Salah satu tahap yang perlu dilalui sebelum membuat karya adalah dengan melakukan eksplorasi
pada bahan limbah tekstil atau kain yang akan digunakan. Mengenali karakter dan sifat bahan sangat
membantu dalam menentukan karya yang akan dikerjakan. Bahan yang terbuat dari serat alam
(organik) akan berbeda dengan bahan yang terbuat dari serat sintetis (non-organik).
Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebaigai berikut:
a) Bila dibakar akan berbau seperti rambut atau kertas terbakar
b) Meninggalkan abu
c) Mudah kusut bila diremas
d) Mudah menyerap air
e) Jika diraba akan terasa hangat dan berserat
Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut:
a) Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar
b) Meninggalkan bundaran keras
c) Tidak mudah kusut bila diremas
d) Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin
Bahan non-organik atau sintetis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi akan memiliki sifat
sebagai berikut:
a) Bila dibakar akan berbau sperti minyak terbakar
b) Tidak mudah kusut bila di remas
c) Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin.
3. Makrame
Makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali. Teknik yang
digunakan pada pembuatan makrame adalah pilihin, anyam dan beragam simpul. Teknik makrame
pada kehidupan sehari-hari contohnya jaring dan jala ikan. Kerajinan makrame dapat dibuat menjadi
bentuk dua dimensi seperti kalung dan ikat pinggang dapat pula dibuat menjadi bentuk tiga dimensi
seperti tas dan kap lampu.
4. Teknik Anyam
Teknik anyam pada dassarnya adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi
struktur yang lebih kuat. Teknik anyam biasanya digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan
tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.
Pengemasan karya produk dilakukan dengan mempertimbangkan untuk menjaga kualitas produk
dan memberikan daya menarik. Bentuk dan jenis material yang digunakan untuk mengemas pun
perlu dipikirkan secara teliti agar kemasan dapat berfungsi sebagai pelindung sekaligus menambah
daya tarik produk. Produk kerajinan limbah tekstil pada umumnya memiliki estetika yang tinggi,
struktur yang lembut (tidak kaku) dan tidak terlalu rentan terhadap benturan sehingga dapat dibuat
kemasan yang mempeerhatikan isinya, dan tidak perlu menggunakan material yang terlalu keras dan
tebal. Agar calon pembeli dapat melihat karya kerajinan limbah tanpa perlu membuka kemasannya,
dapat digunakan model 'jendela' atau untuk produk tertentu cukup dengan memberikan gantungan
untuk kemudahan bawa, keterangan merek, dan cara perawatan tanpa perlu menutup keseluruhan
produk.
Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan kemampuan dengan ciri-ciri tertentu sebagai berikut,
1) Percaya diri
2) Berorientasi tugas dan hasil
3) Keberanian mengambil risiko
4) Kepemimpinan
5) Berorientasi ke masa depan
6) Keorisinilan/kreativitas dan Inovasi
Ciri-ciri karakter dan persyaratan untuk menjadi wirausaha yang baik, bila dapat dipenuhi, akan
mendorong keberhasilan, seperti contoh wirausahawan kerajinan limbah tekstil berikut ini.
a. TOMOI, Didirikan pada tahun 2004, diprakasai oleh tiga sekawan yaitu Diana Mochdie, Kristina
DK, dan Monica Anas. Produk TOMOI yang paling diminati oleh konsumenpengguna adalah bantal,
tas laptop, tempat tissue, dan cover iPad.
b. Aksesoris Batik: AARTI, Berdiri pada tahun 2008, memanfaatkan motif Batik pada kain yang
dijahit ulang, didesain ulang, diatas beragam kain. Ide bisnis ini digagas oleh Agnes Budhisurya dan
Arianti Pradjasaputra.
Pengertian sumber daya usaha dikenal dengan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material
(bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja) dan Market (pasar), dalam produksi tekstil.
Sumber daya manusia dalam menelola wirausaha produk limbah tekstil harus memiliki dan
menguasai teknik pengolahan limbah tekstilnya. Pemilihan bahan yang tepat serta penggunaan alat
dan teknik yang tepat akan menghasilkan karya yang diminati. Bisnis pengolahan limbah tekstil ini
pun memerlukan sumber dana yang dapat menjamin ketersediaan bahan baku, kesejahteraan sumber
daya manusianya, serta perawatan mesin yang digunakan dalam usaha.