Anda di halaman 1dari 12

“AGAMA”

Abd. Wadud, Drs.MA

Dosen Studi Islam I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun oleh :

Kelompok 1

Aydhida Chayzia (11170920000142)

Firanda Putri Andini (11170920000045)

M. Nasyul Ulum (11170920000150)

Agribisnis

Sains dan Teknologi

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412. Jakarta – Indonesia


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah dengan judul “Agama" tepat
waktu.
Laporan ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada
1. Bapak Abd. Wadud, Drs.MA
3. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan
satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh
karena itu, penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas untuk kemajuan makalah ini.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan mengenai agama.

Jakarta, 21 September 2017

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….……1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….…..2

2.1 Pengertian…………………………………………………………………………………….2
2.2 Tujuan dan Fungsi……………………………………………………………………………4
2.3 Ruang lingkup………………………………………………………………………………..5

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………6

3.1 Saran………………………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang semakin modern ini, sangat di butuhkan pemahaman tentang agama, agar
dapat menjawab tentang dunia yang semakin sulit, dan bermacam-macam maka perlu kita
pelajari agama lebih mendalam agar pengetahuan dan wawasan kita semakin bertambah luas.
Mempelajari tentang agama islam sangat penting karena orang-orang masih banyak sekali
yang belum mengerti tentang agama islam, dan banyak juga orang-orang yang mengerti
agama iskam namun kenyataannya tidak menerapkan syari’at islam. Oleh sebab itu, perlunya
bab tentang agama untuk kita pelajari atau kaji di ranah perkuliahan ini, tidak hanya
mempelajari namun dianjurkan juga untuk menerapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian agama?
2. Apa tujuan dan fungsi agama?
3. Apa saja ruang lingkup agama?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian agama.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi agama.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup agama.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

1. Secara etimologi, Agama (san) berasal dari kata “gam” = ga/gaan (Bld) = (Ing) = pergi,
yang mendapat awalan dan akhiran “a” menjadi a-gam-a berarti jalan menuju artinya jalan
menuju kebaikan. Ada pula yang mendapat awalan i menjadi i-ama dan awalan u menjadi
u-gama.
Dalam bahasa Bali ketiganya masih dipakai, Agama ialah peraturan, tatacara,
upacara hubungan manusia dengan raja, igama dalam hubungan dengan dewa-dewa, dan
ugama dalam hubungannya dengan manusia. Ketiga kata tersebut juga tersebar
pemakaiannya dalam tiga bahasa sekarang ini, agama dalam bahasa Indonesia, igama
dalam bahasa Jawa, ugama dalam bahasa Malaysia.
Din (Arb) berasal dari akar kata , mengusai, menundukkan, patuh, hutang, balasan,
kebiasaan. Din memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang
harus dipatuhi, menguasai diri seseorang dan membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan
dengan menjalankan ajaran-ajaran din itu, membawa kewajiban-kewajiban yang kalu tidak
dijalankan menjadi hutang, kewajiban dan kepatuhan membawa paham pembalasan,
memjalankannya mendapatkan balasan baik, mengingkarinya mendapat balasan buruk.
Religi (ind), Religie (Bld), Religion (Ing) dari kata relegere atau religere (Lat).
Relegere, berhati-hati dengan makna dasarnya: observansi artinya berpegang pada kaidah-
kaidah atau aturan-aturan yang ketat. Orang roma harus berhati-hati dengan Yang Kudus
sekaligus tabu.
Religare, mengikat. Makna dasarnya, ikatan manusia dengan suatu tenaga. Tenaga
yang ghaib dan itu Yang Kudus. Yang Kudus itu adalah hakekat.
Religi adalah kecenderungan rohani sebagai penghayatan manusia yang
berhubungan dengan Yang Kudus yang belum tentu itu Tuhan atau Dewa-dewa. Mungkin
berupa tenaga atau gejala yang tidak mempunyai bentuk pribadi, tidak berwujud sebagai

2
individu, mungkin berupa benda, pribadi, manusia yang didewakan, sangat tergantung
pada tujuan kepercayaan masing-masing religi. Dengan demikian pengertian religi luas
sekali.
Godsdienst (Bld) God= Tuhan, dienst= pengabdi, kebaktian: artinya pengabdian
kepada Tuhan. Kepercayaan yang tertuju kepada Tuhan atau Dewa-dewa.
Pendapat lain, Religion atau religious (Ing) berasal dari Religio (Lat) yang juga
berasal dari satu kata yang maksutnya, suatu ikatan lengkap untuk mengikat manusia
dengan pekerjan-pekerjaanya sebagi ikatan wajib, dan untuk mengikat manusia kepada
Tuhannya. Pada awalnya, menurut Musthopa Abd. Raziq, Religio merupakan istilah yang
dipergunakan sebagai: “perasaan mengakui hak-hak Tuhan dengan takut dan hormat”.
Namun pada perkembangannya religion memiliki tiga makna. Pertama, organisasi
masyarakat segolongan manusia yang menyusun pelaksanaan sembahyang untuk
mempercayai suatu kepercayaan. Kedua, kesempurnaan zat yang mutlak, mempercayai,
perhubungan manusia dengan kekuatan rohani yang lebih mulia daripada dia sendiri, dan
rohani tersebut dipandang Esa atau lebih dari satu. Ketiga, pernghormatan dengan khusu’
terhadap adanya suatu perundang-undangan atau adat atau perasaan.
Millah, Agama suatu masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang melaksanakan
ibadah-ibadah agamanya. Dalam hal ini Abbas menyatakan millah sebagai teori dan
praktek sedangkan din hanya teori. Karena itu bagian dari millah lebih luas dari din.
Ini bertentangan dengan Sidi Gazalba yang mengatakan din lebih luas daripada millah.
Alasannya berdasarkan Qs. Al Baqarrah/2: 135, Al-Nisa/4: 145, Al-Maidah/5: 3, dan Al
Imron/3: 9.
Pendapat ini sejalan dengan Aflatun Muchtar yang menyimpulkan; Millah berarti
suatu yang disyafa’atkan Allah. Sedangkan din berarti melaksanakan apa yang
disyafa’atkan, juga diartikan dengan taat dan patuh’

2. Secara epistemologi, Agama ialah kepercayan kepada Yang Kudus, menyatakan diri pada
hubungan dengan Dia dalam bentuk ritus, kultus, dan permohonan, membentuk sikap
hidup berdasarkan doktrin tertentu.

3
Menurut Musthfa Abd. Raziq; Agama (din) adalah peraturan-peraturan yang terdiri
dari kepercayaan-kepercayaan yang tertaut dengan keadaan-keadaan yang suci.

Jika lebih diringkas, agama dalah sistem hubungan manusia dengan tuhan. Kedati
demikian, Musthafa Abd. Raziq mengatakan: “Perjuangan ahli-ahli terhadap sejarah
agama-agama masih berkanjut terus, untuk mengetahui asal usul agama. Untuk
memberikan suatu kepastian yang lengkap menurut istilah ahli mantiq (logika).

2.2 Tujuan dan Fungsi

1. Memenuhi kebutuhan manusia untuk keterbatasan akalnya. Untuk jiwa, jasmanidan


rohaninya untuk mencapai tujuan yang hakiki.
2. Agama sebagai fitrah manusia; Qs. Al-Rum/ 30; 30; “Maka hadapkanlah wajahu dengn
lurus kepada fithrah Allah.”
3. Kedamaian hidup dan kedamaian dunia, hasanah fiddunya dan akhirat individual atau
masyarakat.
4. Menurut Abd. Azhim Mansur, tujuan agama (din); Mensucikan jiwa dan membebaskan
akal dari sinkritisme. Mempelajari sikap bathin (qalb) atas dasar dan tujuan baik dan
ikhlas hanya untuk Allah.
5. Fungsi agama (din) mempunyai wahan untuk mensucikan jiwa dan membersihkan hati.
Membentuk sikap patuh dan taat serta menimbulkan sikap dan perasaan mengagunggkan
Tuhan. Memberi pedoman kepada manusia dalam meciptakan hidup di dunia secara
mantap dengan cara mempererat hubungan dengan Tuhan sebagai Peciptaan.
6. Pendapat lain, fungsi Agama ada 6:
a. Sebagai pemenuhan kebutuhan Rohani
b. Sebagai motivasi dalam mencapai kemajuan
c. Sebagai pedoman hidup
d. Sebagai sarana pendidikan rohani
e. Sebagai pembentuk keseimbangan
f. Kemantapan jiwa
7. 10 fungsi Agama (din) menurut Al-qur’an:

4
a. Informasi akan keesan Tuhan dan hanya beribadah kepadaNya
b. Alat kontrol hubungan vertical dan horizontal
c. Jujur dan adil agar damai
d. Mendidik agar tidak sombong dan dendam
e. Sifat sosialtegang rasa
f. Tolong menolong
g. Motivator
h. Dinamisator dan stabilisator untuk kebaikan
i. Membimbing kepada aqidah yang fithrah
j. Motivasi untuk menuntut ilmu agama dan umum
k. Membina akhlak persaudaraan intern dan antar umat

2.3 Ruang Lingkup/Aspek-aspek

 Dasar-dasar ketuhanan
 Iman dan amal
 Akhlaq
 Salat dan zakat
 Hukum, undang-undang dan keadilan
 Ilmu pengetahuan
 Koreksi
 Kebebasan (tidak ada paksaan)
 Janji dan ancaman
 Persaudaran dalam intern ummat
 Hubungan antara umat dan perdamaian
 Tolong menolong dan jihad di jalan Allah
 Masalah dosa besar
 Kehidupan ukhrowi
 Penegasan atas kesatuan ajaran tauhid dari semua nabi

5
Ruang lingkup secara garis besar meliputi seluruh elemen yang berkenaan dengan
penyembahan terhadap yang maha suci, ketuhanan dan ghaib dengan segala bentuknya,
manusianya, ritual ibadah, ajaran-ajaran, simbol-simbol dan lambing-lambang keagamaan.
Sikap hidup, perilaku di dunia dan kehidupan kemudian.

Adapun ruang lingkup agama islam adalah mencakup 3 unsur yaitu:

1) Iman, keyakinan kepada:


o Allah
o Malaikat-Nya
o Kitab-Nya
o Rasul-Nya
o Hari akhir dan
o Qadha dan Qadar
2) Islam, penyerahan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah yaitu:
o Syahadatain
o Shalat
o Zakat
o Puasa
o Haji
3) Ihsan, berakhlaq shalih pendekatan yang melakukan ibadah kepada Allah dan
bermu’amalah denga sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan disaksikan
oleh Allah, meskipun dia tidak melihat Allah,
Adapun mu’amalah dengan sesame makhluk terdiri dari:
I. Bermu’amallah denga manusia:
a) Hubungan dengan Rasul:
 Menaati
 Meniru
 Mencintai
 Salawat/mendoakan

6
b) Menyantuni/membina diri
c) Hubungan dengan keluarga
d) Hubungan dengan bangsa
e) Hubungan antar bangsa
II. Hubungan dengan tumbuh-tumbuhan
III. Hubungan dengan hewan

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Saran
Hendaklah makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi
pembaca. Dan makalah ini bias bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan
pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Sidi Gazalba, Antropologi Budaya II, Jakarta : Bulan Bintang, 1974, hal. 51
 Zainal Arifin Abbas, Perkembangan Pemikiran Terhadap Agama, I, Jakarta; Pusaka Al-
Husnah, cet.2. 1984, hal. 48-49
 Sidi Gazalba, Asas Agama Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1975, hal. 33
 Harun Nasution, Islam Rasional, Bandung : Mizan, 1995, hal. 78
 Muchtar, op.cit, hal. 121
 Zakiah Daradjat, Dasar-Dasar Agama Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1996, hal. 58

Anda mungkin juga menyukai