Anda di halaman 1dari 18

INOVASI SETOR PUBLIK

OLEH :

KELOMPOK 1

ADE SARIYANTI NPM. 19.150.001


DEFI ERITA NPM. 19.150.003
ELLI SUWARNI NPM. 19.150.004

UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA


BANDA ACEH
2020
DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar...................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................. ii

Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

Beberapa Pengertian Inovasi................................................................ 4

Strategi Inovasi Sektor Publik................................................................ 9

Penutup.................................................................................................. 14

Daftar Pustaka....................................................................................... 16

i
KATA PENGANTAR

Penyusunan Makalah ini adalah Tugas Pasca Sarjana untuk mata


kuliah Reformasi Administrasi Publik yang kegiatan ini sebagai salah satu
yang akan di persentasikan oleh kelompok demi sebuah penilaian yang
nantinya akan di bimbing oleh Dosen yang bersangkutan.
Dengan adanya makalah yang kelompok kami tampilkan dengan
Judul “INOVASI SEKTOR PUBLIK” di harapkan sudah ada satu
gambaran tentang penjelasan judul dimaksud.
Demikian Laporan ini kami buat dengan sebenarnya dan dapat
dipergunakan seperlunya dengan harapan semoga bermanfaat adanya.

Banda Aceh, 17 Maret 2020

ii
INOVASI SEKTOR PUBLIK

Dosen : Prof. Dr. Syafei Ibrahim, M. Si


Mata Kuliah : Reformasi Administrasi Publik

I. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara Berkembang saat ini sedang giat
melakukan Peningkatan Pelayanan publik sebagai salah satu upaya
reformasi birokrasi. Harapan peningkatan kualitas pelayanan publik dari
masyarakat terus meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah seperti memperbaiki regulasi pelayanan untuk mempercepat
dan mempermudah proses dan mekanisme pelayanan serta peningkatan
kapasitas sumberdaya manusia khususnya para aparatur pelayanan.
Namun upaya perbaikan tersebut sampai saat ini belum sesuai dengan
harapan masyarakat.
Menghadapi kondisi demikian, masih diperlukan upaya untuk
melakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dengan
mendorong tumbuhnya model-model pelayanan yang inovatif yang dapat
menginspirasi.
Model pelayanan publik inovatif tersebut memerlukan kondisi  yg kondusif,
baik  dari  sisi  pengelola  unit  pelayanan 
maupun dari sisi kepemimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah yang memungkinkan kreatifitas itu tumbuh dan berkembang
(Permenpan No 30 Tahun 2014).
Pembangunan sebuah daerah dewasa ini adalah bagaimana
melakukan inovasi untuk menciptakan peluang-peluang baru dalam
mengelola tata pemerintahan untuk mensejahterakan masyarakat.
Inovasi menjadi aspek penting dalam pembangunan sejak mulai
diberlakukannya Undang - undang Nomor 22 tahun 1999 yang perbaharui
dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

1
beberapa pemerintah daerah di Indonesia telah melakukan inovasi
sejak mulai diberlakukannya kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
yang tertuang dalam undang - undang tersebut.
Organisasi yang inovatif maka memiliki kemampuan memfasilitasi
aparaturnya untuk berinovasi. Tentu ini berimplikasi pada infrastruktur,
sarana, prasarana, fasilitas, program, dan kegiatan yang ujungnya adalah
kesiapan anggaran dan sumber daya lainnya. Bagi organisasi yang
inovatif, maka organisasi wajib memanfaatkan pengetahuan, pengalaman,
kreativitas, dan komitmen para aparaturnya diberbagai level jabatan
sebagai bahan (input) inovasi. 
Sebuah inovasi harus juga dapat diamati dari segi bagaimana cara
bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Adapun strategi
inovasi dalam pemeintahan menurut Sangkala (2013 : 38) yaitu :
 Layanan terintegrasi dimana sektor publik menawarkan peningkatan
sebuah layanan, warga memiliki harapan yang tidak sederhana
dimana warga meminta layanan disediakan disertai dengan
kenyamanan.
 Desentralisaswi pemberian dan monitoring layanan lebih dekat
dengan masyarakat dan biasanya membentuk kepastian terhadap
tingkat permintaan yang tinggi sehingga meningkatkan kepuasan
masyarakat atau pelaku bisnis.
 Pemanfaatan kerjasama, bermakna sebagai pemerintahan yang
inovatif untuk memenuhi peningkaatn pemenuhan agar lebih
efesien dalam pemberian layanan publik, lebih kolaboratif antar
organisasi dan juga terjadinya kerjasama antara publik dan
swasta.
 Pelibatan warga negara. Kewenangan pemerintah yang inovatif
harus merealisasikan perang penting dengan mendorong peran
warga untuk berpartisipasi dalam mendorong perubahan.
 Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi

2
Sehingga pada akhirnya seluruh aktivitas kegiatan organisasi akan
melibatkan seluruh aparatur dan menjadikan seluruh proses
penyelenggaraan organisasi menjadi proses yang inovatif. Komitmen
untuk merangkul dan meningkatkan inovasi dalam sektor publik,
mendorong dan memfasilitasi semua pegawai untuk berinovasi,
menumbuhkan kemitraan baru dan melibatkan perbedaan pendapat,
mendukung eksplorasi, literasi, dan pengujian, serta menyebarkan
pembelajaran dan berbagi pengalaman.
Inovasi merupakan salah satu aspek budaya birokrasi yang sangat
mempengaruhi bagi keberhasilan reformasi birokrasi. Akan tetapi, inovasi
belum menjadi hal utama dari budaya birokrasi di Indonesia. Inovasi di
dunia pemerintahan akan sulit dilakukan apabila masih banyak pegawai
yang tidak terpacu untuk berubah. Membentuk pemerintahan yang inovatif
tampaknya masih belum optimal mengingat kesadaran untuk selalu
berinovasi masih menyisakan ruang untuk perbaikan, padahal inovasi
sangat penting untuk dilakukan pada setiap lapisan pemerintahan demi
tercapainya pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab yang sejalan
dengan prinsip "goodgovernance".
Dengan kata lain inovasi bagi pemeritnah daerah menjadi sebuah
keharusan dalam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
di daerahnya.
Di tengah gegap gempita revolusi industri dan pengembangan
industri digital, Indonesia tertinggal jauh dalam hal inovasi dengan hanya
menduduki peringkat ke-85 dari 129 negara.
Dalam Global Innovation Index (GII) 2019, posisi Indonesia
tersebut tidak berubah dari tahun lalu. Kondisi peringkat inovasi Indonesia
sama seperti Malaysia yang posisinya juga stagnan. Hanya saja, Malaysia
lebih unggul karena duduk di peringkat 35.Posisi Indonesia dalam Global
Innovation Index. Berdasarkan Global Innovation Index 2019, Indonesia
berada di posisi 87 dari 127 negara dengan skor 30,10 dalam skala 0 -

3
100. Skor Indonesia masih jauh dibandingkan Swiss yang menduduki
peringkat pertama dengan skor 64,69.

Posisi Negara ASEAN di Indeks Inovasi Dunia 2019

RANGKING RANKING
2019 NEGARA 2018 PERUBAHAN

8 Singapura 5 -3

35 Malaysia 35 0

42 Vietnam 45 3

43 Thailand 44 1

54 Filipina 73 19

71 Brunei 67 -4

85 Indonesia 85 0

98 Kamboja 98 0
Table: Arif Gunawan  Source: WIPO  Get the data

II. Pengertian Inovasi


Definisi atau pengertian Inovasi dan contohnya penjelasan secara
umum. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang disingkat IPTEK (Ilmu
Teknologi) saat ini berkembang sangat pesat sehingga dapat
mempengaruhi dalam berinovasi. IPTEK pun sangat erat kaitannya
dengan pola hidup manusia, karena manusia merupakan makhluk yang
memiliki sifat ingin serba praktis, mudah dan lebih cepat dalam melakukan
sesuatu, termasuk dalam dunia pendidikan, dunia bisnis, penggunaan alat
untuk berkomunikasi dll. Misalnya pada dunia pendidikan saat melakukan
pelatihan mengenai dunia kerja, maka dapat ditemukan media
pembelajarannya yang inovatif sebagai hasil kemajuan IPTEK mulai dari
yang sederhana hingga canggih untuk membantu pelatihan tersebut dan

4
dengan pelatihan menggunakan alat bantu yang inovatif sangat
membantu aktivitas proses belajar mengajar juga. Manusia adalah
makhluk yang akan selalu melakukan Inovasi sesuai dengan
perkembangan jaman pada segala bidang, baik itu dalam membuat dan
memperbaiki berbagai hal sehingga dapat diperbarui lagi dan lagi.
Kata inovasi atau innovation berasal dari bahasa latin innovatio
yang berarti renewal atau renovation, berdasar pada novus (new). Dalam
situs Wikipedia diartikan sebagai “proses” dan/atau “hasil” pengembangan
dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang
baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama
ekonomi dan sosial).
Inovasi berkaitan dengan aktivitas penciptaan perubahan dan
perbaikan. Perubahan yang berarti juga mengenalkan sesuatu yang baru
dengan menggantikan yang lama menuju ke suatu hal yang lebih baik.
Perubahan merupakan sebuah proses yang pasti terjadi, karena untuk
bisa survive kita harus menyesuaikan (adaptif) dengan perkembangan
yang terjadi baik di dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Inovasi juga membutuhkan proses yang memakan waktu.
Seringkali sebuah proses yang instan kurang bisa menghasilkan sesuatu
yang tidak optimal karena lemahnya variabel pengalaman dan
pengamatan, sehingga untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan
persiapan.
Inovasi berbeda dengan kreatifitas. Kreatifitas lebih berfokus pada
penciptaan ide sedangkan inovasi berfokus pada bagaimana mewujudkan
ide. Karena inovasi adalah proses mewujudkan ide, maka diperlukan
dukungan dari faktor-faktor organisasional dan leaderships
(kepemimpinan). 

5
Pengertian Inovasi lainnya adalah pembaharuan dari suatu sumber
daya yang telah ada sebelumnya. Atau inovasi yaitu suatu pembaharuan
dari sumber daya yang sudah ada sebelumnya, sumber daya tersebut
bisa mengenai alam, energi, ekonomi, tenaga kerja, penggunaan
teknologi dll.
Inovasi merupakan suatu proses pembaharuan dari berbagai
sumber daya, sehingga sumber daya tersebut bisa memiliki manfaat yang
lebih bagi manusia. Saat ini inovasi dipengaruhi oleh penggunaan
teknologi, karena dengan menggunakan teknologi dapat mempermudah
melakukan produksi berbagai produk yang baru. Inovasi sangat berkaitan
dengan pembaharuan kebudayaan khususnya pada bidang penggunaan
teknologi dan pada perekonomian.
Proses inovasi juga berkaitan erat dengan penemuan-penemuan
baru baik itu dalam teknologi yang berupa discovery dan juga invention.
Discovery dapat diartikan sebagai penemuan unsur yang baru, misalnya
berupa alat-alat maupun ide yang ditemukan oleh individu atau oleh suatu
kelompok. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai discovery yang
telah diakui oleh masyarakat, lalu diterapkannya penemuan tersebut.

Cara Menerapkan Inovasi


Sedikitnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam menerapkan
inovasi, yang diantaranya sebagai berikut :
1. Nilai. 
Budaya inovatif membutuhkan pemerintahan pro-inovasi dan
dukungan dari atas untuk memastikan ide-ide. Memelihara budaya dan
kepercayaan di mana inovasi dipandang sebagai hal yang alamiah,
bahkan cenderung biasa, dan personilnya berkomunikasi
secara bebas  dalam melakukan sesuatu diperbolehkan.
Menyelaraskan insentif dan manfaat, memperbaiki disinsentif, dan
memperkenalkan inovasi dalam setiap bagian dari organisasi,
misalnya, melalui penghargaan, penentuan upah, dan bercerita. 

6
Tumbuhkan hal yang bekerja untuk membuat budaya inovatif semakin
kuat .

2. Sumber Daya.
Sebuah sumber daya merupakan sumber atau pasokan dimana
sebuah organisasi mendapatkan keuntungan. Letakkan inovasi pada
inti strategi dan melengkapinya. Mengidentifikasi bidang prioritas untuk
inovasi dan memperbaharui kebijakan sumber daya manusia untuk
mengeluarkan yang terbaik dari inovator.

3. Proses.
Sebuah proses bisnis adalah kumpulan yang saling terkait,
kegiatan atau tugas terstruktur yang melayani tujuan tertentu, dimulai
dengan tujuan misi dan berakhir dengan pencapaian tujuan itu.
Memberikan organisasi manajemen, operasional, proses dan
pendukung yang meningkatkan pengetahuan percaloan ide dari
generasi terseleksi, implementasi, dan difusi. Membuat inovasi sebagai
prasyarat pekerjaan dan menentukan pekerjaan di sekitarnya.

Prakondisi Keberhasilan Inovasi


Inovasi pada hakekatnya adalah sebuah proses yang sederhana
dan tidak selamanya membutuhkan biaya tinggi atau teknologi tinggi.
Keberhasilan inovasi tidak ditentukan oleh banyaknya faktor modal atau
sarana prasarana namun lebih pada kondisi internal seseorang dan
budaya yang melingkupinya. Dalam hal ini ada beberapa yang perlu
disiapkan dan diperkuat agar inovasi dapat tumbuh dan berkembang
maksimal dalam diri sendiri, yakni :
1. Adanya calling atau passion dalam diri seseorang yaitu kebutuhan
perubahan tidak akan efektif jika disetir dari luar oleh orang
/instansi lain namun akan menjadi efektif jika lahir dari kesadaran
penuh untuk terus memperbaiki diri.

7
2. Berkompetensi sekaligus berkolaborasi, keduanya bisa berjalan
seiring dan saling menguatkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan menarik pelanggan untuk selalu mendatangi salah
satu diantara keduanya.
3. Selalu berpikir kreatif dan berani meninggalkan kebiasaan dan
zona nyaman.
4. Berusaha untuk mengenali dalam diri sendiri kemudian terus
menerus mengurangi agar tidak menutup berkembangnya potensi
diri. Pada saat bersamaan, membiasakan pembaharuan dan
memperbaharui kebiasaan juga sangat dibutuhkan untuk terjadinya
inovasi secara berkelanjutan.

Inovasi di sektor publik adalah :


 Inovasi di sektor publik adalah salah satu jalan atau bahkan untuk
mengatasi kemacetan dan kebuntuan organisasi di sektor public.
 Karakteristik dari sistem di sektor yang kaku harus bisa dicairkan
melalui penularan budaya inovasi.
 Inovasi yang biasanya hanya akrab di lingkungan dinamis seperti
di sektor bisnis, perlahan mulai dilaksanakan di sektor publik dan
inovasi mulai mendapatkan tempat di sektor publik.
 Hal ini tidak terlepas dari dinamika eksternal dan tuntutan
perubahan yang sedemikian cepat yang terjadi diluar organisasi,
disamping perubahan di masyarakat dengan tingkat literasi yang
lebih baik, mempunyai kesadaran yang lebih baik akan hak nya.
 Dengan demikian maka sektor publik dapat menjadi sektor yang
dapat mengakomodasi dan merespon secara cepat setiap
perubahan yang terjadi.

III. Strategi Inovasi Sektor Publik

8
Ada tiga faktor yang sangat berpengaruh pada inovasi pelayanan
publik. Pertama adalah kebijakan pemerintah yang mendukung inovasi
sektor publik. Kedua adalah komitmen kepemimpinan yang kuat.
Sedangkan terakhir, adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu
beradaptasi dengan segala perubahan. inovasi pelayanan publik tak
hanya membutuhkan pemikiran yang biasa, namun pemikiran yang luar
biasa.

a. Kebijakan pemerintah yang mendukung inovasi sektor publik.


Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara
melalui aparaturnya wajib melayani setiap warga negaranya dalam
memenuhi kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Semua kepentingan publik harus dilaksanakan oleh
pemerintah selaku penyelenggara negara, yaitu dalam berbagai sektor
pelayanan, terutama yang menyangkut tentang hak-hak sipil dan
kebutuhan dasar. Warga negara menginginkan penyelenggaraan negara
yang good governance, yaitu pemerintahan yang efektif, efisien,
transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.
Permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang ini
semakin kompleks dan sarat. Oknum-oknum organisasi pemerintah yang
seharusnya menjadi panutan rakyat banyak yang terjerat masalah hukum.
Eksistensi pemerintahan yang baik atau good governance yang selama ini
sangat didambakan oleh masyarakat masih jauh dari harapan, bahkan
hanya di angan-angan. Konsep good governance muncul karena adanya
ketidakpuasan pada kinerja pemerintah dalam melaksanakan urusan
publik.
Pelayanan publik menjadi tolak ukur keberhasilan konsep good
governance. Upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik
hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan antara tiga pilar,
yaitu sektor pemerintahan, sektor swasta, dan sektor masyarakat yang
saling berkesinambungan dalam pengelolaan sumber daya alam,

9
lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sebagai bentuk penyelenggaraan
negara yang baik maka harus melibatkan masyarakat dalam pengambilan
keputusan.
Salah satu cara untuk mengembangkan good governance adalah
dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pemerintahan,
dimulai dari tingkat individu, meningkat kepada kelompok, dan kemudian
menuju pada inovasi organisasional. Tujuannya agar seluruh pihak di
tempat kerja mampu mengembangkan keterampilan yang dapat
mempermudah dalam bertanggung jawab dan melakukan setiap
pekerjaannya.
Inovasi daerah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2017 yang menjamin setiap instansi pemerintah dapat melakukan
berbagai bentuk pembaharuan dalam setiap penyelenggaraan pemerintah
daerah sehingga dapat mendukung tercapainya proses good governance.
Kreativitas merupakan pengembangan ide baru, dan inovasi
merupakan proses penerapan ide tersebut secara nyata ke dalam praktik.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh para inovator adalah suksesi
kepemimpinan. Inovasi yang berhasil dilakukan memakan waktu yang
tidak sebentar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ketika pemimpin
yang mendukung dan mengarahkan hasil inovasi tersebut pergi sebelum
prosesnya selesai, maka inovasi tersebut berada dalam risiko. Jika
pemimpin baru tidak menyetujui atau memahami strategi inovasi tersebut,
maka keberhasilannya terancam terhenti.
Sebuah studi inovasi sektor publik yang dilakukan oleh Borin
dalam The Challenge of Innovating in Government pada 2001
mengindikasikan bahwa 50% inovasi di sektor publik merupakan inisiatif
dari front line dan manajer tingkat menengah, dan 70% inovasi yang
dihasilkan bukan merupakan respons dari krisis, 60% inovasi melewati
batas-batas organisasional, serta inovasi hadir lebih dikarenakan oleh
motivasi untuk dikenali atau dihargai dan kebanggaan daripada
sekadar penghargaan finansial.

10
Oleh karena itu komitmen dalam mengembangkan inovasi harus
disetujui oleh pimpinan tertinggi agar ada jaminan bahwa setiap inovasi
yang sedang berjalan tidak akan terhenti sebelum prosesnya selesai.
Menurut PP Nomor 38 Tahun 2017 inovasi daerah bertujuan untuk
meningkatkan kinerja penyelengaraan pemerintah daerah, dan diarahkan
untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Program
reformasi birokrasi yang terjadi di Indonesia bergulir sejak disahkannya
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. UU tersebut berbunyi:
otonomi daerah merupakan hak, wewenang, serta kewajiban daerah
otonom guna mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan serta
kepentingan masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.Diharapkan dengan berlakunya UU tersebut dapat
memacu pemerintah dalam melakukan perbaikan menuju good
governance. Hal ini memberikan efek yang besar terhadap perkembangan
kehidupan bangsa, terutama di bidang birokrasi.

b. Komitmen kepemimpinan yang kuat


Kepemimpinan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
suatu bangsa. Berjalannya roda pemerintahan suatu bangsa sangat
tergantung pada sosok pemimpinnya. Kepemimpinan suatu negara dapat
dianalogikan seperti bagian tubuh yang saling bersinergi. Diibaratkan,
ketika kepala kita sakit maka bagian tubuh yang lain akan terganggu,
begitu juga ketika kepala kita sehat, maka sehat pula seluruh tubuh kita.
Seperti itulah pemimpin kita ibaratkan, ketika kepemimpinan berjalan
buruk maka rusaklah negara, namun ketika kepemimpinan dijalankan
dengan cara yang baik, maka baik pula pemerintahan tersebut.
Perubahan-perubahan dibidang teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya
membawa dampak positif dan negatif terhadap dunia pendidikan dan tidak
terlepas terhadap para pemimpin yang mengelolanya. Perubahan
dramatis dan tidak dapat diproduksi ini mengakibatkan adanya tuntutan

11
kepemimpinan yang dapat mengantisipasi melalui perubahan terencana.
Manusia merupakan faktor penting dalam perubahan terencana.
Pemimpin era globalisasi adalah seorang pemimpin yang harus
mempunyai pandangan luas, kreatif, inovatif tidak menaruh ketakutan dan
suka akan ide-ide baru, punya visi dan mau belajar terus. Ia juga harus
dapat menerima dan mengatasi hal-hal yang sama sekali baru dan
mungkin hal yang tidak diharapkannya.

c. Setiap individu Aparatur Sipil Negara (ASN)


Setiap individu Aparatur Sipil Negara (ASN) memegang peranan
penting dalam mewujudkan pelayanan prima. "Sebagai bagian dari sistem
yang terlibat pemerintahan, kita mempunyai peran masing-masing dalam
mewujudkan revolusi mental di bidang pelayanan publik,".
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto meminta
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di seluruh
instansi pemerintah untuk menyusun program pengembangan Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang strategis.  Pasalnya, UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN telah meletakan dasar yang kuat bagi perwujudan birokrasi
berkelas dunia.
Dibutuhkan perubahan paradigma dalam pengelolaan pegawai ASN. Jika
perspektif lama memandang pegawai hanya sebagai faktor produksi
semata, saat ini pegawai harus dipandang sebagai aset organisasi.
Dengan demikian, pengembangan ASN merupakan modal untuk
peningkatan organisasi Jiika pengembangan kompetensi ASN yang
bertumpu pada tiga aspek, seperti kualifikasi, kompetensi dan kinerja
merupakan hak ASN. Hal yang tak kalah penting terkait pengembangan
ASN adalah untuk menempatkan ASN kita sejajar dengan ASN negara
lain yang lebih maju.

IV. Penutup

12
Dalam sektor publik, inovasi dan kebijakan merupakan dua istilah
yang saling melengkapi satu sama lain. Inovasi hadir sebagai sebuah
produk yang baru dan sifatnya yang menggantikan cara yang lama.
Tantangan kedepan semakin berat dan inovasi adalah satu kepastian
untuk terus dilakukan oleh sektor publik, agar bisa survive mengimbangi
lajunya lari sektor privat dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.
Melihat dalam kurun satu tahun evaluasi terhadap inovasi yang dihasilkan
oleh pemerintah daerah, dimana inovasi yang bisa terus berlanjut hanya
sekitar 30%-40% saja, maka timbul kekhawatiran bahwa inovasi belum
sepenuhnya menjadi isu strategis bagi daerah. Memang dapat dimaklumi,
bahwa inovasi merupakan barang baru yang fakta nya masih dikalahkan
dengan proses rutin pemerintah daerah seperti perencanaan, monitoring,
serta pengawasan dari pemerintah pusat yang lebih banyak menyita
perhatian daerah. 
Sektor publik adalah sektor yang bercirikan non komersial,
berorientasi pada kepentingan umum, berlandaskan pada legitimasi
kekuasaan, dan adanya interaksi akuntabilitas dan transparansi
antarawarga negara (rakyat) sebagai pemberi mandat dengan negara
atau pemerintah sebagai eksekutor kebijakan publik. Oleh karena sektor
public digerakkan oleh adanya kebijakan publik, maka inovasi di sektor
publik mautidak mau akan selalu berhubungan dengan formulasi
kebijakan publik. Inovasidi sektor publik akan sangat sulit hadir apabila
tidak menyertakan ataumelibatkan prosesi kebijakan publik di dalamnya.
Di sisi lain, sektor publik dengan segala kekakuannya juga mengalami
gelombang tuntutan perubahan, untuk lebih fleksibel, lebih mampu
menjawab tantangan, perubahan dan dinamika yang terjadi di tengah-
tangah masyarakat.
Inovasi akan berhasil apabila masyarakat memiliki kemampuan
untuk menjangkaunya. Inovasi menjadi tidak berarti apa-apa, dan tidak
membuat perbedaan apabila tidak dimanfaatkan publik secara luas.
Diharapkan dengan banyaknya inovasi yang telah diciptakan dapat

13
membantu para ASN dalam melaksanakan setiap permasalahan dalam
pekerjaannya.
Melakukan inovasi bukan hanya sekadar menghilangkan
pemborosan, kecurangan ataupun penyelewengan. Inovasi menitik
beratkan pada penciptaan sistem organisasi pemerintah yang secara
terus-menerus mencari cara untuk menjadi lebih efisien. Tapi, inovasi
daerah bukan hanya sekedar membentuk pemerintahan yang efisien dan
efektif.
Sebagian dari tujuan inovasi adalah efisiensi, tetapi yang lebih
penting adalah efektivitas. Inovasi di sektor publik hanya akan berhasil
apabila masyarakat banyak memiliki kemampuan untuk menjangkaunya.
Inovasi menjadi tidak memiliki arti apa- apa, dan tidak membuat
perbedaan apabila tidak dapat dimanfaatkan oleh publik secara luas.
Inovasi juga harus memperhatikan budaya dan identitas lokal, sebagai
bagian dari proses adaptasi inovasi yang lebih baik. Pemanfaatan
identitas lokal, tidak hanya strategis dalam mendekatkan inovasi kepada
penggunanya, tetapi juga bagian dari apresiasi terhadap existing budaya
yang ada.

14
Daftar Pustaka

    Everett M. Rogers(2003). Diffusion of Innovation New York : Free


Press
    Kartini Kartono. Dr. (1998). Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta,
PT. Raja Grafindo Persada.
    Moleong, Lexy J (1997). Perubahan Terencana. Jakarta: PT Margi
Wahyu
    http://nabiyutiful.blogspot.com/2010/01/kepemimpinan-dalam organisa
si_15.html
    http://chochocrunch.wordpress.com/2009/07/07/kepemimpinan-
inovatif-sebagai-alternatif-membangun-kepercayaan-pada-
pemimpin/http://iwankurniawan4u.blogspot.com/2012/11/kepemimpina
n-dan-inovasi.html

15

Anda mungkin juga menyukai