Anda di halaman 1dari 4

NASKAH RESIKO DAN HAZARD DALAM PENGKAJIAN,PERENCANAAN,

IMPLEMENTASI, EVALUASI DAN ASUHAN KEPERAWATAN

Pada tanggal 16 september 2019, dua orang mahasiswa melakukan tindakan


keperawatan pada pasien di ruangan Bernadeth 2 A kamar 504, bed 2 dengan penyakit
demam typoid.

perawat 1 : selamat pagi bu,siapa namanya, bu?

Pasien : Pagi suster, saya Gabriella Sanda Nari. (sambil perawat melihat
gelang pasien)

Perawat 1 : perkenalkan saya Deva mahasiswa STIK Stella Maris hari ini saya
akan merawat ibu dari jam 7 sampai jam 2 siang, apakah ibu
bersedia?

Pasien : iya suster

Perawat : apa keluhannya ibu?

Pasien : saya demam suster dari 4 hari yang lalu dan saya juga merasa sangat
lelah, dan susah BAB.

Keluarga pasien : anak saya juga malas makan suster.

Perawat melakukan TTV

Lidah pasien tampak kotor, TD: 140/80, S:38ºC, N:84x/menit, P:24x/menit.`

Perawat pun pamit dan kembali ke ruangannya untuk menentukan diagnosa keperawatan dan
menelfon ke bagian analis untuk mengambil dan memeriksa darah pasien tersebut.

Perawat 1 : permisi kak, ini hasil observasi pasien Gabriella Sanda Nari dari ruangan 504,
bed 2.

Perawat senior : oh iya dek (sambil melihat hasil observasi)

Perawat senior : halo dengan ibu Gaby di ruangan analis?

Petugas analis :iya halo, saya sendiri dengan Gaby di ruangan analis, ada yang bisa saya
bantu?

Perawat senior :tolong ibu ke ruangan Bernadeth 2A, kamar 504 bed 2 untuk pengambilan
darah pasien atas nama Gabriella Sanda Nari umur 20 tahun. RM:
521211
Petugas analis : iya bu saya segera ke sana.

Perawat senior : terima kasih.

Perawat menutup telfonnya dan menentukan diagnosa keperawatan . diagnosa keperawatan


yang di dapatkan yaitu:

DIAGNOSA:

 Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi


 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan
 Diare berhubungan dengan infeksi.

INTERVENSI

Perawat menyusun intervensi berdsarkan diagnosa yang ada .

a. Observasi TTV
b. Kompres pada daerah dahi
c. Anjurkan untuk banyak minum air putih
d. Kolaborasi pemberian antipiretik dengan antibiotik dan anti piretik

IMPLEMENTASI

Jam: 08.45

1. Mengobservasi TTV

Perawat: selamat pagi ibu, siapa namanya bu?

Pasien: pagi suster, saya Gabriela Sanda Nari (sambil perawat melihat gelang pasien)

Perawat: perkenalkan saya Deva, mahasiswa dari STIK Stella Maris, hari ini saya akan
merawat ibu dari jam 8 sampai jam 2, apakah ibu bersedia?

Pasien: iya suster

Perawat: baik bu, saya periksa dulu yah bu.

Pasien: iya suster.

TD: 130/80, S:38ºC, N:84x/menit, P:24x/menit.`

Perawat: suhu ibu masih tinggi, saya akan mengopres ibu, supaya panasnya cepat turun yah
bu.

Pasien: iya suster, terima kasih.


Perawat: sama-sama bu

Perawat menyelesaikan semua tugasnya dan kembali ke ruang perawat

Keluarga pasien : permisi suster

Perawat 1 : iya bu. Ada yang bisa dibantu?

Keluarga pasien : ini sus, cairan infus anak saya macet

Perawat 2 : Oh iya bu. Mari kita lihat sama-sama.

Perawat : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Celsy mahasiswa dari STIK Stella Maris.
Siapa namanya, bu?

Pasien : Gabriela Sanda Nari,suster ( sambil perawat melihat gelang pasien)

Perawat : Permisi, saya lihat infusnya dulu yah (memegang tangan pasien) darah ibu
membeku di selang infusnya. Jadi kita harus membersihkannya dlu. Apakah
ibu bersedia?

Pasien : iya suster.

Perawat membersihkan selang penghubung aboket dengan selang infus tanpa menggunakan
APD

Perawat : permisi bu, saya bersihkan dulu ya. Mungkin ini agak sakit, tolong
tangannya jangan ditarik ya

Pasien : iya suster.

Perawat : ibu, Cairannya sudah menetes kembali. Semoga cepat sembuh ya bu.

Pasien : iya terima kasih banyak suster.

Perawat :permisi bu.

Perawat meninggalkan pasien dan kembali ke ruang perawat . secara tidak sadar kedua
perawat terebut langsung mengambil makanan yang ada di meja perawat dan memakannya .

Perawat senior : dek, ke sini dulu dek.

PERAWAT 1&2 : iya kak (sambil berjalan ke arah perawat senior )


Perawat senior : kalian habis melakukan tindakan apa?

Perawat 2 : kita habis Spooling infus yang darahnya membeku pada pasien
Gabriella Sanda Nari.

Perawat senior: Apakah kalian pakek APD?

Perawat 2: (sambil menggeleng) Tidak kak

Perawatt senior : kalian habis menyentuh pasien tanpa menggunakan hanscon dan
tidak mencuci tangan langsung makan. Kalian tahu ibu gabriella
sandanari didiagnosa penyakit tipes. Dan tipes itu bisa menular melalui
darah, cairan tubuh pasien apalagi jika ada luka yang terbuka. Biasakan
itu untuk memakai APD dan menerapkkan five moment mencuci
tangan.

Perawat 1 : iya kak minta maaf.

Perawat senior : bukan masalah apanya dek bisa jadi kalian bisa tertular penyakit ibu
Gabriella Sanda Nari karena kecerobohan kalian sendiri. Kalian sudah
menyentuh pasien dan langsung makan tanpa cuci tangan.

Perawat 2 : iya kak (tunduk) maaf kak

EVALUASI .

S : 36ºC

TD: 120/80

P : 16x/menit

N : 80x/Menit.

Anda mungkin juga menyukai