Anda di halaman 1dari 35

Nama : Lutfia Nur Octaviani

NIM : 2160037

Payback Period
Tahun Arus Kas Arus Kas Komulatif
1 Rp 3,500,000,000 Rp 3,500,000,000
2 Rp 3,500,000,000 Rp 7,000,000,000
3 Rp 3,500,000,000 Rp 10,500,000,000
4 Rp 17,750,000,000 Rp 28,250,000,000
5 Rp 5,500,000,000 Rp 33,750,000,000
6 Rp 5,500,000,000 Rp 39,250,000,000

ℎ ∶
∶ . 22.250.000.000
∶ . 10.500.000.000
. ∶ . 28.250.000.000 ℎ −4
∶3 ℎ

= + 1 ℎ

22.250.000.000 − 10.500.000.000
=3+ 1 ℎ
28.500.000.000 − 10.500.000.000

11.750.000.000
=3+ 1 ℎ = 3,66
17.750.000.000

. 22.250.000.000
karena waktu pengembaliannya itu adalah 3 tahun 7 bulan, tidak
melebihi waktu yang disyaratkan yaitu 6 tahun

Discounted Payback Period


Tahun Proceed DF (5%) Arus kas Arus kas Komulatif
0 Rp 22,250,000,000 1 Rp 22,250,000,000 -Rp 22,250,000,000
1 Rp 3,500,000,000 0.952 Rp 3,332,000,000 -Rp 18,918,000,000
2 Rp 3,500,000,000 0.907 Rp 3,174,500,000 -Rp 15,743,500,000
3 Rp 3,500,000,000 0.864 Rp 3,024,000,000 -Rp 12,719,500,000
4 Rp 17,750,000,000 0.823 Rp 14,608,250,000 Rp 1,888,750,000
5 Rp 5,500,000,000 0.784 Rp 4,312,000,000 Rp 6,200,750,000
6 Rp 5,500,000,000 0.746 Rp 4,103,000,000 Rp 10,303,750,000

4 + 0 − −12.719.500.000 4 + 12.719.500.000
= 4= 4
1.888.750.000 − −12.719.500.000 14.608.250.000
12.719.500.004
= 4 = 0,87 4 = 3,48
14.608.250.000
Sehingga didapatkan lama waktu pengembalian investasi proyeksi Sadevi Fashion selama 3 tahun 5 Bulan.
Maka investasi tersebut layak unntuk dijalankan karena tidak melebihi estimasi waktu
NPV
Tahun Proceed 1+r (r=5%) Ct
1 Rp 3,500,000,000 1.05 Rp 3,333,333,333
2 Rp 3,500,000,000 1.1025 Rp 3,174,603,175
3 Rp 3,500,000,000 1.157625 Rp 3,023,431,595
4 Rp 17,750,000,000 1.21550625 Rp 14,602,968,928
5 Rp 5,500,000,000 1.276281563 Rp 4,309,393,916
6 Rp 5,500,000,000
Total NPV Rp 28,443,730,946
NPV : Total - Investasi
: Rp. 28.443.730.946 - Rp. 22.250.000.000
: Rp. 6.193.730.946,-
Laporan Proyek Kelayakan Bisnis
“SEDEVI FASHION”

Menganalisis suatu bisnis apakah bisnis tersebut layak atau tidak untuk
dijalankan.

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah
Analisis Kelayakan Bisnis

Disusun Oleh :
Nama : Lutfia Nur Octaviani (2160037)
Desi Anggi Fajar Saputri (2160052)
Sevi Indra Ardina (2160039)

Fakultas Ilmu Administrasi Dan Sekretari


Program Studi Administrasi Bisnis
Institut Bisnis Dan Multimedia asmi
Jakarta, 2019
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadidrat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya Kami dapat
menyelesaikan laporan proyeksi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa diberikan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya dan
menjadi pengikutnya hingga akhir zaman. amin. Laporan proyeksi ini kami buat adalah untuk
belajar memahami dan menganalisis secara nyata bagaimana suatu bisnis dapat dikatakan layak
atau tidak. Serta untuk memenuhi penilaian tugas akhir mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis di
semester kelima ini.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini. Kepada Dosen mata kuliah Analisis Kelayakan Bisnis: Drs. Medi
Purnomo, SE., MM. serta teman-teman sekalian. Sebagai manusia yang tidak luput dari
kesalahan, Kami menyadari bahwa Laporan Proyeksi ini jauh dari kata sempurna.
Untuk itu Kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk
perbaikan tulisan Kami di masa yang akan datang.

Jakarta, November 2019

TIM SKB

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” i


DAFTAR ISI
Cover

Kata Pengantar ……………………………………… i

Daftar Isi ……………………………………… ii

Ringkasan Bisnis ……………………………………… 1

BAB I (Pendahuluan)

1.1 Latar Belakang ……………………………………… 4

1.2 Visi Misi Perusahaan ……………………………………… 5

1.3 Rencana Pelaksanaan ……………………………………… 5

1.4 Rencana Jumlah Dana yang Diinvestasikan ……………………………………… 5

1.5 Pengorganisasian ……………………………………… 5

BAB II (Aspek Analisis yang dikaji)

2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran ……………………………………… 6

2.2 Analisis Aspek Manajemen ……………………………………… 10

2.3 Analisis Aspek Teknis dan Produksi ……………………………………… 13

2.4 Analisis Aspek Keuangan ……………………………………… 20

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” ii


RINGKASAN BISNIS
Bisnis yang dianalisis dalam studi kelayakan bisnis ini adalah suatu bisnis yang
bergerak dalam bidang Manufaktur. Nama dari usaha bisnis ini adalah “SEDEVI FASHION”.
Kata “SEDEVI” merupakan singkatan dari Sevi, Desi dan Via, sedangkan “FASHION”
adalah gaya berpakaian yang populer dalam suatu budaya. Sehingga, bisnis ini memproduksi
atau menjual baju modern muslim cewek dan cowok.
Setelah kami melakukan proyeksi secara mendalam tentang aspek yang berpengaruh
terhadap rencana bisnis “SEDEVI FASHION”, maka kami rekomendasikan agar bisnis ini
dapat dijalankan karena hasil proyeksi yang diperoleh bahwa bisnis ini dapat menghasilkan
keuntungan yang cukup menjanjikan dan dikatakan layak. Sehubungan dengan itu kami siap
mempresentasikan mengenai hasil proyeksi yang kami laporkan dalam studi kelayakan bisnis
ini.
Adapun Ringkasan Bisnis SEDEVI FASHION adalah sebagai berikut:
PEMASARAN
1. Produk : Baju Modern Muslim Wanita dan Pria.
2. Segmentasi : Produksi ini di peruntukan kepada masyarakat dengan jenis kelamin
Wanita dan Pria, dengan range umur dari 15 tahun – 60 tahun.
3. Targeting : Tempat kami memproduksi baju ini adalah di daerah Bekasi, dan
tempat kami menjual produk di daerah Tebet.
4. Market Share : Terdapat 50 toko yang menjual produk serupa dengan kami di daerah
Tebet. Setiap toko jumlah rata – rata pembeli sebanyak 6.000 orang.
Maka jumlah pembeli keseluruhan sebesar 450.000 orang. Menurut
data yang diperoleh jumlah penduduk yang menggunakan hijab di
daerah Tebet kurang lebih sebanyak 400.000 orang. Maka,
460.000 – 400.000 = 60.000. Market share kami 60.000 orang.
MANAJEMEN
1. Nama Perusahaan : SEDEVI FASHION
2. Struktur Organisasi : Lutfia Nur Octaviani (Pemilik);
Lusi Anggraeni (Direktur Umum);
Sevi Indra Ardina (Manajer Produksi);
Desi Anggi Fajar Saputri (Manajer Keuangan);
Saiva Fauziah (Manajer Pemasaran);
Neng Yulia (Manajer SDM).

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 1


3. Bidang Usaha : Manufaktur
4. Bidang Hukum : PT
5. Alamat Perusahaan : Alamat Produksi : Jl. Bekasi Timur RT 001 RW
07 No. 60 Kecamatan Bekasi Timur Kelurahan
Bekasi Jaya, Jawa Barat 17112.
Alamat Toko dan Kantor : Jl. Tebet Timur Raya
RT 001 RW 08 No. 08 Kecamatan Tebet
Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan 12820.
TEKNIS DAN OPERASI
Teknis
1. Proses Produksi : Kami akan memproduksi sebanyak 60.000pcs baju
muslim. yang terdiri dari baju muslim Wanita 40.000pcs
sedangkan baju muslim Pria 20.000pcs setiap tahunnya.
Jadi kami membutuhkan sebanyak 70 pegawai untuk
bagian produksi, 5 pegawai untuk di toko, 10 pegawai di
kantor, 5 pegawai sebagai security, serta ada 4 manajer
dan 1 direktur umum.
2. Waktu Kerja Karyawan : Waktu kerja di tempat produksi adalah jam 08.00 –
23.00 WIB, ada 3 shift yang mana shift pagi dari jam
08.00 – 16.00 , shift middle dari jam 13.00 – 20.00 WIB
dan terakhir shift siang dari jam 15.00 – 23.00 WIB
terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat. 6 hari kerja
yaitu senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu.
Minggu libur.
Waktu kerja di Toko adalah jam 10.00 – 23.00 WIB, ada
2 shift yang mana shift pagi dari jam 10.00 – 18.00 WIB,
dan shift siang jam 15.00 WIB – 23.00 WIB, terdiri dari
7 jam kerja dan 1 jam istirahat. 6 hari kerja yaitu senin,
selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu. Minggu libur.
Waktu kerja di kantor adalah jam 09.00 – 17.00 WIB. 6
hari kerja yaitu senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan
sabtu. Minggu libur.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 2


3. Hasil : Dalam 1 hari bagian produksi dapat memproduksi
sebanyak 10pcs baju Pria dan 10pcs baju Wanita.
4. Waktu Pengiriman Barang : Pengiriman barang dari bagian produksi ke toko adalah
setiap hari sabtu jam 10.00 WIB;
Pengiriman barang dari bagain produksi ke kantor untuk
online shop adalah setiap hari senin jam 10.00 WIB;
Pengiriman online shop ke customer setiap hari senin –
jumat jam 10.00 – 14.00 WIB.

KEUANGAN
1. Investasi awal
2. Penjualan per tahun
Tahun I (2016) Rp. 39.000.000.000
Tahun II (2017) Rp. 49.500.000.000
Tahun III (2018) Rp. 58.000.000.000
Tahun IV (2019) Rp. 66.000.000.000
Tahun V (2020) Rp. 70.000.000.000
3. Keuntungan per tahun
Tahun I (2016) Rp. 350.000.000
Tahun II (2017) Rp. 4.960.000.000
Tahun III (2018) Rp. 6.750.000.000
Tahun IV (2019) Rp. 8.660.000.000
Tahun V (2020) Rp. 6.570.000.000
4. Bisnis ini layak untuk dijalankan karena pengembalian modal nya 4 tahun 1 bulan

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula fashion yang ada di indonesia
termasuk juga busana muslimah dan jilbab. Hal ini terjadi karena kebutuhan busana
muslimah dan jilbab yang meningkat tajam. Apalagi untuk event-event tertentu seperti
ketika akan memasuki masa bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul
Adha. Banyak wanita dan remaja putri yang mengenakan busana muslimah dan jilbab
untukmempercantik penampilan mereka ketika bersilaturahmi kepada sanak keluarga.
Busana muslim dan hijab tidak lagi hanya sekedar digunakan pada hari raya Idul
Fitri maupun Idul Adha. Tetapi busana muslim dan hijab tersebut sudah menjadi suatu
keharusan dalam menciptakan penampilan yang modis dan menarik. Ini terlihat dari
banyaknya penjual-penjual busana muslim dan hijab memenuhi hampir di semua pusat-
pusat perbelanjaan. Banyak pula buku-buku yang sengaja ditulis dan dicetak untuk
memberikan panduan dan variasi penggunaan busana muslim dan hijab sehingga
semakin banyak lagi para wanita dan remaja putri yang akhirnya memiliki untuk
mengenakan busana muslim dan hijab sebagai pelengkap penampilan mereka.
Usaha konveksi busana muslimah dan jilbab ini adalah salah satu usaha yang
memiliki kemungkinan rugi yang sangat kecil karena busana muslim dan hijab
merupakan produk yang tidak mudah rusak dan tidak bisa basi dengan penyimpanan yang
benar. Dulu hijab hanya memiliki disain yang monoton dan tidak memiliki seni
keindahan dan cendrung berwarna gelap, maka dari itu usaha kami yang bergerak dalam
bidang konveksi busana muslim dan hijab ingin menciptakan produk yang mempunyai
keindahan, seni, inovasi, serta mengkombinasikan busana muslim dan hijab dengan gaya
yang up to date sehingga banyak yang berminat untuk menggunakan produk kami dan
yang pasti tetap syar’i.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 4


1.2 VISI dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi perusahaan fashion busana muslim yang memiliki kredibilitas dari
masa ke masa dengan ciri khas unik, serasi, harmonis, namun tetap trendi.
Misi Perusahaan
• Menciptakan karya – karya agar bisa bersaing dengan industri fashion nsional
maupun internasional.
• Mengikuti ajang perlombaan maupun pameran di bidang fashion sebagai salah satu
bagian dari eksistensi perusahaan.
1.3 Rencana Pelaksanaan
Bisnis ini mulai di analisis layak atau tidaknya mulai Januari 2016 – Januari 2020.
Dan direncanakan akan mulai produksi pada bulan Februari 2020.
1.4 Rencana Jumlah Dana Yang Diinvestasikan
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jumlah dana
yang harus diinvestasikan dalam pembuatan bisnis SEDEVI FASHION ini sebanyak Rp.
26.600.000.000,- terdiri dari modal sendiri.
1.5 Pengorganisasian
Dalam bisnis SEDEVI FASHION ini yang berperan sebagai Pemilik adalah Lutfia Nur
Octaviani dan anggota lainnya yang terdiri dari Lusi Anggraeni, Sevi Indra Ardina, Desi Anggi
Fajar Saputri, Saiva Fauziah, Neng Yulia sebagai tim yang menganalisis layak atau tidaknya
ide bisnis ini. Adapun struktur organisasi perusahaan SEDEVI FASHION adalah sebagai
berikut:

Pemilik
Lutfia Nur Octaviani

Direktur Utama
Lusi Anggraeni

Manajer Produksi Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer SDM


Sevi Indra Ardina Desi Anggi Fajar Saputri Saiva Fauziah Neng Yulia

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 5


BAB II
ASPEK ANALISIS YANG DIKAJI

2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran


2.1.1 KONDISI PASAR
Indonesia sudah bangga menyandang gelar sebagai Negara uang memiliki
penduduk dengan mayoritas muslim di dunia, padahal tersebut masih sebatas kuantitas
saja, bukan dalam kualitas. Kita juga merasa bangga karena kebanyakan para remaja
putri Islam kesehariannya menggunakan pakaian muslimah.
Pakaian muslimah atau yang juga dikenal dengan baju gamis saat ini sudah
bukan menjadi hal yang aneh lagi. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya wanita yang
memutuskan untuk menggunakan pakaian muslimah serta dengan berkreasi dengan
jilbabnya. Dengan perkembangan fashion ini, maka muncul pula beraneka ragam
model dan jenis gamis yang bisa membuat seorang wanita terlihat lebih cantik dan
menarik. Kesempatan iniliah yang akhirnya membuat banyak orang membuka bisnis
pakaian muslimah.

2.1.2 PRODUK
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan pakaian dan fashion, sehingga
menghabiskan sampai beberapa pakaian dalam sehari, belum termasuk aksesoris yang
semakin marak digunakan oleh masyarakat, khususnya oleh anak remaja.
Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki
beberapa keunggulan :
a. Berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen
b. Bermacam – macam bentuk dan ukurannya dengan style yag up to date
c. Hasil jahitan yang rapih dan kualitas kain yang tidak mudah luntur walau
beberapa kali cuci.
Kegunaan Produk :
Sebagai kebutuhan sehari – hari dengan berbagai macam fungsi dan manfaat.
Selain itu, produk yang kami pasarkan mempunyai beberapa keistimewaan,
diantaraanya :
• Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen
• Kualitas produk terjamin

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 6


• Sesuai dengan selera masyarakat
Gambar Produk Pakaian Muslimah “Sedevi Fashion” :

2.1.3 SEGMENTASI PASAR


1. Produk : Baju Modern Muslim Wanita dan Pria.
2. Segmentasi : Produksi ini di peruntukan kepada masyarakat dengan jenis kelamin
Wanita dan Pria, dengan range umur dari 15 tahun – 60 tahun.
3. Targeting : Tempat kami memproduksi baju ini adalah di daerah Bekasi, dan
tempat kami menjual produk di daerah Tebet.
4. Market Share : Di Tebet sudah ada 200 toko Fashion yang menjual produksi sama
seperti punya kami, setiap toko misalnya memproduksi baju
sebanyak 100 baju jadi kalua 200 toko ada 2.000 pcs baju yang dijual.
Dari yang kami data ada sebanyak 1500 orang yang menggunakan

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 7


hijab di daerah Tebet. Jadi kami masih bisa merebut customer
sebanyak 500 orang bahkan harus lebih.
Strategi Pemasaran
1. Produk
Produk yang ditawarkan berupa : Mukena, Baju koko, baju gamis, baju
tunik, baju couple, modern muslim, hijab instan, dan ciput.
2. Harga
Metode penetapan harga : penetapan harga sesuai harga yang berlaku
(Going Rate Pricing). SEDEVI FASHION ini menggunakan harga yang
relative terjangkau oleh kalangan menengah ke atas.
3. Saluran Distribusi
Saluran distribusi yang digunakan level 0. Karena langsung kepada
konsumen.
4. Promosi yang digunakan
Karena peluang usaha Butik sangatlah besar, namun persaingan sesame
butik pun semakin banyak pula. Untuk menjadi butik piihan haruslah kreatif
yang mempunyai ciri khas yang unik dalam hal promosi dan pelayanan jasa.
• Sosial Media diantaranya : Instagram, Facebook dan Blogger
• Baliho : untuk dipasang di tempat usaha
• Menyewa pabrik untuk proses produksi
• Menempatkan produk di tempat yang tepat, sehingga dapat
menambahkan angka penjualan dan juga agar terlihat menarik bagi
para konsumen.
5. People
Baik menajemen maupun karyawan yang mengelola dan menjalankan bisnis ini
haruslah orang yang memiliki Responsiveness (daya tanggap) yang baik. Dimana
Responsivesess (daya tanggap) dari orang-orang yang terlibat dalam bisnis SEDEVI
FASHION mampu untuk membantu para konsumen dalam merespon permintaan
mereka. Para karyawan selalu bersikap sopan, disiplin, dan menguasai pengetahuan
serta keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau keinginan
pelanggan.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 8


ANALISA PELUANG USAHA
Untuk menjalankan usaha kami disini ada beberapa analisa yang menjelaskan
kelebihan, kelemahan, keuntungan dan ancaman.
2.6.1 Strangth (Kelebihan)
• Likuiditas Perusahaan Tinggi;
• Pelayanan yang optimal;
• Brand Terkenal;
• Proses produksi tepat waktu;
• Lokasi penjualan yang strategis.
2.6.2 Weakness (Kelemahan)
• Pelaksanaan promosi tidak rutin;
• Tingginya sels return;
• Tidak punya perencenaan;
• Proses produksi manual;
• Human resourse over tinggi.
2.6.3 Opportunity (Peluang)
• Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat;
• Perubahan gaya hidup masyarakat;
• Persaingan;
• Hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku.
2.6.4 Threats (Ancaman)
• Staf ahli yang bekerja;
• Ketersediaan bahan baku.

ANALISA PERSAINGAN
Berdasarkan analisis ancaman bahwa suatu usaha pasti mempunyai suatu saingan
perusahaan lain. Akan tetapi karena usaha SEDEVI FASHION ini mempunyai ciri khas yaitu
dalam pemesanannya desain busana dan jilbabnya bisa sesuai dengan kehendak pemesan. Jadi,
hal ini merupakan kekuatan untuk menarik pelanggan agar tidak memudar kepercayannya serta
menarik konsumen lain agar menjadi pelanggan.
Selain dengan ciri khas produk, untuk menghadapi persaingan kami memberikan
pelayanan yang ramah terhadap pembeli / konsumen / pelanggan. Dengan adanya pelayanan
yang baik, maka mereka akan merasa nyaman dan puas membeli produk usaha kami.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 9


2.2 Analisis Aspek Manajemen
1. Nama Perusahaan : SEDEVI FASHION
2. Struktur Organisasi : Lutfia Nur Octaviani (Pemilik);
Lusi Anggraeni (Direktur Umum);
Sevi Indra Ardina (Manajer Produksi);
Desi Anggi Fajar Saputri (Manajer Keuangan);
Saiva Fauziah (Manajer Pemasaran);
Neng Yulia (Manajer SDM).
3. Bidang Usaha : Manufaktur
4. Bidang Hukum : PT
5. Alamat Perusahaan : Alamat Produksi : Jl. Bekasi Timur RT 001 RW
07 No. 60 Kecamatan Bekasi Timur Kelurahan
Bekasi Jaya, Jawa Barat 17112.
Alamat Toko : Jl. Tebet Timur Raya RT 001 RW
08 No. 08 Kecamatan Tebet Kelurahan Tebet
Timur, Jakarta Selatan 12820.

6. Struktur Organisasi

Pemilik
Lutfia Nur Octaviani

Direktur Utama
Lusi Anggraeni

Manajer Produksi Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer SDM


Sevi Indra Ardina Desi Anggi Fajar Saputri Saiva Fauziah Neng Yulia

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 10


1. Job Description
Berikut adalah pembagian tugas masing-masing jabatan:
1) Direktur Utama
• Bertugas mengkoordinir semua bagian yang ada dibawahannya, dengan
memantau kinerja yang bersangkutan setiap hari;
• Memberikan otorisasi untuk pengeluaran kas yang nominalnya cukup besar;
• Mengawasi kinerja semua bawahan dan memberikan penilaian dan arahan kepada
semua bagian yang ada dibawahnya;
• Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan
baik dari pertanggung jawaban mulai dari manajemen sampai teknis.

2) Bagian Pemasaran
• Membuat suatu promosi produk;
• Membantu pelanggan jika dalam kesulitan;
• Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan;
• Membantu penjualan;
• Merancang strategi penjualan untuk kedepan.

3) Bagian SDM
• Menjalankan ide pimpinan, pengaturan dan penyediaan barang yang dibutuhkan;
• Melayani konsumen dengan baik;
• Bertindak sebagai customer service.

4) Bagian Produksi
• Menentukkan jumlah bahan baku yang akan di produksi.
• Merencakan desain produk.
• Bertanggung jawab mencegah kesalahan yang akan terjadi selama proses
produksi.
• Menyusun jadwal produksi sesuai waktu, routing & quantity yang tepat sehingga
barang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 11


5) Bagian Akuntansi dan Keuangan
• Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan;
Memberikan usulan kepada pimpinan perusahaan terkait penggunaan keuangan
perusahaan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja usaha.

2. Gaji Pegawai
a) Direktur Utama Rp. 7.000.000/bulan
b) Manajer Pemasaran Rp. 5.500.000/bulan
c) Manajer Produksi Rp. 5.500.000/bulan
d) Manajer Keuangan Rp. 5.500.000/bulan
e) Manajer SDM Rp. 5.500.000/bulan
f) Karyawan Produksi @100orang x 4jt Rp. 400.000.000/bulan
g) Karyawan Toko @5 orang x 4jt Rp. 20.000.000/bulan
h) Karyawan Kantor @10orang x 4jt Rp. 40.000.000/bulan
i) Security @5orang x 4jt Rp. 20.000.000/bulan
Total Rp. 509.000.000,-
Total 1 tahun Rp. 7.108.000.000,-

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 12


2.3 Analisis Aspek Teknis dan Produksi
2.3.1 Produk
Ciri-ciri Produk: menjual produk yang terjamin kualitasnya, dengan kain yang
halus dan nyaman untuk dipakai serta memiliki banyak macam motif lukisan yang
indah dan modern pada produk-produk tersebut.

2.3.2 Proses Produksi dan Operasi


Elemen biaya langsung yaitu biaya pembelian kain yang menjadi bahan baku
utama perusahaan. 1 kg kain seharga Rp. 150.000,- sedangkan 1 baju muslim
membutuhkan kain sebanyak :
Tahun pertama
Tahun Pertama
S M L XL XXL XXXL
Height (cm) 172 178 184 190 196 200
Chest (cm) 88 96 104 112 120 128
Waist (cm) 76 84 92 100 108 116

Menghasilkan 5 5 4 3 2 2
Unit Produksi 12000 15000 20000 10000 1500 1500
Kebutuhan kain (kg) 2400 3000 5000 3333,333333 750 750

Total Biaya Rp360.000.000 Rp450.000.000 Rp750.000.000 Rp 500.000.000 Rp 112.500.000 Rp 112.500.000 Rp2.285.000.000

Tahun Pertama
1. Benang Jahit
Unit Kebutuhan per-kaos Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 100 Rp 1.200.000 Rp 10.000 120 Rp 20.000 Rp 2.400.000
M 15000 125 Rp 1.875.000 Rp 10.000 187,5 Rp 20.000 Rp 3.750.000
L 20000 150 Rp 3.000.000 Rp 10.000 300 Rp 20.000 Rp 6.000.000
XL 10000 175 Rp 1.750.000 Rp 10.000 175 Rp 20.000 Rp 3.500.000
XXL 1500 200 Rp 300.000 Rp 10.000 30 Rp 20.000 Rp 600.000
XXXL 1500 225 Rp 337.500 Rp 10.000 33,75 Rp 20.000 Rp 675.000
60.000 Rp 16.925.000

2. Benang Obras
Unit Meter Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 150 Rp 1.800.000 Rp 10.000 180 Rp 15.000 Rp 2.700.000
M 15000 180 Rp 2.700.000 Rp 10.000 270 Rp 15.000 Rp 4.050.000
L 20000 210 Rp 4.200.000 Rp 10.000 420 Rp 15.000 Rp 6.300.000
XL 10000 240 Rp 2.400.000 Rp 10.000 240 Rp 15.000 Rp 3.600.000
XXL 1500 270 Rp 405.000 Rp 10.000 40,5 Rp 15.000 Rp 607.500
XXXL 1500 300 Rp 450.000 Rp 10.000 45 Rp 15.000 Rp 675.000
60.000 Rp 17.932.500

Beban gaji pegawai adalah biaya tenaga kerja langsung. Pegawai yang bekerja di perusahaan
kami berjumlah 125 orang dengan gaji Rp. 508.000.000,- sebulan.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 13


Jadi harga jual perunit adalah sebesar
Sewa Pabrik Rp. 7.000.000.000,-/tahun;
Sewa Toko dan Kantor Rp. 3.500.000.000,-/tahun;
Beban Pegawai Rp. 6.108.000.000,-/tahun;
Rp. 16.608.000.000,-
Beban lain-lain = Rp. 16.608.000.000 / 60.000 = Rp. 276.800,-
Bahan Baku
- Kain Rp. 2.285.000.000,-
- Benang Jahit Rp. 16.925.000,-
- Benang Obras Rp. 17.932.500,-
Rp. 2.319.857.500,-
Biaya Bahan Baku = Rp. 2.319.857.500 / 60.000 = Rp. 38.664,-
Harga per unit = Beban lain-lain + Bahan Baku
= Rp. 276.800 + Rp. 38.664
= Rp. 315.464,-
Kami jual perunit seharga Rp. 350.000,-

Tahun Harga Unit Terjual Total


Pertama Rp 350.000 60.000 Rp 21.000.000.000
Kedua Rp 350.000 58.000 Rp 20.300.000.000
Ketiga Rp 350.000 65.000 Rp 22.750.000.000
Keempat Rp 350.000 70.000 Rp 24.500.000.000
Kelima Rp 350.000 80.000 Rp 28.000.000.000

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 14


• Langkah – Langkah dalam Proses Produksi :
a) Pattern Marker
Tugas utama dari bagian ini adalah membuat dan menggandakan pola, serta
menyusun panel dalam marker untuk mengoptimalkan efisiensi penggunaan fabrics.
Pada saat order baru datang, bagian ini menerima detail order dan mini marker dari
buyer ( hanya buyer tertentu yang memberikan mini marker ). Mesin Gerber Garment
Technology (GGT) akan melakukan editing mini marker ntuk mendapatkan efisiensi
yang lebih baik dari marker tersebut. Dengan efisiensi yang optimal maka konsumsi
material juga akan lebih optimal, selama masih dalam batas toleransi dan allowance.
Biasanya efisiensi marker berkisar 75 –80%. Jika buyer tidak memberikan mini marker,
mesin Gerber akan membuat marker sendiri dengan spesifikasi dari buyer. Mini marker
biasanya dicetak dalam kertas A4 dan didistribusikan ke bagian cutting. Cutting akan
menyusun cutting list, material consumption, spreading report dan material report.
Setelah mini marker disetujui oleh pimpinan cutting dan menerima material
consumption dari cutting, pola dicetak dengan marker yang berukuran aktual dengan
mesin GG.
b) Sample Room
Bagian ini mempunyai tangung jawab dalam membuat sample produk garmen
sebelum masuk ke bagian produksi. Sample room bersifat independen karena bagian
lain tidak terlibat dalam proses pembuatan sample ini.
Setelah menerima original sample dari buyer bagian ini akan membuat sample
dengan menggunakan fabrics yang karakteristiknya mirip dengan material
sesungguhnya, sample ini disebut counter sample yang kelak akan didiskusikan dengan
buyer. Setelah buyer setuju kemudian bagian ini membuat Pre Production Sample (PPS)
dengan menggunakan fabrics sesuai spesifikasi dari buyer. PPS ini kemudian
didstribusikan ke Marketing, representative buyer, maupun ke buying agent. Dari PPS
ini sample room akan menentukan proses kritikal, flow proses, jenis mesin dan
aksesories maupun attachment yang digunakan dengan koordinasi dengan bagian
Industrial Engineering.
c) Cutting
Bagian ini merupakan bagian pertama dalam proses produksi yang mempunyai job
utama memotong material meliputi : fabrics, lining atau interlining untuk dijadikan
panel yang siap untuk dilakukan proses penjahitan. Perlakuan dan teknik pemotongan
setiap fabrics bervariasi tergantung dari karakteristik fabrics. Maka dari itu pada bagian

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 15


ini diperlukan skill operator yang bagus dan mempunyai keahlian yang diatas standar.
Dalam melakukan pekerjaannnya bagian ini berkerjasama dengan planning , sample
room dan pattern maker.
Proses penerimaan material berupa fabrics di bagian ini dimulai dengan proses
transfer material dari gudang fabrics yang berada di bagian terpisah. Setelah menerima
barang dari gudang tersebut, akan dilakukan beberapa tahapan proses diantaranya :
- Spreading : fabric digelar secara manual atau dengan alat bantu berdasarkan
karakteristik fabrics.
- Cutting : fabrics dipotong sesuai dengan pola menjadi beberapa panel.
- Repinning : menyusun kembali panel yang sudah dipotong ke dalam beberapa
block, perlakuan ini dikhususkan fabrics dengan corak bergaris atau kotak .
- Numbering : penomoran atau pemberian kode pada setiap panel, dengan tujuan
untuk menghindari permasalahan di proses selanjutnya pada saat penggabungan
panel, misalnya : jika dijumpai warna belang , corak tidak sesuai dll.
- Bundling : melakukan proses pengelompokkan panel berdasarkan tipe fabrics,
ukuran, warna dan jumlah dengan tujuan untuk mengontrol masing masing panel
pada saat dijahit.
- Ironing : menyetrika interlining sebelum proses fusing dan mengabungkan
dengan fabrics. Tujuan proses ini adalah untuk merekatkan dan menempelkan
interlining pada panel.
- Fusing : memanaskan dan mengepres panel dan interlining, dilakukan setelah
panel fabrics dan interlining di setrika dan diberi kode. Tujuannya adalah
memperkuat daya rekat interlining terhadap panel.
- Embroidery : secara umum bordir adalah merek atau label dari buyer yang
direkatkan pada panel. Biasanya proses ini dilakukan oleh sub contractor.
- Sloper : Mengepaskan / Refitting panel terhadap proses pola.
- Loading ke sewing : mengirim potongan panel dan komponennya dalam bundle
ke bagian sewing .
d) Sewing
Merupakan bagian produksi setelah cutting yang melakukan proses pembuatan garmen
dengan menggabungkan beberapa panel menjadi sebuah produk berupa baju, shirt, skirt,
dress, pants, vest, skort, jacket atau produk garmen lain yang sesuai dengan spesifikasi
detail yang sudah ditetapkan dengan buyer. Sewing merupakan proses utama dari

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 16


keseluruhan proses produksi garmen dan terdiri dari beberapa operasi yang memerlukan
karyawan banyak.
e) Finishing
Merupakan bagian terakhir dari urutan proses produksi yang mempunyai tugas utama
memastikan bahwa produk yang akan dikirim dalam keadaan yang baik dan sempurna
dari segi mutu, penampilan dan kesesuaian dengan spesifikasi pengepakkan yang telah
ditentukan oleh buyer. Tahapan proses yang pada umumya dilakukan oleh beberapa
produsen garmen adalah:
- Bahan baku dalam proses finishing berupa brand label, price tag ditransfer dari
store dan dilakukan pencatatan.
- Button hole process menggunakan mesin button hole dimana ukuran lobang
disesuaikan dengan spesifikasi ukuran yang ditentukan buyer.
- Attach button adalah proses memasang kancing dengan button stitch machine.
- Attach shoulder pad, hanya style tertentu yang menggunakan shoulder pad,
tergantung dari design. Proses ini menggunakan mesin bartack atau button stitch
machine yang dimodifikasi.
- Trimming, membuang semua sisa benang yang masih menempel pada garmen.
Ada juga garmen yang dilakukan proses pembersihan kotoran berupa debu, sisa
benang, sisa fabrics dengan menggunakan blower.
- Metal Detector, memasukkan produk garmen kedalam alat untuk memindai
adanya logam atau komponen yang tidak diinginkan yang membahayakan
customer misalnya: patahan jarum jahit. Proses ini merupakan proses sampling
dan bersifat optional .
- Ironing, atau proses setrika dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu :
a. Melakukan kontak setrika langsung dengan garmen contohnya yang terbuat
cotton.
b. Steam iron, dengan menggunakan uap panas untuk menghindari kekerutan
fabrics misalnya viscose.
• Khusus garmen yang terbuat dari soft fabric yang mudah kerut, proses
penyetrikaan dilakukan setelah ditransfer dari sewing sebelum pembuatan
lubang kancing,
• Memasang identitas produk garmen berupa :
1) Price tag , label harga jual garmen di toko atau retail.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 17


2) Hang Tag , memuat merk atau logo produsen .
3) Brand label atau label yang memuat lambang atau logo atau merek.
f) Quality Control
Peranan bagian Quality Control di area finishing biasanya dilakukan setelah proses
trimming atau proses setelah pamasangan label sebelum masuk ke polybag.
Fungsi QC lebih cenderung sebagai penjamin mutu barang sebelum dikirim ke
packing atau sebagai Quality Assurance. Dalam setiap line di finishing ditempatkan
seorang QC operator untuk menjamin kualitas garmen yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan buyer.
Memiliki fungsi sebagai penjamin mutu barang sebelum dikirim packing. Tugasnya
antara lain melakukan inspeksi bahan baku, pemeriksaan produktios pilot dan produk
massal. QUC terbagi menjadi beberapa sub bagian diantaranya:

1) QC in line adalah personel QC yang berada disetiap line dan akan melakukan
penegecekan pada setiap proses operasi sewing.
2) QC end line adalah QC yang berada pada ujung sewing line dan memeriksa
semua bagian seetiap produk pakaian yang telah jadi. Apabila terdapat kecacatan
pada sebuah produk, misalnya jahitan yang melenceng makan akan
dikembalikan kepada seweing line untuk diperbaiki.
g) Packing
Bagian ini memiliki tugas untuk mempacking semua produk pakaian dengan rapi.
Setiap pakaian di kelompokan menurut model serta jenisnya masing-masing. Setelah itu
baru di pack dalam kardus dan siap untuk dikirim ke pelanggan.

2.3.3 Tanah dan Bangunan


Tanah dan Bagunan ini menyewa di Jl. Bekasi Timur RT 001 RW 07 No. 60
Kecamatan Bekasi Timur Kelurahan Bekasi Jaya, Jawa Barat 17112. Dengan
spesifikasi sebagai berikut:
• Luas tanah 11.040 m2
• Luas bangunan 7.308 m2
• Kamar mandi 2 atas bawah
• PLN 1300w
• Air PDAM

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 18


• Kondisi bangunan baru belum pernah ditempati
Teknis
1. Proses Produksi : Kami akan memproduksi sebanyak 60.000pcs baju
muslim. yang terdiri dari baju muslim Wanita 40.000pcs
sedangkan baju muslim Pria 20.000pcs setiap tahunnya.
Jadi kami membutuhkan sebanyak 70 pegawai untuk
bagian produksi, 5 pegawai untuk di toko, 10 pegawai di
kantor, 5 pegawai sebagai security, serta ada 4 manajer
dan 1 direktur umum.
2. Waktu Kerja Karyawan : Waktu kerja di tempat produksi adalah jam 08.00 –
23.00 WIB, ada 3 shift yang mana shift pagi dari jam
08.00 – 16.00 , shift middle dari jam 13.00 – 20.00 WIB
dan terakhir shift siang dari jam 15.00 – 23.00 WIB
terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat. 6 hari kerja
yaitu senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu.
Minggu libur.
Waktu kerja di Toko adalah jam 10.00 – 23.00 WIB, ada
2 shift yang mana shift pagi dari jam 10.00 – 18.00 WIB,
dan shift siang jam 15.00 WIB – 23.00 WIB, terdiri dari
7 jam kerja dan 1 jam istirahat. 6 hari kerja yaitu senin,
selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu. Minggu libur.
Waktu kerja di kantor adalah jam 09.00 – 17.00 WIB. 6
hari kerja yaitu senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan
sabtu. Minggu libur.
3. Hasil : Dalam 1 hari bagian produksi dapat memproduksi
sebanyak 10pcs baju Pria dan 10pcs baju Wanita.
4. Waktu Pengiriman Barang : Pengiriman barang dari bagian produksi ke toko adalah
setiap hari sabtu jam 10.00 WIB;
Pengiriman barang dari bagain produksi ke kantor untuk
online shop adalah setiap hari senin jam 10.00 WIB;
Pengiriman online shop ke customer setiap hari senin –
jumat jam 10.00 – 14.00 WIB.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 19


2.4 Analisis Aspek Keuangan
Salah satu penentuan layak atau tidaknya suatu bisnis adalah dengan penilaian aspek
keuangannya begitu pula dengan SEDEVI FASHION ini. Seluruh perencanaan yang dilakukan
sebelumnya terhadap bisnis ini akan dijadikan acuan untuk membuat proyeksi laporan
keuangan SEDEVI FASHION selama 5 tahun kedepan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari
laporan laba rugi, neraca perusahaan dan laporan arus kas perusahaan. Dari hasil perhitungan
proyeksi yang di lakukan, diperoleh data-data sebagai indikator kelayakan bisnis SEDEVI
FASHION. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:
Data bahan baku :
Tahun Pertama
Kain
Tahun Pertama
S M L XL XXL XXXL
Height (cm) 172 178 184 190 196 200
Chest (cm) 88 96 104 112 120 128
Waist (cm) 76 84 92 100 108 116

Menghasilkan 5 5 4 3 2 2
Unit Produksi 12000 15000 20000 10000 1500 1500
Kebutuhan kain (kg) 2400 3000 5000 3333,333333 750 750

Total Biaya Rp360.000.000 Rp450.000.000 Rp750.000.000 Rp 500.000.000 Rp 112.500.000 Rp 112.500.000 Rp2.285.000.000

Benang
Tahun Pertama
1. Benang Jahit
Unit Kebutuhan per-kaos Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 100 Rp 1.200.000 Rp 10.000 120 Rp 20.000 Rp 2.400.000
M 15000 125 Rp 1.875.000 Rp 10.000 187,5 Rp 20.000 Rp 3.750.000
L 20000 150 Rp 3.000.000 Rp 10.000 300 Rp 20.000 Rp 6.000.000
XL 10000 175 Rp 1.750.000 Rp 10.000 175 Rp 20.000 Rp 3.500.000
XXL 1500 200 Rp 300.000 Rp 10.000 30 Rp 20.000 Rp 600.000
XXXL 1500 225 Rp 337.500 Rp 10.000 33,75 Rp 20.000 Rp 675.000
60.000 Rp 16.925.000

2. Benang Obras
Unit Meter Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 150 Rp 1.800.000 Rp 10.000 180 Rp 15.000 Rp 2.700.000
M 15000 180 Rp 2.700.000 Rp 10.000 270 Rp 15.000 Rp 4.050.000
L 20000 210 Rp 4.200.000 Rp 10.000 420 Rp 15.000 Rp 6.300.000
XL 10000 240 Rp 2.400.000 Rp 10.000 240 Rp 15.000 Rp 3.600.000
XXL 1500 270 Rp 405.000 Rp 10.000 40,5 Rp 15.000 Rp 607.500
XXXL 1500 300 Rp 450.000 Rp 10.000 45 Rp 15.000 Rp 675.000
60.000 Rp 17.932.500

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 20


Tahun Kedua
Kain
Tahun Kedua
S M L XL XXL XXXL
Height (cm) 172 178 184 190 196 200
Chest (cm) 88 96 104 112 120 128
Waist (cm) 76 84 92 100 108 116

Menghasilkan 5 5 4 3 2 2
Unit Produksi 12000 13000 7800 10600 10400 4200
Kebutuhan kain (kg) 2400 2600 1950 3533,333333 5200 2100

Total Biaya Rp360.000.000 Rp390.000.000 Rp292.500.000 Rp 530.000.000 Rp 780.000.000 Rp 315.000.000 Rp2.667.500.000

Benang
Tahun Kedua
1. Benang Jahit
Unit Kebutuhan per-kaos Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 100 Rp 1.200.000 Rp 10.000 120 Rp 20.000 Rp 2.400.000
M 13000 125 Rp 1.625.000 Rp 10.000 162,5 Rp 20.000 Rp 3.250.000
L 7800 150 Rp 1.170.000 Rp 10.000 117 Rp 20.000 Rp 2.340.000
XL 10600 175 Rp 1.855.000 Rp 10.000 185,5 Rp 20.000 Rp 3.710.000
XXL 10400 200 Rp 2.080.000 Rp 10.000 208 Rp 20.000 Rp 4.160.000
XXXL 4200 225 Rp 945.000 Rp 10.000 94,5 Rp 20.000 Rp 1.890.000
58.000 Rp 17.750.000

2. Benang Obras
Unit Meter Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 150 Rp 1.800.000 Rp 10.000 180 Rp 15.000 Rp 2.700.000
M 13000 180 Rp 2.340.000 Rp 10.000 234 Rp 15.000 Rp 3.510.000
L 7800 210 Rp 1.638.000 Rp 10.000 163,8 Rp 15.000 Rp 2.457.000
XL 10600 240 Rp 2.544.000 Rp 10.000 254,4 Rp 15.000 Rp 3.816.000
XXL 10400 270 Rp 2.808.000 Rp 10.000 280,8 Rp 15.000 Rp 4.212.000
XXXL 4200 300 Rp 1.260.000 Rp 10.000 126 Rp 15.000 Rp 1.890.000
58.000 Rp 18.585.000

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 21


Tahun Ketiga
Kain
Tahun Ketiga
S M L XL XXL XXXL
Height (cm) 172 178 184 190 196 200
Chest (cm) 88 96 104 112 120 128
Waist (cm) 76 84 92 100 108 116

Menghasilkan 5 5 4 3 2 2
Unit Produksi 15500 13250 14000 12000 7250 3000
Kebutuhan kain (kg) 3100 2650 3500 4000 3625 1500

Total Biaya Rp465.000.000 Rp397.500.000 Rp525.000.000 Rp 600.000.000 Rp 543.750.000 Rp225.000.000 Rp2.756.250.000

Benang
Tahun Ketiga
1. Benang Jahit
Unit Kebutuhan per-kaos Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 15500 100 Rp 1.550.000 Rp 10.000 155 Rp 20.000 Rp 3.100.000
M 13250 125 Rp 1.656.250 Rp 10.000 165,625 Rp 20.000 Rp 3.312.500
L 14000 150 Rp 2.100.000 Rp 10.000 210 Rp 20.000 Rp 4.200.000
XL 12000 175 Rp 2.100.000 Rp 10.000 210 Rp 20.000 Rp 4.200.000
XXL 7250 200 Rp 1.450.000 Rp 10.000 145 Rp 20.000 Rp 2.900.000
XXXL 3000 225 Rp 675.000 Rp 10.000 67,5 Rp 20.000 Rp 1.350.000
65.000 Rp 19.062.500

2. Benang Obras
Unit Meter Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 15500 150 Rp 2.325.000 Rp 10.000 232,5 Rp 15.000 Rp 3.487.500
M 13250 180 Rp 2.385.000 Rp 10.000 238,5 Rp 15.000 Rp 3.577.500
L 14000 210 Rp 2.940.000 Rp 10.000 294 Rp 15.000 Rp 4.410.000
XL 12000 240 Rp 2.880.000 Rp 10.000 288 Rp 15.000 Rp 4.320.000
XXL 7250 270 Rp 1.957.500 Rp 10.000 195,75 Rp 15.000 Rp 2.936.250
XXXL 3000 300 Rp 900.000 Rp 10.000 90 Rp 15.000 Rp 1.350.000
65.000 Rp 20.081.250

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 22


Tahun Keempat

Kain
Tahun Keempat
S M L XL XXL XXXL
Height (cm) 172 178 184 190 196 200
Chest (cm) 88 96 104 112 120 128
Waist (cm) 76 84 92 100 108 116

Menghasilkan 5 5 4 3 2 2
Unit Produksi 12000 15000 15000 12000 8000 8000
Kebutuhan kain (kg) 2400 3000 3750 4000 4000 4000

Total Biaya Rp360.000.000 Rp450.000.000 Rp562.500.000 Rp 600.000.000 Rp 600.000.000 Rp600.000.000 Rp 3.172.500.000

Benang
Tahun Keempat
1. Benang Jahit
Unit Kebutuhan per-kaos Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 100 Rp 1.200.000 Rp 10.000 120 Rp 20.000 Rp 2.400.000
M 15000 125 Rp 1.875.000 Rp 10.000 187,5 Rp 20.000 Rp 3.750.000
L 15000 150 Rp 2.250.000 Rp 10.000 225 Rp 20.000 Rp 4.500.000
XL 12000 175 Rp 2.100.000 Rp 10.000 210 Rp 20.000 Rp 4.200.000
XXL 8000 200 Rp 1.600.000 Rp 10.000 160 Rp 20.000 Rp 3.200.000
XXXL 8000 225 Rp 1.800.000 Rp 10.000 180 Rp 20.000 Rp 3.600.000
70.000 Rp 21.650.000

2. Benang Obras
Unit Meter Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 12000 150 Rp 1.800.000 Rp 10.000 180 Rp 15.000 Rp 2.700.000
M 15000 180 Rp 2.700.000 Rp 10.000 270 Rp 15.000 Rp 4.050.000
L 15000 210 Rp 3.150.000 Rp 10.000 315 Rp 15.000 Rp 4.725.000
XL 12000 240 Rp 2.880.000 Rp 10.000 288 Rp 15.000 Rp 4.320.000
XXL 8000 270 Rp 2.160.000 Rp 10.000 216 Rp 15.000 Rp 3.240.000
XXXL 8000 300 Rp 2.400.000 Rp 10.000 240 Rp 15.000 Rp 3.600.000
70.000 Rp 22.635.000

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 23


Tahun Kelima

Kain
Tahun Kelima
S M L XL XXL XXXL
Height (cm) 172 178 184 190 196 200
Chest (cm) 88 96 104 112 120 128
Waist (cm) 76 84 92 100 108 116

Menghasilkan 5 5 4 3 2 2
Unit Produksi 15000 10000 15000 18000 12000 10000
Kebutuhan kain (kg) 3000 2000 3750 6000 6000 5000

Total Biaya Rp450.000.000 Rp300.000.000 Rp562.500.000 Rp 900.000.000 Rp 900.000.000 Rp750.000.000 Rp3.862.500.000

Benang
Tahun Kelima
1. Benang Jahit
Unit Kebutuhan per-kaos Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 15000 100 Rp 1.500.000 Rp 10.000 150 Rp 20.000 Rp 3.000.000
M 10000 125 Rp 1.250.000 Rp 10.000 125 Rp 20.000 Rp 2.500.000
L 15000 150 Rp 2.250.000 Rp 10.000 225 Rp 20.000 Rp 4.500.000
XL 18000 175 Rp 3.150.000 Rp 10.000 315 Rp 20.000 Rp 6.300.000
XXL 12000 200 Rp 2.400.000 Rp 10.000 240 Rp 20.000 Rp 4.800.000
XXXL 10000 225 Rp 2.250.000 Rp 10.000 225 Rp 20.000 Rp 4.500.000
80.000 Rp 25.600.000

2. Benang Obras
Unit Meter Total (meter) 1 roll = m Kebutuhan Harga per-roll Cost Benang
S 15000 150 Rp 2.250.000 Rp 10.000 225 Rp 15.000 Rp 3.375.000
M 10000 180 Rp 1.800.000 Rp 10.000 180 Rp 15.000 Rp 2.700.000
L 15000 210 Rp 3.150.000 Rp 10.000 315 Rp 15.000 Rp 4.725.000
XL 18000 240 Rp 4.320.000 Rp 10.000 432 Rp 15.000 Rp 6.480.000
XXL 12000 270 Rp 3.240.000 Rp 10.000 324 Rp 15.000 Rp 4.860.000
XXXL 10000 300 Rp 3.000.000 Rp 10.000 300 Rp 15.000 Rp 4.500.000
80.000 Rp 26.640.000

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 24


Harga perunit

Jadi harga jual perunit adalah sebesar


Sewa Pabrik Rp. 7.000.000.000,-/tahun;
Sewa Toko dan Kantor Rp. 3.500.000.000,-/tahun;
Beban Pegawai Rp. 6.108.000.000,-/tahun;
Rp. 16.608.000.000,-
Beban lain-lain = Rp. 16.608.000.000 / 60.000 = Rp. 276.800,-
Bahan Baku
- Kain Rp. 2.285.000.000,-
- Benang Jahit Rp. 16.925.000,-
- Benang Obras Rp. 17.932.500,-
Rp. 2.319.857.500,-
Biaya Bahan Baku = Rp. 2.319.857.500 / 60.000 = Rp. 38.664,-
Harga per unit = Beban lain-lain + Bahan Baku
= Rp. 276.800 + Rp. 38.664
= Rp. 315.464,-
Jadi kami menjual perunit adalah sebesar Rp. 350.000,-

Berikut adalah total penjualan kami selama 5 tahun

Tahun Harga Unit Terjual Total


Pertama Rp 350.000 60.000 Rp 21.000.000.000
Kedua Rp 350.000 58.000 Rp 20.300.000.000
Ketiga Rp 350.000 65.000 Rp 22.750.000.000
Keempat Rp 350.000 70.000 Rp 24.500.000.000
Kelima Rp 350.000 80.000 Rp 28.000.000.000

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 25


Berikut adalah Rencana Investasi kami

Rencana Investasi Sadevi Fashion

Besar modal awal


Modal Investasi 1 1+2
Investasi Usaha Modal Sendiri Total Modal
Sewa Pabrik Rp 7.000.000.000 Rp 7.000.000.000
Sewa Toko + Kantor Rp 3.500.000.000 Rp 2.000.000.000
Kendaraan Rp 2.000.000.000 Rp 1.500.000.000
Rp 12.500.000.000 Rp 10.500.000.000

Investasi Pra Operasional


Biaya Konsultan Rp 500.000.000 Rp 500.000.000
Biaya Pra Operasional Lainnya Rp 100.000.000 Rp 100.000.000
Perijinan Rp 250.000.000 Rp 250.000.000
Rekrut dan Training Karyawan Rp 200.000.000 Rp 200.000.000
Rp 1.050.000.000 Rp 1.050.000.000

Total Modal Investasi Rp 13.550.000.000 Rp 13.550.000.000

Modal Kerja untuk 1 Tahun


Biaya perawatan mesin untuk jahit Rp 280.000.000
Biaya bahan baku kain Rp 500.000.000
Biaya perlengkapan Rp 2.000.000.000
Biaya lain-lain Rp 1.000.000.000
Rp 3.780.000.000
Total Modal Kerja Rp 3.780.000.000

Modal Operasional untuk 1 Tahun


Gaji Direktur Utama Rp 84.000.000
Gaji Manajer Rp 264.000.000
Gaji Karyawan Rp 5.760.000.000
Biaya Telpon, Listrik, Air Rp 2.500.000.000
Biaya Peralatan Rp 500.000.000
Biaya Lain-Lain Rp 130.000.000
Rp 9.238.000.000
Total Modal Operasional Rp 9.238.000.000

Total Investasi Rp 26.568.000.000 Rp 26.568.000.000

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 26


Berikut adalah laporan rugi laba kami
Proyeksi Rugi Laba Sadevi Fashion

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5


Penjualan
Tunai Rp 21.000.000.000 Rp 20.300.000.000 Rp 22.750.000.000 Rp 24.500.000.000 Rp 28.000.000.000
Kredit - - - - -
Total Penjualan Rp 21.000.000.000 Rp 20.300.000.000 Rp 22.750.000.000 Rp24.500.000.000 Rp 28.000.000.000

HPP (dengan kenaikan 10%/tahun)


Biaya perawatan mesin untuk jahit Rp 280.000.000 Rp 280.000.000 Rp 280.000.000 Rp 280.000.000 Rp 280.000.000
Biaya bahan baku kain Rp 2.317.857.500 Rp 2.703.635.000 Rp 2.795.393.750 Rp 3.216.785.000 Rp 3.914.740.000
Biaya perlengkapan
Biaya lain-lain
Total HPP Rp 2.597.857.500 Rp 2.983.635.000 Rp 3.075.393.750 Rp 3.496.785.000 Rp 4.194.740.000

Laba Kotor Rp 18.402.142.500 Rp 17.316.365.000 Rp 19.674.606.250 Rp 21.003.215.000 Rp 23.805.260.000

Biaya Umum dan Administrasi


Gaji Manajer Rp 84.000.000 Rp 84.000.000 Rp 85.000.000 Rp 88.000.000 Rp 90.000.000
Gaji Karyawan Rp 5.760.000.000 Rp 5.765.000.000 Rp 5.770.000.000 Rp 5.780.000.000 Rp 5.800.000.000
Biaya Telpon, Listrik, Air Rp 2.500.000.000 Rp 2.500.000.000 Rp 2.500.000.000 Rp 2.500.000.000 Rp 2.500.000.000
Biaya Peralatan Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000
Biaya Lain-Lain Rp 130.000.000 Rp 130.000.000 Rp 130.000.000 Rp 130.000.000 Rp 130.000.000
Biaya Depresiasi Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 Rp 500.000.000
Total Biaya Umum dan Administrasi Rp 8.974.000.000 Rp 8.979.000.000 Rp 8.985.000.000 Rp 8.998.000.000 Rp 9.020.000.000
Laba Operasional Rp 9.428.142.500 Rp 8.337.365.000 Rp 10.689.606.250 Rp 12.005.215.000 Rp 14.785.260.000

Biaya Lain-Lain
Biaya Bunga Pinjaman - - - - -

Laba/Rugi Bersih Rp 9.428.142.500 Rp 8.337.365.000 Rp 10.689.606.250 Rp 12.005.215.000 Rp 14.785.260.000

Berikut adalah discounted payback period dan NPV


Tahun Proceed DF (2%) Arus kas Arus kas Komulatif
0 Rp 26.568.000.000 1 Rp 26.568.000.000 -Rp 26.600.000.000
1 Rp 9.928.142.500 0,9804 Rp 9.733.550.907 -Rp 16.866.449.093
2 Rp 8.837.365.000 0,9612 Rp 8.494.475.238 -Rp 8.371.973.855
3 Rp 11.189.606.250 0,9423 Rp 10.543.965.969 Rp 2.171.992.114
4 Rp 12.505.215.000 0,9238 Rp 11.552.317.617 Rp 13.724.309.731
5 Rp 15.285.260.000 0,9057 Rp 13.843.859.982 Rp 27.568.169.713

Sehingga didapatkan lama waktu pengembalian investasi proyeksi Sadevi Fashion selama 2 tahun 4 Bulan.
Maka investasi tersebut layak unntuk dijalankan karena tidak melebihi estimasi waktu

Tahun Proceed 1+r (r=20%) Ct


1 Rp 9.928.142.500 1,2 Rp 8.273.452.083
2 Rp 8.837.365.000 1,44 Rp 6.137.059.028
3 Rp 11.189.606.250 1,728 Rp 6.475.466.580
4 Rp 12.505.215.000 2,0736 Rp 6.030.678.530
5 Rp 15.285.260.000 2,48832 Rp 6.142.803.176
Total NPV Rp 33.059.459.398
NPV : Total - Investasi
: Rp. 33.059.459.398 - Rp. 26.568.000.000
: Rp. 6.491.459.398,-

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 27


1. Analisis Discounted Payback Period
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, discounted payback period dari bisnis SEDEVI
FASHION adalah 2,37. Hasil ini menjelaskan bahwa mengembalian modal SEDEVI
FASHION dapat diperoleh dalam jangka waktu 2 tahujn 4 bulan.
2. Analisis Net Present Value
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh Net Present Value yang
bernilai positif yaitu sebesar Rp. 6.491.459.398,- Ini menunjukkan bahwa bisnis
SEDEVI FASHION ini layak untuk dilaksanakan karena NPV bernilai positif.

Studi Kelayakan Bisnis “SEDEVI FASHION” 28

Anda mungkin juga menyukai