Anda di halaman 1dari 2

Alat dan Bahan

Alat :

 Mikroskop medan terang


 Gelas objek
 Gelas penutup
 Cawan petri
 Glass s[rinder
 Otoklaf
 Lampu bunsen
 Jarum inukulum
 Kaca preparat

Bahan :

 Bakteri yang ditumbuhkan pada agar cawan


 Kapang ( Rhizopus oryzae )
 Etanol 46%
 Alkohol 96%
 NaCl 0,9%
 Larutan mordant (Iodin/lugol)
 Laktofenol
 H2O
 Safrain
 Cystal violet

Prosedur Kerja

Teknik pewarnaan bakteri :

1. Fiksasi : pemulasan spesimen bakteri pada kaca sediaan, yaitu dengan cara :
i. Bahasahi tangan terlebih dahulu menggunakan alkkohol sebelum memulai
pekerjaan.
ii. Teteskan kaca objek dengan larutan NaCl 0,9% sebagai pengencer
iii. Bakar jarum inukulum yang sudah direndam sebelunya dengan etanol 46%
sampai jarum berwarna merah.
iv. Diamkan sejenak agar jarum inukulum dingin kemudian ambil koloni bakteri
pada agar cawan yang sudah ditumbuhi bakteri kemudian letakkan pada kaca
objek yang telah ditetesi laurtan NaCl.
v. Lewatkan pada api bunsen hingga sampel kering sempurna.
2. Primary staining : teteskan larutan crystal violet dan diamkan selma 1 menit, lalu bilas
dengan H2O mengalir.
3. Larutan mordant : bubuhkan larutan mordant hingga larutan menutupi semua sampel
kemudian diamkan selama 1 menit, lalu bilas derngan H2O mengalir.
4. Decolorization : cuci sampel pada kaca objek dengan menggunakan alkohol 96%
kemudian diamkan selama 5-15 detik, lalu bilas dengan H2O mengalir.
5. Counterstaining : teteskan larutan safranin pada kaca objek kemudian diamkan selama
30-60 menit , lalu bilas dengan H2O mengalir.
6. Amati dibawah mikroskop.

Teknik pewarnaan kapang :

1. Fiksasi : pemulasan kapang pada kaca sediaan, yaitu dengan cara :


vi. Bahasahi tangan terlebih dahulu menggunakan alkkohol sebelum memulai
pekerjaan.
vii. Teteskan kaca objek dengan larutan NaCl 0,9% sebagai pengencer
viii. Bakar jarum inukulum yang sudah direndam sebelunya dengan etanol 46%
sampai jarum berwarna merah.
ix. Diamkan sejenak agar jarum inukulum dingin kemudian ambil kapang pada
tabung reaksi yang sudah ditumbuhi kapang kemudian letakkan pada kaca objek
yang telah ditetesi laurtan NaCl.
x. Lewatkan pada api bunsen hingga sampel kering sempurna.
2. Tetesi kaca objek dengan laktofenol.
3. Tutup kaca objek dengan menggunakan kaca penutup.
4. Amati dibawah mikroskop.

Pengamatan bakteri dan kapang dengan menggunakan mikriskop :

1. Letakkan kaca objek yang akan diamati pada mikroskop, tepat di bagian tengah
dibawah lensa.
2. Nyalakan lampu mikroskop dan atur sedemikian rupa sehingga jumlah sinar yang
memalui kaca objek semaksimum mungkin.
3. Dengan menggunakan lensa objektif berkekuatan rendah, turunkan tabung penyangga
lensa menggunakan knop pengatur kasar sehingga jarak antara lensa dan objek kira-
kira 0,5 cm. Gunakan knop pengatur halus untuk menajamkan fokus.
4. Setelah objek tepat pada fokus, atur kaca dan diafragma iris sehingga terlihat
bayangan yang paling jelas. Jangan sekali-kalimemegang lensa dengan tangan.
5. Penggunaan lensa obyektif minyak imersi (untuk perbesaran 1000x) harus lebih
berhati-hati.
6. Amati dengan menggunakan perbesaran 100x atau 1000x.
7. Untuk pengamatan bakteri : laporkan bentuk dan ukuran bakteri, serta cara
pengelompokannya misal tunggal, berpasangan (dua sel), tiga sel, tetrad (empat sel),
delapan sel, bentuk panjang, bentuk pendek, bergerombolan, dan sebagainya.
Untuk pengamatan kapang : laporkan bentuk miselium (septat, monseptat, bentuk
cabang), bentuk spora aseksual (konidia, sporagiospora, arthrospora) serta besar dan
warnanya, dan ciri-ciri lainnya seperti stolon, rhizoid, “foot cell”’ kolumela, apofisis,
versikal, sklerotia, klamidospora, spora seksual, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai