Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN KARAKTER DAN ANTI KORUPSI

NAMA : IKRAR AGUSTO BUDE

STAMBUK : F22118126

KELAS :A

TUGAS : CIRI-CIRI KARAKTER BAIK

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN S1 ARSITEKTUR

UNIVERSITAS TADULAKO

2019
4 JENIS KARAKTER MANUSIA

1. SANGUINIS (Yang Populer)

Mereka cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga
warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya
bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat
kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir
`pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda
cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu
berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana. Namun kalau disuruh
melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal
itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera
melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang,
mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul
(untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai
orang lain, senang dengan pujian, ingin menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang
lain, mudah memaafkan (tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-
hal yang membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan : suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah
dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta persetujuan, RKP! (Rentang
Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan kewajiban, mudah berubah-
ubah, susah tepat waktu jam kantor, prioritas kegiatan kacau, mendominasi,percakapan, suka
menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain
menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang
sama, serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.

2. MELANKOLIS (Yang Sempurna)

Mereka agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba teratur,
rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data,
angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah
pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis
cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia
katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika
balita anda yang `melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi
tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah ia
disusun, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi
pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak
setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain
Seorang melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik,
musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis,
senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari
solusi kreatif (sering terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati,
puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia, serta sangat
memperhatikan orang lain.
Kelemaan : cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat yang
negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih
menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna
dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan merencanakan, standar tinggi, hidup berdasarkan
definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit
mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap pujian).

3. KOLERIS (Yang Kuat)

Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin
ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu
untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris tak punya banyak teman. Orang-
orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan
tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang
bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal
oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak
mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung
ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir
dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak
mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.
Seorang koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berkut :
Kekuatan : seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan,
berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip “Hari
ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan
bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat
dan menentukan tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul
dalam keadaan darurat.
Kelemahan : tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai
kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi tidak
simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada
orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja,
sulit minta maaf, mungkin selalu benar tetapi tidak popular.

4. PLEGMATIS (Cinta Damai)

Mereka tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia tidak suka.
Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang
damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya
segera selesai.
Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem,
dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi
pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-
nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang
yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang
plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.
Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek,
tapi kalau dibiarin tiak jalan”. Jika kita punya pegawai plegmatis, anda harus rajin
memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri.
Seorang plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak
bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang
administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung
berusaha menemukan cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka
menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan
damai
Kelemahan : cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari
konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu
dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang berorientasi pada tujuan, sulit
bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang
didesak, serta suka menunda-nunda/menggantungkan masalah.

ANALISIS KARAKTER:

Pada keempat jenis karakter diatas saya cenderung memilik salah satu ciri-ciri dari keempat karakter
tersebut, seperti sifat saya yang saat mengerjakan sesuatu harus terlihat sempurna dan juga kadang
saya jarang/enggan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau saat dimana saya punya rasa percaya diri
yang tinggi dan berani menutarakan pendapat saya. Menurut saya wajar setiap orang bias memiliki
salah satu ciri dari keempat karakter diatas, Menurut Florence Litteur, dalam penelitiannya bahwa
ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang, hanya `kadar\nya. Jadi disini saya
simpulkan bias saja ada orang yang memiliki masing-masing ciri dari karakter di atas namun kadarnya
tidak terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai