Anda di halaman 1dari 11

MOTHER TERESA

-
Bunda Kaum Papa-

Nama : Della Amanda


Kelas : XII MIPA 2

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus
karena atas berkat-Nya, saya berhasil menyelesaikan karya tulis agama
ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada guru agama saya, Dra. Yulia Martijah, yang telah membimbing
dan memberikan tugas karya tulis ini sebagai pengganti ujian praktik
agama. Saya ucapkan terimakasih pula kepada kedua orangtua saya
yang telah mendukung saya dalam proses belajar.

Karya tulis ini telah saya buat dengan usaha dan kemampuan
semaksimal mungkin. Semoga karya tulis ini dapat memberikan teladan
bagi kita sebagai saksi Kristus untuk selalu menebarkan kasih kepada
sesama kita seperti yang telah dilakukan Bunda Teresa dalam karya-
karya pelayanannya. Semoga lewat karya tulis ini, kita dapat
menghayati kisah-kisah hidup Bunda Teresa dalam kehidupan sehari-
hari.

Terlepas dari semua itu, saya pun menyadari bahwa karya tulis ini
masih memiliki kekurangan dan untuk itu saya meminta maaf apabila
ada kesalahan kata atau informasi yang tak bisa saya pungkiri. Tak lupa
juga saya meminta kritik maupun saran yang membangun sehingga
karya tulis ini dapat berkembang lebih baik lagi di kemudian hari.

Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Tuhan Yesus memberkati.

Tangerang, 23 Maret 2019

Penulis

Della Amanda

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................02

Daftar Isi ...............................................................................................03

2 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


Profil Singkat ....................... ................................................................04

Masa Kecil ............................................................................................05

Awal Panggilan .....................................................................................05

Panggilan di Atas Panggilan .................................................................06

Misionaris Cinta Kasih ...........................................................................07

Badan Amal Internasional .....................................................................09

Berpulangnya Bunda Teresa .................................................................10

Dinobatkan Sebagai Orang Suci ...........................................................11

Penutup .................................................................................................12

3 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


PROFIL SINGKAT

Nama Asli : Agnes Gonxha Bojaxhiu

Tempat Lahir : Skopje – Albania, Kerajaan Ottoman, ( Republik

Macedonia)

Tangal Lahir : 26 Agustus 1910

Tempat Wafat : Kalkuta, West Bengal, India

Tanggal Wafat : 5 September 1997 (87 Tahun)

Peran : Biarawati Katolik Roma, Pendiri Misionaris Cinta

Kasih

Wilayah Karya : India

Jumlah Misi : 610

Venerasi : 20 Desember 2002 oleh Santo Paus

Yohanes Paulus II

Beatifikasi : 19 Oktober 2003 oleh Santo Paus

Yohanes Paulus II

Kanonisasi : 4 September 2016 oleh Paus Fransiskus

Penghargaan : Penghargaan Perdamaian Nobel (1979), Bharat


MASA KECIL
Ratna (1980)
“Kuncup Mawar” atau “Bunga Kecil di
Albania”. Keduanya adalah arti dari nama
asli Bunda Teresa. Beliau terlahir dari

4 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


keluarga Albania-Kosovo dan merupakan anak bungsu dari Nikollë
Bojaxhiu dan Đakovica. Setelah kematian ayahnya, ibunya
membesarkannya sebagai seorang Katolik Roma yang saleh.

AWAL PANGGILAN
Ketertarikannya dengan pelayanan terhadap sesama diawali dari
kehidupan misionaris dan pelayanan yang sering mereka lakukan di
Benggala. Saat berusia 12 tahun, Ia telah menetapkan pilihannya untuk
menjadi biarawati. Lalu tepat pada 15 Agustus 1928, Ia memantapkan
pilihannya itu ketika sedang berdoa di kuil Madonna Hitam di Letnice.
Di usianya yang ke-18, ia bergabung dengan Kesusteran Loreto
sebagai misionaris. Bersamaan dengan itu pula ia tidak pernah lagi
bertemu dengan keluarganya.

Di umur 18 tahun, Ia
meninggalkan rumah dan
bergabung bersama
Persaudaraan Loreto di
Rathfarnham, Irlandia, demi
menjadi misionaris. Pada
1929, di India, Bunda
Teresa memulai novisiat
(pendidikan) di Darjeelin. Di
sana, Ia belajar Bengali dan
dididik di Sekolah St
Teresa. Kemudian, Beliau
mengucapkan kaul religius
pada 24 Mei 1931 dan memilih nama Santa Therese de Lisieux,
pelindung bagi para misionaris. Namun karena salah satu biarawati di
biara sudah memilih nama itu, Bunda Teresa lalu menggantinya
dengan nama Teresa. Pada 14 Mei 1937, beliau mengucapkan kaul
keikhlasan sembari Ia menjadi guru di sekolah biara Loreto di Entally,
Kolkata Timur. Kemudian, Bunda Teresa mengabdi di sana hampir 20
tahun kemudian dilantik sebagai kepala sekolah pada 1944. Meski
menikmati pekerjaannya, dia cukup terganggu dengan kemiskinan di

5 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


Kolkata

PANGGILAN DI ATAS PANGGILAN


Pada 10 September 1946, ketika berada di kereta api yang
menuju Biara Loreto di Darjeeling untuk retret tahunan, Bunda Teresa
merasakan sebuah panggilan baru dari Tuhan. Ia terpanggil untuk
menanggalkan jabatan sebagai guru, dan fokus berkarya di Kolkata
untuk menolong orang miskin dan sakit.

MISIONARIS CINTA KASIH


Bunda Teresa memulai misionarisnya pada 1948, dengan
menanggalkan pakaian biara
lalu mengenakan kain shari
putih dengan pinggiran biru.
Kemudian, Bunda Teresa

6 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


mengajukan permintaan sebagai warga negara India dan mengambil
kursus medis di Rumah Sakit Holy Family.

Bunda Teresa mendirikan sekolah di Motijhil sebelum Ia melayani


dan mengurus kaum miskin dan sakit. Kemudian pada 1949, Bunda
Teresa beserta sekelompok perempuan muda menciptakan komunitas
untuk melayani orang-orang "termiskin di antara kaum miskin". Sempat
terlintas dalam benaknya bahwa Ia ingin menyerah karena pada tahun
pertamanya Ia mengalami kesulitan. Ia tidak memiliki penghasilan dan
harus memohon makanan dan persediaan. Bunda Teresa mengalami
keraguan, kesepian dan godaan untuk kembali dalam kenyamanan
kehidupan biara. Namun karena kekuatan imannya, Bunda Teresa
terus bersyukur kepada Tuhan dan semakin teguh menjalankan
pengabdiannya. Aksinya mulai mendapat perhatian dari pemerintah
India, dan mulai menerima pengakuan serta bantuan dari seluruh
negeri.

Pada 7 Oktober 1950, Beliau mendapatkan izin Vatikan


mendirikan kongregasi bernama Missionaries of Charity yang
kemudian menjadi Misionaris Cinta Kasih. Misinya adalah untuk
merawat "yang lapar, telanjang, tunawisma, orang cacat, orang buta,
penderita kusta, semua orang yang merasa tidak diinginkan, tidak
dicintai, tidak diperhatikan seluruh masyarakat, orang yang telah
menjadi beban bagi masyarakat dan dihindari oleh semua orang.
Bunda Teresa melakukan misionaris tersebut dibantu dengan mantan
guru dari Sekolah St. Mary.

Pada tahun 1952, Bunda Teresa membuka Home for the


Dying pertama di lahan yang disediakan oleh kota Kalkuta. Dengan
bantuan pejabat India, Ia mengubah sebuah kuil Hindu yang

7 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


ditinggalkan menjadi Kalighat Home for the Dying, sebuah rumah sakit
gratis untuk orang miskin. Lalu, Bunda Teresa menyediakan tempat
tinggal yang diberi nama Shanti Nagar (Kota Kedamaian) untuk mereka
yang menderita penyakit Hansen (kusta). Para Misionaris Cinta Kasih
juga mendirikan beberapa klinik kusta yang terjangkau di seluruh
Kalkuta, menyediakan obat-obatan, perban dan makanan. Bunda
Teresa juga merasa perlu untuk membuat rumah bagi anak-anak yang
hilang. Lalu, Ia membuka Nirmala Shisu Bhavan, sebagai perlindungan
bagi yatim piatu dan remaja tunawisma. Pada tahun 1960-an, Bunda
Teresa memperluas ordo di seluruh dunia. Rumah pertama di luar India
dibuka di Venezuela. Selanjutnya di Roma, Tanzania, dan Austria.
Pada tahun 2007, Misionaris Cinta Kasih sudah memiliki 450 bru der
dan 5.000 biarawati di seluruh dunia serta sudah menjalankan 600
misi.

BADAN AMAL INTERNASIONAL


Fasih dalam lima bahasa; Bengali, Albania, Serbia, Inggris, dan
Hindi, Bunda Teresa mulai bepergian ke seluruh dunia untuk misi
kemanusiaan. Pada 1982 dalam

8 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


peristiwa Pengepungan Beirut, Bunda Teresa menyelamatkan 37 anak
yang terjebak di rumah sakit dengan mengusahakan gencatan senjata
antara Israel dan Palestina. Beliau mengunjungi Armenia saat gempa
1988, membantu kelaparan Etiopia, korban radiasi Chernobyl Ukraina,
dan kembali ke kampung halamannya di Albania. Hingga 1996, Bunda
Teresa mengoperasikan 517 misi di 100 negara.

BERPULANGNYA BUNDA
TERESA
Bunda Teresa mengalami serangan
jantung ketika mengunjungi Paus
Yohanes Paulus II di Roma, Italia, pada 1983. Terserang penyakit yang
sama enam tahun kemud ian, dia mendapatkan alat pacu jantung
buatan. Pada 1991, Bunda Teresa terserang pneumonia di Meksiko.
Bunda Teresa sempat menawarkan pengunduran diri sebagai Ketua
Missionaries of Charity. Namun, para suster menginginkannya
bertahan. April 1996, Bunda Teresa jatuh dan menderita patah tulang
selangka. Empat bulan berselang, malaria dan gagal jantung
menghampirinya. Pada 13 Maret 1997, Bunda Teresa benar-benar
mengundurkan diri sebagai Ketua Missionaries of Charity dan
meninggal pada 5 September 1997. Jenazahnya disemayamkan di St
Thomas, Kolkata, selama sepekan sebelum dimakamkan. Dia
mendapat pemakaman negara sebagai bentuk terima kasih atas
jasanya terhadap warga miskin.

9 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


DINOBATKAN SEBAGAI ORANG SUCI
Pada tahun 1999, pengumpulan data untuk proses beatifikasi
Bunda Teresa sudah dilakukan. Sudah terkumpul 76 dokumen setebal
35.000 halaman berisi kesaksian 113 orang yang diminta menjawab 263
pertanyaan. Pada 19 Oktober 2003, Bunda Teresa dibeatifikasi oleh
Paus Yohanes Paulus II dan dikenal sebagai Beato, atau berarti Yang
Berbahagia. Lalu Paus Yohanes Paulus II menjadikan 5 September
sebagai peringatan Bunda Teresa. Pada 4 September 2016, Bunda
Teresa

10 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019


dikanonisasikan oleh Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus,
Vatikan. Ribuan orang menghadiri upacara tersebut, dengan 15 delegasi
pemerintah dan 1.500 orang tunawisma d ari seluruh Ital ia

PENUTUP
Demikian karya tulis mengenai Bunda Teresa. Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga dapat menginspirasi
para pembaca untuk meneladani karya pelayanan Bunda Teresa.
Jangalah kita menjadi pengikut Kristus yang acuh tak acuh terhadap
sesama kita terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan
pertolongan tangan kita. Tapi hendaklah kita ulurkan tangan kita seperti
yang Bunda Teresa lakukan.

Tuhan Yesus memberkati.

11 | MOTHER TERESA- KARYA TULIS AGAMA KATOLIK TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai