Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari kata khuluq yang artinya budi
pekerti. Pengertian akhlak menurut istilah di ungkapkan oleh Imam Al-Ghazali ,
Ibrahim Anis, dan Abdul Karim Zaidan. Menurut Al-Ghazali akhlak adalah suatu
bentuk (naluri asli) dalam jiwa seseorang manusia yang dapat melahirkan suatu
indakan dan kelakuan dengan mudah dan spontan tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.
Sedangkan menurut Ibrahim Anis akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik / buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Dan menurut Abdul Karim Zaidan
adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan sorotan
dan pertimbangan seseorang dapat menilai perbuatannya baik / buruk untuk
kemudian memilih melakukan / meninggalkannnya.
Ketiga defenisi di atas kita bisa menyatakan bahwa akhlak / khuluq itu
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia. Sehingga dia muncul secara
spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran /pertimbangan lebih
dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Berarti akhlak itu haruslah
bersifat konstan dan spontan tidak memerlukan pertimbangan serta dorongan dari
luar.
Sedangkan pembagian akhlak terbagi menjadi dua macam yaitu akhlakul
karimah yaitu akhlak yang terpuji (yang mulia). Akhlak yang baik itu dilahirkan
oleh sifat-sifat yang baik pula yaitu sesuai dengan ajaran Allah SWT dan
RasulNya, misalnya bertaqwa kepada Allah, berbuat baik kepada kedua orang tua,
suka menolong orang yang lemah. Karena akhlak yang baikakan memberatkan
timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat. Rasulullah juga bersabda
bahwa tidak ada satu pun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan)
seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik.

20
21

Selain akhlakul karimah juga ada akhlakul madzmumah yaitu akhlak yang
tercela / akhlak yang tidak terpuji. Akhlakul madzmumah ialah akhlak yang lahir
dari sifat-sifat yang tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT dan rasulNya, seperti
musryik, pergaulan bebas (zina) dan minum minuman keras.
3.1.2 Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara
langsung berpengaruh terhadap perilaku dan perkembangan anak didik. Keluarga
adalah wadah yang pertama dan utama dalam pelaksanaan pendidikan agama
Islam.Sekolah adalah lanjutan dari pendidikan keluarga yang mendidik lebih
fokus,teratur dan terarah.Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan anak yang
ketiga setelah sekolah. Peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah
bagaimana masyarakat bisa memberikan dan menciptakan suasana yang kondusif
bagi anak, remaja dan pemuda untuk tumbuh secara baik.

3.2 Saran

Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca.
Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang
memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat
penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi dan penulis juga memohon
maaf kepada seluruh pembaca apabila ada kesalahan baik dalam penulisan
maupun dalam penyusunan kata. Akhirul kalam wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai