Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

TIM HIV/AIDS TAHUN 2019

Jl. M. Natsir No 01 Pasaman Barat


Telp. 0753-746015 fax. 7464221
Email: yarsi_simpangempat@yahoo.com
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TIM HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT
ISLAM IBNU SINA YARSI SIMPANG EMPAT TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Perkembangan epidemi Human Immunodefficiency menyebabkan Virus –Aquired Immuno
Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) di dunia telah menjadikan HIV-AIDS masalah global dan
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI mempunyai visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan“, dengan salah satu misinya adalah ”Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan
Menjamin Tersedianya Upaya Kesehatan yang Paripurna, Merata, Bermutu dan Berkeadilan”.
Sejalan dengan visi dan misi tersebut, sangatlah penting untuk memadukan upaya promotif dan
preventif dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang berkualitas dan sesuai dengan
perkembangan yang ada saat ini.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan sebanyak 278 rumah sakit
rujukan ODHA (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
780/MENKES/SK/IV/2011 tentang Penetapan Lanjutan Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang dengan
HIV yang tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia.
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat telah membentuk Tim HIV/AIDS
untuk meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program HIV/AIDS.

II. LATAR BELAKANG


Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, oleh karena itu rumah sakit
dituntun untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan,
dengan membentuk tim penanggulangan HIV/AIDS yang memberikan pelayanan VCT, PMTCT,
IO, dengan faktor resiko IDU dan penunjang dirumah sakit.
Tenaga yang professional mempunyai kedudukan yang penting dalam menghasilkan kwalitas
pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual
merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Kinerja
merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun, implementasi kinerja dilakukan dan
dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan
pentingan. Penurunan kinerja pelaksana akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Didalam organisasi rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang langsung
membawahi pelaksana, yang merupakan suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit.
Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat menjamin mutu pelayanan yang diberikan oleh
pelaksana dalam memberikan pelayanan dan mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan
manajerial yang harus dimiliki oleh pimpinan program antara lain: Perencanaan, pengorganisasian,
pengerakan dan pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi.
Dari beberapa fungsi manajerial pimpinan program yang harus dijalankan adalah bagaimana
melakukan suatu perencanaan yang dituangkan kedalam program kerja pimpinan program dalam
usaha meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program.

1
III. TUJUAN
Pelaporan Pelaksanaan Pelayanan Tim HIV/AIDS disusun dengan tujuan :
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi
Simpang Empat.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Yarsi Simpang Empat.
2. Meningkatkan standar fasilitas melalui pengadaan dan pemeliharaan
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
4. Meningkatkan pemenuhan sasaran Keselamatan Pasien
5. Sebagai pertanggungjawaban terhadap program kerja yang telah disusun
6. Sebagai bahan masukan dalam merancang perencanaan di masa mendatang

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok yang akan dilakukan pada tahun 2019 adalah :
a. Melaksanakan pelayanan
1. Melaksanakan pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT)
2. Melaksanakan pelayanan Care, Support and Treatment (CST)
3. Melaksanakan pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi / Prevention Mother
to Child HIV Transmission (PMTCT)
4. Melaksanakan pelayanan Infeksi Oportunistik (IO) dengan faktor resiko IDU &Infeksi
Menular Seksual (IMS)
5. Melaksanakan pelayanan rujukan pengobatan ke fasilitas kesehatan lain.
b. Melengkapi fasilitas pelayanan dan pemeliharaan fasilitas
1. Melengkapi peralatan yang kurang
2. Pemeliharaan peralatan
c. Meningkatkan jumlah dan kemampuan sumber daya manusia
1. Mengajukan penambahan personil
2. Mengikuti pelatihan yang memiliki sertifikat HIV/AIDS dan Keselamatan Pasien
3. Melaksanakan sosialisasi untuk peningkatan pengetahuan seluruh staf Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat.
d. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait
Mengadakan rapat rutin dengan dinas kesehatan Pasaman Barat

V. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah :
a. Terlaksananya pelayanan pasien HIV/AIDS setiap hari (VCT, CST, PMTCT, IO dengan
faktor resiko IDU dan IMS)
b. Terlaksananya pelayanan rujukan pengobatan ke fasilitas kesehatan lain.
c. Terpenuhinya fasilitas dan pemeliharaan peralatan medis/non medis
d. Terpenuhinya Sumber Daya Manusia
e. Terlaksananya pelatihan bagi anggota Tim HIV/AIDS
f. Terlaksananya sosialisasi bagi seluruh karyawan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi
Simpang Empat
g. Terlaksananya kerja sama dengan instansi terkait
2
VI. PENCAPAIAN DAN EVALUASI PROGRAM
a. Melaksanakan pelayanan VCT, CST, PMTCT, IO dengan faktor resiko IDU dan IMS
Klinik VCT di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat belum melaksanakan
pelayanan VCT, CST, PMTCT, IO dengan faktor resiko IDU dan IMS, karena anggota tim
HIV/AIDS belum ada yang memiliki pelatihan yang bersertifikat tentang pelayanan VCT, CST,
PMTCT, IO dengan faktor resiko IDU dan IMS. Tetapi pasien yang terduga HIV/AIDS akan
dilakukan skrining dengan pemeriksaan Rapid Test, jika hasilnya positif (reaktif) dirujuk ke pusat
HIV (menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 782/MENKES/SK/IV/2011) tentang rumah
sakit rujukan bagi ODHA untuk Kota atau Kabupaten Pasaman Barat yaitu RS M.Djamil Padang.
Jika negative ( non Reaktif ) pasien dapat melanjutkan pengobatan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Yarsi Simpang Empat.

Tabel. Jumlah kunjungan pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Yarsi Simpang Empat Periode Tahun 2019

No Jenis J F M A M J J A S O N D Total
pelayanan a e a p e u u g e k o e
n b r r i n l u p t v s
1. BPJS 1 3 4

2. UMUM 1 1
Jumlah Kunjungan 5

Berdasarkan tabel diatas jumlah kunjungan Pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Yarsi Simpang Empat dari bulan Januari s/d Desember adalah 5 orang, dimana pasien yang
menggunakan pelayanan BPJS berjumlah 4 orang dan yang menggunakan pelayanan UMUM
berjumlah 1 orang. Jumlah kunjungan ini merupakan akumulasi dari jumlah orang yang reaktif dari
hasil pemeriksaan HIV nya.

b. Terlaksananya pelayanan rujukan pengobatan ke fasilitas kesehatan lain


Pasien yang terduga HIV/AIDS yang hasil pemeriksaan Rapid Test positif (reaktif), akan
dirujuk ke pusat HIV (menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 782/MENKES/SK/IV/2011)
tentang rumah sakit rujukan bagi ODHA untuk Kota atau Kabupaten Pasaman Barat yaitu RS
M.Djamil Padang.

3
Tabel. Pasien HIV/AIDS yang dirujuk dan yang tidak dirujuk di Rumah Sakit Islam
Ibnu SinaYarsi Simpang Empat Periode Tahun 2019

No Dirujuk / J F M A M J J A S O N D Total
PAPS a e a p a u u g e k o e
n b r r i n l s p t v s

1. Dirujuk 1 3 1 5

Jumlah Kunjungan 5

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pasien yang dirujuk ke rumah sakit M.Djamil padang
yaitu sebanyak 5 orang, yang paling banyak dirujuk pada bulan Juli yaitu sebanyak 3 orang.

c. Melengkapi dan pemeliharaan fasilitas


Untuk tahun 2019 tidak ada penambahan kelengkapan fasilitas pelayanan Klinik VCT.
Pengadaan Peralatan medis berupa Tensimeter, timbangan badan dan peralatan non medis berupa
Mobeleir, senter dan komputer/laptop untuk kegiatan administrasi sedang dalam proses.

d. Meningkatkan jumlah dan kualitas sumber daya manusia


1. Mengikuti pelatihan, workshop dan pertemuan yang berkaitan dengan HIV/AIDS
Anggota Tim HIV/AIDS baru mengikuti pelatihan interen yang diadakan oleh diklat
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat.

Pelatihan anggota Tim HIV/AIDS di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina


Yarsi Simpang Empat

No Pelatihan / Workshop Waktu / Tempat Peserta


Pelatihan KT (Konseling Ns.Linda Novilia,S.kep
dan Testing) Senin – Rabu / 21 –
1 Nofrianti,Amd. Ak
23 Mei 2018
Fitria Dewi, Amd RM
Pelatihan interen In House Seluruh Anggota
Selasa, 10 September
2 Training TB – HIV/AIDS: Tim TB dan
2019
TB MDR dan TB - HIV HIV/AIDS
Pelatihan interen In House
Training TB – HIV/AIDS:
Sabtu, 19 Oktober Seluruh Anggota Tim
3 Aspek klinis TBC dan
2019 TB dan HIV/AIDS
HIV dan Tatalaksana TB
RO

Berdasarkan Tabel di atas maka pelatihan yang telah diikuti dari tahun 2018 s/d tahun 2019
sebanyak 3 kali.

4
2. Sosialisasi HIV/AIDS untuk Staf dan Pengunjung poliklinik Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Yarsi Simpang Empat.
Dalam rangka penyebaran informasi tentang HIV/AIDS maka Tim HIV/AIDS Rumah Sakit
Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat telah mengadakan berbagai sosialisasi dengan bekerja
sama dengan Tim PKRS dan instalasi Diklat. Adapun sosialisasi yang telah dilakukan pada
tahun 2019 adalah:

Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS Tahun 2019

No Kegiatan Tgl.Pelaksanaan
Sosialisasi dengan pengunjung Poliklinik
1 Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi 28 Oktober 2019
Simpang Empat
Sosialisasi di stand akreditasi dengan 01 November 2019
2 Karyawan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina s/d 20 November
Yarsi Simpang Empat 2019

Untuk sosialisasi tentang HIV/AIDS tahun 2019 sudah dilakukan pada pengunjung poliklinik
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat pada tanggal 28 Oktober 2019 dan sosialisasi
HIV/AIDS pada karyawan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat dilaksanakan di
stand akreditasi yang dimulai pada tanggal 01 November 2019 s/d 20 November 2019.

e. Melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait


Kerja sama yang telah dilakukan adalah dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman barat.

VII. HAMBATAN
1. Tim HIV/AIDS belum ada yang memiliki pelatihan yang bersertifikat tentang pelayanan
VCT, PMCTC, IO dengan faktor resiko IDU
2. Klinik VCT di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat belum melayani
pelayanan HIV/AIDS yang sesuai dengan standar, yaitu pelayanan VCT, CST, PMTCT, IO
dengan faktor resiko IDU dan IMS.
3. Pengunjung polklinik di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat belum
mengetahui pelayanan klinik VCT.

VII. REKOMENDASI
1. Koordinasi dengan diklat untuk mengadakan pelatihan interen tentang pelayanan VCT,
CST, PMTCT, IO dengan faktor resiko IDU dan IMS. Atau pengiriman anggota Tim
HIV/AIDS untuk pelatihan yang bersertifikat tentang pelayanan VCT, CST, PMTCT, IO
dengan faktor resiko IDU dan IMS.
2. Dengan adanya anggota Tim HIV/AIDS yang memiliki pelatihan yang bersertifikat tentang
pelayanan VCT, CST, PMTCT, IO dengan faktor resiko IDU dan IMS. Maka poliklinik
VCT di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat diharapkan melaksanakan
pelayanan yang sesuai standar pelayanan HIV/AIDS.
3. Dengan adanya anggota Tim HIV/AIDS yang memiliki pelatihan yang bersertifikat tentang
pelayanan VCT, CST, PMTCT, IO dengan faktor resiko IDU dan IMS, maka akan

5
disosialisasikan kepada pengunjung poliklinik tentang klinik VCT dan pelayanan
HIV/AIDS.

VIII. PENUTUP
Setiap program yang telah disusun terdapat kemungkinan untuk tidak terlaksana sepenuhnya.
Mengingat pelaksanaan program terkait dengan unit-unit lain. Sehingga untuk program yang telah
berjalan dengan baik diharapkan untuk tetap melanjutkan dan meningkatkan pelayanan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk program yang belum terlaksana agar dapat
dimasukkan dalam perencanaan tahun berikutnya.

Simpang Empat, Desember 2019

Ketua Tim HIV/AIDS

dr. Fahrul, Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai