Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta

(dunia nyata), baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya,

berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur

muka bumi yang disajikan. Kemajuan di bidang teknologi khususnya di

bidang computer yang mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk

nyata (pada selembar kertas, real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat

disimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat disajikan pada layer monitor

yang dikenal dengan peta maya (Virtualmaps atau softcopy).

Peta merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu ukur tanah. Peta

tidak lagi menjadi barang langka yang sulit dicari karena penggambarannya

yang sangat sulit dan mudah rusak. Namun kini telah diajarkan bagaimana

agar peta yang dimliki bisa digunakan sampai kapanpun sampai batas waktu

yang tak bisa ditentukan. Untuk itu, sebagai mahasiswa sipil sangat penting

bagi kita untuk bisa melakukan pengolahan peta dari peta analog yang

berbentuk raster menjadi peta digital yang berbentuk vektor.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penyusunan laporan ini, antara lain :

 Agar dapat lebih mengerti bagaimana cara membuat peta digitasi yang baik

sesuai dengan ketentuan.

1
2

 Agar dapat menyajikan bentuk peta analog menjadi peta digital.

 Supaya lebih mengerti dan memahami serta peka terhadap masalah-

masalah yang mengenai Ilmu Ukur Tanah.

 Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Ilmu Ukur Tanah”

1.3 Manfaat

Adapun manfaat penyusunan laporan ini sesuai dengan tujuan laporan, antara

lain :

 Mahasiswa dapat mengetahui cara untuk membuat peta digitasi yang baik

sesuai dengan ketentuan

 Mahasiswa dapat merubah dan menyajikan peta analog menjadi peta

digital

 Mahasiswa lebih mengerti dan memahami akan masalah-masalah dalam

Ilmu Ukur Tanah


BAB 2

KARTOGRAFI (PEMETAAN DIGITAL)

2.1 Pengertian Pemetaan Digital

Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam

format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik

dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Pemetaan digital menawarkan

teknologi pemetaan yang menjamin kecepatan dan ketepatan produksi peta.

Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989).

Dalam kaitannya dengan survei arkeologi, pembahasan mengenai kartografi pada

bab ini tidak langsung dikaitkan dengan ilmu dan teknik pembuatan peta, tetapi

lebih berkaitan dengan pemanfaatan peta yang sudah dipublikasikan untuk

kepentingan survei.

Digitasi

Pada dasarnya untuk mengubah sebuah peta “kertas” menjadi peta digital ada

dua metode yang digunakan, Digitasi langsung dan digitasi tidak langsung, yaitu

sebagai berikut 2.1.1 Digitasi Langsung

Melakukan proses digitasi atau proses penggambaran ulang secara

langsung di atas peta kertas. Digitasi langsung dilakukan dengan menggunakan

alat digitizer. Pada proses digitasi ini, gambar dari peta garis analog (di atas media

kertas) dipindahkan ke media perekam disket dalam format digital.

2.1.2 Digitasi Tak Langsung

3
Proses penggambaran ulang dari peta garis/analog menjadi peta digital

dengan bantuan alat pemindai (scanner). Setelah discanner, peta baru digambar

4
4

ulang dengan komputer menggunakan software AutoCAD Map3D. Pada digitasi

tidak langsung ini, diperlukan beberapa alat sebagai pendukung didalam proses

digitasi yang akan dilakukan, yakni :

a. Scanner : Untuk menyecan peta sebelum didigit dengan komputer.

b. Satu unit PC (personal computer) atau laptop dengan spesifikasi yang mampu

digunakan dalam proses digitasi Pemindai (Scanner) dan Printer.

c. Plotter : Alat untuk menterjemahkan serta mentransformasikan data gambar

digital menjadi gerakan mekanik pada bidang (diatas media analog kertas atau

kalkir).

Format digital terdiri dari 2 macam :

(1) Raster

Raster: format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam

satuan ppi (pixel per inch). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk

pembuatan peta digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan

pembesaran atau pengecilan. Contoh format data raster : bitmap, jpeg, gif, dan

terbaru PNG.

(2) Vektor

Vektor: format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis

termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau

sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps

(postscrift).

2.2 Tahap-tahap Dalam Pemetaan Digital

a) Membangun basis geografi


5

 Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi

tidak seluruhnya memenuhi syarat untuk tema-tema lain.

 Tampilan untuk topografi kajian.

 Peta-peta topografi sebagai suatu basis informasi untuk system

perencanaan irigasi harus menyajikan tema-tema yang berhubungan

dengan hidrologi, geologi, dan tata guna lahan.

b) Informasi system geologi terdiri dari batas batuan, nama

batuan, sesar, kekar, dan morfologi.

 Informasi penyajian system hidrologi terdiri dari jaringan

sungai, nama sungai, batas daerah aliran sungai dan lain-lain.

 Informasi penyajian system tata guna lahan terdiri dari batas

peruntukan lahan nama peruntukan lahan.

c) Untuk pemetaan system irigasi ini, seluruh data yang

dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.

2.3 Bagian-bagian Pemetaan Digital

Pemetaan digital, terdiri dari:

 Perangkat Keras (Hardware), perangkat ini terdiri dari:

 System masukan terdiri dari :

1. Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari data

hidrologi, geologi teknik, tata guna lahan, data geometris dan data-

data lainnya.

2. Data grafis atau peta terdiri dari peta-peta topografi

dan peta-peta tematik.


6

 System pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari :

1) Pemrosesan data tekstual yaitu dapat berdiri

sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi grafis tetapi dapat

juga bergantung pada atau berkaitan dengan informasi grafis.

2) Pemrosesan data grafis.

3) Sistem keluaran.

4) Keluaran akhir dari pemrosesan data dapat

berupa suatu table-tabel, laporan-laporan, grafik atau peta. Hasil ini

dicetak sesuai format yang berlaku dan dicetak berdasarkan

kepentingan dan keinginan pengguna.

 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi,

penggambaran, penyimpanan, pemanggilan, pemanipulasian dan analisis

data untuk melengkapi serta untuk penyajian informasi. Perangkat lunak

yang digunakan biasanya mempunyai fasilitas database koordinat baik 2

dimensi maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula dengan hubungan antar

muka system masukan dan system keluaran.

Masukan dapat diperoleh dari suatu sumber informasi atau dari sumber-

sumber yang berbeda-beda dan terdiri dari :

 Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah ada atau dari peta-peta

ortofoto,

 Survey digitasi langsung dari model orientasi absolute,

 Survey lapangan,

 Laporan-laporan (atribut, karakteristik fungsional),


7

 Laporan topologi yang ada serta berhubungan fungsional dan features

petanya,

 Laporan serta kesatuan grafis yang berhubungan dengan aplikasi

kajian,

 Informasi kuantitatif hasil dari analisis data spasial berikut

keberadaannya.

Informasi-informasi diatas dapat diperoleh langsung atau diperoleh setelah

dilakukan manipulasi dan analisis lebih lanjut.

 Tenaga Kerja

Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna kelas pertama dan pengguna

kelas kedua

- Pengguna kelas pertama :

Pemrograman aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam

penulisan program-program aplikasi untuk eksplorasi basis data.

- Pengguna kelas dua :

Pengguna akahir yang dapat mengakses dan memanggil kandungan

basis data dari suatu terminal computer atau stasiun kerja (workstation)

untuk komunitas penunjang tertentu.

 Perangkat Intelegensia (Brainware)

Perangkat Intelegensia melibatkan para ahli komputer, geodesi, dan

pemrograman.

2.4 Hubungan Sistem Masukan dan Keluaran


SISTEM MASUKAN
8

BASIS DATA TOPOGRAFI DIGITAL

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

RENSTRUKTURISASI PENYIMPANAN & PENDEFINISIAN


MODEL FUNGSIONAL PEMANGGILAN KAMUS DATA &
USER VIEW

PENGOPERASIAN SIG KELUARAN DAN


PELAPORAN

SEARCH
MEANSURMENT Data-data Curah Hujan
STATISTIK Data-data Iklim
OVERLAY (RASTER) Data-data Das
Data-data Kadaster
Data-data Land Use

KELUARAN DAN LAPORAN

Titik Bench Mark di Das Bersangkutan


Luar Das
Peta Tematik Das
Daerah Rekomendasi Irigasi

2.5 Sistem Pemetaan Map Info dapat ditinjau dari :

Struktur data MapInfo adalah vector. MapInfo tidak menyediakan

fungsi overlay dalam analisis spasialnya, sehingga struktur data vector

MapInfo ini memerlukan teknik khusus untuk melakukan fungsi overlay.

 System pemetaan mapinfo dapat ditinjau dari :

 Setting kordinat untuk digitalisasi data grafis dapat dilakukan

dengan 2 cara yaitu:


9

- Coordinat set

- Point set

 System orientasi MapInfo.

 Unit jarak

2.6 Start Up File

Star up file merupakan file yang mengorganisasikan urutan penyajian

layer, skala penyajian, bentuk penyajian, jenis manipulasi dan analisis serta

program aplikasi yang dibuat dengan MapCode file-file yang diorganisir oleh

startup, file ini meliputi :

a) Pointfile, suatu file di MapInfo untuk penyajian features titik, pemasukan

data pointfile dapat dilakukan melalui data base manager MapInfo atau

Dbase.

b) Boundary file, suatu file di MapInfo untuk penyajian features area,

pemasukan data boundary file dapat dilakukan melalui alat digitasi atau

ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII harus dilakukan import file

ASCII yang berformat MBI ke dalam lingkungan Boundary file sehingga

grafis area dapat disajikan di map window MapInfo.

c) Mapfile, suatu file di MapInfo untuk penyajian features garis.

Pemasukan data garis/line atau Mapfile dapat dilakukan melalui alat

digitasi atau ASCII. Untuk pemasukan data secara ASCII harus dilakukan

import file ASCII yang berformat MMI kedalam lingkungan Mapfile

sehingga grafis garis/line dapat disajikan di map window MapInfo.


DIGITAL MAP OF JAMBI
10

d) Imagefile, file ini berbeda dengan ketiga file diatas yang selain

bereferensi geografis juga informative. Imagefile adalah suatu file di

MapInfo yang dipakai sebagai penyajian legenda, pembuatan informasi

yang berhubungan dengan huruf, angka, serta bentuk-bentuk lain yang

berhubungan dengan aspek kartografi.

2.7 Yang Unik pada Pemetaan Digital :

Pemotretan foto udara dikombinasikan dengan teknologi penentuan posisi

GPS Kinematis. Ini mereduksi kebutuhan titik kontrol lapangan yang memakan

waktu lama dalam pengadaan dan sangat merepotkan dalam pemeliharaannya.

Kebutuhan titik kontrol lapangan dipenuhi dengan pengukuran Differential GPS.

Ini menjamin integrasi data dengan kerangka spasial nasional bahkan

internasional. Kompilasi data fotogrametris stereo plotting dilakukan dengan

pengkodean unsur yang konsisten.

Artinya sejak proses ini basis data inisial telah tersusun. Kontur dihitung

dengan pengukuran data ketinggian pada grid beraturan ditambah pada unsur-

unsur penting, seperti jalan dan sungai. Penambahan data hasil proses cek

lapangan, pemisahan warna cetak sampai pembuatan desain kartografis dilakukan

hampir seluruhnya secara digital.

2.8 Produk

1. Titik Kontrol GPS, sangat bermanfaat untuk pengikatan pemetaan sektoral

kepada kerangka spasial nasional.


11

2. Cek plot geografis, pada prinsipnya sudah dapat dimanfaatkan untuk aplikasi

SIG sebagai masukan data dasar, atau dapat dimanfaatkan untuk pembuatan peta-

peta khusus, misalnya peta jaringan jalan.

3. Peta digital, didistribusikan dalam media CD-ROM sangat membantu dalam

mempercepat pengadaan data spasial dasar, siap digunakan oleh berbagai

kepentingan pemetaan sektoral, sebagai pondasi pembuatan peta-peta tematik.

Akan disediakan juga produk peta dalam bentuk cetak.

2.9 Daftar Produk Pemetaan Digital

 Foto Udara skala 1:50.000 dan 1:30.000 berikut data GPS Kinematik.

 Titik Kontrol GPS sebanyak kurang lebih 170 titik yang tersebar pada

wilayah pemetaan.

 9.950 Model Foto Udara untuk penghitungan triangulasi udara dan

pemetaan.

 1.662 lembar peta skala 1:25.000

 Peta dalam format digital (media CD-ROM).

 Digital Elevation Model (DEM) dengan kerapatan informasi ketinggian

pada 100 x 100 meter.

2.10 Spesifikasi Peta Digital

Peta digital yang dapat diandalkan adalah yang memiliki data terintegrasi

secara nasional bahkan internasional, cepat proses produksinya, akurat

datanya serta terjamin proses pemutakhirannya.


12

Peta digital memungkinkan pengguna untuk mengetahui lokasinya secara

grafis. Peta digital bisa mencakup lokasi bangunan hingga kelak-kelok gang-

gang sempit. Ini akan jauh lebih berguna daripada melihat layar kosong dan

sejumlah angka-angka.

Penuangan informasi spasial dalam bentuk peta digital dianjurkan

dikarenakan hal-hal berikut:

 Fleksibilitas penggunaannya untuk berbagai kepentingan sektoral

pembangunan.

 Semakin meluasnya penggunaan komputer personal dengan berbagai

fasilitas untuk penampilan data grafis.

 Semakin meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG)

yang berbasis peta digital.

Tahap dalam pemetaan Digital (untuk irigasi), yaitu ;

 Membangun basis Geografi,

 Overlay tema-tema tata guna lahan, geologi, kadaster, hidrologi, dll.

 Overlay jaringan irigasi

2.11 Sistem Pengubah Peta Analog menjadi Peta Digital

1. Sistem Masukan (Input)

Data analog yang akan didigitalisasikan terdiri dari data grafis dan

data atribut. Kedua jenis data ini berbeda prinsip memasukan datanya

kedalam lingkungan computer. Sistem masukan untuk mengubah peta

analog menjadi peta digital dapat dilakukan melalui keyboard, alat digitasi
13

peta (digitizer) dan alat pemindai (scanner). Media pemasukan ini dipilih

bedasarkan jenis data dan ketelitian data yang diinginkan. Untuk data

atribut biasanya dilakukan melalui papan ketik (keyboard), untuk data

grafis biasanya dilakukan melalui digitasi atau alat scan.

2. Sistem Keluaran (Output)

Sistem keluaran data dapat berupa hardcopy, softcopy atau

elektronik. Keluaran hardcopy berupa suatu media penyajian permanen,

keluaran softcopy adalah keluaran dalam bentuk penyajian dilayar

computer, keluaran softcopy digunakan sebagai pedoman interaksi bagi

operator untuk mengevaluasi hasil dilayar sebelum hasir akhir tesebut

dicetak. Penyajian dalam bentuk softcopy biasanya tidak digunakan

sebagai keluaran akhir karena ukurannya yang relative kecil serta

kekurangan dalam kualitas data jika disajikan dalam citra fotografi dan

elektronis. keluaran dalam bentuk elektronis terdiri dari file-file computer.

Keluaran dalam bentuk elektronik ini dimaksudkan untuk pemindahan

data ke sistem computer lain untuk penambahan analisis atau

menghasilkan keluaran hardcopy di tempat lain.

3. Sistem Penyimpanan (Storage)

Sistem penyimpanan data dapat berbentuk kaset, hardisk,

compacdisk (CD), disket atau flasdisk. Data hasil digitasi yang kami

lakukan disimpan dalam Flashdisk.

4. Sistem Pemrosesan (Processing) atau pengolahan


14

Sistem pengolahan data digital dapat ditunjang oleh berbagai macam

processor yang dilengkapi pemroses numeris dan memori pengaksesan

data acak (RAM). Pada proses ini dilakukan penggambaran (penjiplakan

peta dengan elektronik) yakni dengan memasukkan data hasil scanning

kedalam program auto CAD dengan meng-klik menu insert kemudian

mengklik raster image dan lakukan pengambilan data yang diinginkan.

Jika skala gambar atau data yang diambil memiliki memori yang besar,

sebaiknya data (peta) hasil scaning diperkecil terlebih dahulu misalnya

pada menu corel draw hingga ukuran A4 atau sesuai keinginan guna

mempermudah dalam pemrosesan di Program Auto CAD.

5. Sistem Koordinat (Coordinate)

Sistem koordinat grafis pada CAD untuk aplikasi digital dapat

dilakukan secara absolute, relative atau polar. Fasilitas-fasilitas

pemotongan garis (Trim), penyambungan garis (exsten), pembutan sudut

menyiku (Fillet), pengulangan grafis, penggabungan grafis (Group),

pemisahan grafis (Ungroup), pembuatan kotak (Rectangle), pembuatan

lingkaran (Circle), Pembuatan ellips (ellipse) dan fasilitas-fasilitas lain

untuk penggambaran dapat dilakukan di perangkat lunak CAD.


BAB 3

SOP (STANDARD OPERATING SYSTEM)


DIGITASI

3.1 Peta Dasar Yang Digunakan

Peta dasar / peta analog yang digunakan yaitu peta dasar garis kota

Bandung no. Lembar : 8J-1 wilayah Cibeunying Kelurahan Kaca Piring

Kecamatan Batununggal dan Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur Merdeka.

Penggambaran peta tersebut dilaksanakan oleh PT. Exsa International Co Ltd.

Jl. Tomang raya 74 Jakarta, atas nama Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Cipta Karya bidang Proyek Pengembangan Kota Bandung

"Dewi Sartika Tahap II" yang diambil berdasarkan foto udara skala 1: 5.000

hasil pemotretan udara PT. EXSA INT. dengan kamera MRB. 15 / 2323 tahun

1988. Peta tersebut kemudian didigitasi ulang oleh Aditya Wildan, Dicky

Surya Candra Wijaya, Muhammad Andi dan Taliesya Alif Wahyunindya

program studi S1 Teknik Sipil angkatan 2014.

3.2 Sistem Koordinat (Coordinate)

Sistem koordinat pada peta analog tersebut, titik dasar horizontal yang

digunakan yaitu titik triangulasi T.1 dan T.4 dalam sistem proyeksi UTM

Ellipsoid Bessel 1841. Sedangkan titik dasar vertikal digunakan yaitu titik

TTG.699, TTG.700, TTG.702, TTG.703, TTG.706. Pelaksanaan triangulasi

udara menggunakan Sistem PAT. M-43.

Titik Referensi Horizontal X Y .

15
16

T.1 779.578,750 9234.022,447

T.4 777.438,133 9224.793,484

Titik Referensi Vertikal

TTG.699 693,8010M

TTG.700 673,7188M

TTG.702 696,0418M

TTG.703 726,5345M

TTG.706 716,4181M

TTG.709 737,0910M

3.3 Sistem Masukan (Input / Scanning Peta)

Peta analog yang akan dibuat menjadi peta digital harus di scanning

terlebih dahulu. Scanning yaitu proses pencetakan hard copy atau pun data

gambar hasil manual menjadi softcopy atau pencetakan kedalam perangkat

lunak (menjadi data computer) dengan menggunakan scanner. Scanner ada

dua macam yaitu untuk penyekenan berwarna menggunakan colour dan untuk

penyekenan hitam putih menggunakan scanner Black & White. Scanner yang

kelompok kami gunakan yaitu OCE TDS 450 dengan resolusi 300 dpi.

Langkah-langkah scanning yaitu :

1. Pilih / Klik star pada taskbar.

2. Buka program atau alat penyekenan (scanner) dalam

hal ini merek yang dipakai Epson Type 9800, akan muncul tampilan

wideimage.
17

3. Masukan dokumen yanga akan di scan kedalam

scanner.

4. Tekan menu priview pada program scanning, akan

muncul tampilan gambar. Lihat ketepatan peletakan dokumen

(kemiringannya).

5. Tekan pilihan scan, tunggu prosses hingga 5 menit.

6. Save dokumen ke folder yang diinginkan.

7. Untuk warming up dibutuhkan waktu 15 menit. Hasil

scanning peta berupa gambar JPEG.

3.4 Sistem Pengolahan (Processing / Pengolahan)

Proses pemetaan digital dimulai dengan langkah pemasukan data atau

dokumen hasil scanning peta kedalam program auto cad.

- Buka program AutoCAD Map dengan klik 2x pada aplikasi AutoCad Map.

- Klik menubar Insert, kemudian pilih raster image.


18

- Pilih file “Peta Dasar Garis Kota Bandung.JPEG” lalu open. Muncul

tampilan Image.

- Pilih koordinat yang diinginkan atau sesuaikan dengan peta. Namun pada

kelompok kami dipilih koordinat (Insertion Point X,Y)= (0,0), Skalanya


19

(Scale) dipilih Spesific on screen, dan perputaran sudut (Rotation) juga

dipilih Spesific on screen.

- Klik OK.

Perhatikan ketegakan peta, bila peta agak miring maka harus dibuat tegak

lurus terhadap sumbu koordinat, yaitu dengan ;

1. Buat garis bantu “ Conctruction line” pada garis ujung peta sebelah kiri

sambil diaktifkan ortho (F8). Misalnya pada titik A.

2. Buat kembali garis bantu “Conctruction line” tanpa mengaktifkan F8

sesuai dengan kemiringan peta (klik diujung kiri peta lalu klik lagi diujung

kanan peta).

3. Lihat berapa besar kemiringanya (besar sudutnya) dengan mengklik

pilihan Angular dimension.

4. Klik toolbar rotate atau tulis pada command “Rotate” lalu enter. Jika

seandainya posisi peta tidak dalam posisi landscape.

5. Blok objek yang akan diputar, lalu enter.

6. Klik titik pemutaran misalnya di titik A lalu putar sesuai sudut yang

diketahui (bisa – < atau + < tergantung kemiringannya kearah mana.)


20

Selain melihat kemiringan dengan menulis besar sudutnya, bisa juga

dengan membuat mirror garis bantu kedua terhadap garis bantu pertama.

Blok peta kemudian klik rotate. Kemudian klik titik A, lalu putar sesuai

dengan garis mirror yaitu klik pada garis mirror.

Setelah ketegakan peta terhadap sumbu koordinat tegak lurus, sesuaikan

peta dengan koordinat yang seharusnya. Gambar digital harus diubah menjadi

peta digital sebelum proses digitasi. Koordinat pada gambar digital harus sama

dengan koordinat pada lembar kerja kita. Prosesnya adalah sebagai berikut :

 Pada menu map drafting klik tools, lalu pilih rubber sheet

 Lalu

klik

ujung kiri atas peta dan masukkan koordinatnya dalam kolom command
21

 Klik titik kedua pada ujung peta di kanan atas dan masukkan koordinatnya

 Klik titik ketiga pada ujung peta di kanan bawah dan masukkan

koordinatnya
22

 Klik titik keempat pada ujung peta di kiri bawah dan masukkan

koordinatnya

 Pada titik keempat enter 2x dan select area peta

 Peta akan berpindah kekoordinat aslinya. Untuk menemukan peta gunakan

zoom extend
23

Sekarang proses pendigitasian atau pembuatan peta bisa mulai dilakukan.

1. Buat layernya terlebih dahulu sesuai dengan legenda yang ada pada peta

analog ataupun bisa dirubah sesuai dengan keinginan legenda yang akan

dibuat. Layer berfungsi untuk menentukan jenis garis, tebal / tipis garis,

nama layer, warna garis sesuai dengan legenda yang akan kita buat.

Format layer ada pada toolbar layer properties manager.


24

2. Penggambaran peta dengan perintah polyline pada toolbar sesuai dengan

peta dan layer yang telah ada. Bila garis lurus maka ortho harus diaktifkan

yaitu dengan menggunakan tombol F8. Fasilitas-fasilitas pemotongan garis

(Trim), penyambungan garis (extend), pembutan sudut menyiku (Fillet),

pengulangan grafis, pembuatan kotak (Rectang), pembuatan lingkaran

(Circle), Pembuatan elips (ellipse) dan fasilitas-fasilitas lain untuk

penggambaran dapat dilakukan di perangkat lunak CAD. Lakukan langkah

tersebut hingga selesai.

3.5 Sistem Penyimpanan (Storage)

3.5.1 Penyimpanan di Komputer

Setelah selesai penggambaran, lakukan penyimpanan data atau dokumen

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Klik save as pada menubar file atau dengan menekan Ctrl + Shift + S.

2. Tulis nama filenya, ubah Files Of Type atau system penyimpana kedalam

“AutoCAD 2007/LT 2007

Drawing (*.dwg)” agar dapat

dibuka dalam program

autoCAD apapun. Program


25

yang kami pakai dalam penggambaran yaitu autoCad 2010 dan 2014

sehingga Files Of Type –nya digunakan “AutoCAD 2007/LT 2007

Drawing (*.dwg)”.

3. Klik save.

3.5.2 Penyimpanan kedalam CD (Soft Copy ke CD).

Selain penyimpanan didalam computer, penyimpanan juga dapat dilakukan

kedalam CD atau soft copy ke CD (Burning) / Back up data. Alat yang

dibutuhkan dalam proses ini adalah CD ReWritable atau DVD combo.

Ada beberapa program tambahan yang digunakan untuk burning, salah

satunya adalah program nero. Pem-burningan juga bisa dilakukan secara

langsung jika data yang akan di copy ke CD kapasitasnya sedikit.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk Burning Langsung ke CD tanpa

program tambahan yaitu :

1. Masukan CD blank ke DVD combo driver.

2. Buka toolbar “explore” atau klik kanan pada taskbar star, lalu pilih

explore.

3. Copy data peta yang telah disimpan, lalu paste pada DVD combo drive.

Pada CD akan terlihat file yang belum sepenuhnya tersimpan.

4. Klik kanan pada DVD combo drive. Pilih Write These File to CD.

5. Tulis Nama CD, lalu tekan next.

6. Klik Finish.

Burning ke CD dengan program tambahan Nero


26

Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu :

1. Masukan CD blank ke DVD combo driver.

2. Buka Program nero.

3. Pilih Copy and Backup. Lalu Pilih Burn image to disc. Akan muncul data

tampilan Open untuk memilih data yang akan di backup ke CD. Pilih file

lalu open.

4. pilih Data lalu pilih data disc.

5. Klik Add untuk mengambil data yang akan di burning. Lalu pilih next.

Muncul tampilan final burn setting.

6. Tulis nama CD dan pilih speed/ kecepatan pembackupan yang diinginkan

paka pilihan writing speed.

7. Pilih Burn. Lalu Finish.

3.6 Sistem Keluaran (Output) /Print/Plot

Mesin Plotter merk HP design jet 500 ps. Adapun cara pengeplotannya

yaitu dengan membuka program Corel Draw, AutoCad atau program DWG

true view Dalam hal ini, program yang digunakan kelompok kami yaitu

AutoCad. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu ;

- Buka Program AutoCad

- Setelah membuka program, lakukan perintah Ctrl +P.

- pilih jenis ploter (HP design jet 500 ps)

- pilih ukuran kertas A0 (841mm x 1189mm)

- pilih menu Window untuk menentukan area atau bagian gambar yang akan

di Plot
27

- tentukan skala yang digunakan dalam hal ini 1:1

- preview gambar

- jika sudah sesuai dengan yang diharapkan maka klik kanan gambar yang

telah di preview kemudian plot.


BAB IV

KESIMPULAN

Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam

format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai dengan keinginan

pembuatannya baik dalam jumlah atau skala peta yang akan dihasilkan. Peta

digital tidak dipengaruhi oleh faktor skala dan hanya dibatasi oleh

keterbatasan memori penyimpan perangkat keras dan keterbatasan perangkat

lunaknya.

Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga

kerja, dan perangkat intelegensi. Perangkat keras terdiri dari sistem masukan,

sistem pemroses, dan penyimpan serta sistem keluaran. Perangkat lunak yang

digunakan biasanya mempunyai fasilitas data base koordinat baik 2 atau 3

dimensi yang dilengkapi pula dengan hubungan antar muka sistem masukan

dan sistem keluaran. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam pemetaan digital

biasanya relatif sedikit dan dapat terdiri dari operator pemasukan data dan

operator pemasukan data dan operator produksi data. Perangkat intelegensi

melibatkan pakar komputer, pakar geodesi, dan pakar pemograman serta

pembangunan sistem untuk menghasilkan otomatisasi pembuatan peta.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pengolah peta

digital atau digitasi peta, hal yang paling penting adalah pemahaman mengenai

materi tentang pemetaan dan mampu mengoperasikan program komputer

AutoCAD untuk menghasilkan otomatisasi pembuatan peta.

27
DAFTAR PUSTAKA

Buletinlitbang (online) Tersedia : buletinlitbang@dephan.go.id. ( 18 Mei 2019 )

Purwaamijaya,I.M.2007.Ilmu Ukur Tanah.Bandung

Purwoharjo,U. 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri C Pemetaan Topografi.Jurusan Teknik

Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Bandung.

Wongsotjitro,Soetomo.1980.Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta:Kanisius

Wikipedia [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan_Tanah_Digital. [18 Mei 2019]

Warta warga [online], Tersedia :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/digitasi-peta-pada-

quantumgis. [18 Mei 2019]

28

Anda mungkin juga menyukai