Anda di halaman 1dari 41

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL

TANIN#1 2019
LE-OUTFIT : PORTAL PENYEWAAN PAKAIAN DAN AKSESORIS
BERBASIS WEBSITE

Diusulkan Oleh :

M. Irfan Novandri 17051214066 2017


Ariescha Dwike Ayu Rinjani 17051214036 2017
Azzukhrufi Jannatul Azizah 18051204020 2018

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Le-Outfit : Portal Penyewaan Pakaian dan


Aksesoris Berbasis Website
2. Instansi : Universitas Negeri Surabaya
3. Sub Tema Karya : Teknologi
4. Ketua
a. Nama Lengkap : M. Irfan Novandri
b. NIM : 17051214066
c. Jurusan/ Fakultas : Teknik Informatika/ Fakultas Teknik
d. Asal Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
e. Alamat Rumah : Jl. Sambiarum No. 23 Kec. Tandes
Surabaya
f. No. Telp./HP : 0822 4578 3269
g. Alamat E-mail : Irfan.17051214066@mhs.unesa.ac.id
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yeni Anistyasari, S.Pd., M.Kom.
b. NIDN : 0027108403
c. Alamat : Jln. Siwalankerto Tengah 92B, Surabaya
d. No. Telp./HP : 0822 3220 4466
e. Alamat E-mail : yenian@unesa.ac.id

Menyetujui, Surabaya, 04 Oktober 2019


Dosen Pembimbing, Ketua Tim,

(Yeni Anistyasari,S.Pd., M.Kom.) (M. Irfan Novandri)


NIDN. 0027108403 NIM. 17051214066

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

(Dedy Rahman Prehanto, S.Kom., M.Kom.)


NIP. 197912062008011011

ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH HMPS-PETERNAKAN 2019

Judul Karya Tulis : Le-Outfit : Portal Penyewaan Pakaian dan Aksesoris


Berbasis Website
Nama Ketua : M. Irfan Novandri
Nama Anggota : 1. Ariescha Dwike Ayu Rinjani
2. Azzukhrufi Jannatul Azizah
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan
judul di atas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan belum
pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan diluar kegiatan ”Lomba Karya Tulis
Ilmiah Nasional TANIN#1 2019” yang diselenggarakan oleh HMPS-Peternakan
Universitas Mataram. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya,
dan apabila terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk
didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Surabaya, 04 Oktober 2019

Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Ketua Tim,

(Yeni Anistyasari, S.Pd., M.Kom.) (M. Irfan Novandri)


NIDN. 0027108403 NIM. 17051214066

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang
berjudul Le-outfit : Portal Penyewaan Pakaian dan Aksesoris Berbasis Website
untuk menghubungkan orang-orang yang ingin menyewakan pakaian atau aksesoris
yang dimilikinya dengan tujuan untuk membantu orang yang membutuhkan
sekaligus mendapatkan keuntungan dari barang yang disewa. Penulisan karya tulis
ilmiah ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
(LKTIN) TANIN#1 2019 yang diselenggarakan oleh HMPS-Peternakan
Universitas Mataram.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dedy Rahman Prehatno, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
2. Yeni Anistyasari, S.Pd., M.Kom. selaku dosen pembimbing kami.
3. Seluruh tim yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap penulisan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk membangun wawasan dan ilmu pengetahuan. Penulis sadar
bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan, penulisan, dan Bahasa. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan
saran sebagai masukan bagi penulis untuk yang lebih baik lagi.

Surabaya, 05 Oktober 2019

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ....................................................................................................... ii

Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya ......................................................................... iii

Lomba Karya Tulis Ilmiah Hmps-Peternakan 2019 ................................................... iii

Kata Pengantar ..................................................................................................................iv

Daftar Isi ............................................................................................................................ v

Daftar Gambar ..................................................................................................................vi

Daftar Tabel .....................................................................................................................vii

Daftar Lampiran .............................................................................................................viii

Ringkasan ..........................................................................................................................ix

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................... 1

Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 5

Bab III Metode Penelitian ............................................................................................. 15

Bab IV Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 17

Bab V Penutup ................................................................................................................ 27

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil survey kenaikan harga........................................................................ 1

Gambar 2. Dasar penilaian skor SUS. ......................................................................... 14

Gambar 3. Metode Waterfall. ....................................................................................... 15

Gambar 4. Use case Diagram Le-Outfit. .................................................................... 19

Gambar 5. Activity Diagram login, lihat profil dan edit profil. ................................ 20

Gambar 6. Activity Diagram tambah dan edit data produk fesyen. ......................... 21

Gambar 7. Activity Diagram pemesanan produk fesyen. ......................................... 22

Gambar 8. Halaman Beranda Le-Outfit. ..................................................................... 23

Gambar 9. Halaman Filter Le-Outfit. ......................................................................... 23

Gambar 10. Halaman Login dan Registrasi Le-Outfit. ............................................. 24

Gambar 11. Halaman Detail Produk Le-Outfit. ......................................................... 24

Gambar 12. Skor SUS Desain Prototype Le-Outfit................................................... 26

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Simbol-simbol use case diagram .................................................................... 7

Tabel 2. Simbol-simbol activity diagram.................................................................... 11

Tabel 3. Komponen Pertanyaan SUS Versi Indonesia .............................................. 12

Tabel 4. Hasil perhitungan SUS ................................................................................... 25

vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
RINGKASAN

Pada era modern saat ini perkembangan akan gaya hidup masyarakat
semakin berkembang. Perkembangan fesyen adalah salah satu contoh yang
mengalami perkembangan di beberapa tahun ini. Hal ini diimbangi dengan harga
fesyen yang semakin meningkat setiap tahunnya. Padahal perkembangan fesyen
juga tidak hanya diikuti oleh kalangan menengah keatas, tetapi juga masyarakat
menengah kebawah. Seiring berkembangnya produk fesyen ini menyebabkan
masyarakat cepat untuk mengganti pakaiannya mengikuti tren baru yang
berkembang dengan pesat. Hal ini berakibat menumpuknya pakaian di lemari
pakaian yang semakin lama semakin penuh dan sesak sehingga berpotensi untuk
membuang pakaian – pakaian lamanya. Menanggapi permasalahan feshion dan
trend pertumbuhan pengguna internet yang semakin meningkat kami menawarkan
aplikasi berbasis web yang menghubungankan penyedia jasa sewa produk fesyen
dan aksesoris dengan orang – orang yang membutuhkannya bernama Le-Outfit.
Dengan adanya aplikasi yang kami tawarkan, kini untuk menikmati fesyen branded
/ bermerek tidak perlu mahal. Masyarakat juga dapat mengurangi isi lemari
pakaiannya yang penuh dan sesak dengan menyewakan pakaiannya dan sekaligus
dapat memperoleh pendapatan dengan hasil sewa pakaian tersebut. Pada prinsipnya
setiap pengguna aplikasi dapat menyewakan pakaiannya kepada pengguna aplikasi
lain yang membutuhkannya. Metode dalam penulisan yang kami gunakan
Kata Kunci : Fashion, Lifestyle, Marketplace, Website

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fesyen di Indonesia kini semakin berkembang mengikuti arus
perkembangan zaman yang menuju ke arah modernisasi. Perkembangan
fesyen ini turut mempengaruhi gaya hidup dari masyarakat Indonesia.
Banyak masyarakat yang mementingkan ketenaran brand/merk pakaian
dalam memilih pakaian yang akan digunakan. Oleh karena itu, kini tidak
hanya masyarakat dari kalangan menengah ke atas yang memperhatikan
brand dalam berpakaian, tetapi juga masyarakat dari kalangan menengah ke
bawah. Hal tersebut menyebabkan permintaan akan produk fesyen branded
semakin meningkat. Meningkatnya permintaan tersebut diiringi dengan
meningkatnya harga-harga produk fesyen branded di pasaran. Seperti yang
dapat kita lihat dalam hasil survey yang telah dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik pada gambar 1 berikut,

Gambar 1. Hasil survey kenaikan harga.


Mahalnya harga produk fesyen menyebabkan banyak orang
memutuskan untuk membeli barang kwalitet (KW). “Barang KW” adalah
sebuah barang yang diproduksi sebagai tiruan, replika, atau imitasi dari
barang lain. “Barang KW” ini bukan hanya diproduksi sebagai tiruan atau
replika merek terkenal saja, tetapi juga untuk semua merek. “Barang KW”
diproduksi tanpa menggunakan hak merek yang bersangkutan, para
produsen membuatnya dengan cara seperti meniru saja. Oleh karena itu
secara sederhana dapat dikatakan bahwa “barang KW” adalah barang palsu.
2

Tingkatan paling umum “barang KW” adalah “KW super”. “KW 1”, dan
“KW 2”, dan Harga barang KW yang paling mahal dan memiliki kualitas
mirip dengan aslinya adalah KW super (Doli, 2013). Perdagangan barang
palsu ini berdampak pada menurunnya pembangunan ekonomi di Indonesia.
Menurut Kementerian Perindustrian (2014), berdasarkan hasil survei Masyarakat
Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), produk tiruan telah merugikan ekonomi
nasional sampai dengan Rp 65,1 triliun selama tahun 2014. Kerugan ini terdiri dari
produk makanan dan minuman Rp 13,39 triliun, produk pakaian dan barang dari
kulit dengan kerugian tertinggi mencapai Rp.41,58 triliun, produk obat-obatan dan
kosmetik Rp 6,5 triliun serta produk software dan tinta Rp 3,6 triliun. Selain itu,
MIAP mencatat bahwa pemerintah kehilangan pendapatan dari pajak tidak
langsung sekitar Rp 424 miliar. Hal ini akan terus mengalami kerugian yang
semakin mendalam setiap tahunnya dikarenakan permintaan konsumen
yang tinggi untuk pasar perdagangan barang palsu sendiri.
Dilansir dari lifestyle.kompas.com (2018), bahwa fesyen mahal kini
bisa dinikmati tanpa harus membeli barang original atau barang “KW”.
Suatu start up digital Style Theory telah memberi solusi agar para penikmat
fesyen bisa menyewa dengan harga yang hemat daripada membelinya.
Setiap tahun, tempat persewaan baju seperti Sanggar Kumala juga selalu
kebanjiran pesanan saat ada selebrasi acara tertentu seperti hari kartini
(jateng.tribunnews.com, 2017). Christoper Halim (finance.detik.com, 2018)
menjelaskan bahwa skema sewa dapat membuat kita bisa menggunakan
banyak pakaian branded dengan biaya yang relative terjangkau. Chris pun
menyediakan baju dengan harga belinyanya yang berkisar dari Rp 2 juta
hingga Rp 5 juta setiap potong. Namun dengan skema sewa, pelanggan
cukup membayar Rp 790.000/bulan untuk mendapatkan paket langganan 3
bulan. Sehingga opsi sewa merupakan gaya hemat namun bisa tetap tampil
modis.
Kini UKM makin sulit mendapatkan customer. Peristiwa ini terjadi
lantaran makin maraknya persaingan dalam dunia bisnis, khususnya UKM
dalam mendapatkan konsumen (Sadgotra dan Saputra, 2013). Melihat
fenomena yang terjadi, maka perlu ada solusi untuk mempertemukan UKM
kepada konsumen, bahkan individu terhadap konsumen. E- Market
3

merupakan salah satu media yang efektif dan efisien melihat permasalahan
yang ada. E- Market mampu mempertemukan antara penjual dan pembeli
dengan jaringan, bahkan yang bermodal menengah kebawah (Kodong et. al,
2012).
Menanggapi fenomena di atas, penulis memberi respon dengan
membuat sebuah marketplace berbasis website yang dapat menghubungkan
UKM atau bahkan individu yang memiliki produk fashion yang layak dan
berpotensi untuk disewakan dengan orang-orang yang membutuhkan
produk fashion tersebut yang kemudian disebut sebagai pelanggan atau
customer. Produk fashion disini tidak terbatas pada pakaian saja. Jam
tangan, sepatu, dan aksesoris juga dapat disewakan. Dengan skema sewa
“siapapun dapat menyewakan, dan siapapun dapat menyewa” penulis
berharap portal penyewaan produk fashion berbasis website -Le-outfit ini
dapat membantu pelanggan dalam memenuhi kebutuhan fashion tanpa
harus banyak menguras dompet.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi kekinian perkembangan fesyen di Indonesia?
2. Bagaimana solusi yang pernah ditawarkan terkait perkembangan fesyen
terhadap golongan menengah kebawah?
3. Bagaimana penerapan portal penyewaan pakaian dan aksesoris berbasis
website sebagai sarana masyarakat menengah kebawah dalam
menunjang perkembangan fesyen di Indonesia.

C. Batasan Penelitian
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan
penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Produk fesyen yang dapat disewa hanya meliputi pakaian,
sepatu, jam tangan, dan aksesoris.
4

2. Penelitian hanya dilakukan sampai pada tahap pengujian


prototype website Le-Outfit.

D. Tujuan dan Manfaat


Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam
penulisan karya tulis ini adalah:
1. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai produk fesyen
yang dapat disewa.
2. Memberikan opsi lain kepada para penikmat produk fesyen untuk
mendapatkan produk fesyen impiannya dengan harga yang sangat
terjangkau dengan sewa.
3. Memberikan wadah kepada para penyedia jasa sewa produk fesyen
untuk memasarkan produknya.
4. Mengurangi perdagangan produk fesyen imitasi di Indonesia.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fesyen
Mode atau fesyen dalam bahasa inggris yaitu fesyen. Fesyen adalah gaya
berbusana. Busana adalah pakaian atau baju atau kostum yang berfungsi
sebagai pelindung tubuh. Dapat terhitat dari kutipan di bawah ini. “ For as long
as humans have lived in organized societies, clothing has represented far more
than a simple means of protecting oneself form the cold or covering the body “
(Sumber Fesyen Worlds – Contemporary Retail Spaces, 2012 : 4-462) Dapat
disimpulkan busana digunakan sebagai pelindung tubuh sampai akhirnya
dengan berkembangnya jaman busana sebagai bentuk pengidentifikasian diri
seperti yang dikutip Thomas Carlyle,”pakaian adalah perlambang jiwa”.
(Sumber: peneliti media dan kebudayaan pop dalam pengantar buku Malcolm
Barnard, fesyen dan komunikasi: 2007)

2.2 Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya Sedangkan menurut Assael (1984), gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya (Kotler, 2002). Sedangkan menurut Assael (1984), gaya hidup
adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time
(activities), what they consider important in their environment (interest), and
what they think of themselves and the world around them (opinions)”. Menurut
Minor dan Mowen (2002), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang
hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan
waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah pola
hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam
kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan
keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan
dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan waktu.
6

2.3 Website
Website merupakan kumpulan dari halaman–halaman yang berhubungan
dengan file–file lain yang saling terkait. Dalam sebuah website terdapat satu
halaman yang dikenal dengan sebutan homepage. Homepage adalah sebuah
halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi sebuah
website (Risky dkk., 2013). Website merupakan kumpulan halaman web yang
saling terhubung dan file– filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau
halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage
berada pada posisi teratas dengan halaman terkait berada di bawahnya.
Halaman di bawah homepage disebut child page yang berisi hyperlink ke
halaman lain dalam web (Gregorius, 2001). Website merupakan sekumpulan
dokumen yang dipublikasikan melalui jaringan internet maupun intranet
sehingga dapat diakses oleh user melalui web browser (Sardi, 2004).

