Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

ASKEP KEPUTUSASAAN

OLEH

KELOMPOK I

1. MEYLINDA PAEMBONAN
2. MICHELE LIKLIKWATIL
3. PAETRICK SIMSON D.F
4. PRICILIA LEKATOMPESSY
5. PUTRI MASARRANG
6. RUT HANDAYANI BOKKO
7. SCOLASTIKA PASUDI
8. SKOLASTIKA LILLI
9. SURYA NATANIEL
10. THERESYA OKTAVIANI GALA BIRU
11. WIWIN ASMIRANDA
12. YUNITA VIRGINIA KUMAYAS
13. YOSEPH ARSONO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIK STELLA MARIS
MAKASSAR
2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada PASIEN KEPUTUSASAAN

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini, khususnya pada dosen pembimbing,yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis
ini dengan baik.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritikan dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik.Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 3MEI 2020

Kelompok 1

DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................
1.3 TUJUAN.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

21. LANDASAN TEORI KEPERAWATAN......................................................

A. DEFINISI.................................................................................................
B. ETIOLOGI...............................................................................................
C. MANIFESTASI KLINIS.........................................................................
D. AKIBAT KEPUTUSASAAN
E. PENCEGAHAN.......................................................................................
F. PENATALAKSANAAN.........................................................................

2.1.1 PENGKAJIAN............................................................................................

2.1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................

2.1.3 INTERVENSI KEPERAWATAN..............................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keputusasaan mengambarkan individu yang tidak melihat adanya kemungkinan untuk
memperbaiki hidupnya dan bersih keras mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang
dapat membantunya.keputusan berbeda dengan ketidakberdayaan ,orang yang putus asa
tidak melihat adanya solusi untuk permasalahanya atau tidak menmukan cara untuk
mencapai apa yang diinginkanya..sebaliknya orang yang tidak berdaya masih dapat
menemukan alternatif atau untuk masalah tersebut ,tetapi tidak mampu melakukan
sesuatu untuk mewujudkanya karena kurangnya kontrol dan sumber daya tersedia
.perasaan tidak berdaya yang tidak kunjng hilang dapat menimbulkan keputusasaan n
.keputusasaan biasanya terkait dengan duka cita,depresi dan keiginan untuk bunuh
diri.untuk individu resiko bunuuh diri perawat juuga harus menggunakan resiko bunuh
diri.setiap orang pernah mengalami keputusan dalam hidupnya ,hal ini muncul dalam
berbagai bentuk dan merupakan sejenis perasaan yang lebih sering dan lebih umum
dirasakan daripada di laporkan.
Keputusasaann sering terlihat pada mereka dan yang sering cenderung kaku dan tidak
fleksibel baik dalam pikiran,perasaan,maupun perilaku.keputusan adalah keadaan dimana
seseorang atau individu tidak mampu memandang kehidupan kearah yang lebih baik dan
cenderunng putus asa atas segala kemampuanya ,dan kebanyakan ungkapan klien
mengarah ke situasi kehidupan tanpa harapan dan kehidupan terasa hampa.dari semua
cobaan dan kesulitan yang kita alami didalam hidup,mungkin yang paling berbahaya
ialah keputusan.terkadang pengalaman keputusan ini dinamakan malam yang gelap
didalam jiwa kita .bila mengalami keputusan kita seperti merasa bahwa semua jenis
terang sirnah dan pergi dan kita sendiri sedang berdiri didalam kegelapan .barang kali
dapat menjadi suatu penghiburan kecil kalau masing-masing dari kita menyadari dan
mengakui bahwa setiap orang mengalami keputusan pada waktu terttentu dalam hidup
tanpa terkecuali.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana landasan teori konsep keputusasaan ?
b. Bagaimana konsep dasar keperawatan pengambilan keputusasaan?
C. Tujuan penulisan
a) Tujuan umum
Mahasiswa keperawatan mampu memahami tentng asuhan keperawatan pada
pasien dengan konsep keputusasaan
b) Tujuan khusus
- Mahasiswa mampu menjelaskan tentng keputusasaan
- Mahasiswa dapat membuat asuhan keperawatan pada pasien dengan konsep
keputusasaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI
Keputusasaan merupakan keadaan subjktif seorang individu yang melihat keterbatasan
atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi yang teredia dan tidak dapat memobilisasi
energy yang dimilikinya (NANDA,2005).
Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu merasa bahwa kehidupanya
terlalu berat untuk dijalani (dengan kata lain mustahil).seseorang yang tidak memiliki
harapan tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki kehidupan dan tidak
menmukan solusi untuk permasalahanya ,dan ia percaya bahwa baik dirnya atau siapapun
tidak akan bisa membantunya .keputusan berkaitan dengan kehilangan harapan
,ketidakmampuan,keraguan ,duka,cita,apatis ,kesedihan depresi dan bunuh diri.(cotton
dan range,1996).
Menurut (Pharris ,resnick,dan ablum1997) mengemukakan bahwa keputusasaann
merupakan kondisi yang dapat menguras energi.
Keputusasaann merupkan status emosi yang berkepanjangan dan bersifat subjektif
yang muncul saat individu tida melihat adanya alternatif lain atau pilihan pribadi untuk
mengatasi masalah yang muncul atau untuk mencapai apa yang diinginkan serta tidak
dapat mengerahkan energinya untuk mencapai tujuan yang diterapkan.(carpenito,563).
B. Faktor penyebab
Beberapa faktor penyebab orang mengalami keputusaan yaitu:
1. Faktor kehilangan
2. Kegagalan yang terus menerus
3. Faktor lingkungan
4. Orang terdekat (keluarga)
5. Status kesehatan (penyakit yang diderita dan dapat mengacam jiwa)
6. Adanya tekanan hidup
7. Kurangnya iman
C. Manifestasi klinis
a. Mayor (harus ada)
Menggungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang mendalam
,berlebihan,dan berkepanjangan dalam merespon situasi yang dirasakan sebagai
hal yang mustahil isyarat verbal tentang kesedihan.
1. Fisiologis
- Respon terhadap stimulus melambat
- Tidak ada energi
- Tidur bertambah
2. Emosional
- Individu yang putus asa sering sekali kesulitan meggungkapkan
perasaanya tapi dapat merasakan
- Tidak mampu memperoleh nasib baik ,keberuntungan dan pertolongan
Tuhan
- Tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
- Hampa dan letih
- Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
- Tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap
3. Individu memperlihatkan
- Sifat pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
- Penurunan verbalisasi
- Penurunan afek
- Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat
- Ketidakmampuan mencapai sesuatu
- Hubungan interpersonal yang terganggu
- Proses pikir yang lambat
- Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupan sendiri
4. Kongnitif
- Penurunan kemampuan yang memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
- Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan
masalah yang dihadapi saat ini
- Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
- Kaku(memikirkan semuanya atau tidak sama sekali)
- Tidak punya kemampuan berimingrasi atau berharap
- Tidak dapat mengidentifikasikan atau mencapai target dan tujuan yang
ditetapkan
- Tidak dapat membuat perencanaan,meengatur serta membuat
keputusan
- Tidak dapat mengenali sumber harapan
- Adanya pikiran untuk membunuh diri
b. Minor (mungkin ada)
1. Fisiologis
- Anoreksia
- Bb menurun
2. Emosional
- Individu merasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
- Merasa berada di ujung tanduk
- Tegang
- Muak (merasa ia tidak bisa)
- Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
- Rapuh
3. Individu memperlihatkan
- Kontak mata yang kuran mengalihan pandangan dari pembicar
- Penurunan motivasi
- Keluh kesah
- Kemunduran
- Sikap pasrah
- Depresi
4. Kognitif
Penurunan kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
- Hilangnya persepsi waktu tentang masa lalu ,masa sekarang dan masa
yang akan datang
- Bingung
- Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
- Distorsi proses pikiran dan asosiasi
- Penilaia yang tidak logis
D. AKIBAT KEPUTUSASAAN

Akibat yang dapatditimbulkandariterjadinyakeputusasaanyaitu :

a. Stres
b. Depresi
c. Galau
d. Sakit
e.   Pola hidup yang tidak teratur
f. Letih, Lesu, Lemah; disebabkan karena faktor psikis
g. Hilang kesempatan yang ada, karena ketika kesempatan itu datang ia sibuk
dengan rasa putus asa yang ada.
h. Trauma; tidak lagi memiliki keberanian dan kemampuan untuk melakukan hal
yang sama karena takut akan mengalami rasa putus asa untuk yang kedua kalinya.
i. Gila; akibat jangka panjang yang umumnya terjadi pada sebagian orang
j.   Sakit; diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban pikiran
yang berlebihan.
k. Kematian; beberapa mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan tidak hanya
karena sakit yang berkepanjangan namun juga karena faktor psikis yang
berlebihan.
E. PENCEGAHAN
Di bawah ini ada beberapa cara mencegah timbulnya keputusasaanyaitu :
a) Berbaik sangkalah kepada ALLAH,Ingat bahwa setiap yang kita
alami ada hikmahnya. Semua ini hanyalah sebuah cobaan dan
bukti kecintaaan tuhan kepada kita.
b) Berpikir bahwa tidak ada kegagalan yang abadi, karena kita bisa
mengubahnya dengan ber buat hal-hal baru.
c) Tetapkan tindakan kita dalam keadaan apapun kita tetap bisa
memilih tindakan atau mengubah kebiasan lama dan mencari
jalan untuk mengatasi masalah yg tengah kita hadapi
d) Bersikap lebih fleksibel, kehidupan tidak selalu seperti yang di
harapkan. Apabila kita dapat menyesuaikan diri dengan situasi
baru maka ketegangan kita kan berkurang.
e) Kembangkan tindakan yang kreatif Tanyakan pada diri sendiri
"KESEMPATAN APA BAGI SAYA DI SINI ? JALAN MANA YANG
TERBUKA BAGI SAYA ?"
f) Evaluasi setiap situasi. Pikirkan segala tindakan sebelum
bertindak agar bisa di dapatkan pemecah masalah yang baik.
g) Lihat sisi positifnya. Kegagalan memang  merupakan
pengalaman yang menyakitkan. Tapi daripada  memikirkan
kerugian yang kita alami, lebih baik fokuskan pada apa yang
telah kita pelajari.
h) Bertanggung jawab. Jangan salah kan orang lain  jika gagal,tapi
perhatikan baik-baik masalah nya dan cobalah memahaminya.
Tanyakan pada diri sendiri bagaimana mengatasinya?
i) Pelihara selera humor dan tertawa memang tidak segera
memecahkan masalah,tetapi akan membantu kita melihat
masalah secara perspektif. Hal itu bagaikan cahaya dalam
kegelapan.
j) Ingatlah bahwa kegagalan adalah guru yang paling berharga kita
bisa belajar tentang bagaimana kita bisa gagal dan bagaimana
kita mengatasi sebuah kegagalan.
F. KRITERIA HASIL

Jangka Pendek
Individu akan:
a) Memecahkan penderitaan secara terbuka dan konstruktif dengan orang
b) lain.
c) Mengenang dan meninjau kembali kehidupan secara positif.
d) Mempertimbangkan nilai-nilai dan arti kehidupan.
e) Mengekspresikan perasaan-perasaan yang optimis tentang yang adasekarang.
f) Mengekspresikan perasaan tentang hubungan yang positif denganorang terdekat.
g) Mengekspresikan percaya diri dengan hasil yang diinginkan.
h) Mengekspresikan percaya diri dengan diri sendiri dan orang lain.
i) Mengungkapkan tujuan-tujuan yang realistis.

Jangka Panjang
Individu akan:
a) Memperlihatkan suatu peningkatan dalam tingkat energi seperti
dibuktikan dengan aktivitas.
b) Mengekspresikan harapan yang positif tentang rasa yang akan datang.
c) Memperlihatkan inisiatif, tujuan dari, dan autonomi dalam
d) pengambilan keputusan dan aktivita

G. Penatalaksanaan medis
a. Psikofarmako
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat menimalkan gagguan keputusasaan
b. Psikoterapi
Adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah diberikan
psikofarmako dan telah mencakup tahap ini dimana kemampuan menilai realitas
sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik .psikoterapi ini bermacam-
macam bentuknya antara lain psikoterapi suportif dimaksudkan untuk
memberikan dorongan ,semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus
asa dan semngat juangnya.psikoterapi re-edukasi dimaksudkan untuk memberikan
pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahn pendidikan di waktu
lalu.psikoterapi rekonstruktif dimaksudkan untuk memperbaiki kembali
kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti
semula sebelum sakit.psikologi kognitif,dimaksudkan untuk memulihkan kembali
fungsi kognitif (daya pikr dan daya ingat)rasional sehingga penderita mampu
membedakan nilai-nilai moral etika ,mana yang baik dan yang buruk ,mana yang
boleh dan tidak dll.
c. Terapi psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri ,mampu mandiri dan tidak
tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga,penderita
selama mengalami terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengomsumsi
obat psikofarmako
d. Terapi psikorelligius
Terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat bagi penderita gangguan jiwa.dari
penelitian didapatkan kenyataan secara umum komitmen agama berhubungan
dengan manfaatnya dibidang klinik.terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual
keagamaan seperti sembahyang ,berdoa,menunjukan puji-pujian kepada Tuhan
,ceramah keagamaan kajian kitab suci dll.
e. Rehabilitasi
Program rehabilitasi pentingg dilakukan sebagai persiapan penempatan kembali
kekeluargaan dan masyarakat.program ini biasnya dilakukan dilembaga( institusi)
rehabilitasi misalnya dirumah sakit jiwa.dalam program rehabilitasi dilakukan
berbagai kegiatan antara lain:terapi kelompok,menjalankan ibadah keagamaan
bersama,kegiatan kesenian,terapi fisik berupa olaraga,keterampilan berbagai
macam kursus,bercocok taman,rekreasi.pada umnya program rehabilitasi ini
berlangsung antara 3-6 bulan ,secara berkala dilakukan evaluasi paling sedikit 2
kali yaitu sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan evaluasi pada
saat si penderita akan dikembalikan kekeluarga dan ke masyarakat.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

a. Pengkajian
- Identitas pasien
Kaji nama,umur ,jenis kelamin,status perkawinan, agama suku
/bangsa,pendidikan,pekerjaan ,alamat dan nomor registrasi
b.riwayat kesehatan
1. keluhan utama :
Alasan masuk RS
Pasien dibawah ke rumah sakit karena pasien selalu mengurung diri di
kamar ,tidak ada kemauan untuk bersosialisasi dan ada keiginan untuk
mengakhiri hidupnya

2 Riwayat keseatan sekarang :


Kaji bagaimana kondisi klien saat di lakukan pengkajian ,klien dengan
konsep keputusan selalu mengurung diri dii kamar dan tidak mau
bersosialisasi dengan orang sekitar
3 Riwayat kesehatan keluarga
Kaji apakah didalam keluarga klien ada yang mengalami kondisi tersebut
4 Riwayat psikososial
Kaji bagaimana hubungan klien dengan keluarganya dan interaksi sosial

Pola fungsional gordon

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Pada klien dengan gangguan penggambian keputusan biasanya pentin dikaji
riwayat konsumsi obat-obatan tertentu
2. Pola nutris –metabolic
Pada klien dengan gangguan penggambilan keputusan biasanya akan mengalami
penurunan berat badan
3. Pola eliminasi
1. Pola persepi kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan itu penting, apabila anggota keluarganya ada yang sakit
langsung di bawah kepuskesmas atau dokter.
2. Pola nutrisi metabolic
Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, porsi makan dari rumah sakit tidak dihabiskan,
pasien hanya makan 2-3 sendok, minum 2-3 gelas air putih perhari.
3. Pola eliminasi
Pasien mengatakan biasanya BAK keluar sedikit, BAB 1× sehari,
4. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidak dapat istirahat baik siang atau malam hari karena cemas. Pasien
mengatakan hanya tidur 3-4 jam pada malam hari.
5. Pola aktivitas dan latihan
Pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit dapat melakukan aktivita sendiri, setelah
dirawat banyak aktivitas dibantu oleh keluarga.
6. Pola persepsi dan kognitif
Pasien mengatakan tidak gangguan pada panca inderanya.
7. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien mengatakan terkadang putus asa karena penyakit yang dideritanya tidak kunjung
sembuh, dan merasa tidak berguna lagi.
8. Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya baik
9. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada gairah/niat dalam berhubungan
10. Pola koping dan stress
Pasien mengatakan selalu terbuka dengan keluarganya.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan dalam mengerjakan kewajibannya tidak terganggu walaupun sedang
sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Isolasi sosial b/d kesulitan membina hubungan

Resiko bunuh diri b/dkurang dukungan sosial

Keputusasaan b/d stres jangka panjang

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Isolasi sosial b/d Dukungan sosial Peningkatan Sosialisasi
kesulitan membina Indikator : Aktivitas :
hubungan a. Kesediaan untuk a. Mendorong peningkatan
memanggil orang lain keterlibatan dalam hubungan
untuk bantuan. yang sudah mapan.
b. Uang yang tersedia dari b. Mendorong kesabaran dalam
orang lain bila diperlukan. perkembangan hubungan
c. Bantuan yang diberikan c. Mempromosikan hubungan
oleh orang lain. dengan orang-orang yang
d. Waktu yang disediakan memiliki kepentingan dan
oleh orang lain tujuan bersama
e. Kerja yang disediakan d. Mendorong kegiatan sosial
oleh orang lain dan masyarakat
f. Informasi yang diberikan e. Mempromosikan berbagai
oleh orang lain masalah umum dengan orang
g. Bantuan emosional yang lain.
diberikan oleh orang lain f. Mendorong kejujuran dalam
h. Membantu sesuai menyajikan diri kepada
kebutuhan orang lain.
i. Jaringan sosial bantu g. Mempromosikan keterlibatan
j. Kontak sosial yang dalam kepentingan yang
mendukung. sama
Ketrampilan interaksi sosial h. Mendorong rasa hormat
Indikator : terhadap hak orang lain
a. Menggunakan i. Memfasilitasi penggunaan
pengungkapan yang alat bantu deficit sensorik
sesuai seperti kacamata dan alat
b. Bekerja sama dengan bantu dengar.
orang lain j. Menjaga penampilan pribadi
c. Pameran kepekaan atau kegiatan lainnya.
terhadap orang lain k. Memberikan umpan balik
d. Menggunakan perilaku positif ketika pasien
tegas yang sesuai menjangkau orang lain
e. Melibatkan orang lain
2. Resiko bunu diri a. Ungkapkan perasaan a Tentukan adanya resiko
b. Ungkapkan harapan bunuh diri dan derajatnya
c. Ide bunuh diri (terucap) b Lakukan pendekatan
d. Kontrol rangsangan langsung dan tidak menuduh
e. Gunakan sumber sar diskusi tentang bunuh diri
pencegahan bunu diri c Hindari membahas riwayat
f. Gunakan dukungan bunuh diri, diskusikan hal-
kelompok hal saat ini dan masa depan
g. Rencana masa depan d Dampingi klien untuk
mengidentifikasi orang atau
sumber pendukung
e Mulai pencegahan bunuh diri
3. Kepetusasaan b/d Status kenyamanan psyikososial Dukungan spiritual
stress jangka Indikator : a. Mengunakan komunikasi
panjang a. Kesejahteraan psikologis terapeutik untuk membangun
b. Harapan kepercayaan dan empati
c. Konsep diri peduli.
d. Gambaran internal diri b. Menggunakan alat untuk
e. Efek ketenangan memonitor dan mengevaluasi
f. Ekspresi kesejahteraan rohani yang
g. Optimis sesuai
h. Makna dan tujuan dalam c. Memperlakukan individu
hidup dengan bermartabatt dan
i. Kepuasan spiritual hormat
j. Depresi d. Mendorong partisipasi dalam
k. Kegelisahan interaksi dengan anggota
Kontrol depresi diri keluarga, teman dan lain-
Indikator : lain.
a. Memonitor kemampuan e. Memberikan privasi dan
untuk berkonsentrasi ketenangan untuk kegiatan
b. Memonitor intensitas spiritual.
depresi f. Mengajarkan metode
c. Mengidentifikasi relaksasi dan meditasi.
penyebab depresi g. Menyediakan musik
d. Memonitor manifestasi spiritual, sastra, radio, atau
perilaku depresi program tv untuk individu.
e. Laporan tidur yang cukup h. Terbuka terhadap sifat
f. Memonitor manifestasi individu yang merasa
fisik dan depresi kesepian dan tidak berdaya
Harapan Inspirasi harapan
Indikator : a. Membantu pasien/ keluarga
a. Menngutarakan harapan untuk mengidentifikasi
masa depan yang positif daerah-daerah harapan dalam
b. Mengekspresikan hidup.
keyakinan b. Menghindari tindakan
c. Mengutarakan harapan menutupi kebenaran
untuk hidup c. Membantu pasien
d. Mengutakan makna hidup mengembangkan spiritual
e. Mengutarakan kedamaian diri
batin d. Menciptakan lingkungan
Ketahanan pribadi yang memfasilitasi pasien
Indikator : berlatih agama yang sesuai
a. Menggunakan srategi e. Memberikan pasien /
koping yang efektif keluarga kesempatan untuk
b. Mengekspresikan emosi terlihat dengan kelompok
c. Pameran suasana hati pendukung
yang positif f. Mendorong hubungan
d. Mencari dukungan terapeutik dengan penting
emosional lainnya.
e. Menghindari penyala g. Memfasilitasi pasien yang
gunaan narkoba memasukkan kerugian
f. Mengutarakan rasa pribadi ke dalam gambar
percaya diri tubuhnya.
Daftar pustaka

http://id.scribd.com/document/347148118/136442295-ASKEP-KEPUTUSASAAN7N

Anda mungkin juga menyukai