Anda di halaman 1dari 9

Makna Ilustrasi Iklan Susu Bubuk Milo di Media Cetak

Nama : Taufik Hidayat

Nim: 1771503990

Desain Komunikasi Visual

Pendahuluan

Di dunia usaha khususnya perusahaan periklanan, secara kondisional iklan


dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. Karena iklan itu
harusdibuat semenarik mungkin dan sedramatis mungkin sehingga mau tidak mau konsumenakan
tertarik untuk memperhatikannya.Iklan merupakan satu kekuatan yang dapat digunakan untuk
menarik konsumensebanyak-banyaknya. Penekanan utama iklan adalah akses informasi dan
promosi dari pihak produsen kepada konsumen. Sebagai media, baik yang berupa visual atau oral,
iklan jenis punya tendensi untuk mempengaruhi khalayak umum untuk mencapai targetkeuntunga
n.Iklan pada hakikatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yang dimaksudkanuntuk
mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen, dengan kata lainmendekatkan
konsumen dengan produsen. Sasaran akhir seluruh kegiatan bisnis adalahagar barang yang telah
dihasilkan bisa dijual kepada konsumen. Secara positif iklan adalah suatu metode yang digunakan
untuk memungkinkan barang dapat dijual kepada konsumen.

Visualisasi sebuah iklan merupakan gabungan beberapa elemen-elemen mulai


headline, subheadline, bodycopy, splash, closing, caption dan ilustrasi. Semuanya dikomposisikan
menjadi iklan yang menarik. Tidak hanya sekedar “asal tampil” karena agar enak dilihat, tetapi
disamping bisa memberikan kepuasan bagi kreatornya lebih dari itu komunikatif bagi target
audiencenya. Munculnya iklan dengan penggunaan ilustrasi sebagai daya tarik, sudah ada sejak
jaman penjajahan. Iklan-iklan tersebut pada umumnya hanya menampilkan ilustrasi dengan
gambar dan warna yang sederhana. Suatu kesederhanaan yang memberikan kesan unik karena
hanya mengandalkan kemampuan hand drawing.

Kategori iklan susu bubuk Milo yang menampilkan foto produk (product shot), di
dalam bodycopy nya hanya menampilkan visualisasi orang yang sedang melakukan olahraga yang
disusun oleh alur angka-angka mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, kemudian anak-anak
disuruh untuk mengikuti alur tersebut sehingga akan terlihat jelas orang yang sedang melakukan
olahraga. Iklan susu bubuk Milo ini menggunakan layout full page, dengan memberikan ruang
kosong (space) yang cukup luas pada bagian bodycopy nya untuk menampilkan visualisasi yang
merangsang sistem motorik untuk melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan tagline nya. Iklan
susu bubuk Milo yang menampilkan product shotnya, memiliki tagline yang terletak pada bagian
baseline nya. Tagline berfungsi untuk mempertegas pesan yang akan disampaikan. Dari tagline
tersebut pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan yaitu menekankan pada
segi aktivitas yang dilakukan oleh anak sehari-hari dan pencapaian serta harapan yang diinginkan
oleh setiap anak yaitu kemampuan dan pengembangan dalam dirinya,

Nama Milo sendiri diambil dari nama atlet dalam mitologi Yunani yang
bernama Milon yang terkenal akan kegigihannya dan kekuatannya dalam setiap petarungan.
Di Indonesia Milo telah diluncurkan sejak tahun 1974 hingga saat ini Milo telah memberikan
energi untuk anak-anak.Anak-anak usia 6-12 tahun memerlukan energi sebesar 2000 kkal setiap
harinya untuk mendukung aktivitasnya, karena mereka mempunyai aktivitas yang beragam,
baik aktivitas fisik maupun mental seperti bermain, berolahraga, dan belajar. Milo sebagai
minuman cokelat berenergi meluncurkan Milo baru dengan kandungan yaitu Protomalt dan
Actigen E yang membantu memberikan energi optimal.Protomalt merupakan karbohidrat
kompleks sebagai sumber energi yang jangka waktu pelepasan energi nya panjang. Actigen E
merupakan akronim dari actively generated energy. Sebuah perpaduan unik dari kandungan
vitamin B, vitamin C, kalsium, dan magnesium yang dapat membantu menghasilkan energi
secara optimal dari karbohidrat, lemak, dan protein makanan pada proses metabolism energi
dalam tubuh. Seringkali anak-anak sulit untuk berkonsentrasi ketika mereka sudah kelelahan
karena terlalu banyak bermain atau kurang beristirahat. Hal ini disebabkan oleh terkurasnya
energi yang tidak dibutuhkan tubuh dalam melakukan aktivitas fisik, tetapi sangat
dibutuhkan ketika anak-anak akan melakukan aktivitas mental seperti belajar

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, penulis dapat merumuskan


permasalahan sebagai berikut: Bagaimana “Makna Ilustrasi Iklan Susu Bubuk Milo di Media
Cetak?”

Tujuan Penelitian

Atas dasar permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menetapkan bahwa
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Makna Ilustrasi Iklan Susu Bubuk Milo di Media
Cetak.

Kerangka Teori

Ilustrasi
Ilustrasi bisa diciptakan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa
lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud. tujuan utama dari
ilustrasi adalah memperjelas naskah atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan (Ensiclopedia
Americana,1990,No;14:787). Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang
bercerita yang memiliki makna sesuai dengan tema/ isi cerita dan diharapkan dengan bantuan
visual, sebuah tulisan (Text copy) lebih mudah dicerna.
Iklan

Ialah promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor,
pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan, Menurut
Sumarlam (2004: 185-186), pada awalnya, seorang pedagang keliling yang berteriak-teriak,
menyanyi, atau menggunakan alat yang menghasilkan bunyi-bunyian untuk dapat menarik
perhatian pembeli sudah dapat dikategorikan sebagai sebuah iklan (mengiklankan barang
dagangan secara langsung). Misalnya seorang pedagang sayur keliling akan menjajakan barang
dagangannya dengan berteriak “Sayur Bu. Beli sayurnya Bu. Sayuurrr, sayuurrr. Sayuurrr-nya Buuu.”
Dalam hal ini, iklan ditampilkan hanya dengan bahasa lisan yang bersifat lugas dan langsung pada
target konsumen yang diinginkan.

Media cetak

Iklan media massa cetak berbeda dengan iklan televisi kelebihan iklan televisi ialah
mampu menyajikan nuansa gerak disamping bunyi. Sementara itu, iklan media statis dan tanpa
karakter bunyi. Agar tidak statis lay-out iklan media massa cetak dibuat lebih menarik. Misalnya,
dengan menggunakan white space, warna-warna yang menarik, pemilihan type face atau font yang
jelas dan komunikatif, ilustrasi yang mudah dipahami, pesan informasi yang jelas , lengkap, dan
tidak membingungkan audience. Penggunaan ilustrasi sebagai daya tarik dalam iklan merupakan
salah satu strategi kreatif yang dipilih kreator iklan dengan berbagai aspek pertimbangan. Misalnya
penggunaan cartoon sangat cocok untuk produk anak-anak. Sebaiknya, cartoon digunakan untuk
produk serius yang berkaitan dengan taste. Selain itu, pemilihan publik figure sebaiknya
menunjukkan secara langsung pemakai produk. Demikian pula, teknik visual demo (bukan trick
komputer) dengan menyajikan pembuktian, bukan sebuah rekayasa yang nantinya bisa menjadi
bumerang produk itu sendiri. Fungsi ilustrasi dalam iklan adalah merebut atensi, mengidentifikasi
subyek, center of interest, membangkitkan minat baca headline, memberikan kesinambungan
keseluruhan iklan, menitik beratkan pada aspek-aspek produk dan lain-lain. (HN Cason, Tehnik
Menyusun Iklan , Magic Center Jakarta , hal. 174.)

Metodologi Penelitian

Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif, dalam mencari tau fakta dan
makna yang terdapat dalam Ilustrasi Iklan Susu Bubuk Milo di Media Cetak

Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Nawawi dan Martini
(1996: 73). Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Mukhtar
(2013: 28).

Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam Penelitian ini adalah paradigma post positivisme.

Paradigma post positivisme menurut Salim adalah paradigma yang menggangap manusia tidak
dapat selalu benar dalam memandang sebuah realitas. Oleh karena itu, dibutuhkan metode
triangulasi untuk mengumpulkan berbagai sumber data dan informasi. Salim juga menjelaskan di
dalam paradigma ini hubungan antara pengamat dan objek harus bersifat interaktif, tidak bisa
hanya dibelakang layar. Namun, pengamat disini harus bersifat netral sehingga tingkat subjektivitas
dapat dikurangi (Salim, 2001, h.40).

Peneliti menggunakan post positivisme karena ingin mendapatkan pemahaman tentang makna
ilustrasi iklan susu bubuk milo di media cetak, paradigma post positivisme dikatakan lebih
mempercayai proses verifikasi terhadap suatu temuan hasil makna iklan susu bubuk milo di media
cetak

Pendekatan Penelitian

Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang memusatkan perhatiannya pada
prinsip-prinsip umum yang mendasar perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan
sosial manusia. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan memahami suatu
masalah kemanusiaan yang didasarkan pada penyusunan suatu gambaran yang kompleks dan
menyeluruh menurut pandangan yang rinci dari para informan serta dilaksanakan di tengah setting
alamiah.

Bogdan dan Taylor (1992) dalam Basrowi dan Suwandi (2008:1) menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan
atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
pemecahan masalahnya dilakukan dengan menggunakan data empiris.

Alasan digunakannya pendekatan ini adalah karena penelitian ini ingin lebih memahami secara
mendalam tentang makna ilustrasi iklan susu bubuk milo di media cetak
Teknik Pemilihan Informan

Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, di
mana pemilihan dilakukan secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Menurut pendapat Spradley dalam Faisal (1990:45) informan harus memiliki beberapa kriteria
yang perlu dipertimbangkan yaitu :

1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang
menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan
informasi di luar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.

2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi
sasaran atau penelitian.

3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan unuk dimintai informasi.

4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu
dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan informasi.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Menurut Sutrisno hadi ( 1989:192 ), wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua
orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang bisa melihat mukayang orang lain dan
mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alat pemgumpulan pada
beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) maupun manifest.
Dokumentasi

Data dokumentasi yang dipakai adalah sumber tertulis seperti sumber buku, majalah ilmiah, dan
dokumen-dokumen dari pihak yang terkait, yaitu milo

Daftar Pustaka

Durianto, D. (2003). Invasi pasar dengan iklan yang efektif: Strategi, program, dan teknik
pengukuran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Lee, M. & Carla J. (2004). Prinsip-prinsip pokok periklanan dalam prespektif global. Jakarta :
Prenada

Widyatama, R. (2007). Pengantar periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Irviani, Fitria. (2010) ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
DALAM MEMBELI PRODUK SUSU MILO DI HYPERMARKET, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

Dari Internet

https://docplayer.info/51186639-Bab-iii-profil-perusahaan-dan-iklan-susu-bubuk-milo-pada-media-
cetak.html diakses pada jam 11:38 PM 12 desember 2019

https://materibelajar.co.id/pengertian-wawancara-menurut-para-ahli/ diakses pada jam 11:40 PM


12 desember 2019

Anda mungkin juga menyukai