2.4 Marketplace
Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat
melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli
dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan,
sehingga memperoleh sesuai harga pasar. Sedangkan bagi supplier/penjual
dapat mengetahui perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk/jasa
mereka (Opiida, 2014). Marketplace merupakan model E-Business yang
berhubungan dengan penjual dan pembeli (seller & buyer). Marketplace di
Indonesia merupakan salah satu media penggerak ekonomi nasional dalam
rangka menghadapi era globalisasi. Untuk itu, perlu dikembangkan
marketplace yang teratur, wajar dan efisien.

2.5 Sewa
Sewa adalah bagian pembayaran keatas suatu faktor produksi yang melebihi
dari pendapatan yang diterima dari pilihan pekerjaan lain yang terbaik yang
mungkin dilakukan. Didalam definisi ini sesuatu faktor produksi dipandang
sebagai mempunyai beberapa kegunaan. (Sadono Sukirno, 2003).
7

2.4 Use case Diagram


Rosa dan M. Shalahudin (2014:155), use case atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi
dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Berikut adalah
simbol-simbol yang ada pada diagram use case :
Tabel 1. Simbol-simbol use case diagram

No. Simbol Deskripsi


1. Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau aktor,
Nama use case
biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja diawal frase
nama use case.

2. Aktor/actor Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang,
biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal frase nama aktor.
8

No. Simbol Deskripsi


3. Assosiasi/association Komunikasi antara aktor dan use
case yang berpartisilpasi pada use
case atau use case memiliki interaksi
dengan aktor.

4. Exstensi/extend Relasi use case tambahan kesebuah


use case dimana use case yang

<< extend>> ditambahkan dapat berdiri sendiri


walau tanpa use case tambahan itu,
mirip dengan prinsip inheritance
pada pemrograman berorientasi
objek, biasanya use case tambahan
memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan,
misal

Validasi user name

<< extend>>

Validasi user

<< extend>>

Validasi sidik jari

Arah panah mengarah pada use case


yang ditambahkan, biasanya use
case yang menjadi extend-nya
merupakan jenis yang sama dengan
use case yang menjadi induknya.
9

No. Simbol Deskripsi


5. Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum-khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya, misalnya :

ubah data

mengola data

hapus data

arah panah mengarah pada use case


yang menjadi generalisasinya
(umum)
6. Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case
<<include>>
ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan use case ini
Ada dua sudut pandang yang cukup
besar mengenai include di use case :

- Include berarti use case yang


ditambahkan akan selalu di
panggil saat use case
tambahan dijalankan, missal
pada kasus berikut :
10

No. Simbol Deskripsi

validasi username

<<include>>

Login
- Include
<<uses>> berarti use case yang
tambahan akan selalu
melakukan pengecekan
apakah use case yang di
tambahkan telah dijalankan
sebelum use case tambahan di
jalankan, misal pada kasus
berikut :

validasi user

<<include>>

ubah data

Kedua interpretasi di atas dapat


dianut salah satu atau keduanya
tergantung pada pertimbangan dan
interpretasi yang dibutuhkan.
Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:156)
11

2.5 Activity Diagram


Rosa dan M. Shalahudin (2014:161), diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem
atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu di
perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas :

Tabel 2. Simbol-simbol activity diagram

No. Simbol Deskripsi

1. Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah


diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal.

2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,


aktivitas biasanya diawali dengan kata
Aktivitas kerja.

3. Percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana jika ada


pilihan aktivitas lebih dari satu.

4. Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari


satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

5. Status akhir Status akhir yang dilakukan oleh sistem,


sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
12

6. Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang


bertanggunga jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.

Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:162)

2.6 Pengujian Usability


Pengujian usability yang mudah dan efektif adalah dengan memberikan
pertanyaan pada pengguna. Pertanyaan dapat dibuat sendiri dengan beberapa
atribut sendiri atau menggunakan angket khusus SUS. Pada penelitian ini,
pengujian usability dilakukan menggunakan kuesioner SUS. SUS
dikembangkan oleh John Brooke, merupakan skala kegunaan yang andal,
populer, efektif, dan murah, yang dapat digunakan untuk penilaian global
terhadap kegunaan sistem. SUS memiliki sepuluh komponen pertanyaan dan
lima pilihan jawaban, mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju
seperti yang ditunjukkan pada table 1, serta memiliki skor minimal 0 dan
maksimal 100 seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. SUS dalam bahasa
aslinya menggunakan bahasa Inggris. Namun, pada penelitian ini digunakan
SUS yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia seperti ditunjukkan
pada tabel I.

Tabel 3. Komponen Pertanyaan SUS Versi Indonesia


No. Pertanyaan
1 Saya berpikir akan menggunakan sistem ini lagi.
2 Saya merasa sistem ini rumit untuk digunakan.
3 Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau teknisi dalam
menggunakan sistem ini.
5 Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan dengan semestinya.
13

6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak serasi pada
sistem ini).
7 Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan sistem
ini dengan cepat.
8 Saya merasa sistem ini membingungkan.
9 Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan sistem ini.
10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum menggunakan
sistem ini.

Setelah melakukan pengumpulan data dari responden, kemudian data


tersebut dihitung. Dalam cara menggunakan System Usability Scale (SUS)
ada beberapa aturan dalam perhitungan skor SUS. Berikut ini aturan-aturan
saat perhitungan skor pada kuesionernya:
1. Setiap pertanyaan bernomor ganjil, skor setiap pertanyaan yang didapat
dari skor pengguna akan dikurangi 1.
2. Setiap pertanyaan bernomor genap, skor akhir didapat dari nilai 5
dikurangi skor pertanyaan yang didapat dari pengguna.
3. Skor SUS didapat dari hasil penjumlahan skor setiap pertanyaan yang
kemudian dikali 2,5.
Aturan perhitungan skor untuk berlaku pada 1 responden. Untuk perhitungan
selanjutnya, skor SUS dari masing-masing responden dicari skor rata-ratanya
dengan menjumlahkan semua skor dan dibagi dengan jumlah responden.
Berikut rumus menghitung skor SUS:
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
Keterangan :
 𝑥̅ = skor rata-rata
 ∑ 𝑥 = jumlah skor SUS
 𝑛 = jumlah responden

Skor rata-rata SUS dari banyak penelitian adalah 68, sehingga jika nilai SUS
di atas 68 akan dianggap di atas ratarata dan jika di bawah 68 dianggap di
14

bawah rata-rata. Namun, pada penelitian terdahulu, sudah ditentukan dasar


penilaian yang tepat pada SUS, seperti ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Dasar penilaian skor SUS.


15

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan rangkaian cara terstruktur atau sistematis


yang digunakan oleh peneliti untuk mempermudah dalam pembuatan aplikasi,
dimana dalam hal ini rangkaian cara tersebut akan membantu dalam proses
pembuatan website le-outfit.

Metode pengembangan aplikasi yang digunakan penulis adalah metode


waterfall. Metode waterfall dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Metode Waterfall.


1. Requirements Definitions
Tahapan requirements definition dilakukan dengan membuat gambaran dari
sistem yang akan dibuat dan melakukan pengumpulan data pendukung
dibangunnya aplikasi Le-Outfit
2. System and Software Design
Tahap System and Software Design akan dibuat suatu arsitektur sistem
berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan.
3. Implementation and Unit Testing
Pada tahap Implementation and Unit Testing akan dilakukan realisasi hasil
desain menjadi program-program kecil yang disebut unit. Setiap unit akan
16

diuji fungsionalitasnya sebelum kemudian diintregasikan dengan unit


lainnya.
4. Integration and System Testing
Pada tahap Intregation and System Testing dilakukan intregasi antar unit
yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Setelah diintegrasikan, sistem
secara keseluruhan akan diuji untuk menemukan kesalahan dalam sistem.
5. Operation and Maintenance
Tahap Operation and Maintenance dilakukan dengan memperbaiki
kesalahan yang telah ditemukan pada tahap sebelumnya dan meningkatkan
fungsionalitas sistem sesuai dengan kebutuhan.
17

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis
a. Analisis Sistem yang Berjalan
StyleTheory, sebuah aplikasi rental pakaian berbasis langganan, yang
memberikan kemewahan untuk sewa pakaian tanpa batas. Didirikan
oleh Chris Halim dan Raena Lim, aplikasi ini pertama kali diluncurkan
di Singapura, lalu mulai merambah Indonesia pada November 2017.
Chris, yang berasal dari Surabaya, mengungkapkan, aplikasi ini
memberikan kesempatan para pengguna aplikasi untuk bergaya tanpa
batas.
Mereka cukup berlangganan setiap bulan dengan harga Rp 590.000,
maka bisa memilih hampir 5.000 gaya busana. Merk-merk yang tersedia
pun tak sembarangan, mulai dari Alice McCall, BCBGMAXAZRIA,
BCBGeneration, Karen Millen, Coast hingga Ted Baker. Sementara
pakaian dari desainer lokal yakni Nikicio, Kraton by Auguste Soesastro,
Todjo, Major Minor, dan Laison by Aurelia Santoso.(kompas.com)
Namun hal ini dirasa kurang efektif karena barang yang disewakan
merupakan barang-barang branded dengan harga sewa yang masih bisa
dibilang terlalu mahal untuk penyewa dari golongan menengah ke
bawah.

b. Analisis Sistem Baru


Menanggapi permasalahan fashion dan trend pertumbuhan pengguna
internet yang semakin meningkat kami menawarkan aplikasi berbasis
web yang menghubungankan penyedia jasa sewa produk fesyen dan
aksesoris dengan orang – orang yang membutuhkannya bernama Le-
Outfit. Dengan adanya aplikasi yang kami tawarkan, kini untuk
menikmati fesyen branded / bermerek tidak perlu mahal. Masyarakat
juga dapat mengurangi isi lemari pakaiannya yang penuh dan sesak
dengan menyewakan pakaiannya dan sekaligus dapat memperoleh
pendapatan dari hasil sewa pakaian tersebut. Pada prinsipnya setiap
pengguna aplikasi dapat menyewakan pakaiannya kepada pengguna
18

aplikasi lain yang membutuhkannya. Terdapat berbagai macam fitur


dalam website yang menunjang pengguna aplikasi dalam memilih
pakaian yang diinginkannya.
Fitur yang pertama adalah fitur filter diantaranya terdapat filter
tranding fashion of the year, filter kategori fesyen, filter lokasi, filter
harga, filter rating dan filter jenis toko. Pada filter tranding fashion of the
year penyewa diberikan pilihan feyen yang sedang tren dari tahun ke
tahun sehingga penyewa dapat mendapatkan pengetahuan tentang tren
fashion dan menyewa tranding fesyen versi terbaiknya. Pada filter
kategori fesyen terdapat berbagai jenis produk fesyen yang tersedia
diantaranya adalah pakaian formal, baju muslim, sepatu, sandal, tas, jaket
dan hoodie, serta berbagai macam aksesoris seperti topi, ikat pinggang,
dompet, jam tangan, dan kacamata. Pada filter lokasi penyewa diberikan
pilihan pilihan produk fesyen yang memiliki jarak yang dekat dengan
rumah penyewa sehingga produk fesyen bisa datang lebih cepat. Pada
filter harga penyewa diberikan pilihan berbagai macam urutan harga dari
yang paling rendah ke paling tinggi dan penyewa bisa memilih range
harga produk fesyen yang diinginkan sehingga bisa menyesuaikan dari
budget yang dimiliki oleh penyewa. Pada fitur rating penyewa diberikan
pilihan rating berbintang dari bintang 1 sampai bintang 5 yang
berdasarkan dari penilaian penyewa penyewa sebelumnya akan produk
feysen yang sudah disewa. Dan yang terakhir adalah filter jenis toko,
penyewa diberikan 2 pilihan toko diantaranya yaitu toko official dan toko
gold merchant.
Fitur kedua adalah fitur gratis ongkos kirim (ongkir). Penyewa yang
berlokasi satu kota dengan lokasi toko persewaan makan akan
dibebaskan tarif ongkos kirim. Pada fitur ini juga berlaku untuk
penyewaan minimal 2 produk fesyen di wilayah pulau jawa dan 5 produk
fesyen di luar pulau jawa.
Adapun fitur ketiga yaitu fitur coba di tempat, dengan adanya fitur
coba di tempat maka penyewa bisa lebih yakin dengan pilihan fesyen
sewaannya. Penyewa bisa memilih maksimal 5 produk fesyen yang ingin
19

dicoba, lalu kurir akan mengirimkannya ke rumah penyewa dan penyewa


bisa memilih produk fesyen terbaiknya yang akan disewa.

2. Perancangan Sistem
a. Use case Diagram
Use case Diagram pada gambar 3 menggambarkan sistem dari sudut
pandang customer, customer service, dan pemilik gerai sewa, sehingga
pembuatan use case ini difokuskan pada fungsionalitas yang ada pada
sistem dan bukan berdasarkan alur sistem.

Gambar 4. Use case Diagram Le-Outfit.


20

b. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas sistem.
Activity diagram juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal,
pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur
sistem tersebut. Berikut adalah activity diagram Le-Outfit :
1. Activity diagram login, lihat profil dan edit profil.
Pemilik Gerai harus melakukan login terlebih dahulu agar dapat
menampilkanform login yang mana pemilik akan mengisi form
login, Jika dalam pengisian form benar maka login berhasil tapi jika
pengisian form salah maka akan dikembalikan ke tampilan form
untuk diisi kembali. Untuk menampilkan profil maka memilih menu
profil pada tampilan beranda, kemudian untuk meng-edit profil
maka pilih menu edit profil dan ubahlah profil yang mana akan
tersimpan di database. Jika profil berhasil disimpan maka pemilik
dapat melihat perubahan pada profilnya.

Gambar 5. Activity Diagram login, lihat profil dan edit profil.


21

2. Activity diagram tambah dan edit data produk fesyen


Pemilik gerai harus melakukan proses login terlebih dahulu
sebelum menambahkan data produk fesyennya, ketika beranda
sudah ditampilkan maka langkah selanjutnya memilih menu
manajemen produk fesyen dan akan menampilkan manajemen
produk fesyen yang datanya di ambil dari database manajemen
produk fesyen kemudian memilih tambah data produk fesyen yang
akan menampilkan form tambah data. Masukkan data produk
fesyen yang akan ditambahkan dan datanya akan tersimpan di
database manajemen produk fesyen. Untuk meng-edit data produk
fesyen maka ketika menu manajemen produk fesyen ditampilkan,
memilih edit produk fesyen dan perubahan data yang dilakukan
akan tersimpan di database manajemen produk fesyen.

Gambar 6. Activity Diagram tambah dan edit data produk fesyen.


22

3. Activity diagram pemesanan produk fesyen


Untuk menyewa produk fesyen maka harus melakukan login
terlebih dahulu agar dapat menampilkan beranda, lalu memilih
produk fesyen yang akan disewa dan akan menampilkan halaman
detail produk fesyen yang akan disewa yang datanya diambil dari
database produk fesyen. Tekan tombol sewa untuk melakukan
transaksi produk fesyen yang akan disewa dan akan menampilkan
detail pemesanan produk yang datanya diambil dari database sewa
produk fesyen.

Customer

Gambar 7. Activity Diagram pemesanan produk fesyen.


23

4. Desain Mockup Website Le-Outfit


1. Halaman Beranda

Gambar 8. Halaman Beranda Le-Outfit.

2. Halaman Filter

Gambar 9. Halaman Filter Le-Outfit.


24

3. Halaman Login dan Registrasi

Gambar 10. Halaman Login dan Registrasi Le-Outfit.

4. Halaman Detail Produk

Gambar 11. Halaman Detail Produk Le-Outfit.


25

5. Pengujian Prototype Website Le-Outfit


Pengujian usability dilakukan menggunakan kuesioner SUS. Dari
data yang diperoleh dari kuesioner SUS kemudian dilakukan
perhitungan sesuai dengan prosedur dalam analisis data SUS.
Responden pada penelitian ini berjumlah 20 responden dengan 10
responden laki-laki dewasa dan 10 responden perempuan dewasa. Para
responden mencoba untuk mengoperasikan prototype aplikasi yang
telah dibuat oleh penulis melalui Adobe XD, kemudian responden
mengisi kuisioner SUS sesuai. Data hasil perhitungan SUS ditunjukkan
pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil perhitungan SUS


Skor SUS
Jenis
No Reponden Usia Jumlah (Jumlah x
Kelamin
2.5)
1 Responden 1 21 Laki-Laki 38 95
2 Responden 2 22 Laki-Laki 29 73
3 Responden 3 23 Laki-Laki 28 70
4 Responden 4 24 Laki-Laki 31 78
5 Responden 5 25 Laki-Laki 30 75
6 Responden 6 21 Laki-Laki 36 90
7 Responden 7 22 Laki-Laki 29 73
8 Responden 8 23 Laki-Laki 32 80
9 Responden 9 24 Laki-Laki 32 80
10 Responden 10 25 Laki-Laki 22 55
11 Responden 11 21 Perempuan 29 73
12 Responden 12 22 Perempuan 29 73
13 Responden 13 23 Perempuan 39 98
14 Responden 14 24 Perempuan 32 80
15 Responden 15 25 Perempuan 30 75
16 Responden 16 21 Perempuan 35 88
17 Responden 17 22 Perempuan 32 80
18 Responden 18 23 Perempuan 35 88
19 Responden 19 24 Perempuan 28 70
20 Responden 20 25 Perempuan 32 80
Skor rata-rata (Hasil Akhir) 79
26

dengan patokan skor SUS pada gambar 1. Hasilnya, skor SUS desain
UI prototipe website Le-Outfit mendapatkan penilaian dalam kategori
good dan acceptable. Hasil skor SUS ditunjukkan pada gambar 12.

Le-Outfit

Gambar 12. Skor SUS Desain Prototype Le-Outfit.


27

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari Le-outfit : Portal Penyewaan Pakaian dan Aksesoris
Berbasis Website adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kebutuhan sistem seperti desain tampilan, desain database,
dapat membantu dalam proses pembuatan sistem sebagai media promosi
aplikasi penyewaan produk fesyen terkini di pasar daring Indonesia.
2. Untuk memberikan opsi lain kepada para penikmat produk fesyen untuk
mendapatkan produk feyen impiannya dengan harga yang sangat
terjangkau penulis memberikan solusi yaitu dengan sewa.
3. Mengoptimalkan aplikasi dengan fitur API google maps yang
dibutuhkan aplikasi untuk mengetahui letak dari produk fesyen dari
gerai sewa terdekat.
4. Mengoptimalkan aplikasi dengan menggunakan API dari Midtrans
untuk memberikan berbagai jenis pembayaran yang diinginkan calon
customer
5. Mengoptimalkan aplikasi dengan menggunakan API dari Raja Ongkir
untuk memberikan kemudahan customer dalam proses pengiriman
produk fesyen.

6. Untuk mengetahui rancangan penerapan portal penyewaan pakaian


dan aksesoris berbasis website oleh penulis sebagai sarana golongan
menengah kebawah dalam menunjang perkembangan fesyen di
Indonesia.
5.2 Saran
Adapun saran untuk pengembangan aplikasi ini antara lain :
1. Mengimplementasikan aplikasi sesuai dengan desain rancangan yang
telah dibangun.
2. Memperbanyak promosi produk baik dalam pasar daring maupun
luring.
3. Memberikan fitur potongan harga untuk pelanggan setia.
1

DAFTAR PUSTAKA

Sadgotra, W.Y.; Saputra, E.H. (2013). “Perancangan online marketplace untuk


usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Purworejo”. Jurnal DASI, 14 (4),
54-58.
Kodong, F. R., Kaswidjanti, W., & Setiyawan, A. (2012). Model Aplikasi EMarket
Sebagai Sarana Promosi Dan Tukar Menukar Informasi. Telematika, 8(2), 75-84
M. Galindo, Fashion Worlds : Contemporary Retail Space, Salenstein, Switzerland
: Braun, 2012.
Barnard, Malcolm. 2007. Fashion sebagai Komunikasi. Yogyakarta. Jalasutra
Philip Kotler, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, PT
Prenhallindo, Jakarta
Assael, H., Consumer Behavior and Marketing Action. (second editions). Boston:
Kent Publishing Company, 1984.
C.Mowen, John. Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta. Erlangga
Catur, Rismiati.E. dan Ig. Bondan Suratno. 2001, Pemasaran Barang dan Jasa.
Cetakan Pertama, Penerbit : Kanisius, Yogyakarta
Risky Mayriayanti, Bambang Eka Purnama, Sukadi. 2013. Aplikasi Pengolahan
Jurnal Online Pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI
Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security.
Agung, Gregorius. 2001. WAP (Wireless Application Protocol) Programming
dengan WML. Panduan. Yogyakarta
Sardi, Irawan. 2004. Manajemen, Desain dan Pengembangan Situs Web dengan
Macromedia Dreamweaver MX dan Adobe Photoshop 7.0. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Ida, O. (2014, april 18). Pengertian E-Marketplace. Retrieved 2017, from
tokokhalista: https://tokokhalista.wordpress.com/2014/04/18/pengertian-
emarketplace/
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Penerbit PT. Salemba,
Jakarta
A.S Rosa , dan M.Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Struktur dan
Berorientasi Objek. Bandung : Informatika
Susilo, E., Wijaya, D. F., & Hartanto, R. (2018). Perancangan dan Evaluasi User
Interface Aplikasi Smart Grid Berbasis Mobile Application, Jurnal Nasional Teknik
Elektro dan Teknologi Informasi, 7, 2.
2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : M. Irfan Novandri


2. NIM : 170512140660
3. Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 12 November 1999
4. Jenis kelamin : Laki - laki
5. Fakultas : Teknik
6. Program Studi : S1 Sistem Informasi
7. Semester :5
8. SKS telah ditempuh : 85
9. Alamat asal : Jln. Manukan Bhakti Blok 20J / 9, Surabaya
Telpon : 031 - 7415049
10. Alamat Tinggal : Jln. Sambiarum Blok 52A Nomor 23A, Surabaya
Telpon : 031 - 7415049
HP : 082245783269
Email : inovandri14@gmail.com
11. Pengalaman :
1. Pendidikan Formal (Mulai SMA atau sederajat)
No Jenjang Pendidikan Nama Sekolah Kota Tahun
1 SMA SMAN 11 Surabaya Surabaya 2017
2

2. Pendidikan Non Formal


No Nama Lembaga Lama Tempat Tahun
Pendidikan /Training (Bln/th) pendidikan dan
/Course kota
1
2
3. Prestasi /Penghargaan
No Nama Penghargaan Tahun Lembaga pemberi Kota
Penghargaan
Juara 3 Animasi Tingkat
1 2018 UNESA Surabaya
Nasional
3

Juara 1 Shortmovie
2 2019 Mahkamah Konstitusi Yogyakarta
Konstitusi Tingkat Nasional
Lolos Didanai Program
3 2018 UNESA Surabaya
Mahasiswa Wirausaha

4. Pengalaman Organisasi :
1. Volunteer Video Maker Kipas (Kita Peduli Anak Indonesia)
2. Volunteer Video Maker PSS (Peduli Sungai Surabaya)
3. Tim Informasi dan Teknologi E - Voting Pemira FT
4. Tim Informasi dan Teknologi E - Voting Pemira FISH
5. Ketua Pelaksana Seminar Teknologi dan Sosialisasi Gemastik 12 di Komatik
UNESA
4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


3 x4

berwarna
1. Nama : Ariescha Dwike Ayu Rinjani
2. NIM : 17051214036
3. Tempat dan tanggal lahir : Sidoarjo, 19 April 1999
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Fakultas : Teknik
6. Program Studi : S1 Sistem Informasi
7. Semester :5
8. SKS telah ditempuh : 85
9. Alamat asal : Ds. Bakung Pringgodani 16/02, Kec. Balongbendo,
Kab. Sidoarjo
Telpon :-
10. Alamat Tinggal : Jl. Jetis Kulon 1 No. 39 Wonokromo Surabaya
Telpon :-
HP : 081358027841
Email : ariescha.17051214036@mhs.unesa.ac.id
11. Pengalaman
1. Pendidikan Formal (Mulai SMA atau sederajat)
No Jenjang Pendidikan Nama Sekolah Kota Tahun
1 SMA SMAN 1 Krian Sidoarjo 2017
2

2. Pendidikan Non Formal


No Nama Lembaga Lama Tempat Tahun
Pendidikan /Training (Bln/th) pendidikan dan
/Course kota
1
2

3. Prestasi /Penghargaan
5

No Nama Penghargaan Tahun Lembaga pemberi Kota


Penghargaan
1 Juara 1 DAQ MTQ 2018 Fakultas Teknik Surabaya
UNESA
2 Juara 1 DAQ MTQ 2019 UNESA Surabaya

4. Pengalaman Organisasi :
1. Panitia Seminar Nasional Android JTIf UNESA
2. Panitia PKKMB FT

Anda mungkin juga menyukai