Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH SINGKAT BUNDA TERESA

Ibu Teresa terlahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiudari sepasang orang tua beretnis
Albania. Dia lahir di Skopje 27 Agustus 1910. Daerah kelahirannya kini menjadi wilayah Negara
Republik Yugoslavia. Saat berusia tujuh tahun ayahnya terbunuh, ia kemudian mesuk ke
kesusteran di biawa Lorento di Irlandia. Tahun 1929 Kesusteran Lorento mengirimkannya ke
Bengali India untuk melakukan masa percobaan.Ibu Teresa di latih di Dublin Irlandia dan
Darjeeling India sebelum melakukan tugas religiusnya tahun 1937. Nama Teresa dipilihnya
berasal dari Saint Teresa yang berarti orang suci pelindung misionaris asing. Pada tahun 1950-
an, Teresa bertugas sebagai Kepala Sekolah disebuah sekolah Katholik di Kalkuta India. Sekolah
ini dikelola oleh Sisters of Loreto di bawah kendali biara di Irlandia. Mayoritas pelajar di sekolah
ini adalah anak-anak Bengali beragama Hindu putrid dari keluarga elite di Kalkuta. Para
pengajar sekolahnya sebagian besar biarawati kelahiran Irlandia. Ibu Teresa kemudian keluar
dari Sisters of Loreto untuk masuk dan berbaur dengan masyarakat di perkampungan. Pada
awalnya banyak orang curiga ia membawa misi mengubah agama yang dianut masyarakat
ketika ia keluar masuk kampung menolong dan menjenguk orang sakit. Tahun 1952, ia
membuka Nirmal Hriday Home for Dying Destitutes di Kalkuta. Nirmal Hriday secara harfiah
diartikan “hati yang murni”. Ia juga mendirikan rumah sakit lepra di luar kota Kalkuta. Saat itu
penderita lepra menjadi pemandangan umum di India dan di setiap bagian kota Kalkuta. Ibu
Teresa berhasil mengubah pandangan masyarakat yang menganggap penderita lepra sangat
menakutkan. Kecurigaan terhadap Ibu Teresa lama kelamaan mulai lenyap dan ia dianggap
sebagai orang yang ikhlas melakukan misi kemanusiaan. Usaha Ibu Teresa kemudian mulai
mendapat perhatian dan dukungan tidak hanya dari dalam negeri India, namun juga dari dunia
internasional. Dia juga berusaha memperluas usahanya di Negara lain. Sejak tahun 1970-an, Ibu
Teresa menjadi bagian tak terpisahkan dan bahkan menjadi kebanggaan masyarakat Kalkuta.
Atas jasa-jasanya bagi masyarakat India, ia memperoleh penghargaan Padmashri pada tahun
1963. Kiprahnyapun di akui dunia dengan memperoleh penghargaan nobel perdamaian tahun
1979. Karena kesehatannya yang makin menurun, tahun 1990, ia banyak mengurangi
aktivitasnya. Tahun 1997 Missionaris of Charity memilih sister Nirmala untuk menggantikan Ibu
Teresa. Tahun itu ijuga ibu Teresa wafat. Ibu Teresa di anggap sebagai potret lain tentang
persaudaraan manusia. Pada era “pembersihan etnis” politik identitas, dan perpecahan bangsa-
bangsa, ia bisa menemukan rumah, kewarganegaraan, dan penerimaan masyarakat India yang
mayoritas tidak beragama Kristen.

Anda mungkin juga menyukai