Anda di halaman 1dari 6

SAMBUTAN KUNCI (KEYNOTE SPEECH)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DALAM ACARA PENGUATAN EKSISTENSI KOMITE
KEPERAWATAN SEBAGAI KONSIDERAN
PERMENKES 49 TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT
Jakarta, 29 November 2019

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang terhormat,
Ketua DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia,
Ketua Forum Komite Keperawatan Indonesia,
Bapak dan Ibu anggota Komite Keperawatan Rumah Sakit,
para pembicara,
serta Bapak dan Ibu hadirin yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah


SWT, karena atas rahmat dan ridha-Nya kita dapat hadir
bersama pada hari ini dalam “Pertemuan Ilmiah & Lokakarya
Nasional Forum Komite Keperawatan Rumah Sakit Indonesia”
dalam keadaan sehat.

Saudara-saudara sekalian,
Saat ini kita menghadapi berbagai tantangan dalam
pelayanan kesehatan, terutama dalam hal akses dan mutu
pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu
dillakukan sejumlah strategi dalam Peningkatan Akses dan
Mutu Pelayanan Kesehatan tahun 2020-202, yaitu
meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan yang bermutu bagi masyarakat dan meningkatnya
pemerataan akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan
bagi masyarakat.
Penguatan Pelayanan Kesehatan juga dimaksudkan untuk
menjamin keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan.
Semakin tinggi tingkat fasilitas pelayanan kesehatannya maka
semakin kompleks pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan. dan dilaksanakan dalam bentuk kerja sama tim
antar profesi kesehatan (interprofessional health provider
collaboration).
Tenaga kesehatan merupakan bagian dari Sumber Daya
Manusia (SDM) yang sangat penting perannya guna
meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi pada pelayanan
kesehatan yang promotif dan preventif. Tenaga kesehatan
dalam hal ini para perawat dapat mengambil peran dalam
mengubah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keuntungan
dalam penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) bagi kesehatan.

Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang


Keperawatan telah membuka peluang perawat untuk
melakukan praktik keperawatan mandiri. Tujuan undang-
undang tersebut antara lain : untuk meningkatkan mutu
perawat, meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, memberi
perlindungan dan kepastian hukum kepada perawat dan klien
serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Seperti diketahui bahwa Pengembangan praktik


keperawatan bertujuan untuk mempertahankan/meningkatkan
keprofesionalan Perawat yang dilakukan melalui pendidikan
keperawatan (pendidikan formal, informal atau pendidikan
berkelanjutan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Praktik
Keperawatan dengan memperhatikan Standar pelayanan,
Standar profesi, Etika Profesi, Standar prosedur operasional
pelayanan.

Implikasi Undang-undang tentang Keperawatan terhadap


praktik keperawatan adalah untuk meningkatkan mutu
pelayanan & asuhan keperawatan melalui praktik keperawatan
yang benar, sesuai standar dan legal.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan, serta mengatur tata kelola klinis yang baik agar
mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan yang
berorientasi pada keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih
terjamin dan terlindungi, maka rumah sakit dapat membentuk
Komite Keperawatan.

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013


tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit menyebutkan
bahwa Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural
rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan
dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.

Bahwa sebagai seorang perawat yang memberikan asuhan


keperawatan di rumah sakit, setiap tenaga keperawatan
haruslah dilakukan kredensial bagi yang memberikan
pelayanan keperawatan, memelihara mutu profesi tenaga
keperawatan, menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi
perawat.

Pada saat ini Rumah Sakit merasakan perlu adanya Komite


Keperawatan dan diperlukan adanya Pedoman
Penyelenggaraan Komite Keperawatan Rumah Sakit yang
diatur dengan peraturan Menteri Kesehatan No 49 Tahun 2013
tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit dan wajib
menyusun peraturan internal keperawatan atau Nursing Staff
Bylaws, yang merupakan peraturan penyelenggaraan profesi
staf keperawatan dan mekanisme tata kerja Komite
Keperawatan.

Pada era JKN saat ini tuntutan masyarakat terhadap


pelayanan kesehatan semakin meningkat. Tuntutan untuk
memperoleh pelayanan prima mengharuskan setiap profesi
untuk meningkatkan kompetensi klinis. Disinilah peran Komite
Keperawatan dalam meningkatkan kompetensi, mutu dan
membuat inovasi dalam pelayanan keperawatan di rumah
sakit.
Berdasarkan gambaran permasalahan tersebut, perlu
adanya kegiatan yang mampu mempertemukan seluruh Komite
Keperawatan agar dapat terjadi pertukaran ilmu antar Komite
Keperawatan yang akan meningkatkan Kompetensi seluruh
anggota Komite Keperawatan.
Diharapkan pula melalui kegiatan yang diselenggarakan
hari ini dapat meningkatkan pengetahuan perawat tentang
Peran Komite Keperawatan di Rumah Sakit dalam SNARS dan
kontribusi Komite Keperawatan dalam menjamin Aspek Legal
Praktik Keperawatan di Rumah Sakit.
Hadirin sekalian,
Sebagai penutup, diharapkan bagi Komite Keperawatan
dapat membina profesionalisme perawat dan menjaga mutu
melalui pendidikan/pelatihan berkelanjutan serta membina etika
profesi, melaksanakan penelitian/karya ilmiah bidang Asuhan
Keperawatan yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan
Keperawatan dan berkoordinasi dengan organisasi profesi,
dinas kesehatan kab/kota dalam pembinaan/peningkatan
kompetensi SDM.
Diharapkan untuk tenaga perawat dapat menjunjung tinggi
profesionalisme dan etika profesi, menerapkan standar profesi,
standar pelayanan kebidanan dan standar prosedur
operasional (spo), ikut serta dalam pelaksanaan kesehatan
masyarakat

Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian Saudara


sekalian, saya ucapkan Terima kasih.

Wassallamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 29 November 2019


A.n Menteri Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai