= 5 % 5,011 5 7,63
= 1,634 ton
Mrem = 1,8 meter × R
q = 79,7 kg/m
λ = = = 8,929
.
λp = 0,38
= 0,38
= 9,979
karena λp (9,979) > λ (8,929), maka penampang sayap kompak.
b. Badan
λ = = = 37,778
λp = 3,76
44
= 3,76
= 98,742
= 1360024 mm3
Mp = Zx . fy
= 1360024 mm3x 290 N/mm2
= 394406960 N.mm
= 39,4406 ton.m
Mp (39,4406 ton.m) > Mu/Ø (20,271 / 0,90 = 22,523 ton.m)
, ,
+ 0,625 x < 1,375
, ,
Tekuk lateral akan terjadi jika panjang bentang (L) lebih besar dari Lp
Lp = 1,76 x iy x E fy
7. Cek lendutan
δ = = = 13,888 mm
t2
h
t1
5m
Beban yang bekerja pada girder melintang adalah beban mati, b eban hidup,
beban angin, beban gempa dan beban rem.
1. Beban mati
Beban mati pada gelagar melintang terdiri dari :
0,875m
0,583 m
1,75m
x = 2/3 × h qek = q1 × x
= 2/3 × 0,875 = 0,640 × 0,583
= 0,583 m = 0,373 t/m
Beban mati akibat beban terbagi rata q yang bekerja pada girder melintang
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
P2 P1
P1 P2 P2
Maka reaksi tumpuan dan momen maksimum yang timbul pada girder
melintang akibat beban mati adalah:
RA . L = (Q3 (1/2 x 9,2)) + (Q2 (1/2.1 + 8,1) + Q1 (1/2.7 + 1,1) +Q2 (1/2.1 + 0,1) +
P1. 8,1 + P2.6,35 + P2 . 4,6 + P2 . 2,85 + P1 .1,1 = 0
RA . L = (1,702 (1/2 x 9,2)) + (0,514 (1/2.1 + 8,1) + 5,222 (1/2.7 + 1,1) +0,514
(1/2.1+ 0,1)+ 2,899. 8,1 + 5,579 .6,35 + 5,579 . 4,6 + 5,579 . 2,85 + 2,899
.1,1 = 0
= 42,311 tm
2. Beban hidup
Beban hidup terdiri dari beban terbagi rata “q” dan garis “P” menurut SNI 03-
1725-1989, untuk menghitung pengaruh-pengaruh dinamis. Tegangan akibat beban
garis “P” harus dikalikan dengan koefisien kejut, untuk menghitung koefisien kejut
digunakan rumus:
20
K =1+
50+L
20
=1+
50+40
= 1,22
Momen maksimum yang bekerja pada girder melintang akibat beban hidup adalah:
Mmaks1 = (RA×½ L) – (Q3× 4 )– (Q2× 3,125 ) – (Q1×2,75)
= (14,204 ×4,6) – (1,527 ×4) – (1,527 ×3,125) –(1,220 ×2,750)
= 63,918 – 6,051 – 4,772 – 3,355
= 49,74 t.m
b. Beban garis
Berdasarkan SNI 03-1725-2016 beban garis “P” = 12 ton, untuk jembatan
kelas A beban garis diambil 100%.
= 13,309 ton
Beban garis diluar lajur diambil 50%:
12
P2 = × 2,5 × 1,22 × 50%= 6,654 ton
2,75
P2 P1 P2
3. Beban angin
Tekanan angin yang bekerja pada kendaraan adalah 150 kg/m 2 pada
ketinggian 2 meter dari lantai kendaraan pada jarak 3,5 meter, maka luas bidang yang
mengalami tekanan angin = 3,5 m × 2 m = 7 m2. Jarak As roda kendaraan = 1,75 m
seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini:
150 kg/m2
2m w P
1m
1,75 m
Gambar 3.18 Beban angin yang bekerja pada kendaraan
9
P1 = P2 = 0,60
4,6 4,6
Gambar 3.19 Beban Terpusat akibar pengaruh beban angina
= 24,000 ton
= 3,818 ton
Maka beban hidup “D” akibat gaya rem yang bekerja pada jembatan adalah:
Pt = Q + P 1 + P 2
= 11,475 + 24,000 + 3,818
= 39,293 ton
R = 5% × Pt
= 5% × 39,293
= 1,965 ton
Momen yang timbul akibat gaya rem yang bekerja horizontal dalam arah
sumbu jembatan dengan titik tangkap setinggi 1,8 meter adalah:
Mrem = 1,8 m × R
= 3,537 tm
11
5. Kombinasi beban
Maka momen – momen yang bekerja pada girder melintang adalah :
Beban Primer
Beban mati (DL) = 42,311 tm
Beban hidup (LL) = 49,74 tm
Beban Sekunder
Beban angin (W) = 1,380 tm
Beban rem (A) = 3,537 tm
Sedangkan gaya lintang yang bekerja pada girder melintang adalah :
Beban Primer
Beban mati (DL) = 15,243 ton
Beban hidup (LL) = 14,204 ton
Beban Sekunder
Beban angin (W) = 0,30 ton
Beban rem (A) = 1,965 ton
Tabel Kombinasi
Kombinasi Mu (tm) Vu (t)
Mumax = 130,552 tm
Vumax = 41,094 tm
Fy = 290 MPa
E = 200000 Mpa
λ = = = 5,333
.
λp = 0,38
= 0,38
= 9,979
karena λp (9,979) > λ (5,333), maka penampang sayap kompak.
b. Badan
λ = = = 50,50
λp = 3,76
= 3,76
= 98,742
karena λp (98,742) > λ (50,50), maka penampang badan kompak.
Zx = b.tf (d - tf) + tw ( d – 2 tf)2
= 9286696 mm3
Mp = Zx . fy
= 9286696 mm3 x 290N/mm2
= 2693141840 N.mm
= 269,314 ton.m
Mp (269,314 tm) > Mu/Ø (153,279 / 0,90 = 170,31 tm)
14
Mp = Mn = 269,314 tm
Maka :
φ Mn = 0,9 (269,314)
= 242,383 ton.m > 153,279 ton.m
692
. = = 43,25 < = = 64,594
√
Vd = φ Vn
= 0,90 x 41,094
= 36,985 ton
130,552 41,094
+ 0,625 x < 1,375
242,383 36,985
Tekuk lateral akan terjadi jika panjang bentang (L) lebih besar dari Lp
Lp = 1,76 x iy x E fy
Dari hasil pengecekan diatas semuanya telah memenuhi syarat -syarat, maka
profil H 800 x 300 x 16 x 30 dengan berat profil 241 kg/m dapat digunakan untuk
gelagar melintang.
Tekuk lateral akan terjadi jika panjang bentang (L) lebih besar dari Lp
Lp = 1,76 x iy x E fy
Dari hasil pengecekan diatas semuanya telah memenuhi syarat -syarat, maka
profil H 900 x 300 x 16 x 28 dengan berat profil 243,19 kg/m dapat digunakan untuk
gelagar melintang.
16
b. Berat sandaran
Beban – beban yang bekerja adalah :
Sandaran digunakan pipa baja berdiameter 76,3 mm
- Berat profil = 2 x 40 x 9,12 kg/m
= 729,6 kg
- Berat baut dan pengikat diasumsikan 10 % dari berat sandaran
= 10% x 729,6 kg
= 72,96 kg
Jadi berat total pipa sandaran :
= 729,6 kg + 72,96 kg
= 802,56 kg
Maka berat total gelagar utama yaitu :
= berat gelagar utama + berat pipa sandaran
= 52080 kg + 802,56 kg
= 52,882,56 kg
= 52,88 ton
Berat untuk satu gelagar adalah :
= x 52,88 ton
= 26,44 ton
Untuk tiap – tiap titik buhul menerima beban sebesar :