Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nabila Arizka Agustina

NPM : 1706975311

Resume Spatial Data Modelling For 3D GIS


Secara umum berdasarkan prinsipnya, Sistem Informasi Geografis (SIG)
memiliki beberapa fungsi utama, diantaranya: 1) capture, 2) structuring, 3)
manipulation, 4) analysis dan 5) presentation. Salah satu perkembangan teknologi
dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu pemodelan. Sebuah model umumnya
memiliki fungsi untuk menyederhanakan masalah yang bersifat kompleks menjadi
lebih efisien. Pemodelan 3 dimensi (3D) merupakan salah satu bentuk model desain
dalam SIG berupa konstruksi geometri dalam bentuk digital yang dapat
merepresentasikan keseluruhan kondisi/keadaan permukaan bumi secara nyata
yang berisi informasi deskripsi dari obyek yang dapat digunakan untuk membantu
melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan melalui realitas aspek spasial
dan non spasial yang terintegrasi. Terkait dengan fungsi SIG tersebut, pemodelan 3D
harus memiliki kemampuan yang sama berdasarkan fungsi dalam SIG itu sendiri.

Saat ini, pemodelan 3D analisis sangat dibutuhkan oleh berbagai bidang


khususnya yang menggunakan data spasial untuk mempermudah menganalisis
dalam memecahkan suatu masalah. Pemodelan 3D tersebut merupakan
perkembangan dari pemodelan dua dimensi (2D) yang belum mampu untuk
memanipulasi dan merepresentasikan objek dunia nyata dengan basis data
relasional (database management system). Model 2D hanya mampu menghasilkan
serta merepresentasikan data titik (koordinat x,y) saja dan tidak memadai untuk
merepresentasikan data z (data ketinggian, kedalaman, volume), sehingga informasi
yang dihasilkan masih kurang akurat. Salah satu fungsi adanya data z dalam SIG
adalah kemampuannya untuk merepresentasikan relief/ tekstur medan permukaan
bumi melalui DTM (Digital Terrain Model) yang memfasilitasi untuk menganalisis
secara spasial melalui tampilan perspektif yang dihasilkan. Namun disisi lain,
perkembangan pemodelan 3D masih relatif lambat karena masih kurangnya data dan
struktur spasial serta teori yang komprehensif untuk menjelaskan hubungan objek
dan model basis data yang digunakan untuk lingkungan 3D.
Seiring dengan perkembangan pemodelan 3D, timbul beberapa sistem yang
mampu untuk mengolah data spasial yang dapat memberikan solusi untuk
merepresentasi dan menganalisis melalui model 3D. Sistem-sistem tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut;

No Sistem Aplikasi Model


1 ArcView (ESRI), merupakan salah satu
ekstensi dalam aplikasi ArcGIS yang berfungsi
untuk membantu dalam pembuatan
permukaan bumi secara 3D dengan
memanfaatkan data vektor dan raster
(Landsat TM, SPOT, GeoSPOTV, foto udara
atau peta yang dipindai)
2 Imagine VirtualGIS (ERDAS), sistem yang
memiliki penekanan pada visualisasi yang
bersifat dinamis dengan tampilan waktu nyata
dalam tampilan 3D yang luas serta memiliki
kemampuan visualisasi seperti terbang (fly-
through)

3 GeoMedia Terrain (Intergraph), sistem ini


memiliki 3 fungsi utama, yaitu: analisis
medan, model generasi medan serta
kemampuan terbang (fly-through)

4 PAMAP GIS Topographer (PCI Geomatics),


prinsip GIS yang digunakan berupa Mapper,
Modeler, Networker dan Analyzer. Berfungsi
dalam pemetaan dan analisis permukaan
(perhitungan luas dan volume) serta
visualisasi 3D untuk melihat perspektif
khususnya melalui data terrain (medan)
Secara dimensi terdapat 3 bentuk data geospasial, yaitu: 2D mendefinisikan
lokasi dengan pada sumbu XY; 2.5D mendefinisikan lokasi dalam ruang 2D dengan
nilai atribut yang terhubung ke lokasi XY (ketinggian di atas datum berupa koordinat
Z); 3D mendefinisikan lokasi yang memanjang melalui ruang 3D yang ditentukan oleh
sumbu X, Y, dan Z. Data geospasial tersebut tidak terlepas dari adanya informasi
lokasi dan obyek. Lokasi merupakan posisi objek spasial di dunia nyata yang bisa
berbentuk teratur atau tidak teratur sedangkan obyek merupakan semua yang
berada di dunia nyata dan bersifat 3D. Representasi obyek spasial terbagi menjadi
dua, yaitu: berbasis permukaan (surface-based) dan berbasis volume (volume-
based). Berikut klasifikasi dalam representasi obyek spasial:

Surface-Based Volume-Based
Grid, berupa titik-titik yang tersebar secara 3D Array, dapat digambarkan sebagai suatu
merata dalam pemetaan yang dapat benda ruang. Ukuran elemen array sama
mewakili setiap daerah secara baik dan masing-masing menempati jumlah
berdasarkan pada sumbu XYZ. Kelebihan: ruang komputer yang sama. Kelebihan:
mudah menghasilkan informasi toplogi. mudah dipahami dan diimplementasikan.
Kekurangan: terkadang menghasilkan data Kekurangan: kurang cocok untuk mewakili
yang tidak bermanfaat objek pada resolusi yang lebih tinggi.

Shape Model, model ini menggunakan Octree, struktur data hierarkis yang
turunan permukaan (kemiringan). Setiap menentukan hunian wilayah kubik ruang
titik grid memiliki nilai kemiringan tetapi objek (voxel) yang menggambarkan
bukan nilai Z. Nilai kemiringan dapat dapat bagaimana objek didistribusikan ke seluruh
didefinisakan serta digunakan untuk ruang tiga dimensi. Kelemahan: penataan
menentukan bentuk permukaan data spasial
Facet Model (Triangular Irregular Network Constructive Solid Geometry (CSG), teknik
(TIN), menggambarkan permukaan objek yang digunakan dalam solid modeling serta
dengan sel permukaan planar yang dengan dalam komputer grafis 3D, CAD, dan CAM.
berbagai bentuk dan ukuran yang dalam CSG berbentuk jaring-jaring polygonal dan
setiap seginya terdiri dari tiga simpul dianggap tidak cocok untuk objek yang
segitiga yang memiliki seperangkat tidak beraturan
koordinat x, y, z untuk setiap simpul

Boundary Representation (b-rep), 3D TIN (or TEN), model data berbasis vektor
membangun objek yang direpresentasikan yang digunakan untuk mempresentasikan
oleh batas-batas dari permukaan objek rupa bumi berdasarkan titik-titik yang
dengan kombinasi titik untuk membentuk tersebar membentuk jaringan segitiga
tepi, kombinasi tepi untuk membentuk namun saling berhubungan. Masing-
permukaan planar masing segitiga terdiri dari tiga vertex yang
mempunyai koordinat lokasi x, y dan elevasi
(z). Kelemahan: membutuhkan upaya
komputasi yang besar

Dari beberapa klasifikasi diatas model-model tersebut memerlukan


modifikasi struktur lebih lanjut sebelum digunakan. Representasi objek spasial
terkait telah dijelaskan serta TIN (2D dan 3D) telah diidentifikasi sebagai representasi
yang paling tepat untuk objek spasial 2D dan 3D. Dengan demikian, struktur serta
model data menjadi fokus utama dalam pengembangan SIG.

Pengaplikasian pemodelan 3D dapat dilakukan dengan menggunakan data


fisik maupun sosial yang dapat dispasialkan. Tahap pertama dalam melakukan
pemrosesan analisis 3D dengan mengintegrasikan fitur-fitur yang tersedia misalnya
integrasi fitur terrain relief dan fitur terrain yang kemudian menghasilkan basis data.
Basis data tersebut didapatkan dengan mengoverlay dua atau lebih data. Basis data
yang diperoleh pada tahap ini disebut “simplicial network integrated database”
(SNIDB). Setelah mendapatkan basis data dapat dilakukan proses “query” yang
dapat menghasilkan data yang dapat memecahkan ketidakpastian data. Setelah
melakukan “query” dapat mulai mengintegrasikannya dengan fitur 3D misalnya fitur
permukaan (yaitu, bagian dari permukaan medan) dapat dikaitkan dengan fitur 3D
melalui jejak kaki atau alas objek yang ada misalnya dasar sebuah bangunan. Hal
terpenting dari pemodelan 3D adalah visualisasi grafis. SNIDB memungkinkan
visualisasi representasi dari objek spasial yang menentukan dan tidak ditentukan.
Proses visualisasi grafis tersebut dapat dilihat dalam skema berikut;

Wireframe Graphics
Membuat rancangan atau grafik awal Hidden Line and Surface Removal
rangka 3D. Grafik Wireframe Identifikasi dan penghapusan bagian-
memberikan tingkat realisme yang bagian yang tidak terlihat dari yang
relatif rendah. Mereka hanya dipilih dengan melihat posisi dengan
menggunakan node dan busur yang melakukan "Buffer"
disimpan di SNIDB

Texture Mapping Surface Shading and Illumination


Proses pewarnaan untuk obyek dengan
Informasi tekstur dapat diperoleh
model pencahayaan untuk menghitung
secara matematis sebagai fungsi, atau intensitas warna pada segitiga yang
sebagai gambar dalam bentuk raster menghasilkan "Shading"

Kesimpulan:

Pemodelan 3D sudah banyak dibutuhkan di berbagai bidang. Pemodelan 3D


tersebut merupakan perkembangan dari pemodelan dua dimensi (2D) yang belum
mampu untuk memanipulasi dan merepresentasikan objek dunia nyata secara
akurat. Saat ini sudah terdapat beberapa alat dalam membantu dalam analisis 3D,
diantaranya Sis ArcView, Imagine VirtualGIS, GeoMedia Terrain dan Topografi
PAMAP GIS. Secara konseptual, berbagai sistem dan elemen dari model data 3D
dapat membantu menyederhanakan banyak operasi kompleks namun terdapat
keterbatasan dalam penerapan yang menggunakan SNIDB karena kurangnya
operator spasial 3D yang menjamin pengembangan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai