Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

Plumbing dapat di definisikan dalam segala sesuatu yang berhubungan


dalam segala sesuatu yang berhubungan dalam pelaksanaannya pemasangan
pemelihara dan perbaikan alat plumbing dan pipa dengan peralatannya di dalam
gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan system drainase saniter,
drainase air hujan, fen dan air minum yang di hubungkan dengan sistem kota atau
lain yang di benarkan.
Dalam perkembangan perpipaan (plumbing) serta cara pemasangan pipa-
pipa untuk pembuangan limbah pabrik dan saluran minyak dan sebagainya adalah
suatu hal yang sangat fatal yang harus di perhatikan dengan seksama, jika pada
saluran tersebut tidak di tangani secara benar ini akan mengakibatkan hal-hal yang
sangat fatal, karena kebanyakan muatan pada pipa-pipa tersebut merupakan sarana
untuk penyaluran baik untuk cairan pabrik atau limbah-limbah buangan yang
bercahaya bagi masyarakat dan lingkungan.
Begitu juga saluran untuk perkotaan yang berasal dari air hujan maupun
limbah-limbah buangan perumahan yaitu baik saluran air kotor dan saluran-
saluran alat saniter. Karena sering terjadi kebocoran sehingga akan
mengakibatkan polusi udara serta dapat merusak lingkungan setempat dengan
adanya system plumbing dan drainase serta dengan mengikuti petunjuk-petunjuk
dan ketentuan di dalam pelaksanaannya yang secara cermat sehingga dengan
prinsip kerja yang baik dan benar secara tidak langsung telah ikut menjaga
kesehatan lingkungan.
Untuk mengatasi masalah-masalah dalam persiapan penulis akan
memberikan sedikit gambaran secara sederhana dalam laporan ini, sebagaimana
yang dapat juga di sebut bahwa plumbing adalah suatu ilmu pengetahuan serta
keterampilan yang menyatu di uatamakan untuk instalasi pipa air minum, instalasi
gas, instalasi alat-alat saniter dan sebagainya.

1
Dengan memperhatikan ketahanan pipa serta cara pemasangannya yang
baik dan benar, maka pekerjaan-pekerjaan di lakukan akan tidak sia-sia dan akan
menghasilkan sesuatu yang bermutu sehingga aman, efesiensi dan ekonomis.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan dan Perancangan


Perencanaan dan perancangan system plumbing haruslah di lakukan secara
bersamaan dan sesuai dengan memperhatikan secara seksama hubungannya
dengan bagian-bagian konstruksi lainnya dan peralatan-peralatan yang dipakai
dalam pekerjaan tersebut.
Sebagaimana yang terlihat dalam perencanaan sebelumnya, perancangan
system plumbing di lakukan dengan beberapa langkah-langkah :
1. Membuat rencana konsep awal
2. Membuat rencana konsep dasar
3. Rancangan pendahuluan
4. Pembuatan gambar-gambar pelaksanaan
5. Selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan
perancangan konstruksi lainnya.

Prosedur Perencanaan
Langkah-langkah yang harus diambil :
a. Rencana Konsep
Dalam menyiapkan rencana konsep system plumbing, ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan:
 Jenis dan penggunaan instalasi
 Denah instalasi
 Jumlah debit air yang akan di salurkan
b. Penelitian Lapangan
c. Rencana Dasar
Dalam tahap ini di siapkan dasar-dasar perancangan, dengan menggunakan
rencana konsep serta data yang diperoleh dari tinjauan lapangan.
Langkah-langkah yang harus di perhatikan adalah :
 Melakukan pengecekan keadaan bahan

3
 Penyesuaian dengan syarat pembuatan instalasi
 Pemilihan peralatan
 Rancangan pandahuluan

2.2 Pengenalan Alat dan Bahan Plumbing


Peralatan Plumbing
Pengenalan serta pengetahuan cara menggunakan peralatan kerja pipa
merupakan dasar pengetahuan dalam teknik plumbing. Banyak orang belum
mengenal alat-alat yang di gunakan dan cara penggunaannya. Salah memilih dan
cara menggunakan alat pipa dapat merusak bahan yang di kerjakan. Alat yang di
pakai dapat merusak tangan bila cara menggunakannya tidak benar. Oleh karena
itu kita perlu tahu cara menggunakan alat sesuai dengan kemampuan dan
kebenaran penggunaannya.
Peralatan tangan yang di gunakan dalam praktek kerja plumbing adalah :
1. Alat Ukur
 Mistar Baja
Pengukuran menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang di
ukur dengan beberapa skalasi untuk pekerjaan di bengkel dengan
ketelitian yang rendah.
 Jangka Sorong
Merupakan salah satu alat ukur yang mempunyai ketetapan sangat
tinggi.
Alat ini di gunakan untuk mengukur bagian dalam, bagian luar, dan
kedalaman pipa dalam millimeter dan inci.
2. Alat Pemberi Tanda
Alat pemberi tanda adalah suatu alat yang di pakai untuk memberi tanda
atau membuat garis permukaan pipa atau benda kerja.
Antara lain :
 Pensil
 Kapur tulis
 Penggores

4
 Penitik.
3. Alat-alat Ulir
Suatu alat yang di gunakan untuk penguliran pipa.
Antara lain :
 Pengulir dalam ( TAP )
Di gunakan untuk mengulir pipa atau bahan kerja pada bagian dalam.
 Pengulir luar ( Senai )
Di gunakan untuk mengulir pipa atau benda kerja pad bagian luar.
4. Alat Potong
Suatu alat yang di gunakan untuk pemotongan pipa, dengan teknik
pemotongan yang berbeda-beda.
Antara lain :
 Gergaji besi
Adalah alat potong yang bisa di gunakan hampir untuk semua benda
yang berukuran tidak begitu besar termasuk pipa.
 Pipe Cutter
Adalah alat pemotong yang di gunakan khusus untuk memotong pipa.
Ketepatan hasil potong dan kemudahan menggunakan merupakan
kelebihan alat ini. Kelemahan pipe cutter adalah hasil potongannya
membentuk penghambatan laju air di bagian dalam pipa.
 Borring Reamer
Adalah sebuah alat yang di gunakan untuk membersihkan
penghambatan laju air akibat hasil pemotongan dengan pipe cutter.
5. Alat Pembengkok
Suatu alat yang di gunakan khusus untuk membengkokkan pipa (galvanis
dn tembaga).
Antara lain :
 Alat pembengkok pipa manual
 Spiral

5
6. Alat Pelubang
Adalah suatu alat yang di gunakan untuk membuat lubang, baik pada
benda kerja maupun pada semua bagian yang berhubungan dengan
pekerjaan.
 Bor tangan
 Bor listrik
 Mesin bor
 Pahat kayu dan besi
 Alat penjepit
7. Alat Penjepit
Suatu alat yang di gunakan khusus untuk menjepit pipa (plumbing).
Antara lain :
 Ragum
Adalah suatu alat penjepit pipa yang cukup efektif dan efesien untuk di
bawa kelapangan.
 Kunci pipa (kunci monyet)
Sejenis kunci manual yang bias di gunakan untuk menjepit atau
memutar
benda kerja.
 Penjepit manual
Adalah suatu alat penjepit yang biasa di pasang matikan di atas sebuah
meja. Alat ini biasanya di gunakan tidak khusus untuk pekerjaan
plumbing
saja tetapi banyak juga terdapat pada bengkel-bengkel montir.
8. Alat Pemukul
Alat yang di gunakan khusus untuk memukul, baik pahat, pipa, dan lain-
lain.
Alat ini selalu di gunakan dalam berbagai macam pekerjaan.
Antara lain :
 Palu besi
 Martil

6
 Palu kayu
 Palu karet
9. Alat Penunjang
Adalah alat-alat lain yang berguna untuk menunjang kelancaran pekerjaan
plumbing agar pekerjaan berhasil dengan baik.
Antara lain :
 Obeng
 Cangkul
 Linggis
 Skop
 Dan lain-lain

Bahan-bahan Plumbing
Untuk keberhasilan pekerjaan plumbing, kita harus mengetahui kualitas,
sifat dan ketepatan bahan yang harus di gunakan. Hal ini perlu kita ketahui untuk
mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan bahan pada situasi dan kondisi
suatu lokasi tertentu.
Bahan-bahan yang di gunakan dalam pekerjaan plumbing adalah :
1. Pipa Galvanis
Pipa Galvanis adalah jenis pipa besi yang di lapisi dengan Zink (seng)
untuk mencegah karat. Pipa ini memiliki diameter yang beranekaragaman,
dari mulai 3/8’’ s/d 4’’ dengan panjang 6 meter.
Sistem penyambungan pipa ini biasanya dengan cara pemutaran derat yang
sebelumnya telah di ulir terlebih dahulu.
Pipa galvanis di klarisifikasi ke dalam tiga bagian sesuai dengan situasi
dan kondisi daerah pemasangan instalasi dan menurut zat yang di alirkan.
 Double Strong
Adalah jenis pipa yang biasa di gunakan untuk instalasi gas. Jenis pipa
ini juga di gunakan untuk instalasi air pada daerah yang kondisi tanahnya
mengandung garam dengan kadar yang tinggi.

7
 Standart
Adalah jenis pipa yang biasa di gunakan untuk instalasi air pada
rumah-rumah atau dalam penyaluran menuju kerumah dengan kondisi
tanah normal.
 Di Bawah Standart
Adalah pipa yang sangat jarang di gunakan dalam instalasi-instalasi
bertarap besar karena pipa ini sengat tipis dan mudah cacat (bocor).
Biasanya pipa ini di gunakan pada rumah-rumah yang pemiliknya tidak
mementingkan kualitas.

2.3 Fungsi dan Jenis Peralatan Plumbing


a. Fungsi dari peralatan plumbing adalah :
 Untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang di kehendaki
dengan tekanan yang cukup.
 Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan
bagian penting lainnya.
Pada masa dahulu, tujuan utama system penyediaan air adalah untuk
menyediakan air cukup berlebih, tetapi pada masa kiini ada pembatasan
dari jumlah air yang dapat di peroleh karena pertimbangan penghematan
energi dan adanya keterbatasan sumber air.

b. Jenis-jenis peralatan plumbing


Dalam arti khusus istilah peralatan plumbing meliputi :
 Peralatan untuk penyediaan air bersih
 Peralatan untuk penyediaan air panas
 Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi
 Peralatan saniter
 Peralatan pemadaman kebakaran
 Peralatan air kotor
 Peralatan penyediaan gas

8
 Peralatan dapur
 Peralatan untuk mencuci
 Peralatan pengelola sampah
 Berbagai instalasi pipa

TABEL DIAMETER PIPA GALVANIS


Ukuran pipa Diameter luar Tebal dinding Diameter dalam
No. Inchi (‘’) pipa inchi (“) pipa inchi (“) pipa inchi (“)

1 ½ 0.84 0.109 0.622


2 ¾ 1.05 0.113 0.824
3 1 1.315 0.133 1.049
4 1¼ 1.66 0.14 1.38
5 1½ 1.9 0.145 0.61
6 2 2.375 0.154 2.067
7 2½ 2.875 0.203 2.468
8 3 3.5 0.216 3.068
9 4 4 0.226 3.548,

Adapun cara perhitungan untuk menghitung panjang ulir, dapat di pakai


rumus sebagai berikut :
F=A–T
Dimana :
T = Panjang ulir
A = As alat sambung ke sisi alat sambung
F = Faktor kelonggaran

9
TABEL JUMLAH ULIR DAN PANJANG PER INCHI
No. Diameter inchi (“) Jumlah ulir inchi (“) Panjang ulir mm
1 ½ 14 19
2 ¾ 14 19
3 1 11½ 22
4 1¼ 11½ 25
5 1½ 11½ 25
6 2 11½ 25
7 2½ 8 38
8 3 8 38
9 4 8 41

2. Pipa besi tuang


3. Pipa tembaga
4. Pipa PVC

2.4 Pekerjaan Plumbing


Kerja pipa atau plumbing adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan
dalam hal instalasi pipa air minum (water supply), gas, saniter, alat-alat rumah
tangga dan drainase.
Keterangan :
 Instalasi air bersih di hubungkan dengan air bersih di dalam rumah
 Instalasi drainase di hubungkan dengan air kotor di luar rumah

Bahan-bahan untuk pipa


Pipa sudut :
 Dapat di pakai bahan-bahan dari besi tuang, baja, beton, asbes semen, baja
lapis beton dan pipa PVC.

10
Pipa pembantu :
 Bisa di gunakan pipa-pipa galvanis, tembaga, PVC, besi tuang, asbes
semen, kuningan, timah hitam, dll.
Pekerjaan pipa (plumbing) terbagi dalam 3 bagian :
1. Saluran air bersih dan gas
2. Saluran pembuatan dari alat-alat saniter
3. Pipa-pipa ventilasi.

Perbedaan stop kran dan kran air


 Stop kran berfungsi untuk menutup aliran air secara sementara bila terjadi
perbaikan dan perpanjangan instalasi baru. Stop kran biasanya di pakai
untuk dipasang pada pipa-pipa.
 Kran air berfungsi untuk menutup atau membuka aliran air secara
sementara, bila air tersebut di perlukan kran air biasanya di pasang pada
ujung instalasi pipa.
 Kran untuk keperluan tangki-tangki penyimpanan air berskala besar di
gunakan baik valvue.

Syarat-syarat pipa secara umum


 Harus mampu mengeluarkan debit yang di keluarkan
 Harus mampu menahan gaya yang bekerja
 Awet dan tahan lama.

Sehubungan dengan pemakaiannya pipa di bagi dalam beberapa kategori :


 Pipa pembawa (induk) untuk mengeluarkan air dari sumber ke tempat
tertentu.
 Pipa cabang (distribusi) yaitu pipa-pipa pembawa sekunder dari pipa induk
ke pipa tersier.
 Pipa pelayanan yaitu jaringan pipa di dalam rumah.

11
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air :
 Diameter pipa, semakin besar diameter pipa semakin banyak air yang di
keluarkan.
 Panjang pipa, semakin panjang perjalanan air semakin besar gesekan yang
akan terjadi. Arus air dan permukaan dalam pipa keadaan pipa, air yang
kaya akan O2 dan banyak mengandung garam akan mempercepet
terjadinya karat pada permukaan dalam pipa hal ini menghambat
pengaliran.
 Perubahan arah aliran. Belokan yang tajam memperlambat aliran air, maka
dalam perencanaan jaringan pipa di usahakan seminimal mungkin belokan
atau perubahan arah aliran.
 Mutu sambung macam-macam sambungan yang di produksi pada suatu
perusahaan sering berubah dalam standarisasi hal ini di artikan akan
mempengaruhi atau terjadi kebocoran-kebocoran dalam sambungan.
 Pemasangan palpes atau stop kran dalam jaringan pipa palpes untuk
menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikan, terlalu
banyak palpes juga akan mempengaruhi aliran air.
 Pembesaran ukuran, supaya ukuran tetap lancer perubahan ukuran
(pemakain reducing soket) di buat secara bertahap dengan kata lain tidak
secara dratis.

Kerusakan dan perbaikan instalasi:


Kerusakan atau kebocoran pipa dapat di sebabkan oleh beberapa sebab antara
lain:
 Kerusakan pada pipa dan alat sambung yang di berasal dari kesalahan
pabrik yang dis cacat kandungan.
 Kerusakan pada alat-alat sambung.
 Penguliran yang terlalu tipis sehingga mudah patah bila di sambungkan.
 Pemasangan klem yang tidak sebanding, jarak terlampau jauh.

12
 Perkaratan yang di sebabkan oleh akibat lingkungan dan elektrolisis
(hubungan antara + dan – yang di aliri listrik).
 Pipa yang tidak kuat menahan aliran air yang terlalu besar mengakibatkan
patah atau bengkok akibat karatan yang terjadi.

Perbaikan instalasi :
a. Perbaikan sementara
Dapat dilaksanakan dengan menggunakan klem dan baut yang di lapis
dengan karet penahan, biasa di lakukan pada semua jenis pipa.
Cara lain yaitu merapatkan pipa yang bocor atau pecah dengan menggunakan
pahat perapat untuk pipa galvanis.

b. Perbaikan tetap
Dilaksanakan pada pipa yang sifatnya keras caranya :
 Dicari lokasi yang rusak atau pecah
 Matikan aliran
 Menggali tanah di sekitar lokasi
 Mengukur pipa yang akan di buang dan memotongnya
 Membersihkan ujung pipa dan mengulirnya
 Menyambung pipa dengan alat sambung

Cara mengukur pipa ada 5 cara :


 As ke as sambungan
 As ke sisi dalam sambungan
 Sisi dalam sambungan ke sisi dalam sambungan
 Sisi luar sambungan ke sisi luar sambungan
 As ke sisi luar sambungan.

13
2.5 Sistem Penyambungan Pipa
Pipa galvanis di sambung dengan menggunakan alat sambung (fitting),
sebelum melakukan penyambungan kedua ujung pipa yang di sambung harus
terlebih dahulu di ulir. Alat sambung harus di selesaikan dengan keperluan
instalasi yang di buat, baik jenis alat sambung maupun diameter alat sambung itu
sendiri.
Pipa alat sambung terdapat kode M dan F, di mana M menandakan male
sedangkan F memindahkan female, M adalah untuk bentuk ulir luar, dan untuk
bentuk ulir dalam.
Untuk menghindari kebocoran pada sambungan dapat di Bantu dengan
pemasang cool tape pada setiap ulir pipa yang di buat atau pengganti cool tape
dapat di gunakan tali goni.
Dalam memilih pipa yang akan di pakai harus di perhatikan :
a. Ukuran standar yang ada di lapangan
b. Katakteristik dari jenis pipa
c. Daya tahan terhadap tekanan
d. Umur pemakaian
e. Faktor-faktor ekonomis dan pemakaian.

Kerusakan atau kebocoran pada pipa


Dapat di sebabkan oleh beberapa factor antara lain :
 Kerusakan pada pipa dan pipa dan alat-alat sambung yang berasal dari
kesalahan pabrik yang di sebut cacat kandungan.
 Kerusakan pada alat sambung
 Penguliran yang terlalu lapis, sehingga mudah patah bila di sambung
 Pemasangan klem yang tidak sebanding jaraknya terlampau jauh
 Pengkaratan yang di sebabkan oleh akibat lingkungan dan elektrilisis
hubungan antara (+) dan (-) yang di aliri listrik
 Pipa tidak kuat menahan aliran air yang terlalu besar mengakibatkan patah
atau bengkok akibat karatan yang terjadi penyadapan di lakukan untuk

14
mencabangkan intalasi pelayanan (service pipa) dari pipa induk atau pipa-
pipa pembagi.

15
BAB III
MEMBUAT KLEM KAIT PIPA

3.1 Tujuan :
 Mengetahui dan memahami kegunaan dari klem kait pipa
 Membuat klem kait pipa dengan baik dan benar
Klem kait pipa di gunakan pada pemasangan instalasi pipa terbuka. Jarak
Pemasangan klem ke klem adalah 150 – 2.00 m, serta system pemasangannya
adalah dengan menggunakan klos dari kayu ke dalam tembok, jadi klem di
pasang/ di masukkan pada klos kayu.
Klem ini bisa untuk pemasangan pipa horizontal ataupun pipa vertikal.

3.2 Alat dan Bahan yang digunakan :


Alat :
 Ragum
 Mistar baja
 Penggaris
 Gergaji besi
 Palu besi
 Kikir
Bahan :
 Plat 3 mm dengan lebar 15 cm
 Pipa dengan diameter ¾’’

3.3 Keselamatan Kerja :


 Curahkan perhatian pada pekerjaan
 Hindarkanlah dari hal-hal yang mengganggu kelancaran
pekerjaan
 Hati-hatilah terhadap serpih bekas pengergajian
 Pergunakanlah alat-alat pengaman bila perlu.

16
3.4 Langkah Kerja :
 Siapkanlah plat 3 mm, pipa ǿ 3/4’’ serta peralatan yang di
pergunakan
 Lukislah plat 3 mm sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar kerja
 Potonglah dengan gergaji besi, dan sisakanlah 0,7 mm dari garis
lukisan
 Tentukan as untuk lengkungan ⅔ lingkaran serta tandailah
dengan jelas
 Ragumlah bahan tersebut bagian yang runcing menghadap ke
bawah
 Kikirlah bekas gergajian sampai tepat pada garis lukisan
 Tekuklah bagian klem dengan landasan pipa ؾ’’ sambil di
pukul dengan palu besi sampai membentuk Ø⅔’’ lingkaran
 Ratakanlah klem tersebut dengan palu besi, apabila terjadi
pembengkokkan
 Bentuk lagi dengan menggunakan pipa ǿ ¾’’ seperti pada point 7
 Kikirlah pinggir-pinggirnya agar klem tersebut tidak tajam, dan
pengikiran ini sebagai finishing pada pembuatan klem pengait
pipa
 Periksakanlah pada instruktur.

17
7,5cm

1cm

3 mm

2/3D
1/3D

7,5cm 3 mm

18
BAB IV
MEMOTONG PIPA GALVANIS

4.1 Tujuan :
 Dapat mengukur pipa galvanis dengan tepat, serta memberi tanda
dengan jelas.
 Mahir memotong pipa galvanis dengan gergaji besi, pipe cutter, dan
juga dengan menggunakan mesin kombinasi.
 Dapat membersihkan bram bekas potongan dengan borring reamer
serta meratakan pipa dengan ujung kikir.
Keterangan :
Pemotongan pipa ini di letakkan pada ketegakan pemotongan, karena
sangat penting hubungannya dengan pemasangan instalasi pipa. Pemotongan
dapat di lakukan dengan menggunakan :
 Pemotong pipa (pipe cutter)
 Gergaji besi (hand saw)
 Mesin gabungan.
Tetapi cara yang sempurna adalah cara gabungan karena factor perubahan
bentuk sedikit sekali.

4.2 Alat dan Bahan yang digunakan :


 Ragum pipa
 Mistar baja
 Penggores
 Pipe cutter
 Gergaji besi
 Burring reamer
 Kikir
 Jangka sorong
Bahan yang di gunakan :

19
 Pipa galvanis :
o ǿ ½’’ dengan panjang 50 cm
o ǿ ¾’’ dengan panjang 50 cm

4.3 Keselamatan Kerja :


 Berdoa sebelum memulai bekerja
 Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta bersihkan hal-hal yang
mengganggu kelancaran pekerjaan
 Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur
 Pakailah alat-alat pengaman bila di perlukan
 Jangan menggunakan alat yang belum tahu cara penggunaannya
 Tanyakan pada instruktur tentang hal yang tidak di ketahui.

4.4 Langkah Kerja :


 Menyiapkan paralatan dan bahan
 Mengukur dan memberi tanda panjang pipa yang akan di potong
 Memotong pipa sesuai dengan ukuran dan perintah kerja
 Setelah melakukan pemotongan, bersihkan bram dengan menggunakan
burring reamer
 Mengikir permukaan pipa hingga rata dan halus
 Mengukur kesikuan dan panjang pipa sesuai dengan gambar kerja
 Finishing, membersihkan peralatan yang telah di pakai, dan
membersihkan lantai kerja.

20
BAB V
MENGULIR PIPA GALVANIS ǿ 1/2’’ - ǿ 3/4’’

5.1 Tujuan :
 Menentukan panjang ulir untuk pipa ǿ 1/2’’ - ǿ 3/4 ’’
 Mengoperasikan snay langsung dengan baik
 Membuat ulir pada pipa ǿ ½’’ - ǿ 3/4 ’’
Maksud dari penguliran pipa galvanis adalah untuk menyambung pipa
dengan alat sambung (fitting), yang mana penyambungan di lakukan
apabila:
 Akan memperpanjang pipa lebih dari 6,0 m
 Akan membengkokkan arah aliran
 Akan mencabangkan saluran
Jadi hal-hal tersebut di atas kesemuanya memerlukan penyambungan-
penyambungan yang baik. Ini akan terasa sekali apabila kita hendak
memasang instalasi di dalam rumah.

5.2 Alat dan Bahan yang digunakan :


 Ragum pipa
 Mistar baja
 Penggaris
 Pemotong pipa
 Gergaji besi
 Kikir
 Burring reamer
 Snay langsung
 Kuwas kecil
 Kunci pipa
Bahan :
 Pipa galvanis medium ǿ ½’’ - ǿ 3/4 ’’

21
 Minyak pelumas / oli

5.3 Keselamatan Kerja :


 Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta bersihkan hal-hal yang
mengganggu kelancaran pekerjaan
 Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur serta ikuti langkah
kerja yang telah di tentukan
 Hati-hatilah pada bram yang tajam, terutama pada waktu
penguliran berlangsung
 Serbukkanlah serbuk gergajipada oli yang berceceran di atas
lantai
 Pakailah alat-alat pengaman bila perlu.

5.4 Langkah Kerja :


 Siapkanlah peralatan dan bahan yang di perlukan
 Potonglah pipa ǿ ½’’ dan ǿ 3/4 dengan panjang 500 mm
 Bersihkanlah bram atau serpih bekas pemotongan pada bagian
dalam dari ujung pipa yang akan di ulir dengan burring reamer
atau kikir
 Ukur dan tandailah dengan jelas panjang ulir dari masing-masing
pipa sebagai berikut :
 ǿ ½’’ panjang ulir 15 mm
 ǿ ¾’’ panjang ulir 17 mm
 Ulir pipa tersebut dengan panjang ulir sampai ukuran yang tertera
dalam point 5
 Bersihkanlah uliran dari bram atau serpih bekas penguliran
 Cobalah dahulu dengan alat-alat sambung
 Periksalah hasil uliran pada instruktur

22
Tabel diameter dan panjang ulir pipa galvanis
Diameter Panjang ulir (mm) Dalam prakteknya (mm)
1/2’’ 13 15
3/4’’ 14 17
1’’ 17 20
1 1/4’’ 17 20
1 1/2’’ 17 20
2’’ 19 22
2 1/2’’ 24 26
3’’ 25 27

Tabel untuk menentukan factor kelonggaran dan panjang ulir (inchi)


Diameter pipa A Panjang ulir (T)
1/8’’ 11/16’’ 1/4’’
1/4’’ 13/16’’ 3/8’’
3/8’’ 15/16’’ 3/8’’
1/2’’ 1 1/8’’ 1/2’’
3/4’’ 1 5/16’’ 9/16’’
1’’ 1 1/2’’ 11/16’’
1 ¼’’ 1 6/4’’ 11/16’’
1 ½’’ 1 15/4’’ 11/16’’
2’’ 2 1/4’’ 3/4’’
2 ½’’ 2 11/16’’ 15/16’’
3’’ 3 1/3’’ 1’’
3 ½’’ 3 7/16’’ 1 1/16’’
4’’ 3 3/4’’ 1 1/2’’
5’’ 4 1/2’’ 1 1/4’’
6’’ 5 1/2’’ 1 5/16’’

23
5.5 Perhitungan Panjang Ulir
Rumus : F=A–T
Keterangan :
F = Faktor kelonggaran
A = As alat sambungan ke permukaan alat sambung
T = Panjang ulir.

24
BAB VI
MEMBUAT INSTALASI TERTUTUP

6.1 Tujuan :
 Mengetahui dan memahami kegunaan dari alat sambung
 Terampil dalam pemasangan alat sambung pipa
 Membuat instalasi pipa tertutup dengan benar dan tidak bocor

6.2 Instruksi Umum :


Pemasangan instalasi ini biasanya di pasang pada pabrik untuk
penyulingan-penyulingan, yang mana penyulingan ini baik untuk
minyak dari tumbuh-tumbuhan seperti daun serai atau daun cengkih dan
lain-lain.
Dalam penyambungan alat sambung dengan pipa usahakan tidak
terjadi kebocoran, untuk mengatasi kebocoran dalam instalasi kita
lilitkan dahulu call tape / tali henep dan tali goni sebelum di pasang alat
sambung. Hati-hati dalam penyambungan stop kran dan barel union
jangan sampai terbalik, sebab kalau terbalik akan terjadi kebocoran.

6.3 Alat dan Bahan yang digunakan :


Alat :
 Ragum
 Mistar baja / meteran
 Penggores
 Gergaji besi
 Pemotong pipa
 Burring reamer
 Kikir
 Kunci pipa
 Sney langsung

25
 Kuas kecil
 Test pump
Bahan :
 Pipa ǿ ½ dan ǿ 3/4 inchi
 Alat sambung pipa
 Kunci pipa
 Oli

6.4 Keselamatan Kerja :


 Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan tempat kerja
dari hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan
 Hati-hatilah terhadap bram / serpih yang tajam
 Hati-hatilah dalam pengambilan pipa dari rak
 Taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai
 Simpanlah pipa-pipa yang tidak terpakai di tempat yang aman

6.5 Langkah Kerja :


 Siapkanlah pipa ǿ ½ dan ǿ 3/4 inchi serta peralatan yang akan di
pergunakan
 Potonglah pipa sesuai dengan panjang pipa dalam gambar kerja
 Kikirlah permukaan ujung pipa guna memudahkan dalam
pemakanan pertama dalam penguliran
 Bersihkanlah bram dengan burring reamer
 Ulirlah pipa dengan panjang ulir 15 mm
 Cobalah di sambungkan pipa yang telah di ulir dengan alat
sambung
 Lilitkanlah call tape, jangan terlampau banyak karena sulit bila di
pasang alat sambung

26
 Pasanglah alat sambung dengan menggunakan kunci pipa,
sampai tidak terjadi kebocoran serta periksa ukurannya dan
cocokkan dengan gambar kerja
 Periksalah pada instruktur, guna di test kebocoran dengan test
pump.

27
BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
 Pembuatan dan pengerjaan plumbing yang baik di dapat dari
pengalaman yang di terjang dengan pengetahuan ilmu pembuatan
plumbing.
 Kerja plumbing bukanlah tujuan utama dari suatu konstruksi
tetapi merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan
yang lebih baik.
 Dalam melaksanakan kerja plumbing sangat di tuntut ketelitian
dan kesabaran agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.
 Dalam kerja plumbing perlu di perhatikan keselamatan kerja dan
alat dengan sebaik-baiknya.
7.2 Kesan
 Penulis dapat membuat klem penggantung dan pengait pipa
 Penulis dapat mengoperasikan mein-mesin kerja plumbing yang
ada di bengkel
 Penulis dapat memotong pipa dan mengenal jenis-jenis pipa
 Penulis juga dapat menyambungkan pipa dengan menggunakan
alat sambung yang sesuai dengan ukiran pipa dan mengenal jenis-
jenisnya
 Pengalaman yang sangat berguna penulis dapatkan, yang akan
berguna di lapangan kelak nantinya.
7.3 Saran
 Sebaiknya dalam bekerja kita lebih hati-hati demi keselamatan
jiwa
 Jangan makan tulang kawan
 Saya mengharapkan supaya ada instruktur yang mengontrol demi
kelancaran pekerjaan

28
 Serius dalam bekerja supaya job yang kita kerjakan mendapatkan
hasil yang sempurna.
 Gunakan ala-alat manual maupun mesin sesuai dengan fungsinya
 Dalam bekerja di bengkel,penulis merasa ada yang kurang yaitu
alat-alat kerja yang sudah tidak sempurna lagi, seperti misalnya
mata senai yang sudah rusak sehingga akan menimbulkan uliran
yang kurang bagus.

29

Anda mungkin juga menyukai