Anda di halaman 1dari 28

Kerajinan dan Wirausaha

Limbah Tekstil
PRAKARYA/KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 1
ALFATIKA VILAVANI
ANNIS NUR ALIFA
RAHMAWATI SEPTIANINGSIH
RISMA MEI NIA
TANTI SABILA
YANI PEBIYANTI

10 IIS 3
A. Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil

Pengertian Limbah

Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari


alam ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah juga
dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran
hewan, tanaman, atau sayuran.

Tahun 1768, mesin uap ditemukan untuk mempengaruhi


teknik produksi.
Hal ini memicu pertumbuhan pabrikasi pengolahan
bahan sehingga ada limbah.
Tahun 1970, timbul kesadaran dampak polusi industri
Polusi industri biasa dalam bentuk bentuk, udara, air,
tanah dan benda yang sulit diurai oleh alam.
1. Klasifikasi Produk Limbah Tekstil

a) Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)


Contoh: Kain Perca yang dibuat kembali menjadi sebuah
lembaran kain dengan teknik patchwork.

Patchwork adalah kerajinan yang menggabungkan potongan-


potongan kain perca satu dengan yang lainnya dan memiliki motif
atau warna yang berbeda-beda lalu menjadi suatu bentuk baru.
b) Produk Limbah Tekstil yang Digunakan Kembali (Reuse)
Contoh: Pakaian yang dirancang seolah-olah menjadi baru,
misalnya kaos yang sudah usang dicelup dan ditambahkan
teknik sablon diatasnya.

Pengertian Sablon secara umum adalah screen printing yaitu


salah satu teknik membuat gambar atau tulisan dengan
mencetak dengan alat bukan mesin. Sablon juga dapat diartikan
sebagai kegiatan cetak-mencetak grafis dengan menggunakan
kain gasa pada suatu bidang sasaran cetak (bisa kaos, kertas,
plat, atau media lainnya).
2. Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil
2. Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil
B. Material Limbah Tekstil

Material yang digunakan untuk kerajinan limbah


tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi,
yang dihasilkan dari proses produksi. Sisa
produksi dapat berupa sisa benang pada kones
(cone ends), kain sisa (perca), sisa bahan tambahan
seperti bisban, tali, kerah, busa pelapis dan cones
bekas benang. Bahan-bahan tersebut
dikelompokkan sesuai material dan warnanya.
Jenis - Jenis Limbah Tekstil

Limbah Tekstil

Cair Padat

Sisa bahan
Sisa Benang Sisa Kain
lain/asesoris
Sisa benang pada kones (cone
ends)

Sisa kain kaos yang


digulung, disiapkan
untuk bahan kerajinan
tekstil seperti keset.
C. Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan
Bahan Limbah Tekstil

1. Teknik Quilting
Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh
dengan menyatukan potongan - potongan kain dengan
pola tertentu. Proses penjahitan bisa dilakukan dengan
jahitan tangan maupun dengan mesin. Quilting terdiri atas
berbagai pola sesuai dengan ide, kreativitas dan
keterampilan pembuatnya.

Prosesnya menggunakan tangan Prosesnya menggunakan mesin


Langkah teknik quilting adalah sebagai
berikut
a. Buatlah gambar pola e. Agar kain perca tidak bergeser saat
sesuai ukurannya yang dijahit, maka potongan kain perca
diinginkan pada kertas yang telah disusun ditempelkan
pada kain dasar dengan jarum
kotak - kotak.
pentul.
b. Jiplak gambar pola f. Jahit semua potongan kain perca
tersebut di atas kain pada kain dasar dengan teknik
perca dengan jahit aplikasi/ jahit setik.
menggunakan kertas
karbon.
c. Gunting kain perca
sesuai pola yang telah
dibuat.
d. Letakkan potongan kain
perca tersebut diatas
kain lain sebagai
dasar.
2. Teknik Aplikasi Perca

Aplikasi perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau


produk lain untuk menghias produk tersebut.

Langkah - langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Memilih motif atau gambar pada kain.


b) Menggunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya.
c) Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias
dengan menggunakan teknik jahit atau lem.

3. Makrame
Makrame adalah bentuk suatu
kerajinan simpul – menyimpul
benang atau tali.
4. Teknik Anyam
Teknik anyam pada dasanya adalah teknik
menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi
struktur yang lebih kuat. Teknik anyam biasanya digunakan
untuk limbah panjang dan serupa dengan tali, misalnya sisa
garmen dari bahan kaos.

Keset dari sisa kain perca


5. Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi

Kerajinan dari limbah tekstil dapat berbentuk tiga


dimensi, seperti tas, boneka, aksesoris pakaian, dan lain -
lain. Teknik pembuatannya pada dasarnya serupa dengan
membuat busana, yaitu membuat pola, memotong bahan,
dan membentuknya dengan bantuan teknik jahit atau
lem.

Boneka danbo dengan bentuk tiga


dimensi terbuat dari kertas yang
dibentuk kubus dan persegi panjang
6. Standar Proses c) Mengeringkan dan memilah
Produksi Kerajinan limbah sesuai karakter dan
warna.
Limbah Tekstil
d) Proses persiapan bahan
(menyetrika dan memilih
Agar produkyang dihasilkan bahan )
dapat berfungsi dengan baik
e) Membuat pola sesuai desain
dan bermanfaat bagi
produk yang akan dibuat
penggunanya, produk limbah ini
haruslah memperhatikan f) Membuat mal atau cetakan baku
kebersihan dan kerapihan atau bentuk dasar baku.
produk. Untuk mencapai standar g) Menggunting dan memberi
dasar produk tersebut, berikut tanda pada bagian yang ingin
proses kerja dalam mengolah digabungkan atau disatukan.
limbah tekstil. h) Merakit atau menjahit menjadi
a) Membersihkan limbah sebuah produk.
tekstil dengan cara i) Memberi aplikasi tambahan.
merendam dalam air
j) Merapikan produk.
bersih, untuk memisahkan
kotoran dan serat atau kain. k) Memberi label.
b) Membilas limbah. l) Mengemas produk.
D. Cara Merancang Karya Kerajinan Limbah
Tekstil

Dalam merancang sebuah karya kerajinan, berikut adalah tahapan


yang harus dilalui.

A) Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara


jeli kebutuhan yang diperlukan masyarakat pada saat ini.
B) Mencari sumber inspirasi, yakni bagaimanakah bentuk, warna,
corak serta bahan yg tepat untuk menggarap kerajinan tersebut.
C) Mengolah ide, inspirasi yang dijadikan ide kemudian dicatat
dalam bentuk sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan
alternative desainnya.
D) Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk memproduksi karya tersebut’
E) Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah
benda dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah
sesuai dengan fungsi dan ukuran yang dibutuhkan.
SUMBER IDE MENGOLAH IDE

MEMBERI LABEL
PERSIAPAN ALAT
& MENGEMAS
& BAHAN

MERAPIKAN
PRODUK MEMBUAT POLA

PENYELESAIAN MENJAHIT MEMOTONG


AKHIR BAHAN BAHAN
E. Pengemasan dan Perawatan Kerajinan
Limbah Tekstil

Pengemasan karya produk dilakukan dengan


mempertimbangkan untuk menjaga kualitas produk
dan memberikan data tarik. Bentuk dan jenis material
yang digunakan untuk mengemas pun perlu
dipikirkan secara teliti agar kemasan dapat berfungsi
sebagai pelindung sekaligus menambah daya tarik
produk. Produk kerajinan limbah tekstil pada
umumnya memiliki estetika yang tinggi, struktur
yang lembut (tidak kaku) dan tidak terlalu rentan
terhadap benturan sehingga dapat dibuat kemasan
yang memperlihatkan isinya, dan tidak perlu
menggunakan material yang terlalu keras dan tebal.
Kemasan yang dirancang oleh studio rumba,
dengan lubang agar karya dapat terlihat.
F. Wirausaha di Bidang Kerajinan Tekstil

Limbah tekstil memiliki potensi besar untuk


dikembangkan menjadi kerajinan yang memiliki
nilai jual tinggi. Limbah tekstil cukup mudah
didapatkan karena tekstil merupakan salah satu
produk yang digunakan pada keseharian. Limbah
tekstil bisa di peroleh dari perusahaan garmen,
konveksi, penjahit atau bahkan dari pakaian atau
sarung. Dengan demikian, kerajinan limbah tekstil
menjadi peluang berwirausaha yang dapat
dikembangkan.
Langkah-langkah merancang sebuah wirausaha
kerajinan limbah

- Mencari ide jenis produk limbah.


- Mempelajari jenis produk yang ingin dipasarkan.
- Membuat rencana bisnis.
- Memasarkan.
- Mendaftarkan dan mengurus surat izin usaha.
- Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi)
dan komitmen yang tinggi.
- Mampu mengantisipasi berbagai resiko dan
persaingan.
Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan
kemampuan dengan ciri ciri tertentu sebagai
berikut.

PERCAYA
PERCAYA DIRI
DIRI KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN

BERORIENTASI
BERORIENTASI TUGAS
TUGAS BERORIENTASI
BERORIENTASI KE
KE MASA
MASA
DAN
DAN HASIL
HASIL DEPAN
DEPAN

KEBERANIAN
KEBERANIAN KEORISINILAN/KREATIVITA
MENGAMBIL
MENGAMBIL RESIKO
RESIKO S DAN INOVASI
Contoh Wirausahawan Kerajinan Limbah Tekstil

* Tomoi, usaha aneka wadah dan tas dari bahan


karung beras bekas. Didirikan pada tahun 2004,
diprakarsai oleh tiga sekawan yaitu DianaMochdie,
Kristina DK, dan Monica Anas.
G. Membuat Produk Kerajinan
Limbah Tekstil

Kerajinan Limbah Tekstil Khas Daerah

1. Mencari Ide
Kita harus mencari ide pokok apa yang akan
dibuat. Karya kerajinan limbah tekstil dapat berupa
produk fungsional ataupun hiasan, atau campuran
keduanya. Flora, fauna, budaya khas daerah kalian
juga dapat menjadi ide dari pembuatan produk.
2. Membuat Gambar/Sketsa
Gambarlah idemu sebanyak-banyaknya, dapat
berupa variasi produk yaitu satu produk yang
memiliki fungsi sama namun dengan bentuk yang
berbeda. Juga produk dengan bentuk yang sama
dengan warna dan motif yang berbeda. Upayakan
selalu berpikir untuk membuat karya yang
berbeda dengan yang lain. Berpikir untuk menjadi
berbeda akan mendorong munculnya kreatifitas.

3. Pilih Ide Terbaik


Setelah kamu menghasilkan banyak ide dan
menggambarkannya dengan sketsa, mulai
pertimbangkan ide mana yang paling baik,
menyenangkan, dan memungkinkan untuk dibuat.
4. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk
proses produksi atau proses pembuatan kerajinan limbah
tekstil tersebut. Tuliskan bahan dan alat yang dibutuhkan.
Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja secara jelas
dan detail.

5. Pembuatan Kerajinan
Pembuatan kerajinan limbah tekstil dimulai dengan
mempersiapkan bahan limbah yang akan digunakan baik
dengan mengelempokkan berdasarkan jenis, ukuran dan
nuansa warna. Persiapkan pula tempat kerja dan peralatan
yang akan digunakan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan.

6. Presentasi
Presentasikan produksi kerajinan limbah yang sudah
kalian buat kepada teman dan gurumu dengan cara
memaparkan proses dan pengalaman membuat kerajinan
limbah tekstil tersebut .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai