Anda di halaman 1dari 2

3.

1 Memahami pembukuan tunggal, dan pembukuan berpasangan untuk akuntansi keuangan


pemerintah daerah.

SISTEM PEMBUKUAN

1. Sistem Pembukuan Tunggal (Single Entry)

Sebelum ada UU No. 17 Tahun 2003, pengelolaan keuangan

negara dilakukan dengan pencatatan tunggal (single entry) dengan

menggunakan basis (cash basis) Akuntansi pemerintah sangat

sederhana (simple), buku yang digunakan antara lain buku kas umum (BKU), buku kas tunai, buku bank,
buku pengawasan

dana Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan (UYHD), buku

pengawasan kredit anggaran per mata anggaran, buku persekot,

buku pungutan dan penyetoran pajak. Pencatatan transaksi

ekonomi dilakukan dengan mencatat secara tunggal.

Laporan yang dibuat sangat sederhana, antara lain laporan

keadaan kas (LKK) dan laporan keadaan kredit anggaran (LKKA).

Tidak memerlukan waktu lama untuk membuatnya dan SDM

yang mengerjakan tidak harus profesional. Akuntansi berbasis kas

mempunyai beberapa kekurangan antara lain, kurang informatif

karena hanya berisikan informasi tentang aset dan kewajiban.

Sistem tata buku tersebut merupakan sebagian kecil dari akuntansi.

Oleh karena itu, dalam akuntansi terdapat sistem pencatatan

yang lebih baik dan dapat mengatasi kelemahan di atas. Sistem

ini disebut sistem double entry. Sistem pencatatan double entry

inilah yang sering disebut akuntansi.

2. Pembukuan Berpasangan (Double Entry)

Tata buku berpasangan (double entry) yaitu pencatatan debit


dan kredit. Sejak digunakannya sistem tata buku berpasangan, setiap

pencatatan transaksi harus dianalisis terlebih dahulu. Rasionalnya,

setiap transaksi akan memengaruhi persamaan akuntansi baik sisi

debit (kiri) dan sisi kredit (kanan). Tata buku berpasangan akan

mencatat setiap transaksi di dua buku yang berbeda

Dalam sistem pembukuan berpasangan, pengaruh ganda dua

sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat

Sistem ini juga menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan

jumlah yang dicatat. Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah

debit dan kredit yang sama, jumlah seluruh debit pada akun harus

sama dengan jumlah seluruh kreditnya. Kesarnaan antara debit

dan kredit menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan

(double-entry system) dalam pencatatan transaksi.

Anda mungkin juga menyukai