Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Perlengkapan Hubung Bagi (PHB)


Menurut PUIL 2011 Amandemen 1 istilah Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) umum yang mencakup gawai
sakelar dan kombinasinya dengan perlengkapan kendali, ukur, proteksi dan pengatur terkait, juga rakitan
gawai dan perlengkapan tersebut dengan interkoneksi, lengkapan, selungkup dan struktur penyangga terkait,
yang dimaksudkan secara prinsip untuk penggunaan dalam pembangkitan, transmisi, distribusi dan konversi
energi listrik.
Bentuk PHB dapat berupa box, panel, atau lemari. Perlengkapan hubung bagi merupakan bagian dari suatu
sistem suplai. Sistem suplai sendiri secara umum terdiri dari pembangkitan (generator), transmisi (penyaluran
tenaga listrik), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti
katup solenoid, motor-motor listrik, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan lain-lainnya.

a. Merencanakan dan Memilih Perlengkapan Hubung Bagi


Menurut Muslim & Joko (2009:535-536) memilih perlengkapan hubung bagi merupakan faktor yang
penting dalam merencanakan PHB. Di dalam memilih PHB yang akan dipakai dalam sistem, terdapat empat
hal yang dapat dipakai sebagai kriteria dalam pemilihan sebagai berikut.
1) Arus listrik
Besar arus listrik adalah erat kaitannya dengan kapasitas PHB sendiri yang dipakai untuk melayani
sejumlah beban yang sudah diperhitungkan sebelumnya, sehingga dalam pemilihan PHB perlu
mempertimbangkan besarnya arus yang akan mengalir pada PHB yang direncanakan.
Faktor yang berkaitan dengan besar arus yang akan mengalir masuk dan keluar di PHB berdasarkan PUIL
2011 sebagai berikut.
a) Peringkat arus rel
b) Peringkat arus saluran masuk
c) Peringkat arus saluran keluar
d) Peringkat kemampuan rel dalam menahan arus hubungan singkat.

2) Proteksi dan instalasi


Di dalam merencanakan dan memilih PHB perlu mempertimbangkan besar atau kapasitas serta jenis
pengaman dan pemasangannya. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan dan memilih PHB
perlu mempertimbangkan besar atau kapasitas serta jenis pengaman dan pemasangannya sebagai berikut.
a) Tingkat pengamanan
b) Metode instalasinya
c) Jumlah muka operasinya
d) Peralatan ukur untuk proteksi, dan
e) Bahan selungkupnya

b. Pemasangan Komponen PHB


Menurut PUIL (2000) setiap PHB dibuat satu atau beberapa bagian yang mana untuk mengakomodasi
jumlah item dari peralatan. Beberapa bagian PHB itu dibuat untuk memudahkan dalam perencanaan, dan
rancang bangun. Gambar 1 di bawah menunjukkan contoh dari tiga macam metode pemasangan perlengkapan
bagian PHB, yaitu pemasangan dengan cara tetap (non-withdrawable) mudah dipindah-pindah (removable) dan
sistem laci (withdrawable), yang dicontohkan oleh diagram satu garis dari unit pensuplai.

Gambar 1. Pemasangan Perlengkapan Bagian PHB


(Sumber: PUIL, 2000)

Pada pemasangan dengan sistem tetap unit saluran keluar secara permanen dihubungkan ke rel melalui
kabel atau penghantar rel. Untuk mengganti perlengkapan maka perlu diisolasi terhadap rel, kabel yang
menuju ke motor dan kabel untuk kontrol, dan pengukuran yang dihubungkan secara langsung maupun
melalui terminal harus diputuskan. Untuk sistem yang dapat dipindah-pindah input diperoleh melalui sebuah
kotak isolasi 3 fasa yang memberikan daya listrik dari rel ke perlengkapan dengan menggunakan tusuk kontak
3 fasa.

Perbedaan dengan dua sistem yang telah dijelaskan di atas, pada sistem laci ini mempunyai keunggulan yaitu
mudah dalam pelayanan dan keamanan. operatornya lebih terjamin. Pada sistem ini baik untuk saluran masuk
dan keluar penyambungannya dengan sistem kontak tusuk, sehingga kita tidak perlu melepas kabel yang
menuju ke motor, kecuali itu juga pada sistem laci (withdrawable) ini dilengkapi dengan sakelar pembatas pada
rangkaian pengunci kumparan kontaktor yang berfungsi sebagai sakelar interlok mekanik untuk mencegah
agar unit tidak bisa diaktifkan sebelum posisi dari unit pada waktu memasukkan betul-betul telah tersambung
sempurna. Desain konstruksi dan spesifikasi dari berbagai jenis PHB adalah sangat penting untuk diketahui
dan diidentifikasi dengan benar, dengan demikin tidak akan terjadi kesalahan dalam pimilihan PHB yang akan
dipasang dalam sistem tenaga listrik. Dalam memilih PHB perlu dipertimbangkan hal-hal, seperti: dimana PHB
tersebut akan dipasang, berapa kapasitas yang diperlukan, alat ukur dan proteksi yang dibutuhkan.

c. Aplikasi
Menurut Muslim & Joko (2009:536) bentuk dan konstruksi PHB yang ada dipasaran sangat bervariasi,
sehingga sulit dalam membedakan PHB jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang
jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari aplikasinya. Berikut ini adalah beberapa contoh
pemakaian PHB yang lazim ditemukan di lapangan sebagai berikut.
1) PHB untuk penerangan dan daya
2) PHB untuk unit konsumen.
3) PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar (trunking).
4) PHB untuk perbaikan faktor daya
5) PHB untuk distribusi di Industri
6) PHB untuk distribusi motor-motor
7) PHB utama
8) PHB untuk distribusi
9) PHB untuk sub distribusi
10) PHB untuk sistem kontrol.

d. Bentuk Konstruksi PHB


Menurut Muslim & Joko (2009:536-538) jika ditinjau dari segi bentuk konstruksinya, PHB dapat dibedakan
sebagai berikut.
1) Konstruksi terbuka
Pada jenis PHB konstruksi terbuka, bagian-bagian yang aktif atau bertegangan seperti rel dan beberapa
peralatan serta terminal dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala arah.

2) Konstruksi semi tertutup


Pada PHB jenis semi tertutup, berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadi
kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan pada PHB.Pengaman jenis ini pada umumnya dipasang pada
bagian saklar atau tombol operasi muka, sehingga operator tidak mempunyai akses menyentuh bagian-bagian
yang bertegangan pada PHB dari arah muka.

3) Konstruksi lemari
PHB jenis konstruksi cubicle adalah tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk kontak
dengan bagian yang bertegangan selama pengoperasian. Konstruksinya tertutup pada setiap sisi, maka
pemasangan PHB jenis ini tidak harus di tempat yang tertutup dan terkunci atau dapat dipasang pada tempat-
tempat umum pengoperasian listrik.

4) Konstruksi kotak (box)


PHB jenis kotak (box), ada yang terbuat dari bahan isolasi, plat logam, baja tuang, dan bahan lainnya. Di
dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel, sekering, saklar,
kontaktor dan peralatan lainnya.

e. Pemilihan PHB
Menurut Muslim & Joko (2009:538-539) untuk memperoleh keterangan lengkap data-data teknis yang
diperlukan dalam pemilihan PHB dapat diperoleh dari buku katalog pabrik pembuat komponen PHB. Data-
data tesebut sebagai berikut.
1) Kemampuan menahan arus hubung singkat
Arus hubung singkat yang mengalir pada instalasi antara saluran masuk menuju PHB induk atau PHB
distribusi dan kabel yang menuju ke beban tidak boleh melebihi kemampuan PHB dalam menahan arus
hubung singkat dari peralatan yang terpasang.

2) Derajat pengamanan
Derajat pengamanan tergantung pada kondisi lokasi pemasangan dan kondisi sekelilingnya. PHB harus
dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadinya tegangan sentuh, benturan benda asing dan air.
Pemasangan PHB di ruangan yang mudah dijangkau orang, maka PHB harus didesain dengan pengaman
untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh untuk mencegah kecelakaan maupun saat pengoperasian.

3) Selungkup dari bahan penyekat.


Selengkup yang digunakan harus diberi proteksi terhadap korosi dan tegangan sentuh. Di lapangan atau
dipasaran ditawarkan dua macam bahan selungkup, yaitu bahan metal dan bahan penyekat seperti polyester
dicampur dengan fiberglass atau bahan penyekat lainnya.

4) Permukaan selungkup logam


Semua jenis kontruksi PHB, baik selungkup maupun struktur untuk pemasangan komponen yang terbuat
dari logam diprokteksi dengan finishing permukaan yang baik. Selungkup PHB dicat dengan menggunakan
“polyester epoxy powder”, sehingga memiliki sifat mekanik yang baik.

5) Pemasangan
Dalam pemasangan PHB, beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut.
a) Di lantai dekat dinding.
b) Di lantai, berdiri bebas di ruangan.
c) Menempel tetap dinding.
d) Di gantung di langit-langit.
e) Dipasang di rak.

6) Bagian-bagian PHB
Setiap PHB terdiri dari satu atau beberapa bagian untuk menampung beberapa komponen dari peralatan.
Beberapa bagian PHB dibuat untuk memudahkan dalam perencanaan dan rancang bangun.
Pada pemasangan dengan sistem tetap (fix), unit saluran keluar secara permanen dihubungkan ke rel
melalui kabel atau penghantar rel. Jika akan mengganti perlengkapan maka perlu diisolasi terhadap rel, kabel
yang menuju ke motor dan kabel untuk kontrol, dan pengukuran yang dihubungkan secara langsung atau
melalui terminal harus diputus.
Pemasangan PHB dengan sistem yang dapat dipindah-pindah, input atau masukan diperoleh dari sebuah
kotak isolasi 3 phasa yang memberikan daya listrik dari rel ke perlengkapan menggunakan tusuk kontak 3
phasa. Perbedaan dari dua sistem pemasangan adalah pada sistem laci atau rak memiliki mudah dalam
pelayanan dan keamanan operator lebih terjamin.
Sistem ini baik untuk saluran masuk dan keluar yang penyambungannya menggunakan sistem kontak
tusuk, sehingga tidak perlu melepas kabel yang menuju ke motor atau beban lainnya dan pada sistem laci juga
dilengkapi saklar pembatas pada rangkaian pengunci kumparan kontaktor yang berfungsi sebagai saklar
interlok mekanik untuk mencegah agar unit tidak dapat diaktifkan sebelum posisi dari unit telah tersambung
sempurna.

f. Komponen PHB
Menurut Muslim & Joko (2009:539-542) Komponen yang dipasang pada perlengkapan hubung bagi dan
kendali atau panel listrik harus dari jenis yang sesuai dengan syarat-syarat penggunaannya. Selain itu
kemampuan komponen yang dipasang pada panel listrik harus sesuai dengan keperluan distribusi dan
instalasi listrik. Komponen-komponen yang lazim digunakan pada panel sebagai berikut.
1) Saklar, pemisah, pengaman lebur dan pemutus.
2) Instrumen ukur dan indikator.
3) Penghantar rel.
4) Komponen gawai kendali.
5) Terminal dan sepatu kabel.
Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) yaitu panel listrik diletakkan pada tempat yang kering
dengan ventilasi yang cukup, kecuali apabila panel listrik telah dilindungi terhadap lembab. Panel listrik
mudah dilayani dan tidak terhalang oleh bagian atau sisi gedung atau bagian gedung yang lainnya.
Pengaman terpasang Pada PHB. Pada PHB juga dilengkapi alat ukur listrik, diantaranya adalah voltmeter
dan amperemeter.Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam perencanaan dan pemasangan panel
listrik, antara lain adalah (1) Lokasi panel listrik utama; (2) Pemberian tanda pada panel listrik utama; (3)
Penataan panel listrik dan pembumian.

Anda mungkin juga menyukai