Anda di halaman 1dari 3

MODUL SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

1. PENGERTIAN GEOGRAFI
1.1. Menurut Hartono, dkk., SIG adalah suatu komponen yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak,
data geografi, dan sumber daya manusia yang berkerja bersama secara efektif untuk memasukkan,
menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengolah, memanipulasi, mengintegrasi, menganalisis, dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi.
Bapak SIG dunia adalah Tomlison dari Kanada.
2. KOMPONEN SIG
2.1. Perangkat keras (Hardware)
2.1.1. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh:
Scanner, digitizer, CD-ROM.
2.1.2. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan
menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.
2.1.3. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografis sebagai data dalam proses
SIG, contoh: VDU, plotter, printer.
Scanner : alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau gambar.
CD-ROM : alat untuk menyimpan program.
Digitizer : alat pengubah data asli (gambar) menjadi data digital (angka).
Plotter : alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar.
Printer : alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil.
CPU : (Central Processing Unit) pusat pemrosesan data digital.
VDU : (Visual Display Unit) layar monitor untuk menayangkan hasil pemrosesan.
Disk drive : bagian CPU untuk menghidupkan program.
Tape drive : bagian CPU untuk menyimpan program.
2.2. Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan, dan
mengeluarkan data yang diperlukan.
Jenis software SIG antara lain: Arc Info, Ilwis, Arc View, Mapinfo, ERDAS, SPANS, dan ILWIS.
2.3. Inteligensi manusia (brainware)
Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif.
2.4. Data spasial/keruangan
2.4.1. Jenis data
2.4.1.1. Data grafis/geometri berupa data spasial yang mempunyai keterangan posisi geografis,
dimensi atau ukuran, berupa karakteristik objek alam atau buatan manusia di permukaan
bumi.
2.4.1.1.1. Data vektor = data yang mempunyai jarak dan arah (koordinat). Contoh: data
hasil digitasi
2.4.1.1.2. Data raster = data berupa kotak-kotak piksel (gambar). Contoh: citra digital, foto
udara digital, maupun data hasil scan.
2.4.1.2. Data atribut/tematik = identitas yang dimiliki oleh data grafis baik kualitatif maupun
kuantitatif.
2.4.2. Dimensi data
2.4.2.1. Data dalam bentuk titik (dot/node), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi, dan
topografi.
2.4.2.2. Data dalam bentuk garis (arc), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai,
dan garis kontur.
2.4.2.3. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi,
jenis tanah, dan penggunaan tanah.
2.4.3. Sumber data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari:
2.4.3.1. Data lapangan (terrestrial) adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil
pengamatan di lapangan, karena data ini tidak terekam dengan alat pengindraan jauh.
Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, jenis tanah, dan
kemiringan lereng.
2.4.3.2. Data peta adalah data peta analog yang diubah ke dalam bentuk digital.
2.4.3.3. Data pengindraan jauh berupa foto udara dan citra satelit.
3. TAHAPAN KERJA SIG
3.1. Tahap Pemasukan Data (Input Data) berperan untuk memasukkan data dan mengubah data analog
menjadi data digital yang dapat dipakai dalam SIG.
3.1.1. Proses Akuisisi, merupakan proses pemasukan dan perekaman data ke komputer yang diawali
dengan digitasi dengan menggunakan meja digitizer, scanner, serta komputer.
3.1.2. Editing, merupakan suatu proses perbaikan hasil digitasi yang salah berupa overshoot dan
undershoot.
3.1.3. Pembangunan Topologi Data untuk membedakan data titik, garis, dan area. Clean adalah menu
untuk membentuk struktur data topologi dan sekaligus dengan fasilitas koreksi terhadap kesalahan-
kesalahan sederhana seperti undershoot dan overshoot. Build berfungsi membuat topologi tanpa
melakukan perubahan terhadap data grafis.
3.1.4. Pemberian Atribut untuk pemberian identitas atau atribut data atau annotation.
3.1.5. Transformasi Koordinat untuk melakukan transformasi koordinat satu coverage dari satu sistem
koordinat ke sistem koordinat baku. Proses penyesuaian koordinat geografi pada hasil digitasi bisa
dilakukan sebelum atau sesudah editing. Pada waktu melakukan masukan data dengan meja
digitizer, koordinat yang digunakan adalah koordinat meja digitizer. Transfrom digunakan untuk
mengubah koordinat meja digitasi suatu coverage menjadi koordinat lapangan yang diperoleh dari
membaca peta rujukan ataupun survei lapangan.
3.2. Tahap Pengelolaan Data
3.2.1. Pengarsipan dilakukan terhadap data dasar hasil digitasi dan data dasar lainnya. Pemanggilan data
yang telah diarsip menjadi lebih mudah ketika dibutuhkan.
3.2.2. Pemodelan dilakukan dengan membuat konsep analisis untuk mendapat informasi baru. Pemodelan
memperlakukan data untuk analisis sesuai keinginan pengguna. Pemodelan dapat berupa rancangan
atau simulasi pada suatu kejadian atau fenomena.
3.3. Tahap Manipulasi dan Analisis Data
3.3.1. Buffering adalah membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan pada data titik,
garis, atau poligon. Sebagai contoh, kita akan melakukan buffer terhadap jarak sungai 50 meter.
3.3.2. Skoring atau pemberian nilai terhadap sifat dari parameter yang digunakan dalam analisis.
3.3.3. Overlay/tumpang susun suatu data grafis adalah menggabungkan dua atau lebih data grafis untuk
memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan (unit pemetaan).
Metode untuk melakukan overlay data grafis adalah:
3.3.3.1. Identity adalah tumpang susun dua data grafis dengan menggunakan data grafis pertama
sebagai acuan batas luarnya. Jadi, apabila batas luar antara dua data grafis yang akan
dioverlay tidak sama, maka batas luar yang akan digunakan adalah batas luar data grafis
pertama.
3.3.3.2. Union adalah tumpang susun yang berupa penggabungan antara dua data grafis atau lebih.
Jadi, apabila batas luar antara dua data grafis yang akan dilakukan tumpang susun tidak
sama, maka batas luar yang baru adalah gabungan antara batas luar data grafis pertama dan
kedua (batas gabungan paling luar).
3.3.3.3. Intersection adalah metode tumpang susun antara dua data grafis, tetapi apabila batas luar
dua data grafis tersebut tidak sama, maka yang dilakukan pemrosesan hanya pada daerah
yang bertampalan.
3.3.3.4. Up date juga merupakan salah satu fasilitas untuk menumpangsusunkan dengan
menghapuskan informasi grafis pada coverage input (in cover) dan diganti dengan
informasi dari informasi coverage up date (up date cover).
3.3.4. Dissolve digunakan untuk penyederhanaan satuan pemetaan (unit pemetaan) berdasarkan nilai
atributnya. Jadi, apabila ada dua atau lebih satuan pemetaan yang bersebelahan dan mempunyai
nilai atribut yang sama, maka batas satuan pemetaan tersebut dihilangkan.
3.3.5. Eliminate untuk menghilangkan kesalahan karena adanya garis yang tidak tepat bertampalan dan
membentuk poligon baru disebut poligon sliver. Menu eliminate berfungsi untuk mengurangi
jumlah poligon pada suatu coverage dengan cara menggabungkan dengan poligon tetangganya.
3.3.6. Analisis data
3.3.6.1. Analisis lebar, menghasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya
untuk perencanaan pembangunan bendungan.
3.3.6.2. Analisis penjumlahan aritmatika digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi,
hasilnya menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.
3.3.6.3. Analisis garis dan bidang, dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius
tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan penyakit.
3.4. Tahap Keluaran Data/Output berfungsi menayangkan informasi geografis sebagai hasil analisis data
dalam proses SIG. Informasi tersebut ditayangkan dalam bentuk: peta, tabel, bagan, gambar, grafik, dan
hasil perhitungan.
4. KEUNGGULAN PENGGUNAAN SIG
4.1. Dapat mengintegrasi data spasial dan data atribut dalam suatu sistem komputerisasi untuk menyajikan
informasi spasial baru.
4.2. Mampu menguraikan unsur-unsur geografis di permukaan Bumi melalui beberapa layer data spasial.
4.3. Dapat diolah dan saling terintegrasi menggunakan berbagai jenis software.
4.4. Pengolahan data menggunakan SIG dapat bersifat statis dan dinamis.
4.5. Proses updating data relatif lebih murah dan singkat dalam format digital.
4.6. Data spasial yang diolah dapat bersifat kontinu dan pemanggilan data lebih mudah ketika dibutuhkan saat
analisis.
4.7. Tampilan data yang dihasilkan dapat berupa gambar tiga dimensi dan mampu melakukan analisis spasial
dengan teknik modelling.
4.8. Dapat menghasilkan berbagai informasi melalui citra pengindraan jauh.
5. MANFAAT SIG
5.1. Bidang Tata Guna Lahan
5.1.1. Penentuan arah pembangunan kawasan, misalnya kawasan budi daya tanaman dan peternakan.
5.1.2. Informasi parsial untuk pembangunan ruang terbuka hijau dan jalur hijau.
5.2. Bidang Telekomunikasi dan Transportasi
5.2.1. Alat identifikasi untuk jaringan atau sambungan yang mengalami kerusakan.
5.2.2. Penentuan jaringan transportasi.
5.3. Bidang Perencanaan Pembangunan
5.3.1. Penentuan lokasi pengembangan kawasan pemukiman, industri, dan fasilitas umum.
5.3.2. Pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan.
5.4. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam
5.4.1. Analisis dan pengembangan potensi daerah.
5.4.2. Penentuan tingkat kekritisan lahan.
5.5. Bidang Pengawasan Bencana Alam
5.5.1. Pemantauan wilayah yang terkena dampak bencana.
5.5.2. Penentuan tindakan pencegahan untuk mengatasi dampak bencana alam.
6. KEUNTUNGAN SIG DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER
6.1. Untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat
6.2. Mudah dalam mengolah data.
6.3. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa disk).
6.4. Mudah diulang kalau sewaktu-waktu diperlukan.
6.5. Mudah diubah kalau sewaktu-waktu ada perubahan.
6.6. Mudah dibawa, dikirim, dan ditransformasikan (dipindahkan).
6.7. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.
6.8. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survey lapangan.
6.9. Data yang sulit ditampilkan secara manual, dapat diperbesar bahkan dapat ditampilkan dengan gambar
tiga dimensi.
6.10. Berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai