Anda di halaman 1dari 21

42

 Beban terbagi rata :


 Dmaks =5 %  q 1    P

= 5 %  5,011 5  7,63 

= 1,634 ton
 Mrem = 1,8 meter × R

= 1,8 m × 1,634 ton


= 2,94 tm

Maka momen – momen yang bekerja pada gelagar memanjang adalah :


a. Beban mati (DL) = 3,557 t.m
b. Beban hidup (LL) = 9,962 t.m
c. Beban angin (W) = 0,375 t.m
d. Beban rem (Rm) = 2,94 t.m
Gaya lintang yang bekerja pada gelagar memanjang adalah :
a. Beban mati (DL) = 2,8462 ton
b. Beban hidup (LL) = 7,972 ton
c. Beban angin (W) = 0,15 ton
d. Beban rem (Rm) = 1,634 ton

Tabel 3.3 Kombinasi

Nomor Kombinasi Momen (t.m) Vu geser (t)

1 1.4DL 4,9798 3,985

2 1.2DL + 1.6LL 20,207 16,171

3 0.75(1.2DL + 1.6LL + 1.6W) 15,606 12,308


4 1.2DL + 1.6LL + 0.5(W/Rm) 20,271 16,217
43

Pengecekan terhadap kondisi momen dominan


Dari data kombinasi didapatkan :
Mumax = 20,271 tm
Vumax = 16,217 ton
Fy = 290 Mpa
E = 200000 Mpa

Direncanakan girder memanjang dari profil H dengan tegangan ijin 2500


kg/cm2. Dari data profil dapat 350 x 250 x 9 x 14 dengan data sebagai berikut :

d = 340 Mm Ix = 21,700 cm4


bf = 250 Mm Iy = 3,650 cm4
tw = 9 Mm ix = 14,6 Cm
tf = 14 Mm iy = 6 Cm
r1 = 20 Mm wx = 1,280 cm3
A = 101,5 cm2 wy = 292 cm3

q = 79,7 kg/m

1. Cek kelangsingan pelat badan dan sayap


a. Sayap

λ = = = 8,929
.

λp = 0,38

= 0,38

= 9,979
karena λp (9,979) > λ (8,929), maka penampang sayap kompak.
b. Badan

λ = = = 37,778

λp = 3,76
44

= 3,76

= 98,742

karena λp (98,742) > λ (98,742), maka penampang badan kompak


Zx = b.tf (d - tf) + tw ( d – 2 tf)2

= 250 x 14 ( 340 – 14 ) + 9 ( 340 – 2(14))2

= 1360024 mm3
Mp = Zx . fy
= 1360024 mm3x 290 N/mm2
= 394406960 N.mm
= 39,4406 ton.m
Mp (39,4406 ton.m) > Mu/Ø (20,271 / 0,90 = 22,523 ton.m)

2. Menentukan kuat lentur rencana balok φ Mn


Mp = Mn = 39,4406 tm
Maka :
φ Mn = 0,9 (39,4406)
= 35,496 tm > 20,271 tm

3. Cek kelangsingan penampang terhadap geser


. = = 20,222 < = = 64,594

Karena persamaan terpenuhi, maka :


Vn = 0,6 x fy x d x tw
= 0,6 x 290 x 340 x 9 = 532440 N = 53,2 ton

4. Menentukan kuat geser rencana balok φ Vn


Vd = φ Vn
= 0,90 x 53,2
= 47,88 ton
45

5. Kombinasi momen lentur dan geser


+ 0,625 x < 1,375

, ,
+ 0,625 x < 1,375
, ,

0,406 < 1,375


6. Cek kuat tekuk lateral :

Tekuk lateral akan terjadi jika panjang bentang (L) lebih besar dari Lp

Lp = 1,76 x iy x E fy

= 1,76 x 6 x10 x 200000 290

= 2773,192 mm= 2,773 m


Sehingga (L = 5 m) > Lp, perlu menggunakan penopang lateral.

7. Cek lendutan

= 20,271 tm = 207,71 kNm

5×M ×L 5 × 20,271 × 10 × 5000


δ = = = 2,444 Nmm
48 × E × I 48 × 200000 × 10800 × 10

δ = = = 13,888 mm

δ = 2,886 < δ = 13,888 mm → Syarat lendutan terpenuhi

Dari hasil pengecekan diatas semuanya telah memenuhi syarat -syarat,


maka profil H 350 x 250 x 9 x 14 dengan berat profil 79,7 kg/m dan tegangan ijin
2500 kg/cm2 dapat digunakan untuk gelagar memanjang.
46

3.5.2 Gelagar Melintang


Gelagar melintang direncanakan menggunakan Profil WFS 800 x 300 x
16 x 30 dengan berat 241 kg/m, dalam jarak antara gelagar 5 m dan lebar
jembatan 7 m ditambah dengan lebar trotoar 2 x 1 tebal lapisan aspal 5 cm.
Berdasarkan Lampiran tabel baja WFS diperoleh :

t2

h
t1

Gambar 3.13 Penampang Profil WFS 800 x 300 x 16 x 30

h = 808 mm Sx = 8400 cm3


b = 302 mm Sy = 915 cm3
tw = 16 mm Ix = 339000 cm4
tf = 30 mm Iy = 11700 cm4
r1/r0 = 28 mm ix = 33,2 cm
2
A = 307,6 cm iy = 6,70 cm
Q = 241 kg/m
= 0,241 ton/m
2

5m

1,75m 1,75m 1,75m 1,75m

Gambar 3.14 Pelimpahan beban terhadap gelagar memanjang dan melintang.

Beban yang bekerja pada girder melintang adalah beban mati, b eban hidup,
beban angin, beban gempa dan beban rem.

1. Beban mati
Beban mati pada gelagar melintang terdiri dari :

 Berat lantai kendaraan = 0,200 m × 2,400 t/m3 = 0,480 t/m2


 Berat aspal = 0,050 m × 2,20 t/m3 = 0,110 t/m2
 Air hujan = 0,050 m × 1 t/m3 = 0,050 t/m2
q1 = 0,640 t/m2

 Trotoar = 1 m × 0,20 m × 2,400 t/m3 = 0,480 t/m


 Air hujan (5 cm) = 0,5 m × 0,050 m × 1 t/m2 = 0,025 t/m
 Berat profil siku sama kaki 60.60.10 = 0,009 t/m
q2 = 0,514 t/m

 Profil No. 800 x 300 x 16 x 30 = 0,185 t/m


q3 = 0,185 t/m
3

Analisa perhitungan beban terpusat:

 Girder memanjang = 0,0665 t/m × 2,5 m = 0,166 ton


 Berat paku keling = 0,20 × 0,2391 = 0,044 ton
 Berat pelat siku = (1 x 0,009 kg) = 0,009 ton
P = 0,219 ton

Analisa perhitungan beban terpusat (P1)

P1 = ( qekv gel. memnjang x L) + P


= (0,536 x 5) + 0,219
= 2,899 ton

Analisa perhitungan beban terpusat (P2)


P2 = (2 x qekv gel. memnjang x L) + P
= (2 x 0,536 x 5 ) + 0,219
= 5,579 ton

Besarnya beban terbagi rata q ekivalen adalah:

0,875m
0,583 m

1,75m

x = 2/3 × h qek = q1 × x
= 2/3 × 0,875 = 0,640 × 0,583
= 0,583 m = 0,373 t/m

q‘ekv = 2 x (qek) = 2 x (0,373) = 0,746 t/m


4

Q1 = q‘ekv x L = 0,746 t/m x 7 m = 5,222 ton

Q2 = q2 x L = 0,514 t/m x 1m = 0,514 ton

Q3 = q3 x L = 0,185 t/m x 9,2 m = 1,702 ton

Beban mati akibat beban terbagi rata q yang bekerja pada girder melintang
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
P2 P1
P1 P2 P2

0,1 m 1 m 1,75 m 1,75 m 1,75 m 1,75 m 1m 0.1 m


Gambar 3.15 Beban Mati yang Bekerja pada Gelagar Melintang

Maka reaksi tumpuan dan momen maksimum yang timbul pada girder
melintang akibat beban mati adalah:
RA . L = (Q3 (1/2 x 9,2)) + (Q2 (1/2.1 + 8,1) + Q1 (1/2.7 + 1,1) +Q2 (1/2.1 + 0,1) +
P1. 8,1 + P2.6,35 + P2 . 4,6 + P2 . 2,85 + P1 .1,1 = 0

RA . L = (1,702 (1/2 x 9,2)) + (0,514 (1/2.1 + 8,1) + 5,222 (1/2.7 + 1,1) +0,514
(1/2.1+ 0,1)+ 2,899. 8,1 + 5,579 .6,35 + 5,579 . 4,6 + 5,579 . 2,85 + 2,899
.1,1 = 0

RA . 9,2 = 7,829 + 4,420 + 24,021 + 0,308 + 23,482 +35,426 +25,663 + 15,900


+3,189
RA = 15,243 ton
5

Mmaks = (RA×1/2 L) – q1 .L/2(1/2 . L/2) – q2 . L(1/2 . L1 + 3,5) – q3.L (1/2.L+ L)


– P x L - (P2 x L)
= (15,243 x 4,6) – 0,640 . 3,5 (1/2 . 3,5) – 0,514 . 1(4) – 0,185 . 4,6 (1/2 .

4,6) - (2,899 x 3,5 )- (5,579 x 1,75)

= (70,119) – 3,92 – 2,056 -1,957 – 10,112 – 9,763

= 42,311 tm

2. Beban hidup
Beban hidup terdiri dari beban terbagi rata “q” dan garis “P” menurut SNI 03-
1725-1989, untuk menghitung pengaruh-pengaruh dinamis. Tegangan akibat beban
garis “P” harus dikalikan dengan koefisien kejut, untuk menghitung koefisien kejut
digunakan rumus:
20
K =1+
50+L

20
=1+
50+40

= 1,22

a. Beban terbagi rata


Besarnya beban terbagi rata untuk panjang bentang 30 m < L < 60 m, maka :
,
q = 2,2 t/m - (L - 30)
,
q = 2,2 t/m - (40 - 30) = 2,017 t/m

Untuk jembatan kelas A beban terbagi rata diambil sebesar 100 %


q = 2,017 t/m x 100%= 2,017 t/m
Beban kendaraan dalam jalur (100%)
2,017
q1 = x 5,5 x100% = 4,034 t/m
2,75
6

Beban terbagi rata diluar jalur (50%)


2,017
q2 = x 5,5 x 50 % = 2,017 t/m
2,75
Beban terbagi rata untuk trotoar diperhitungkan terhadap beban hidup 500
2
kg/m dan beban diambil 60% dari beban hidup trotoar.
q3 = 0,5 t/m2 x 5,5 m x 60 % = 1,65 t/m

1m 0,75 m 5,5 m 0,75 m 1m

Gambar 3.16 Beban Hidup yang Bekerja Pada Gelagar Melintang

Q1 = q1 x L = 4,034 x 5,5 = 22,187 t/m


Q2 = q2 x L = 2,017 x 0,75= 1,527 t/m
Q3 = q3 x L = 1,65 x 1= 1,65 t/m

Reaksi yang terjadi adalah:


RA = RB = 0
∑ MB = 0
RA . 9,2 = (Q3× 8,60) + (Q2 × 7,72) + (Q1 × 4,60) + (Q2×1,47) + (Q3×0,6)
RA . 9,2 = (1,65 ×8,60) + (1,527 ×7,72) + (22,187 ×4,60) +(1,527 × 1,47) + (0,65
×0,6)
RA . 9,2 = 14,19 + 11,788 + 102,06 + 2,245 + 0,39
RA = 14,204 ton
7

Momen maksimum yang bekerja pada girder melintang akibat beban hidup adalah:
Mmaks1 = (RA×½ L) – (Q3× 4 )– (Q2× 3,125 ) – (Q1×2,75)
= (14,204 ×4,6) – (1,527 ×4) – (1,527 ×3,125) –(1,220 ×2,750)
= 63,918 – 6,051 – 4,772 – 3,355
= 49,74 t.m

b. Beban garis
Berdasarkan SNI 03-1725-2016 beban garis “P” = 12 ton, untuk jembatan
kelas A beban garis diambil 100%.

P = 100 % x 12 ton= 12 ton


Untuk menghitung beban garis maka “P” harus dikalikan dengan koefisien kejut:
20 20
K =1+ =1 + = 1,22
50 + L 50 + 40

 Beban garis didalam lajur diambil 100%:


12
P1 = × 2,5 × 1,22 × 100%
2,75

= 13,309 ton
 Beban garis diluar lajur diambil 50%:
12
P2 = × 2,5 × 1,22 × 50%= 6,654 ton
2,75

P2 P1 P2

0,1m 1 m 0,75 m 5,5 m 0,75 m 1m 0,1 m

Gambar 3.17 Beban Garis yang Bekerja pada Gelagar Melintang


8

Reaksi yang terjadi adalah:


RA = RB = 1/2 × ∑ P = 1/2 × (13,309 + 6,654 +6,654)
= 13,309 ton
Momen maksimum yang timbul pada girder melintang akibat beban garis adalah:
Mmaks2 = (RA × ½ L) – (P2 × (½ . 1,25 + ½ x 5,5))
= (13,309 × 4,6) – (6,545 × (½ 1,25 + ½ x 5,5))
= 61,221 – 22,089
= 39,132 t.m
Dengan demikian gaya lintang dan momen maksimum yang bekerja pada girder
melintang akibat beban hidup (beban terbagi rata dan beban garis) adalah:
Mmaks = Mmaks1 + Mmaks 2
= 49,74 t.m +39,132 m
= 88,872 t.m

3. Beban angin
Tekanan angin yang bekerja pada kendaraan adalah 150 kg/m 2 pada
ketinggian 2 meter dari lantai kendaraan pada jarak 3,5 meter, maka luas bidang yang
mengalami tekanan angin = 3,5 m × 2 m = 7 m2. Jarak As roda kendaraan = 1,75 m
seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini:

150 kg/m2

2m w P

1m

1,75 m
Gambar 3.18 Beban angin yang bekerja pada kendaraan
9

Maka gaya angin yang menekan lantai kendaraan adalah:


1,75 × P = A × q × 1 m
7 m 2 x 150 kg / m 2 x 1 m
P1 = P2=
1,75 m
= 600 kg
= 0,60 ton

P1 = P2 = 0,60

4,6 4,6
Gambar 3.19 Beban Terpusat akibar pengaruh beban angina

Reaksi yang terjadi adalah :


RA = RB = 1/2 × P
= 1/2 × 0,6
= 0,30 ton
Momen maksimum yang timbul pada girder melintang akibat beban angin adalah:
Mmaks =¼×P×L
= ¼ × 0,6 × 9,2
= 1,380 t.m
4. Beban rem
Besarnya beban rem yang diperhitungkan adalah 5% dari beban “D” tanpa
koefisien kejut, dan gaya rem tersebut dianggap bekerja horizontal dalam arah sumbu
jembatan dengan titik tangkap setinggi 1,80 m diatas permukaan lantai kendaraan.
Beban yang terjadi akibat gaya rem adalah :
10

Beban terbagi rata (Q)

Qt = (q1 × 5,5) + (q2 × 1,75)


= (1,80 x 5,5) + (0,90 x 1,75)
= 11,475 ton
Beban garis dalam jalur (diambil 100%)
12
P1 = × 5,5 × 100%
2,75

= 24,000 ton

Beban garis diluar jalur (diambil 50%)


12
P2 = × 1,75 × 50%
2,75

= 3,818 ton

Maka beban hidup “D” akibat gaya rem yang bekerja pada jembatan adalah:

Pt = Q + P 1 + P 2
= 11,475 + 24,000 + 3,818
= 39,293 ton

Besarnya beban “R” adalah:

R = 5% × Pt

= 5% × 39,293

= 1,965 ton

Momen yang timbul akibat gaya rem yang bekerja horizontal dalam arah
sumbu jembatan dengan titik tangkap setinggi 1,8 meter adalah:

Mrem = 1,8 m × R

= 1,8 m × 1,965 ton

= 3,537 tm
11

5. Kombinasi beban
Maka momen – momen yang bekerja pada girder melintang adalah :
 Beban Primer
 Beban mati (DL) = 42,311 tm
 Beban hidup (LL) = 49,74 tm
 Beban Sekunder
 Beban angin (W) = 1,380 tm
 Beban rem (A) = 3,537 tm
Sedangkan gaya lintang yang bekerja pada girder melintang adalah :
 Beban Primer
 Beban mati (DL) = 15,243 ton
 Beban hidup (LL) = 14,204 ton

 Beban Sekunder
 Beban angin (W) = 0,30 ton
 Beban rem (A) = 1,965 ton

Tabel Kombinasi
Kombinasi Mu (tm) Vu (t)

1,4DL 59,235 21,340

1,2DL + 1,6LL 130,357 41,018

0,75x(1,2DL + 1,6LL + 1,6W) 103,024 31,124

1,2DL + 1,6LL + 0,5(W/A) 130,552 41,094


12

3.6 Pengecekan terhadap kondisi momen dominan


Dari data kombinasi didapatkan:

Mumax = 130,552 tm

Vumax = 41,094 tm

Fy = 290 MPa

E = 200000 Mpa

Pengecekan terhadap kondisi momen dominan


Dari data kombinasi didapatkan :
Mumax = 130,552 tm
Vumax = 41,094 t
Fy = 290 Mpa
E = 200000 Mpa

Penampang yang digunakan


Direncanakan girder memanjang dari profil H dengan tegangan ijin 2500
2
kg/cm .
Dari data profil dapat 800 x 300 x 16 x 30 dengan data sebagai berikut :

d = 808 mm Sx = 8400 cm3


bf = 302 mm Sy = 915 cm3
tw = 16 mm Ix = 339000 cm4
tf = 30 mm Iy = 11700 cm4
r1/r0 = 28 mm Wx = 33,2 cm
A = 307,6 cm2 Wy = 6,70 cm
Q = 241 kg/m
= 0,241 ton/m
13

1. Cek kelangsingan pelat badan dan sayap


a. Sayap

λ = = = 5,333
.

λp = 0,38

= 0,38

= 9,979
karena λp (9,979) > λ (5,333), maka penampang sayap kompak.

b. Badan

λ = = = 50,50

λp = 3,76

= 3,76

= 98,742
karena λp (98,742) > λ (50,50), maka penampang badan kompak.
Zx = b.tf (d - tf) + tw ( d – 2 tf)2

= 302 x 30 ( 808 – 30 ) + .16 . (808 – 2(30))2

= 9286696 mm3
Mp = Zx . fy
= 9286696 mm3 x 290N/mm2
= 2693141840 N.mm
= 269,314 ton.m
Mp (269,314 tm) > Mu/Ø (153,279 / 0,90 = 170,31 tm)
14

2. Menentukan kuat lentur rencana balok φ Mn

Mp = Mn = 269,314 tm
Maka :
φ Mn = 0,9 (269,314)
= 242,383 ton.m > 153,279 ton.m

3. Cek kelangsingan penampang terhadap geser

692
. = = 43,25 < = = 64,594

Karena persamaan terpenuhi, maka :


Vn = 0,6 x fy x d x tw
= 0,6 x 290 x 808 x 16
= 2249472 N = 224,94 ton

4. Menentukan kuat geser rencana balok φ Vn

Vd = φ Vn
= 0,90 x 41,094
= 36,985 ton

5. Kombinasi momen lentur dan geser

+ 0,625 x < 1,375

130,552 41,094
+ 0,625 x < 1,375
242,383 36,985

= 0,539 + 0,625 x 1,111 < 1,375

= 1,233 < 1,375 OK


15

6. Cek kuat tekuk lateral

Tekuk lateral akan terjadi jika panjang bentang (L) lebih besar dari Lp
Lp = 1,76 x iy x E fy

= 1,76 x 6,70 x10 x 200000 290


= 3096,7309 mm= 3,096m
Sehingga (L = 5 m) > Lp, perlu menggunakan penopang lateral. ...... OK

Dari hasil pengecekan diatas semuanya telah memenuhi syarat -syarat, maka
profil H 800 x 300 x 16 x 30 dengan berat profil 241 kg/m dapat digunakan untuk
gelagar melintang.

7. Cek kuat tekuk lateral

Tekuk lateral akan terjadi jika panjang bentang (L) lebih besar dari Lp

Lp = 1,76 x iy x E fy

= 1,76 x 6,39 x10 x 200000 290


= 2953,4493 mm= 2,953 m
Sehingga (L = 5 m) > Lp, perlu menggunakan penopang lateral.

Dari hasil pengecekan diatas semuanya telah memenuhi syarat -syarat, maka
profil H 900 x 300 x 16 x 28 dengan berat profil 243,19 kg/m dapat digunakan untuk
gelagar melintang.
16

3.6 Gelagar Utama


Beban-beban yang bekerja pada Gelagar Utama adalah
1. Berat Gelagar Utama Dan Sandaran
2. Berat Lantai Kendaraan dan lainya
3. Berat Beban Hidup
4. Berat Beban Angin
Pembebanan yang diperhitungkan :
1. Muatan mati
2. Muatan hidup
3. Muatan angin

3.6.1 Muatan Mati


a. Berat vekwerk :
Berat sendiri 2 buah konstruksi rangka batanga (vakwerk) ( L = 40 m ),
menurut Prof. Ir. Loa. Wam Kiong – 1976 ( Konstruksi Baja V, halaman 63) adalah :
G = (20 + 3 . L ) kg/m2
= (20 + 3 (40))
= 140 kg/m2

Semua beban yang bekerja pada jembatan dilimpahkan ke vakwerk sepanjang


40 m dengan lebar jembatan 9 m. Panjang gelagar melintang yang direncanakan
adalah 9,30 m (ruang bebas kiri dan kanan 0,15 m)

Berat sendiri 2 vakwerk berdasarkan rumus diatas adalah:


Berat vakwerk = 9,30 m x 40 m x 140 kg/m2
= 52080 kg
17

b. Berat sandaran
Beban – beban yang bekerja adalah :
Sandaran digunakan pipa baja berdiameter 76,3 mm
- Berat profil = 2 x 40 x 9,12 kg/m
= 729,6 kg
- Berat baut dan pengikat diasumsikan 10 % dari berat sandaran
= 10% x 729,6 kg
= 72,96 kg
Jadi berat total pipa sandaran :
= 729,6 kg + 72,96 kg
= 802,56 kg
Maka berat total gelagar utama yaitu :
= berat gelagar utama + berat pipa sandaran
= 52080 kg + 802,56 kg
= 52,882,56 kg
= 52,88 ton
Berat untuk satu gelagar adalah :

P = x berat total gelagar

= x 52,88 ton

= 26,44 ton
Untuk tiap – tiap titik buhul menerima beban sebesar :

- Titik buhul tengah (P) = x 26,44 = 2,644 ton

- Titik buhul tepi ( x P) = x 2,644 = 1,322 ton

Reaksi tumpuan untuk satu gelagar utama sebesar :


∑ 26,44
RA = RB = = = 13,22 ton

Anda mungkin juga menyukai