Penguatan Kelembagaan BUMDES PDF
Penguatan Kelembagaan BUMDES PDF
Oleh:
Aris Ahmad Risadi (Relawan Desa)
2
Apa itu BUM Desa / BUMDes ?
3
Apa itu Desa ?
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. (UU No. 6/2014 tentang Desa Pasal 1, Ayat (1)
Catatan Kaki :
Kesatuan masyarakat menunjuk kepada pengertian masyarakat organik, yang tersusun
dalam kerangka kehidupan berorganisasi dengan saling mengikatkan diri untuk
kepentingan mencapai tujuan bersama (MK, 2011).
4
Sejarah BUM Desa
BADAN KREDIT DESA (BKD) : perusahaan milik
Staatblad 357 desa yang beroperasi diwilayah desa yang
tahun 1929, diurus sebagai perusahaan tersendiri dan
Rijksblad No 9 terpisah dari kekayaan lain milik desa yang
tahun 1938 bersangkutan.
Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Gubernur Bank Indonesia Nomor:
351.1/KMK.010/2009; Nomor: 900-639A Tahun 2009; Nomor: 01/SKB/M-
KUKM/IX/2009; dan Nomor: 11/43A/KEP.GBI/2009 tentang Strategi Pengembangan
Lembaga Keuangan Mikro, tanggal 7 September 2009.
6
MODEL PENGUATAN EKONOMI DESA MELALUI PERAN BUM DESA
PEMKAB/KOTA
PEMDES
MASYARAKAT
7
Tahapan Pengembangan BUM Desa
8
LANDASAN HUKUM BUM DESA
• PP 72 Tahun 2010 Tentang Desa
UU 32/2004 • Permendagri 39/2010 tentang Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes)
Tentang
• Perda Kab/Kota tentang Tatacara
BUM
Pemerintahan Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes Desa
Daerah • Perdes tentang Pendirian BUMDesa
9
UU DESA SPIRIT BARU
BUM DESA
10
Amanat UUD 1945
• Pasal 18B Ayat (2) mengatur soal ‘hak istimewa’ pada kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat, sebagaimana diatur dalam pasal berbunyi “Negara mengakui dan
menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”.
• Pasal 18 Ayat (7): “Susunan dan Tata Cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur
dalam undang-undang.
Kedudukan Sebagai organisasi pemerintahan yang Sebagai pemerintahan masyarakat, hybrid antara
berada dalam sistem pemerintahan self governing community dan local self
kabupaten/kota (local state government.
government)
Posisi dan peran Kabupaten/kota mempunyai Kabupaten/kota mempunyai kewenangan yang
kabupaten/ Kota kewenangan yang besar dan luas terbatas dan strategis dalam mengatur dan
dalam mengatur dan mengurus desa. mengurus desa; termasuk mengatur dan
mengurus bidang urusan desa yang tidak perlu
ditangani langsung oleh pusat.
Delivery kewenangan Target Mandat
dan Program
Politik tempat Lokasi: Desa sebagai lokasi proyek Arena: Desa sebagai arena bagi orang desa
dari atas untuk menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan, pemberdayaan dan
Kemasyarakatan
Posisi dalam Obyek Subyek
pembangunan
Model pembangunan Government driven development atau Village driven development
community driven development
Pendekatan dan Imposisi dan mutilasi sektoral Fasilitasi, emansipasi dan konsolidasi
tindakan
Sumber: Sutoro Eko (2014)
12
Asas Rekognisi dan Subsidiaritas
Rekognisi : pengakuan terhadap hak asal usul
• Eksistensi desa dalam hal ini mencakup hak asal-usul (bawaan maupun prakarsa lokal yang
berkembang) wilayah, pemerintahan, peraturan maupun pranata lokal, lembaga-lembaga lokal,
identitas budaya, kesa tuan masyarakat, prakarsa desa, maupun kekayaan desa.
• Konsep mengakui dan menghormati berarti bukan campur tangan (intervensi), memaksa dan
mematikan institusi (tatanan, organisasi, pranata, kearifan) yang ada, melainkan bertindak
memanfaatkan, mendukung dan memperkuat institusi yang sudah ada.
13
BUM Desa sebuah Pilihan
Pasal 87
(1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa yang disebut BUM Desa.
(2) BUM Desa dikelola dengan semangat
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(3) BUM Desa dapat menjalankan usaha di
bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
14
UU No. 6 / 2014 tentang Desa
Pasal 88
(1) Pendirian BUM Desa disepakati
melalui Musyawarah Desa.
(2) Pendirian BUM Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dengan Peraturan
Desa.
Diperintahkan
Undang-Undang 15
DUKUNGAN TERHADAP BUM DESA
16
Bentuk Organisasi BUM Desa
Pasal 7
18
Bentuk Organisasi BUM Desa
Pasal 8 (Permendesa No. 4/2015)
Pasal 18
(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang
disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c. kerja sama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalui mekanisme APB
Desa;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa berasal dari tabungan masyarakat dan simpanan masyarakat.
23
Permendesa No. 5/2015
PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015
Pasal 5.
Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan Desa dialokasikan untuk
mencapai tujuan pembangunan Desa yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan, melalui:
a. pemenuhan kebutuhan dasar;
b. pembangunan sarana dan prasarana Desa;
c. pengembangan potensi ekonomi lokal; dan
d. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
25
BUM DESA DI KAWASAN PERDESAAN [1]
MEMBANGUN DESA
DESA MEMBANGUN
ISU BUM DESA (“Pembangunan
(“Pembangunan Desa”)
Kawasan Perdesaan”)
Basis Lokasi Desa Kawasan Perdesaan
Tujuan Perekonomian Desa Kerjasama antar Desa
dan pelayanan usaha dan pelayanan usaha
untuk warga se-tempat antar-Desa
Kewenangan Berdasarkan Kewenangan Lokal
Kewenangan Lokal Berskala Desa antar-
Berskala Desa Desa berkolaborasi
dengan Kewenangan
Pemerintah dan Pemda
Prosedur Musyawarah Desa Musyawarah antar
Desa
26
BUM DESA DI KAWASAN PERDESAAN [2]
DESA MEMBANGUN MEMBANGUN DESA
ISU BUM DESA
(“Pembangunan Desa”) (“Pembangunan Kawasan Perdesaan”)
Skala Usaha 1. Kerjasama kemitraan strategis antar-
Desa
1. Pelayanan (serving)
2. Diversifikasi usaha berorientasi bisnis
2. Penyewaan (renting)
keuangan (banking) dan usaha
3. Perdagangan (trading)
bersama (holding)
4. Jasa Perantara (brokering)
3. Rencana investasi dengan pihak ketiga
(investor)
Institusi Otoritatif Desa (Pemerintah Desa dan BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa),
Mas-yarakat Desa) terdiri dari:
Sumber: Anom Surya Putra “Badan Usaha Milik Desa : Spirit Usaha Kolektif Desa” (2015)
27
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ARIS AHMAD RISADI
Relawan Desa – Tinggal di Gunung Putri, Bogor
HP. 0812.868.2754
28
LAMPIRAN
29
KEDUDUKAN PERATURAN DESA DALAM HIRARKI PERUNDANGAN
Pasal 7
(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
30
KEDUDUKAN PERATURAN DESA DALAM HIRARKI PERUNDANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ACEH 18 1
289 6,464 4 58 1 44
2 SUMATERA UTARA 25 13
436 5,281 42 53
3 SUMATERA BARAT 12 10
179 886 39 55
4 RIAU 10 10
163 1,594 99 204 3 29
5 JAMBI 9 2
138 1,391 4 4 1
6 11 3
SUMATERA SELATAN 228 2,768 5 5 2 1
7 BENGKULU 9 1
126 1,356 2 4
8 12 13
LAMPUNG 225 2,375 50 106
9 BANGKA BELITUNG 6 4
47 313 17 42
10 5 4
KEPRI 65 274 8 9 1 2
11 DKI JAKARTA 1
44 -
12 JAWA BARAT 17 18 786 6 72
626 5,295 310
13 JAWA TENGAH 29 31
573 7,809 258 547 2
14 DIY 4 4
78 392 38 55 1 5
15 JAWA TIMUR 30 38
664 7,722 392 1136 18 64