4.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menghasilkan metil ester asam lemak dengan
menggunakan minyak goreng tropical. Minyak goreng kemasan umumnya sudah
memiliki kadar ALB yang rendah, terbukti pada saat di uji kadar ALB minyak
goreng tropical memiliki kadar ALB yang sangat kecil yaitu 0,0768 %. Sehingga
minyak tersebut dapat dikonversi ke bentuk metil ester asam lemak secara langsung
melalui reaksi transesterifikasi. Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi organik
dimana suatu senyawa ester diubah menjadi senyawa ester lain melalui pertukaran
gugus alkohol dari ester dengan gugus alkil dari senyawa alkohol lain. Pada reaksi
transesterifikasi pereaksi yang digunakan bukan air melainkan alkohol. Metanol
lebih umum digunakan karena harganya yang lebih murah dibandingkan alkohol
18
19
lain dan reaktifitasnya paling tinggi (sehingga reaksi disebut metanolisis). Reaksi
ini akan berjalan lebih cepat dengan penambahan katalis. Alkali katalis (katalis
basa) akan mempercepat reaksi transesterifikasi bila dibandingkan dengan katalis
asam. Pada percobaan ini digunakan katalis NaOH dan pereaksi metanol.
minyak-metanol 1 : 3 terhadap yield metil ester, yield gliserol dan minyak yang
belum terkonversi pada temperatur 60 oC dengan konsentrasi katalis NaOH 0,5 %,
1 % dan 1,5 % yaitu pada run pertama dengan katalis 0,5 % didapat produk metil
ester sebanyak 263 ml dengan yield 93,30%. Gliserol yang terbentuk pada run
pertama ini sebanyak 6,64 ml dengan kandungan minyak yang belum terkonversi
sebanyak 192,03 ml. Pada run kedua dengan katalis 1 % didapat produk metil ester
sebanyak 110 ml dengan yield 39,16%. Gliserol yang terbentuk pada run kedua ini
sebanyak 2,775 ml dengan kandungan minyak yang belum terkonversi sebanyak
241,92 ml. Pada run ketiga dengan suhu katalis 1,5 % didapat produk metil ester
sebanyak 105 ml dengan yield 36,90%. Gliserol yang terbentuk pada run ketga ini
sebanyak 2,63 ml dengan kandungan minyak yang belum terkonversi sebanyak
272,58 ml.
Hasil percobaan antara rasio molar minyak-metanol 1 : 3 terhadap yield metil
ester, yield gliserol dan minyak yang belum terkonversi pada temperatur 60 oC
dengan konsentrasi katalis NaOH 0,5 % dan 1 % yaitu pada run keempat dengan
katalis 0,5 % didapat produk metil ester sebanyak 286 ml dengan yield 99,41 %.
Gliserol yang terbentuk pada run ini sebanyak 7,082 ml dengan kandungan minyak
yang belum terkonversi sebanyak 186,383 ml. Pada run kelima dengan katalis 1 %
didapat produk metil ester sebanyak 270 ml dengan yield 93,96 %. Gliserol yang
terbentuk pada run kedua ini sebanyak 6,717 ml dengan kandungan minyak yang
belum terkonversi sebanyak 191,091 ml.
Hasil percobaan antara rasio molar minyak-metanol 1 : 3 terhadap yield metil
ester, yield gliserol dan minyak yang belum terkonversi pada temperatur 60 oC
dengan konsentrasi katalis NaOH 0,5 % yaitu pada run keenam dengan katalis 0,5
% didapat produk metil ester sebanyak 275 ml dengan yield 96,25 %. Gliserol yang
terbentuk pada run ini sebanyak 6,863 ml dengan kandungan minyak yang belum
terkonversi sebanyak 189,208 ml. Hubungan antara rasio molar minyak-metanol
terhadap yield metil ester pada temperatur 60 oC dapat dengan konsentrasi katalis
NaOH 0,5 %, 1 % dan 1,5 % dapat dilihat pada Gambar 4.1.
21
120
100
Yield Metil Ester (%)
80
60 NaOH 0,5 %
NaOH 1%
40
NaOH 1,5 %
20
0
1:03 1:05 1:06
Rasio Molar Minyak : Metanol
Gambar 4.1 Hubungan Rasio Mol Minyak : Metanol dengan Yield Metil Ester
Pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa jika rasio mol minyak-metanol
ditingkatkan maka yield metil ester yang dihasilkan akan meningkat namun pada
rasio 1 : 6 terjadi penurunan yield metil ester. Hal ini menunjukkan bahwa yield
maksimal metil ester dicapai pada rasio molar 1 : 5 dan konsentrasi katalis 0,5 %
yaitu sebesar 99,41 %. Penambahan rasio molar minyak-metanol diatas 1 : 5 akan
menurunkan konsentrasi katalis dalam larutan. Menurunnya konsentrasi katalis
dalam larutan akan mengurangi jumlah metoksida yang menyerang trigliserida
sehingga jumlah metil ester yang dihasilkan akan berkurang (Mendow, dkk., 2011).
120
100
Yield Metil Ester (%) 80
60 Rasio 1 : 3
Rasio 1 : 5
40
Rasio 1 : 6
20
0
0.50% 1% 1.50%
Konsentrasi Katalis (%wt)
biodiesel dari minyak goreng bekas pada temperatur 60 oC, konsentrasi katalis
KOH 1,0 % dan rasio molar minyak-metanol 1 : 6. Sedangkan pada percobaan ini
kondisi terbaik pembuatan metil ester yaitu pada rasio minyak-metanol 1 : 5,
konsentrasi katalis NaOH 0,5 % dan temperatur 60 oC diperoleh yield metil ester
sebesar 99,41 %.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pada rasio molar minyak-metanol 1 : 3 yield metil ester terbaik pada
konsentrasi NaOH 0,5 % sebesar 93,3 %, gliserol yang terbentuk sebanyak
6,64 ml dengan kandungan minyak yang belum terkonversi sebanyak 192,03
ml.
2. Pada rasio molar minyak-metanol 1 : 5 yield metil ester terbaik pada
konsentrasi NaOH 0,5 % sebesar 99,41 %, gliserol yang terbentuk sebanyak
7,082 ml dengan kandungan minyak yang belum terkonversi sebanyak
186,383 ml.
3. Pada rasio molar minyak-metanol 1 : 6 yield metil ester yang diperoleh yaitu
96,25 %, gliserol yang terbentuk sebanyak 6,863 ml dengan kandungan
minyak yang belum terkonversi sebanyak 189,208 ml.
4. Penambahan rasio molar minyak-metanol diatas 1 : 5 akan menurunkan yield
metil ester karena konsentrasi katalis dalam larutan berkurang begitu juga
dengan jumlah metoksida yang menyerang trigliserida sehingga jumlah metil
ester yang dihasilkan akan berkurang.
5.2 Saran
1. Praktikan seharusnya lebih hati – hati dalam memisahkan metil ester dengan
produk yang lain agar tidak ada metil ester yang tersisa maupun produk selain
metil ester yang terikut.
23