Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap ibu hamil pasti ingin memperoleh bayi yang sehat dan tak

kekurangan suatu apapun. Untuk itu ibu bukan cuma harus sehat raga tetapi juga

jiwa tentunya kita semua memahami, selama bayi ada di rahim ibu segala

sesuatunya masih tergantung pada bagaimana keadaan si ibu. Karenanya,

mudahlah dimengerti bahwa agar sang bayi sehat, kehamilan yang sehat

merupakan persyaratan yang terus dipenuhi. Artinya, secara jasmani dan rohani,

ibu hamil harus keadaan normal, tidak ada gangguan apapun dan dapat berfungsi

dengan baik sebagaimana mestinya (Sholihah, 2008).

Kehamilan merupakan proses alami dan normal. Masa kini merupakan

salah satu fase dalam kehidupan wanita pada masa reproduksi, wanita akan

mengalami sekali, dua kali, bahkan mungkin berkali-kali hamil dalam

kehidupannya dan setiap kehamilan mempunyai pengalaman yang berbeda-beda

(Kasdu, 2005).

Kehamilan melibatkan aspek fisik dan psikis secara fisik, kehamilan

merupakan proses yang menakjubkan terjadi selama sembilan bulan. Sejak

meleburnya sel sperma dan sel telur dalam rahim, proses kehamilan dimulai,

biasanya seorang saat itu seorang wanita belum menyadari bahwa dirinya telah

hamil. Namun sejak itu organ-organ bertanggung jawab untuk menjaga

kelangsungan kehamilan mulai bekerja. Kerja organ-organ ini dipengaruhi oleh

1
2

sistem endokrin tubuh yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan fisik dan

psikis (Kasdu, 2005).

Dengan demikian seorang ibu mempunyai peran penting dalam

menciptakan generasi penerus yang berkualitas. Kehamilan merupakan awal dari

langkah tersebut berlanjut sampai kelahiran seorang bayi ke dunia fana ini. Dari

setiap langkah menuju kehidupan, seorang ibu yang sedang hamil harus sehat

agar bayi yang dilahirkan sehat dan berkualitas (Lestari, 2003).

Banyak cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan seorang wanita

yang sedang hamil diantaranya perawatan dari dalam dengan cara minum vitamin.

Perkembangan dibidang kedokteran telah menghasilkan cara-cara baru untuk

perawatan ibu hamil dan pasca melahirkan. Namun, hal ini tidak mampu

menghilangkan kebiasaan nenek moyang dulu untuk melakukan perawatan

menggunakan ramuan tradisional, perawatan secara tradisional ini terus dipakai

karena banyak yang merasakan manfaatnya (Handayani, 2003).

Berbagai keluhan atau gangguan tentu akan mengganggu aktifitas dan

kebugaran tubuh sehari-hari bahkan pada beberapa gangguan dapat mengganggu

kesehatan tubuh ibu hamil, hal yang menghawatirkan adalah jiwa hal itu sampai

mengganggu tumbuh kembang janin apalagi jika sebelum hamil ibu telah

mempunyai gangguan kesehatan itu sehingga pada saat kehamilan membutuhkan

perhatian yang lebih banyak (Kasdu, 2005).

Data provinsi Nanggroe Aceh Darusalam tahun 2007 menjelaskan bahwa

cakupan kunjungan baru ibu hamil (K1) berjumlah 83,28%, cakupan kunjungan

kehamilan (K4) berjumlah 73,62%, ibu bersalin berjumlah 88.419, persalinan


3

yang ditolong oleh tenaga kesehatan profeional berjumlah 78.203 (88,45%),

sedangkan angka kematian ibu maternal 209, jumlah bayi mati 1.474 bayi

(1,67%), dan jumlah lahir hidup sebanyak 87.794 bayi, jumlah ibu bersalin di

Aceh Besar 6.181 orang, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

adalah 6.120 (99,01%) (Dinkes, 2008).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh bagian rekam medik tercatat pada bulan

Januari – Desember 2009 kunjungan baru obstetric berjumlah 1114 orang.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti di Poli Kebidanan

Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh kebanyakan ibu hamil yang

berkunjung hampir semua bermasalah dengan kandungannya. Sedangkan yang

sehat enggan pergi memeriksakan dirinya.Dan setiap ibu hamil berasal dari

tingkatan pendidikan yang berbeda-beda. Jadi tingkat pengetahuan mereka pun

berbeda-beda.Mereka tidak tahu betapa pentingnya perawatan dalam kehamilan

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Kehamilan di Poli Kebidanan

Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah.Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu tentang

Perawatan Kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

Banda Aceh Tahun 2010”.


4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan di

Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun

2010.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian

perawatan kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh tahun 2010.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam perawatan kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit

Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2010.

c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang tujuan perawatan

kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

Banda Aceh tahun 2010.

d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang cara perawatan

kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

Banda Aceh tahun 2010.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang pentingnya perawatan

pada masa hamil dan sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.
5

2. Bagi Ibu Hamil

Dapat menjadi informasi dan bahan masukan untuk meningkatkan

pengetahuan ibu hamil tentang perawatan kehamilan.

3. Bagi Institusi Penelitian

Sebagai bahan perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.

4. Bagi Peneliti lain

Untuk mepermudah peneliti lain untuk melanjutkan penelitian tentang

perawatan kehamilan.
BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Dasar Pengetahuan (Knowledge)

1. Definisi

Pengetahuan adalah hasil dari “TAHU” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan umumnya

datang dari penginderaan yang terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagian besar pengatahuan

manusia diperoleh melalui hidung dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, (2003 )menyatakan pengetahuan yang dicakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari

sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpresentasikannya.

6
7

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya),

aplikasi dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi

tersebut dan kaitannya satu sama lain. Ukuran kemampuan dapat dilihat

dalam penggunaan tenaga kerja seperti: menggambarkan, membuat bagan,

membedakan, memisahkan, dan membuat bagan proses adaptasi perilaku dan

dapat membedakan pengertian psikologi dan fisiologi.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk suatu keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun komulasi dari

formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi objek penilaian-penilaian itu berdasarkan

- suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria-kriteria

yang telah ada.


8

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

a. Cara tradisional

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain:

1) Cara coba-coba dan salah (Trial dan Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lama.

2) Cara kekuasaan (Otoritas)

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas (kekuasaan)

baik otoritas pemerintahan.

3) Berdasarkan Pengalaman

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu.

4) Melalui jalan pikiran yaitu manusia telah mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah atau lebih populer lagi metodologi penelitian

(Notoatmodjo, 2003).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengatahuan

a. Faktor internal

1. Pendidikan

Pendidikan adalah proses pertumbuhan seluruh kemampuan

dan perilaku melalui pengajaran, sehingga pendidikan itu perlu


9

mempertimbangkan umur (proses perkembangan) dan hubungannya

dengan proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah

menerima ide-ide dan teknologi yang baru (Notoatmodjo, 2003).

Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam menentukan

kualitas manusia. Dengan pendidikan, manusia dianggap akan

memperoleh pengetahuan dan implikasinya. Semakin tinggi

pendidikan hidup manusia akan semakin berkualitas, perubahan yang

cepat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat

dibutuhkan orang yang berpengetahuan. Orang tersebut akan semakin

mudah untuk menerima dan akan cenderung mendapatkan informasi

yang masuk untuk menerima dari media massa. Semakin banyak

informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Untuk mendapatkan pengatahuan yang baik kita

dapatkan dalam pendidikan. Jadi pendidikan yang tinggi akan didapat

pengetahuan yang baik.(notoatmodjo,2003)

Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

2. Umur

Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak hingga penelitian

ini dilakukan. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-

pola kehidupan baru, pada masa ini merupakan usia reproduktif, masa
10

bermasalah, masa ketegangan emosi, masa ketampilan, sosial, masa

komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa

penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif. Pada dewasa ini

ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental,

semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin bertambah

keinginan dan pengetahuan tentang kesehatan. Umur yang lebih cepat

menerima pengetahuan adalah 18-40 tahun (Notoatmodjo, 2003).

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan, diperbuat,

dikerjakan, dan merupakan tugas kewajiban (Notoatmodjo, 2003).

4. Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi

dan pemakaian barang serta kekayaan seperti: hal keuangan,

perindustrian dan perdagangan (Notoatmodjo, 2003).

b. Faktor Eksternal

1. Sumber Informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang

memperoleh informasi, maka ia akan cenderung mempunyai

pengetahuan yang lebih luas. Sumber informasi adalah segala sesuatu

yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, merangsng

pikiran dan keamanan (Notoatmodjo, 2003).


11

Sumber informasi adalah suatu proses pemberitahuan yang

dapat membuat seseorang mengetahui informasi dengan mendengar

atau melihat suatu secara langsung maupun tidak langsung. Semakin

banyak informasi yang didapat akan semakin luas pengetahuan

seseorang.

2. Lingkungan

Seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruh yang

dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok

(Notoatmodjo, 2003).

B. Konsep Dasar Perawatan Kehamilan

1. Definisi

Perawatan kehamilan adalah upaya meningkatkan kesejahteraan

perempuan dan bayi baru lahir, baik dengan cara penyuluhan atau konseling

dan pemenuhan kebutuhan ibu hamil (Kusmiati dkk, 2009).

Kehamilan adalah suatu proses alami yang terjadi dalam rahim wanita,

diawali dengan pertemuan sel telur dan sperma. Kemudian tumbuh dan

berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing

dan siap dilahirkan pada minggu ke 40. Selama masa hamil seorang wanita

mengalami perubahan fungsi organ maupun hormonalnya. Hal ini menyebabkan

beban jantung meningkat, fungsi pernafasan juga ikut meningkat dengan

beberapa keluhan lainnya seperti sering buang air kecil, pegal daerah pinggang,

bengkak pada kaki dan lainnya (Solihah, 2005).


12

Beberapa resiko yang dialami saat hamil antara lain:

a. Sakit kepala

Ini bisa merupakan indikasi kehamilan berbahaya, biasanya terjadi akibat

kekurangan darah (anemia) dan hipertensi (tekanan darah tinggi) biasanya

kepala terasa berdenyut karena hipertensi berkembang menjadi kejang-

kejang dan mengakibatkan keracunan kehamilan, untuk mengantisipasi

keadan ini, ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilan dengan

teratur.

b. Kaki bengkak

Seperti halnya sakit kepala kaki bengkak dan nyeri ulu hati juga

merupakan tanda terjadinya keracunan kehamilan. Kaki bengkak yang

membahayakan disini merupakan kaki bengkak yang disebabkan oleh

hipertensi dan ini rawan menyebabkan kejang-kejang. Pencegahannya,

juga agar tekanan darah tetap normal, tentu saja dengan petunjuk/arahan

dari dokter.

c. Pendarahan

Salah satu penyebab perdarahan adalah letak plasenta yang tidak normal,

berada di bawah kepala bayi, bayi selalu berotasi sehingga terjadi gesekan

yang dapat menimbulkan perdarahan. Pada keadaan normal, seharusnya

plasenta berada disamping kepala bayi. Jika terjadi perdarahan segera

bawa ke rumah sakit. Penanganannya, harus ekstra hati-hati. Pada saat itu

bidan tidak akan menambah perdarahan, biasanya perdarahan terjadi


13

karena plasenta ada yang lepas, kalau ditangani sembarrangan, bisa terjadi

infeksi dan kematian (Solihah, 2005).

2. Hal-hal yang Perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh wanita hamil dan upaya merawat

dan menjaga kesehatan pribadinya :

a. Selama kehamilan rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal dan mengkilat

sehingga akan tampak berminyak, untuk mengatasinya cucilah rambut

paling sedikit 2-3 kali seminggu.

b. Peliharalah gigi secara teratur untuk menhindari terjadinya infeksi yang

terjadi di rongga mulut akan terjadi menyebar ke organ yang lainnya,

selain itu periksalah gigi ke dokter secara teratur dan informasikan anda

sedang hamil.

c. Jagalah kebersihan kulit dengan baik, pada saat mandi gosoklah kulit

secara perlahan untuk menghindari terjadinya kelecetan karena kulit yang

lecet mudah terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit.

d. Peliharalah kebersihan payudara, lakukanlah pengurutan sesuai nasihat

dokter/bidan untuk mempersiapkan ASI sokong payudara dengan BH

yang lebih besar dan cukup menunjang.

e. Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindarkan terjadinya infeksi

kandungan jika kandungan anda terinfeksi tentunya akan membahayakan

pertumbuhan dan perkembangan janin.


14

f. Memilih makanan yang tepat

1) Makanlah makanan yang bergizi seimbang dan olahlah makanan

secara benar.

2) Pilihlah bahan makanan yang segar, hindari penggunaan bahan

pengawet dan berwarna.

3) Kebersihan makanan yang diolah matang dan hindari pola makan yang

berlebihan.

4) Konsumsilah makanan yang cukup mengandung protein baik hewani

maupun nabati dan kurangi makanan yang banyak mengandung

garam.

g. Penggunaan obat-obatan

Pada masa kehamilan (terutama selama triwulan pertama), usahakan untuk

tidak menggunakan obat apapun tanpa seizin dokter/bidan, hindari

minuman beralkohol, hindari minuman beralkohol dan merokok secara

langsung, hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin, yang mengakibatkan kelahiran janin dengan berat

badan yang rendah, lebih parah lagi, kemungkinan besar timbulnya cacat

bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental dapat

terjadi.

h. Mengatur waktu tidur dan istirahat

Semakin tua usia kehamilan, seorang wanita lebih cepat merasa letih, pada

kondisi seperti ini, wanita hamil dianjurkan untuk beristirahat secukupnya

dan menghindari aktifitas yang berat. Berbaringlah dengan posisi kaki


15

lebih tinggi. Usahakan untuk tidur siang hari selama 1-2 jam dan malam

hari sekitar 3 jam. Pada saat istirahat pikiran wanita harus setenang

mungkin.

i. Mengatur olahraga dan bekerja

Wanita hamil dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan

kaki di pagi hari/berenang. Jika tidak ada keluhan mengenai kandungan,

ikutilah senam hamil secara teratur untuk mendukung pembentukan dan

menguatkan otot-otot tubuh, sesuaikan dengan kondisi jika anda

melakukan pekerjaan sehari-hari.

j. Kendaraan

Gunakan kendaraan yang aman dan nyaman jika bepergian jauh. Hindari

jalan yang buruk agar kandungan tidak terguncang terlalu keras.

k. Mengatur BB

Hindari kenaikan BB yang berlebihan karena dapat mempersulit proses

persalinan.

l. Pengobatan

Cegah dan obatilah penyakit infeksi sedini mungkin, konsultasikan ke

dokter segera jika ada keluhan/kelainan.

m. Senggama

Batasi senggama jika terjadi perdarahan, keluar air, atau kontraksi, jika

tidak ada keluhan/kelainan biasanya senggama aman dilakukan sampai

enam/8 minggu terakhir sebelum hari taksiran persalinannya.


16

n. Memilih dan menggunakan pakaian dan alas kaki

Wanita hamil dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang longgar

mudah dan nyaman dipakai hindari penggunaan sepatu, atau alas kaki

dengan tumit yang tinggi untuk mencegah terjadinya hal yang tidak di

inginkan (misal : jatuh/tergelincir).

o. Memeriksakan kehamilan

Periksalah kehamilan secara teratur dan ikutilah saran-saran dari

dokter/bidan agar proses kehamilan dapat berjalan lancar (Mirza, 2006).

3. Tujuan Perawatan Antenatal

Ibu hamil mencapai akhir kehamilan dalam keadaan sehat atau bahkan

lebih sehat dibandingkan masa sebelum hamil, deteksi dan terapi dini masalah

fisik atau psikologi yang muncul selama kehamilan, pencegahan dan deteksi

dini serta penatalaksanaan yang memadai terhadap komplikasi kehamilan,

persalinan bayi yang sehat, memberikan kesempatan pada ibu dan atau

keluarga untuk melakukan diskusi mengenai hal-hal yang mencemaskan atau

mengkhawatirkan dalam kehamilan maupun persalinan(anonymous, 2010).

Informasi pada ibu hamil mengenai rencana penatalaksanaan

kehamilan dan persalinan berikut alasannya secara terinci, pasangan suami

istri dipersiapkan untuk menghadapi proses persalinan, perawatan bayi

termasuk pemberian informasi mengenai gizi, perawatan anak dan keluarga

berencana.

Tujuan Perawatan kehamilan yang lain adalah mempromosikan dan

menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi,
17

kebersihan diri dan proses kelahiran bayi, mendeteksi dan menatalaksanaan

komplikasi medis bedah atau obstetri selama kehamilan mengembangkan

persipaan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi. Membantu

menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal

dan merawat anak secara fisik psikologis dan sosial (Kusmiyati dkk, 2009).

4. Cara Merawat Kehamilan

a. Pola hidup sehat

1) Kesehatan tubuh

Kesehatan tubuh mempengaruhi kesehatan janin dan ibu hamil, ibu

wajib memperhatikan kesehatan tubuh, kesehatan tubuh meliputi

mandi 2 kali dalam sehari, ini berguna menghilangkan debu yang

melekat di badan, dan usahakan membersihkan bagian-bagian yang

penting semisal membersihkan puting susu dengan air hangat guna

menghindari kuman yang bersarang. Hal ini juga sangat berguna untuk

kesehatan air susu ibu nantinya.

2) Kesehatan makanan

Meliputi makan makanan yang bergizi dan juga berat badan paling

sedikit 3 bulan sebelum masa kehamilan dan perlu mulai minum asam

folat 0,4 mg perhari. Asam folat berguna untuk membantu pencegahan

bayi cacat lahir. Sumber utama asam folat terdapat pada sayuran hijau,

hati, kacang-kacangan, kacang polong, roti dan terutama pada buah

pisang.
18

3) Olahraga

Hampir seluruh wanita mendapat manfaat berkat olahraga ringan yang

dilakukan ketika hamil. Olahraga tersebut meningkatkan kebugaran

perasaan yang nyaman dapat memperbaiki suasana hati (Mood) serta

mengurangi depresi, olahraga ringan bahkan dapat membuat tidur

malam lebih baik, sekaligus meningkatkan kekuatan dan kesadaran

postural juga menghindarkan cedera.

4) Pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan kehamilan tidak harus selalu pada dokter ahli kandungan,

dokter umum atau bidan pun boleh. Dalam kontrol kondisi kehamilan

calon ibu akan mendapat vitamin-vitamin, nasehat tentang makanan

yang baik. Tujuannya agar ibu hamil tetap sehat, dan sebaiknya jika

ibu sedang sakit diusahakan agar sehat kembali dan kalau sudah sehat

dijaga agar tetap sehat, bahkan kalau bisa lebih sehat lagi (Solihah,

2005).

b. Perawatan kehamilan di Trimester Pertama

1) Trimester I

a) Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang

bagaimana caranya menjalani kehamilan yang sehat baik melalui

buku, media kabar, televisi, internet, dll.

b) Mulailah dan segera membiasakan diri mengenakan

baju-baju yang longgar, meskipun perut belum kelihatan

membesar.
19

c) Pada trimester pertama, ibu hamil sering mengalami

mual dan muntah yang salah satunya dapat menyebabkan

dehidrasi, oleh karena itu perbanyaklah ibu hamil minum air putih

atau jus buah di luar jadwal makan.

d) Makanlah jenis makanan yang mudah dicerna seperti

nasi, jagung, kentang, ubi, dll

e) Hindarkan makanan yang mengandung kadar lemak

tinggi atau berminyak seperti hidangan bersantan, gorengan atau

daging berlemak.

f) Hindari aneka macam bau-bauan yang menyengat atau

tidak disukai, hal ini untuk menghindarkan ibu hamil dari rasa

mual dan muntah.

g) Biasakan menyikat gigi setelah ibu hamil makan atau

setelah mengalami muntah.

h) Untuk menghindarkan rasa mual dan pusing lainnya,

usahakan secara perlahan-lahan ketika ibu hamil hendak bangun

dari tidur atau berbaring, jangan dilakukan secara sekaligus dan

spontan

i) Ada baiknya ibu hamil makan dalam porsi kecil namun

sering, hal ini juga untuk menghindarkan ibu hamil mengalami

mual dan muntah

j) Sediakanlah selalu minuman dan makanan kecil yang

mengandung kadar garam rendah di dekat kamar tidur, hal ini


20

dilakukan agar stelah makan makanan tersebut, ibu hamil terhindar

dari rasa mual dan muntah pada saat akan beraktivitas. Makanan

kecil yang dapat disajikan antara lain seperti biskuit, roti gandum,

atau buah-buahan.

k) Bergabunglah atau carilah teman yang juga sedang

mengalami kehamilan, atau bergabung di komunitas-komunitas

ibu hamil seperti di Bidanku.com Community, agar dapat saling

bertukar pikiran dan pengalaman.

l) Makanlah cemilan di pagi hari sebelum bangkit dari

tempat tidur.

m) Minumlah susu hangat bila ibu hamil mengalami

insomnia atau kesulitan tidur.

n) Bila ibu hamil mengalami sembelit, minumlah air putih

minimal 12 gelas sehari.

o) Jika ibu hamil merasa sakit di bagian bawah perut dan

terlihat adanya flek darah, khususnya setelah kehamilan usia > 4

minggu, segera hubungi dokter. (Anonymous,2010)

2) Trimester II

a) Jangan mengambil barang dengan cara membungkuk. Ambillah

barang dengan cara berjongkok agar janin tidak tertekan.

b) Hindari aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban berat,

menarik secara berlebihan, mendorong berat, memanjat, jogging

dalam waktu lama.


21

c) Jangan melakukan perubahan aktivitas secara mendadak, misal

memutar tubuh dengan cepat atau meloncat-loncat, karena akan

membahayakan janin dan ibu hamil akan mengalami kram otot.

d) Perbanyaklah istirahat karena beberapa organ vital di dalam tubuh

ibu hamil seperti jantung, hati, ginjal, dan paru-paru bekerja lebih

keras

e) Mulailah merawat payudara agar produksi ASI berlimpah. Selalu

bersihkan puting susu dan pijit-pijitlah daerah sekitar payudara

dengan baby oil atau krim khusus payudara agar pembengkakan

atau peradangan saat menyusui bayi dapat dihindari.

f) Gunakan Bra yang mampu menyangga payudara dengan nyaman,

menyerap keringat, dan tidak menimbulkan rasa sakit.

g) Biasakan mandi dengan air hangat agar otot-oto rileks dan ibu

hamil dapat cepat tertidur atau beristirahat.

h) Bila ibu hamil hendak beristirahat, duduk aatu tidur, sebaiknya

posisi kaki lebih tinggi dibanding tubuh agar peredaran darah

dalam tubuh tidak hanya mengumpul di daerah kaki sehingga

pembengkakan atau varises dapat terhindarkan.

i) Gunakan sepatu bertumit datar.

j) Hindari makanan yang digoreng atau pedas.

k) Perhatikan posisi tidur ibu hamil. Sebaiknya posisi tidur ibu hamil

tidur dengan posisi miring ke sebelah kiri dengan posisi kedua kadi

diganjal dengan bantal atau guling.


22

l) Perhatikan sikap tubuh. sikap tubuh calon ibu saat berdiri, berjalan,

duduk, dan tidur yang baik adalah tidak condong ke belakang

karena dapat menyebabkan tulan punggu melengkung sehingga

tulang belakang sakit

m) Sebaiknya ibu hamil makan dengan porsi kecil namun lebih sering

n) jangan tidur setelah makan, karena menyebabkan lambung menjagi

panas sehingga daya kejrla lambung menurun dalam menyerap

makanan

o) Sebaiknya ibu hamil jangan berdiri terlalu lam (> 1 jam) karena

dikhawatirkan mengalami pembengkakan yang cukup signifikan di

daerah kakai atau pingsan mendadak.

p) Selalu berpikir positif selama menjalani masa-masa kehamilan dan

hindari depresi atau stress.(Anonymous, 2010)

3) Trimester III

a) Jangan terlalu banyak makanan berkadar garam tinggi karena

dapat menyebabkan kejang-jekang di kaki akibat penumpukan

garam yang menyumbat aliran darah di darerah kaki.

b) Jika tidur, sebaiknya ambilah posisi menyamping, terutama

menyamping ke sebelah kiri. Hal ini membantu dalam

melancarkan peredaran darah ibu hamil

c) Lakukan olahraga seperti berolah raga atau berenang untuk

menghindari kram-kram.
23

d) Hindari ibu hamil mengalami perubahan suhu tubuh yang terlalu

drastis. Pada masa ini pembuluh darah ibu hamil berada pada titik

kepekaan yang berlebihan sehingga menjadi sensitif. Kondisi ini

dapat membuat ibu hamil menjadi cepat lelah.

e) Jika terasa ingin selalu buang air kecil, jangan pernah menahannya,

karena hal ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran kandung

kemih.

f) Ibu hamil lebih baik melakukan aromaterapi atau relaksasi agar

jiwa dan perasaan ibu hamil tenang menghadapi persalinan

g) Perbanyaklah istirahat untuk menyimpan energi menjelang

persalinan.

h) Lakukanlah pijatan-pijatan ringan dan lembut di seputar kaki. Pijat

menggunakan ibu jari setiap malam(Anonymous, 2010)


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang

dilakukan dan memberikan landasan yang kuat terhadap judul yang dipilih sesuai

dengan identifikasi masalahnya. Dan berdasarkan dari tujuan kepustakaan, maka

untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan kehamilan yaitu

pengertian perawatan kehamilan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan

kehamilan, tujuan perawatan kehamilan, dan cara perawatan kehamilan. Maka dapat

dilihat pada bagan dibawah ini:

Yang menjadi kerangka konsep pada penelitian ini sebagai berikut:

INPUT PROSES OUTPUT

Pengetahuan Ibu Hamil tentang


Perawatan kehamilan :
1. Pengertian Perawatan
kehamilan.
2. Hal-hal yang perlu  Baik
Ibu Hamil diperhatikan dalam perawatan  Kurang
kehamilan.
3. Tujuan Perawatan kehamilan
4. Cara perawatan kehamilan

Skema 3.1. Kerangka konsep penelitian, Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Perawatan
Kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh tahun 2010

B. Pertanyaan Penelitian
Variabel:

24
25

Bagaimanakah Pengetahuan Ibu tentang Perawatan kehamilan di Poli Kebidanan

Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2010?
Subvariabel:
1. Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang pengertian Perawatan

kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh Tahun 2010?


2. Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam Perawatan kehamilan di Poli Kebidanan Rumah Sakit

Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2010?


3. Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang tujuan Perawatan kehamilan di

Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun

2010?
4. Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang tata cara perawatan kehamilan

di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun

2010?

C. Kerangka Operasional

Definisi Skala Hasil


No Variabel Alat Ukur Cara Ukur
Operasional Ukur Ukur
1 Pengetahuan Segala Kuesioner Membagikan Ordinal Baik
ibu hamil sesuatu yang kuesioner untuk (x ≥ x)
tentang diketahui jawaban yang Kurang
perawatan oleh ibu benar dengan (x < x)
kehamilan hamil nilai 1 dan
tentang jawaban yang
perawatan salah dengan nilai
kehamilan 0
meliputi:
pengertian,
hal-ha yang
perlu
diperhatikan,
26

Definisi Skala Hasil


No Variabel Alat Ukur Cara Ukur
Operasional Ukur Ukur
tujuan dan
cara
perawatan
kehamilan.

2 Subvariabel
a. Pengertian Segala Kuesioner Membagikan K Ordinal Baik
perawatan sesuatu yang dalam uesioner untuk (x ≥ x)
kehamilan diketahui ibu bentuk jawaban yang Kurang
hamil pernyataan benar dengan (x < x)
tentang arti dengan 4 nilai 1 dan
perawatan item jawaban yang
kehamilan pernyataan salah dengan nilai
0

b. Hal-hal Segala Kuesioner MembagikanKue Ordinal Baik


yang perlu sesuatu yang dalam sioner untuk (x ≥ x)
diperhatik diketahui ibu bentuk jawaban yang Kurang
an dalam hamil pernyataan benar dengan (x < x)
perawatan tentang hal- dengan 5 nilai 1 dan
kehamilan hal yang item jawaban yang
perlu pernyataan salah dengan nilai
diperhatikan 0
dalam
perawatan
kehamilan

c. Tujuan Segala Kuesioner Membagikan Ordinal Baik


perawatan sesuatu yang dalam Kuesioner untuk (x ≥ x)
kehamilan harus bentuk jawaban yang Kurang
diketahui pernyataan benar dengan (x < x)
oleh ibu dengan 5 nilai 1 dan
hamil item jawaban yang
tentang pernyataan salah dengan nilai
tujuan 0
perawatan
kehamilan
27

Definisi Skala Hasil


No Variabel Alat Ukur Cara Ukur
Operasional Ukur Ukur
d. Cara Segala Kuesioner Menbagikan Ordinal Baik
perawatan sesuatu yang dalam Kuesioner untuk (x ≥ x)
kehamilan diketahui bentuk jawaban yang Kurang
oleh ibu pernyataan benar dengan (x < x)
hamil dengan 6 nilai 1 dan
tentang cara item jawaban yang
perawatan pernyataan salah dengan nilai
kehamilan 0
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah bersifat deskriptif eksploratif untuk mengetahui

gambaran pengetahuan ibu hamil mengenai perawatan dalam kehamilan di Poli

Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun

2010.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Notoatmodjo (2005) Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian atau objek yang diteliti, populasi dalam penelitian adalah semua ibu

hamil yang berkunjung di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2010. Berdasarkan data registrasi rata-rata

ibu hamil yang berkunjung berjumlah 1114 orang (Data bulan Januari –

Desember 2009).
2. Sampel
Menurut Notoatmodjo (2005) Sampel adalah sebagian yang diambil

dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat

mungkin mewakili populasinya.

a. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus yang

dikemukakan oleh Slovin (dalam Notoatmodjo, 2005).


N
n=
1  N d 
2

28
29

Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan oleh peneliti.
N
n=
1  N d 
2

1114
n=
1  1114  0,1
2

1114
n=
1  1114  0,01
1114
n = 1  11,14
1114
n = 12,14
n = 91,76 = 92 orang
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diambil adalah

sebanyak 92 orang.
b. Cara pengambilan data
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik non

probabilty sampling yaitu teknik purposive sampling, dimana sampel ini

berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti

sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Adapun yang menjadi pertimbangan

dalam penelitian ini adalah :


1. Ibu hamil yang datang ke Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.


2. Bersedia menjadi responden.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh.


2. Waktu
Waktu penelitian direncakan akan dilaksanakan pada bulan Juli 2010.

D. Alat Pengumpulan Data


30

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan wawancara kuesioner dengan beberapa pernyataan. Dalam

proses pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner untuk melakukan

wawancara kuesioner dengan responden penelitian.


Adapun isntrument pengumpulan data yaitu kuesioner bentuk skala

Guttman berjumlah 25 pertanyaan dengan rincian sebagai berikut :


1. Untuk mengukur sub variabel pengetahuan ibu tentang pengertian perawatan

kehamilan terdiri dari 4 item penyataan yaitu no. 1, 2, 3, 4. Bila menjawab

“Ya” nomor 1 dan 4.mendapat nilai 2 dan bila menjawab “Tidak” nomor 2

dan 3mendapat nilai 2, dengan nilai maksimal 4 dan minimal 0.


2. Untuk mengukur sub variabel pengetahuan ibu tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam perawatan kehamilan terdiri dari 5 item penyataan yaitu

no. 5, 6, 7, 8, 9. Bila menjawab “Ya” mendapat nilai 1 dan bila menjawab

“Tidak” mendapat nilai 0, dengan nilai maksimal 5 dan minimal 0.


3. Untuk mengukur sub variabel pengetahuan ibu tentang tujuan perawatan

kehamilan terdiri dari 5 item pernyataan yaitu no. 10, 11, 12, 13, 14. Bila

menjawab “Ya” mendapat nilai 1 dan bila menjawab “Tidak” mendapat nilai

0, dengan nilai maksimal 5 dan minimal 0.


4. Untuk mengukur sub variabel pengetahuan ibu tentang cara perawatan

kehamilan terdiri dari 5 item pernyataan yaitu no. 15, 16, 17, 18, 19, 20. Bila

menjawab “Ya” mendapat nilai 1 dan bila menjawab “Tidak” mendapat nilai

0, dengan nilai maksimal 5 dan minimal 0.

E. Teknik Pengumpulan Data


Untuk prosedur dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara

bertahap, yaitu :
1. Tahap persiapan
Dilakukan sesuai dengan prosedur administrasi yang berlaku, yaitu

memperoleh izin untuk dilakukannya penelitian dari Direktur Akademi


31

Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh, kemudian meminta izin

dari bagian Diklat Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh demi kelancaran dan keberhasilan penelitian ini.


2. Tahap Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan izin dari Direktur Akademi Keperawatan Kesdam

Iskandar Muda Banda Aceh, dan dari Diklat Rumah Sakit Umum dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh, kemudian peneliti mengumpulkan data. Data yang

dikumpulkan tersebut adalah data primer dengan menggunakan kuesioner

yang telah disusun untuk mengetahui informasi yang ingin diketahui sesuai

dengan tujuan peneliti. Penulis memberitahukan maksud dan tujuan dari

penelitian ini kepada responden dan selanjutnya peneliti memberikan

lembaran permohonan menjadi responden. Setiap ibu hamil yang setuju

menjadi responden dapat menandatangani lembaran persetujuan menjadi

responden. Peneliti menjelaskan tata cara pengisian kuesioner, peneliti

kemudian membagikan lembaran kuesioner dan masing-masing responden

mengisikan jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, kemudian peneliti

mengumpulkan kembali untuk diteliti kelengkapannya. Selama pengumpulan

data, peneliti tetap mendampingi responden dan akan menjawab pernyataan

responden terhadap hal-hal yang kurang jelas serta tidak memberikan

pendapat atau mempengaruhi responden.

F. Teknik Pengolahan Data


Data yang telah dikumpulkan diolah secara manual melalui proses :
a. Editing
Semua kuesioner diperiksa secara teliti apakah semua pertanyaan telah

terisi/dijawab oleh responden seperti memeriksa kesesuaian jawaban apakah

data sudah cukup konsisten atau logis.


b. Coding
32

Memberikan code berupa nomor pada setiap pertanyaan tes uji pada

pengetahuan yang diisi responden.


c. Transfering
Yaitu penyusunan total nilai dari variabel dan sub variabel penelitian untuk

keseluruhan responden.
d. Tabulating
Yaitu mengelompokkan responden berdasarkan kategori yang telah dibuat

berdasarkan variabel dan sub variabel yang diukur dan selanjutnya

dimasukkna ke dalam tabel distribusi frekuensi.

G. Teknik Analisa Data


Analisa data univariat menggunakan teknik statistik deskriptif dalam

bentuk persentase untuk masing-masing sub variabel dengan terlebih dahulu

menggunakan jenjang ordinal (Notoatmodjo, 2005).

Untuk menentukan nilai rata-rata (x ) dengan menggunakan rumus :

x
x
n
Keterangan
x= Nilai rata-rata responden
 x = jumlah semua nilai responden
n = jumlah sampel

Sehingga dapat ditentukan kategori untuk masing-masing sub variabel

penelitian sebagai berikut :

a. Baik, bila x ≥ x
b. Rendah, bila x <x

Selanjutnya data tersebut dimasukkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi dan ditentukan persentase dari masing-masing sub variabel dengan

menggunakan rumus Sudjana (2002) sebagai berikut :

fi
P= x 100%
n
33

Keterangan :
P = Angka persentase
fi = Frekuensi yang dicari persentase
n = Jumlah seluruh responden.
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, H (2001). Perawatan maternitas, EGC : Jakarta.

Handayani, L (2003). Tanaman obat untuk masa kehamilan dan pasca melahirkan,
Rineka Cipta; Jakarta.

http//bidanku.com/indek.php?tipstrimesterkehamilan, 09 Juli 2010, 15:30.

Kasdu, D (2005). Solusi problem kehamilan, EGC : Jakarta.

Kusmayati dkk (2009). Perawatan ibu hamil, Fitramaya : Jogjakarta.

Notoatmodjo (2002). Metodelogi penelitian kesehatan, Edisi Revisi Cetakan Kedua


PT. Rineka Cipta : Jakarta.

__________, (2003). Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar, Rineka Cipta;


Jakarta.

__________, (2005). Metodelogi penelitian kesehatan, Edisi Revisi Cetakan Ketiga


PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Sholihah, L (2008). Panduan lengkap hamil sehat, EGC; Jakarta.

Profil RSUDZA (2010). Bagian kepegawaian, Banda Aceh.

Hall, R (2002). Petunjuk bagi wanita hamil, EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai