual dengan rasa pandan,
meskipun kini tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan coklat.

2. Mochi

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 16
Mochi adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk sehingga lembut dan
lengket, kemudian dibentuk sesuai selera. Makanan ini di Indonesia banyak ditemukan
di Sukabumi-Jawa Barat, dengan bentuk dan kemasan yang saat ini sudah cukup
membaik. Tantangan wirausaha mochi adalah pengembangan variasi bentuk, rasa dan
isis, serta kemasannya.

3. Keripik buah

Keripik buah adalah keripik yang terbuat dari berbagai jenis buah-buahan yang
diproduksi dengan menggunakan teknologi vacuum frying. Teknologi ini digunakan
karena buah mengandung kadar air yang tinggi. Keripik buah banyak dikembangkan
diberbagai daerah, terutama di Malang Jawa Timur. Tantangan dan peluangnya sangat
menarik, karena produk ini relatif sangat disukai banyak kalangan. Peningkatan mutu
produk, inovasi produk dan kemasan perlu dilakukan agar tetap berkembang.

4. Lumpia

Lumpia adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur dan daging ayam
atau udang. Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan
Indonesia karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah
dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang Jawa Tengah.

5. Gudeg

Gudeg adalah makanan khas Yogjakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka
muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan
ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg
dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental, ayam kampung, telur,
tahu, dan sambal goreng krecek (kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau)

C. Produk Pangan Khas Daerah Hewani

Beberapa contoh produk pangan khas daerah hewani yang ada di Indonesia misalnya telur
asin, dadih, ikan asin, dan rendang. Keempat produk ini sudah cukup dikenal di Indonesia,
dan masih dapat terus dikembangkan, baik mutu produknya maupun kemasannya.

1. Rendang

Rendang (bahasa Minang: randang) adalah salah satu makanan tradisional dari padang,
provinsi Sumatera Barat atau yang lebih dikenal sebagai ranah Minangkabau,
menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu
rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan cita rasa yang pedas ini digemari oleh
seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh rumah makan padang di
Indonesia, Malasya, ataupun di negara lainnya.

2. Telur asin

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 17
Telur asin adalah makanan yang berbahan baku telur (pada umumnya telur itik), yang
dilakukan proses pengawetan dengan cara penggaraman atau diasinkan. Penambahan
garam bertujuan untuk mengawetkan produk dan memberi cita rasa khas pada telurnya.
Setelah dilakukan penggaraman, telur tersebut menjadi awet sampai 30 hari pada suhu
ruangan. Telur asin dikenal sebagai makan khas daerah Brebes-Jawa Tengah, meskipun
banyak daerah lain yang sudah membuatnya.

3. Dadih

Dadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam
tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat (Azima et. al 1999) dan
Jambi (Sunarlim, 2009). Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan
nilai gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih, diantaranya dengan
inovasi agar rasa lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih
higienes dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik.

4. Ikan asin

Ikan asin adalah ikan laut yang diawetkan dengan penambahan garam dan penjemuran
untuk mengurangi kadar airnya. Ikan asin merupakan makan khas terutama di daerah
pantai, yang dekat dengan sumber bahan bakunya.. ikan asin dapat ditemukan hampir di
setiap daerah di Indonesia. Sangat disayangkan masih banyak ikan asing yang diolah
menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan tidak diijinkan dan jumlah yang
berlebih. Peluang wirausaha ikan asin adalah memproduksi ikan asing yang lebih
higienes dan sehat serta membuat ikan asin yang ready To Eat (RTE) agar konsumen
langsung dapat mengkonsumsinya tanpa harus mengolahnya. Saat ini banyak konsumen
lebih menyukai yang praktis dan terdapat pula konsumen yang tidak menyukai bau
yang ditimbulkan saat memasak ikan asin dirumah.

5. Otak – otak

Otak- otak adalah salah satu makanan khas di kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung
Pinang, maupun dipulau Penyengat. Disini terdapat dua jenis otak-otak, yaitu otak-otak
yang terbuat dari ikan dan cumi yang lebih pedas. Otak- otak ini dibungkus dengan daun
berwarna hijau senada dengan lidinya yang kemudian dibakar dengan bara api.

D. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah

Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama,
bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP) yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki
mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat
dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah sekitar.

1. Bahan Baku Utama

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 18
Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah
produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang
bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya tepung ketan putih, dan
lainnya. Bahan baku dapat berupa nabati dan hewani.

2. Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Bahan tambahan pangan (BTP) adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan
merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk
memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan
sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan
menggunakannya, melainkan dapat dapat ditambahkan dengan tujuan untuk
memperbaiki mutu produk pangan di antaranya sebagai berikut: pemanis (Sweetener),
pembentuk gel (Gelling agent), pengatur keasaman (Acidity regulator), pengawet (
presentative), pengembang ( raising agent), pengemulsi (emulsifier), penguat rasa
(flavour enhancer), perisa (flavouring) dan pewarna ( colour)

E. Pengolahan dan Pengawetan

1. Pengolahan

Adapun proses pengolahan untuk membuat makanan khas daerah, diantaranya sebagai
berikut.
a. Menggoreng dalam minyak (Deep Frying)
b. Menggoreng dengan Wajan dangkal ( Shallow Frying/Pan Frying)
c. Memasak dengan sedikit minyka
d. Perebusan/Boiling
e. Blanching
f. Simmering
g. Braising
h. Setup/menyetup (stewing)
i. Merebus (poaching)
j. Mengukur (steaming)
2. Pengawetan

Agar makanan mampu bertahan lama, dibutuhkan adanya pengawetan makanan.


Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan cara:

a. Pendinginan

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 19
Pengawetan dengan suhu rendah adalah pembekuan. Pembekuan merupakan
penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku, yaitu pada suhu 12 sampai -24°C.
Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau
minggu tergantung pada mcam bahan pangannya, sedangkan pembekuan dapat
mengwetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang sampai beberapa
tahun.

b. Pengeringan

Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air
dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang dikandung melalui
penggunaan energi panas. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet
dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat
ruang pengangkutan dan pengepakan.

c. Pengemasan

Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi


untuk pengawetan makanan serta mencegah kerusakan mekanis. Teknologi
berkembang sangat pesat, khususnya pengemasan dengan plastik yang dengan
drastis mendesak peranan kayu, karton, gelas, dan logam sebagai bahan pembungkus
primer. Sterilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau
uap hidrogen peroksida dan sinar ultraviolet atau radiasi gamma.

d. Pengalengan

Pengalengan adalah suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak secara
hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu
wadah, kemudian disterilkan secara kommersil untuk membunuh semua mikroba
patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk.

e. Penggunaan bahan kimia

Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan


makanan dari serangan mikroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap,
manis, dan pewarna. Contoh zat kimia adalah cuka, asam asetat, fungisida,
antioksidan, in package desiccant, etilene absorbent, wax emulsion, dan growth
regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pascapanen
dan untuk memperpanjang kesegaran. Nitrogen cair sering digunakan untuk
pembekuan buah dan sayur sehingga tetap segar dan rasanya nyaman

f. Fermentasi

Fermentasi, selain pengawet makanan juga berfungsi untuk kesehatan. Salah satunya
adalah fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan yang
menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah 5.0 sehingga dapat menghambat

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 20
pertumbuhan bakteri fekal, yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan
menyebabkan muntah-muntah, diare, atau muntaber.

3. Kewirausahaan di Bidang Makanan Khas Daerah dari Bahan Nabati dan Hewani.
Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan
usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Perlu dilakukan strtegi yang
tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu strtegi pemasaran
yang dapat digunakan adalah 4P, yaitu Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat),
dan Promotion (Promosi)

 Product (Produk)

Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah:

 Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen

 Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar

 Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen

 Penciptaan nilai tambah pada produk

 Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan hanya
boooming sesaat)

 Price (Harga)

Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

 Mempertimbangkan harga pokok produksi

 Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik

 Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada dipasar

 Place (Tempat)

Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan


sebagai berikut:

 Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen

 Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen

 Lokasi yang mempunyai nilai tambah, misalnya ada arena bermain anak dan
keluarga, ada tempat belanja dan bertamasya , konsep “ one stop shopping”

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 21
 Promotion (Promosi)

Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan


penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website, juga dapat
dilakukan dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan oleh berbagai
instansi/organisasi di lingkungan sekitar.

4. Perencanaan Wirausaha

Perencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai suatu usaha. Bila akan
mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan rencana
kegiatan. Tahap awal berwirausaha diperlukan suatu perencanaan wirausaha atau
Business Plan.

Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langakh apa saja
yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan,
jadwal waktu, strategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian
usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan
usaha agar fokus pelaksanaan usahanya dan tidak menyimpang.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha , yaitu mencakup:

a. Pemilihan Jenis Usaha

Pada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan.

b. Nama Perusahaan

Dalam pemberian nama usaha yang akan dikembangkan harus jelas. Jika kamu ingin
bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi, atau PT.
Contohnya , dalam pengenbangan usaha Asinan Bogor, perusahaan ini diberi nama
CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri perusahaan terdiri atas tiga orang.

c. Lokasi Perusahaan

Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari
lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang
akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau
menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

d. Perijinan Usaha

Ijin usah yang disiapkan , antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor
pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian
Kota/Kabupaten dan ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta
pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.

e. Sumber Daya Manusia


Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI
Page 22
Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan.

f. Aspek Produksi

Di bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang
diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi
proses pengolahannya.

g. Aspek Keuangan

Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan biaya tidak
tetap (variabel)

Investasi Alat dan Mesin

Investasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang
dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai
dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik,
dan lainnya.

Biaya Tidak Tetap (Variabel)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi
sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini,
biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan.

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya
berapapun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik, air,
gas, penyusutan alat dan lainnya.

Total Biaya

Total baiay adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap.

Harga Pokok Produksi (HPP)

Harga pokok produksi (HPP) adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika
dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP
ditentukan untuk dapat menentukan harga jual, dimana harga jual adalah HPP
ditambah margin keuntungan yang akan diambil.

Harga Jual

Harga jual adalah yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk
tersebut. Harga jual dapat ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga
produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen.

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 23
Harga dari pabrik tentu lebih murah, karena saluran distribusi (agen, toko, counter,
dll) tentu juga harus mendapatkan keuntungan.

Penerimaan Kotor

Penerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didaptkan oleh perusahaan
sebelum dipotong total biaya.

Pendapatan Bersih (Laba)

Pendapatan bersih adalah jumlah penerimaan yang didaptakan oleh perusahaan


setelah dipotong total biaya

h. Aspek Pemasaran

Mamfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti Facebook dan twitter
sebagai sarana penjualan yang lain, perbanyaklah teman dan follower, untuk
memperluas pemasaran. Dapat juga dengan membuat blog gratis atau website yang
berbayar dengan harga yang relatif terjangkau.

Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai
contoh dapat memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di hampir setiap
kota di Indonesia, juga saat ada moment “car free day” atau pada kesempatan
lainnya.

Prakarya dan Kewirausahaan/ SMA Kelas XI


Page 24

Anda mungkin juga menyukai