Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINGGUAN

PERTEMUAN 6
SISTEM PRODUKSI TARIK
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI - 2
(Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah perancangan Teknik Industri – 2)

Disusun Oleh :
Kelompok R-13
Sesi : 2, Senin Pukul (08.00 – 11.00)
Asisten Wali : Meliza Apriyanti

Razzaaq Ade Priatna 2513171048


Fylaily Izmi Adhisty 2513171056
Nabil Gumelar 2513171069

LABORATORIUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2019
Bab II Pengolahan Data R-13

BAB I
PENGUMPULAN DATA

1.1 Buatlah gambar mengenai system produksi dorong dengan entitas yang ada di dalam nya
yaitu lokasi work center , lokasi tempat penyimpanan sementara dan aliran material

Work center
jok

Kanban perintah
produksi produk jok/
Kanban permintaan leher
komponen jok/leher
Kanban printah

supplier

Gudang
produksi distributor
Gudang jadi
bahan baku Kanban perintah
produksi produk jok/
leher

Kanban permintaan
komponen jok/leher
Work center
jok

Gambar 1.1 Gambar Sistem Produksi Dorong dengan Entitas yang Ada Di Dalamnya

1.2 Buatlah ilustrasi aliran Kanban dan material dalam system produksi yang terdiri dari dua
bagian atau work center yaitu Gudang produk jadi di prakitan . aliran harus terdiri dari
a. Lokasi work center
b. Lokasi tempat penyimpanan sementara
c. Lokasi pos Kanban pengambilan dan Kanban perintah produksi
d. Aliran informasi / Kanban
e. Aliran materia

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-2


Bab II Pengolahan Data R-13

Work center
jok

Kanban perintah
produksi produk jok/
Kanban permintaan leher
komponen jok/leher
Kanban printah

supplier

Gudang
produksi distributor
Gudang jadi
bahan baku Kanban perintah
produksi produk jok/
leher

Kanban permintaan
komponen jok/leher
Work center
jok

Gambar 1.2 Ilustrasi Aliran Kanban dan Material dalam Sistem Produksi Tarik

1.3 Hitunglah jumlah Kanban pengambilan dan Kanban perintah produksi semua work center
(Gudang barang jadi dan perakitan )dengan di ketahui data sebagai berikut
Diketahui : Jumlah NIM = 8 + 6 + 9 = 23
3
D leher bawah = x 60 menit = 90 + 3 = 93
2
3
D jok = x 60 menit = 90 + 3 = 93
2
a leher bawah = 3 unit/container
a jok = 2 unit/container
1,5+0,3
L perakitan = = 0,03 jam
60
2,0+0,3
L gudang produk jadi = = 0,0383 jam
60
b = 10% DL

Ditanyakan :
a. Y gudang perakitan leher bawah
b. Y gudang produk jadi leher bawah
c. Y gudang perakitan jok
d. Y gudang produk jadi jok

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-3


Bab II Pengolahan Data R-13

Jawab :
a. Y gudang perakitan leher bawah
DL (1+b) 93 .0,03 (1+10% .93 .0,03)
Y= = = 1,189 ≈ 2
𝑎 3

b. Y gudang produk jadi leher bawah


DL (1+b) 93 .0,0383 (1+10% .93 .0,0383)
Y= = = 1,610 ≈ 2
𝑎 3

c. Y gudang perakitan jok


DL (1+b) 63 .0,03 (1+10% .63 .0,03)
Y= = = 1,124 ≈ 2
𝑎 2

d. Y gudang produk jadi jok


DL (1+b) 63 .0,0383 (1+10% .693 .0,0383)
Y= = = 1,498 ≈ 2
𝑎 2

1.4 Gambarkan kartu Kanban baik Kanban pengambilan maupun Kanban perintah produksi
dan sebutkan informasi apa saja yang tercantum di kedua jenis Kanban tersebut !
 Kanban permintaan

Part number: Process:

Part name :

Stock location at
which to store

Container capacity

Gambar 1.3 Kanban Permintaan


Kanban permintaan adalah kartu untuk mengontrol permintaan produk agar sesuai
dengan permintaan yang di pesan dan yang tersedia
 Kanban perintah

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-4


Bab II Pengolahan Data R-13

Part number Proses berikut


nya

Part name

Box Box Issued


capacity type no Proses
sebelumnya

Gambar 1.4 Kanban Perintah

Kanban perintah adalah Kanban untuk meminta barang dari Gudang bahan
baku

BAB II
ANALISIS

Pada sistem produksi dorong aliran setiap produk yang telah selesai diproses pada stasiun
kerja sebelumnya dialirkan langsung ke stasiun kerja selanjutnya untuk diproses, sehingga pada
beberapa stasiun kerja yang memiliki waktu proses lebih lama dari stasiun kerja lainnya terjadi
fenomena bottleneck atau penumpukan produk Work In Process yang menunggu untuk
diproses. Hal tersebut menyebabkan adanya inventori produk Work In Process sehingga
perusahaan harus mengeluarkan ongkos simpan dan kemungkinan terjadinya cacat produk lebih
besar karena produk yang dibiarkan menunggu terlalu lama untuk melanjutkan proses produksi.
Sedangkan pada sistem produksi tarik produk yang akan melanjutkan proses ke stasiun
selanjutnya dikirimkan berdasarkan permintaan pada stasiun kerja selanjutnya, hal tersebut
menyebabkan sedikitnya jumlah inventori pada stasiun kerja selanjutnya, sehingga potensi
jumlah produk Work In Process melebihi kapasitas inventori dapat dihilangkan. Selain itu juga
pada sistem produksi tarik harus diperhatikan metode yang digunakan dalam merencanakan
pemesanan material, agar kegiatan produksi dapat berjalan lancar tanpa adanya fenomena
waktu menunggu akibat ketersediaan bahan habis.

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-5


Bab II Pengolahan Data R-13

Penyampaian informasi antara stasiun kerja sebelumnya dengan stasiun kerja selanjutnya
pada sistem produksi tarik menggunakan sistem kanban, dimana terdapat kanban permintaan
yang disampaikan oleh stasiun kerja selanjutnya, yang kemudian informasi disambungkan ke
pos kanban produksi untuk meminta stasiun kerja sebelumnya memproduksi produk untuk
stasiun kerja selanjutnya.
Pada kanban permintaan terdapat informasi-informasi seperti nomor part, nama part,
lokasi stok produk pada stasiun kerja sebelumnya, kapasitas container pada stasiun kerja
selanjutnya, serta proses pada stasiun kerja sebelumnya. Sedangkan pada kanban produksi
terdapat informasi-informasi seperti nomor part, nama part, kapasitas container stasiun kerja
selanjutnya, tipe container, nama proses sebelumnya dan nama proses selanjutnya. Informasi-
informasi yang tercantum pada kanban tersebut berguna untuk memudahkan tenaga kerja
mencari part yang akan di assembly di stasiun kerja selanjutnya.
Setiap kanban harus dikaitkan pada setiap produk, hal itu untuk memastikan bahwa
kegiatan produksi berjalan lancar karena permintaan dari stasiun kerja selanjutnya terpenuhi
dan jumlah produk yang dikirimkan ke stasiun kerja selanjutnya tidak melebihi permintaan.
Untuk mengetahui jumlah kanban yang tepat dalam suatu stasiun kerja dapat ditentukan
dengan melihat beberapa variabel yaitu jumlah permintaan produk, lead time suatu produk, dan
kapasitas container pada suatu stasiun kerja. Jika dilihat dari hasil perhitungan jumlah kanban
yang harus tersedia di setiap gudang perakitan dan gudang penyimpanan akhir produk leher
bawah dan jok, keempat stasiun kerja tersebut masing-masing membutuhkan dua buah kanban.
Sistem produksi tarik sendiri mengacu pada sistem produksi tepat waktu atau Just In Time
(JIT), dimana perusahaan hanya memproduksi barang apabila terdapat permintaan. Sistem
produksi JIT menerapkan prinsip bahwa segala kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan
hanya akan dilakukan apabila memang diperlukan. Sesuai dengan prinsip tersebut, penggunaan
kanban dalam sistem produksi tarik juga dibatasi jumlahnya, yaitu sesuai kebutuhan.
Pada sistem produksi tarik juga menerapkan aturan tenaga kerja fleksibel, dimana tenaga
kerja yang sedang menganggur akan dialokasikan ke stasiun kerja lainnya yang membutuhkan
penambahan tenaga kerja. Maka dari itu pada sistem kerja tarik ini menuntut tenaga kerjanya
untuk dapat menguasai banyak bidang dalam kegiatan produksi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-6


Bab II Pengolahan Data R-13

BAB III
SIMPULAN

1. Pada sistem produksi dorong, produk yang telah selesai diproses pada stasiun kerja
sebelumnya dikirimkan langsung ke stasiun kerja selanjutnya.
2. Stasiun kerja yang memiliki waktu proses terlama pada sistem produksi dorong
menyebabkan adanya bottleneck serta inventori produk Work In Process yang menunggu
untuk diproses pada stasiun kerja selanjutnya.
3. Pada sistem produksi dorong memungkinkan adanya produk cacat karena produk setengah
jadi diharuskan menunggu untuk dapat diproses di stasiun kerja selanjutnya.
4. Sistem produksi tarik akan mengirimkan produk dari stasiun sebelumnya apabila terdapat
permintaan pada stasiun kerja selanjutnya.
5. Sistem produksi tarik meminimalisir adanya inventori produk Work In Process.
6. Sistem produksi tarik harus merencanakan dengan tepat pemesanan raw material.
7. Penyampaian informasi tentang aliran material pada sistem produksi tarik menggunakan
sistem kanban.

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-7


Bab II Pengolahan Data R-13

8. Terdapat dua jenis kanban yaitu kanban permintaan pada stasiun selanjutnya dan kanban
produksi pada stasiun kerja sebelumnya.
9. Setiap produk pada stasiun kerja sebelumnya harus memiliki kanban.
10. Jumlah kanban tidak boleh terlalu banyak melainkan harus sesuai dengan kebutuhan.
11. Cara menentukan jumlah kanban dapat dilihat dari variabel jumlah permintaan produk,
lead time produk, dan kapasitas container.
12. Jumlah kanban yang harus tersedia di setiap gudang perakitan dan gudang penyimpanan
akhir produk leher bawah dan jok, keempat stasiun kerja tersebut masing-masing
membutuhkan dua buah kanban.
13. Sistem produksi tarik mengacu pada sistem produksi Just In Time dimana segala kegiatan
hanya akan dilakukan apabila dibutuhkan.
14. Sistem produksi tarik menuntut tenaga kerjanya agar fleksibel, dimana tenaga kerja yang
sedang menganggur pada sistem produksi tarik akan dialokasikan pada stasiun kerja lain.

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Perancangan Teknik Industri. 2019. Modul 6 Praktikum Perancangan Teknik


Industri-2 2019. Bandung. LPTI.

Riska, Christian. 2015. Sistem Produksi Tarik (Pull Production System). Via Slideplayer.
Situs web : slideplayer.info/slide/3982397/ [online].

Praktikum Perancangan Teknik Industri - 2 II-8

Anda mungkin juga menyukai