i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan akses pendidikan tinggi dan meningkatkan link and match antara
lulusan pendidikan tinggi dengan serapan tenaga kerja di era industri 4.0, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia telah mencanangkan empat
kebijakan yang tertuang dalam progam “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”. Salah satu
kebijakan tersebut dengan memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengambil sks di luar
program studi selama tiga semester yang dapat diambil di luar prodi dalam Perguruan Tinggi
(PT) dan/atau pembelajaran di luar PT.
Di sisi lain, era Industri 4.0 juga mendorong perguruan tinggi untuk terus berinovasi dan
meningkatkan kemampuan yang dikuasai oleh lulusannya. Semakin berkembangnya tuntutan
akan kemampuan-kemampuan kekinian, harus diiringi oleh terjaminnya mutu pembelajaran
yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi secara konsisten mendukung inovasi-inovasi yang diciptakan oleh perguruan tinggi
untuk dapat beradaptasi dengan tuntunan jaman, sebagai bagian dari realisasi salah satu visi
Kementerian yakni meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk
menghasilkan SDM yang berkualitas.
Kiki Yuliati
NIP 196407051988032002
A. Rasional
Era Industri 4.0 telah membawa serangkaian perubahan dalam kehidupan manusia. Pada
saat bersamaan, era Industri 4.0 telah membuka berbagai kesempatan bagi pelaku usaha,
pemerintah, pendidikan, maupun individu, namun juga membawa tantangan akan semakin
melebarnya kesenjangan antar kelompok masyarakat. Dalam upaya mendukung Negara
melakukan transformasi dan menyelaraskan diri dengan era Industri 4.0. diperlukan inovasi
yang dipercaya dapat menjadi penggerak transformasi dan pembangunan negara.
Namun demikian, kemampuan Indonesia berinovasi masih sangat rendah, riset dan
pengembangan belum banyak menjadi fokus pembangunan Indonesia, serta kualitas
pendidikan tinggi masih jauh dari harapan. Hal ini terutama dikarenakan semangat dan
keterampilan berinovasi masih belum merata sehingga perguruan tinggi belum bisa
berperan sebagai pusat pengembangan keilmuan dan inovasi untuk meningkatkan daya
saing bangsa.
Peningkatkan daya saing sangat perlu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari
bangsa-bangsa lain di dunia. Salah satu kebijakan yang diambil oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengejar ketertinggalan dengan
bangsa lain adalah kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Kebijakan tersebut
memberikan peluang kepada perguruan tinggi untuk melakukan inovasi dalam
pembelajaran. Keterampilan berinovasi dapat ditumbuhkan melalui proses pembelajaran
yang inovatif – yang tidak selalu sama setiap saat, yang tidak hanya mencari jawaban yang
benar (dan hanya satu), yang tidak hanya menghafal, tetapi pembelajaran yang sangat
dinamis penuh keragaman, yang menggunakan beragam media secara kreatif, yang
menantang mahasiswa untuk menghasilkan beragam alternatif pemecahan masalah secara
bersama, dan yang menantang mahasiswa untuk menjadi tangguh. Keterampilan
berinovasi yang telah dikuasai mahasiswa akan menjadi keterampilan yang bermanfaat
seumur hidupnya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian,
Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan,
Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta yang di dalamnya memuat peraturan tentang
penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 22 Tahun
2020. tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Tahun 2020-2024; dan
C. Sasaran
Panduan Bantuan Inovasi Modul Digital ditujukan bagi dosen program studi pada
perguruan tinggi yang berbentuk universitas, institut, dan sekolah tinggi untuk
mengembangkan modul digital.
E. Tujuan
Tujuan program bantuan ini adalah
1. Meningkatkan kompetensi dosen dalam pengembangan IMD dalam rangka mendukung
implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas modul/materi digital yang terbuka dan mudah
diakses oleh mahasiswa melalui laman SPADA.
G. Luaran
Bantuan yang diberikan untuk menghasilkan luaran:
1. Produk IMD berupa learning object materials untuk mendukung paling tidak satu
capaian pembelajaran (sesuai kriteria yang ditetapkan pada butir F); dan
2. Laporan pengembangan IMD disusun mengikuti format dan jadwal Program Bantuan
IMD yang ditetapkan pada panduan ini.
Bantuan diberikan kepada pengembang IMD yang telah lulus uji mutu oleh reviewer yang
ditetapkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.
A. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan Program Bantuan IMD, secara umum dapat digambarkan melalui
Gambar 1.
tidak
ya
Lolos Lolos Seleksi
Proposal Seleksi
Substansi Ditolak
administrasi
tidak ya
Ditolak
Kontrak
Bimtek
Pengembangan
B. Seleksi
Seleksi dilakukan oleh tim reviewer yang ditunjuk oleh Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Proposal
terpilih akan diberi bantuan dana maksimal Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Setiap
perguruan tinggi dapat mengajukan maksimal 2 (dua) proposal (proposal masing-
masing/tidak dalam 1 proposal memuat dua pengajuan)
C. Penandatanganan Kontrak
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi penerima bantuan.
Setelah penandatanganan kontrak, perguruan tinggi penerima bantuan dapat segera
mengembangkan modul digital.
D. Bimtek
Bimtek diberikan bagi perguruan tinggi pemenang bantuan. Bimtek bertujuan untuk
membantu dosen program studi penerima bantuan dalam merancang modul digital.
E. Pengembangan
Setelah penandatangan kontrak, penerima bantuan dapat segera mengembangkan modul
digital. Waktu pengembangan modul digital selama tiga bulan (September-November
2022).
Modul digital yang sudah selesai dikembangkan akan dilakukan uji mutu oleh tim reviewer
dalam kegiatan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dengan tujuan untuk
kesinambungan modul digital oleh masing-masing perguruan tinggi pelaksana.
G. Pelaporan
Laporan Pelaksanaan Program Bantuan Inovasi Modul Digital baik Laporan Kemajuan
maupun Laporan Akhir diunggah pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/. Laporan
Kemajuan paling lambat diunggah tanggal 15 November 2022 sedangkan Laporan Akhir
paling lambat diunggah tanggal 15 Desember 2022.
No Kegiatan Jadwal
Pengumuman Program Bantuan di Laman Minggu ke-4 Mei 2022
1. dikti.kemdikbud.go.id,
https://spada.kemdikbud.go.id
Sosialisasi Program Bantuan Minggu ke-1 Juni – Minggu ke-
2.
2 Juni 2022
3. Batas Akhir Pengumpulan Proposal Tanggal 4 Juli 2022
4. Seleksi Administrasi Proposal Minggu ke-2 Juli 2022
5. Seleksi Substansi Proposal Minggu ke-3 dan ke-4 Juli 2022
6. Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-1 Agustus 2022
7. Penandatanganan Kontrak Minggu ke-2 Agustus 2022
Bimtek Perguruan Tinggi Pemenang Minggu ke-3 Agustus 2022
8.
Bantuan
Pengembangan Bulan September - November
9.
2022
Review dan Monev (tiga tahap) Akir bulan September, Oktober,
10.
dan November 2022
11. Laporan Kemajuan 15 November 2022
Laporan Akhir 15 Desember 2022 Pukul 17.00
12.
WIB
A. Sistematika Proposal
1. Halaman inti
Halaman inti proposal IMD disusun dengan sistematika sebagai berikut:
a. Pendahuluan: penjelasan tentang latar belakang/rasional, capaian pembelajaran,
tujuan, target pengguna, dan ruang lingkup.
b. Proses Perencanaan dan Pengembangan:
1) Keunggulan inovasi yang diusulkan.
2) Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan pengembangan IMD yang akan
dilakukan.
c. Pengembangan materi/konten dari modul yang diusulkan dalam bentuk multimedia
yang dapat diakses secara daring melalui laman SPADA.
d. Rencana Anggaran Biaya: penjelasan tentang biaya pengembangan dan biaya untuk
membeli lisensi aplikasi modul digital (penggunaan sesuai dengan tahun anggaran)
atau tidak dalam bentuk aset. Anggaran biaya yang dimaksud adalah biaya
honorarium untuk tahap pengembangan. Anggaran biaya tidak diperuntukan untuk
biaya investasi, seperti pengadaan barang, dan lain-lain.
e. Jadwal: penjelasan tentang rencana tentatif pengembangan modul digital.
f. Contoh dan akses materi digital yang pernah dikembangkan (sertakan linknya).
2. Dokumen Pendukung
Selain itu, ada beberapa dokumen yang wajib disertakan di dalam proposal, yaitu:
a. Surat Pengantar dari pimpinan Perguruan Tinggi.
b. Lembar Pengesahan yang memuat informasi:
1) nama perguruan tinggi,
2) nama prodi pengusul proposal,
3) alamat perguruan tinggi,
4) nama modul digital yang diusulkan,
5) nama dosen pengusul modul,
6) alamat email dosen pengusul,
7) nomor telepon dosen pengusul,
8) nilai dana yang diusulkan,
9) nilai dana pendamping (jika ada),
10) tanda tangan dosen pengusul, dan
11) disahkan oleh pimpinan perguruan tinggi (Rektor/Wakil Rektor) format
terlampir.
c. Ringkasan Eksekutif
d. Daftar nama Tim Pengembang Inovasi Modul Digital (termasuk tenaga desain
instruksional, media specialist, dan subject matter expert).
B. Pengiriman Proposal
Dokumen proposal dikirimkan oleh pengusul perguruan tinggi dalam bentuk 1 (satu) file
PDF paling lambat diterima tanggal 4 Juli 2022 Pukul 17:00 WIB, dengan format
penamaan file:
“NamaPerguruanTinggi_NamaPengusul_IMD_2022”.
Dokumen tersebut diunggah pada laman SPADA Indonesia https://spada.kemdikbud.go.id
(panduan unggah proposal terlampir).
Pelaporan Bantuan Inovasi Modul Digital disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bab I: Pendahuluan
Mendeskripsikan latar belakang/rasional, relevansi, urgensi dan tujuan pengembangan
modul digital.
Bantuan IMD dilaksanakan dalam rangka mendorong perguruan tinggi melakukan inovasi-
inovasi pembelajaran berbasis TIK untuk mewujudkan misi peningkatan pemerataan akses,
relevansi, dan mutu pendidikan tinggi.
Panduan ini disusun untuk dijadikan acuan umum dalam pelaksanaan bantuan IMD Tahun
2022. Semoga, panduan ini dapat memudahkan baik bagi Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Riset, dan Teknologi maupun perguruan tinggi penerima bantuan dalam melaksanakan
dan mengadministrasikannya untuk menghasilkan luaran yang bermutu.
PROPOSAL
PROGRAM BANTUAN
INOVASI MODUL DIGITAL (IMD)
TAHUN 2022
Logo
PT
(…………………………….) (……………………………..)
NIP/NIDN………………… NIP/NIDN………..………..
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan
menyampaikan laporan hasil sesuai ketentuan di dalam panduan. Jika kami tidak memenuhi
komitmen yang sudah disepakati maka kami siap menerima sanksi dari Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan
Teknologi
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini dan/atau terdapat tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggung jawab untuk diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan
membebaskan Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan
Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dari tuntutan apapun,
serta bersedia mengembalikan seluruh biaya program bantuan yang saya peroleh ke Kas
Negara.
………………, ……………….2022
Mengetahui Pimpinan Perguruan Tinggi, Dosen Pengusul,
(…………………………………) (………………………………….)
NIP/NIDN NIP/NIDN
1. Modul Digital yang diajukan tersebut di atas untuk Bantuan Inovasi Modul Digital Tahun
2022 adalah benar karya pengembang yang namanya tersebut di atas dan bukan plagiat dari
karya yang lain.
2. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam modul digital tersebut maka kami
bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan mengembalikan dana bantuan yang kami terima
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab.
Meterai
Rp. 10.000
........................................................... ...........................................
NIP/NIDN NIP/NIDN