Sifat Termodinamika

Kapasitas Panas

Koefisien Kapasitas Panas Gas

Nama
A B C D E
Benzena -5.05×10-12
-31.368 0.47460 -3.113×10-4 8.524×10-8
(C6H6)
Etilen (C2H4) 32.083 -0.01483 2.4774×10-4 -2.377×10-7 6.8274×10-11
Etilbenzena
-20.527 0.59578 -3.0849×10-4 3.562×10-8 1.2409×10-11
(C8H10)
Metana
34.942 -0.03996 1.9184×10-4 -1.530×10-7 3.9321×10-11
(CH4)
Stirena
71.201 0.05477 6.4793×10-4 -6.987×10-7 2.1232×10-10
(C8H8)
Toluen
-24.097 0.52187 -2.9827×10-4 6.122×10-8 1.2576×10-12
(C7H8)

Kinetika Reaksi

Reaksi alkilasi untuk sintesis etilbenzene terdiri dari dua reaksi reversibel seperti
berikut ini

C6 H 6  C2 H 4  C6 H 5C2 H 6

C6 H 5C2 H 6  C2 H 4  C6 H 4  C2 H 5  2

Kinetika intrinsik yang dapat dijelaskan dengan menggunakan model reaksi serapan
Langumuir – Hinshelwood, yang dimana etilen yang diserap bereaksi dengan benzena
dan etilbenzena yang terserap. Selain itu etilen yang terserap juga bereaksi dengan
toluena dan etilbenzena yang terserap seperti persamaan diatas tersebut. Laju reaksi
pembentukan dapat dilihat pada persamaan dibawah ini:

k1 pB pE  k 1 pEB
r1 
 1  K B pB  K E pE  K EB pEB  K DEB pDEB 
2

k2 pDEB pE  k2 pDEB

r2 
 1  K B pB  K E pE  K EB pEB  K DEB pDEB 
2