Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Nasyrul Ulum

NIM : 11170920000150

TEORI, PUSTAKA, MASALAH DAN KERANGKA PIKIRAN, HIPOTESIS

Hal yang pertamakali dilakukan dalam sebuah penelitian yaitu adalah sebuah
fenomena. Setelah itu proses berfikir dimulai, ini yang paling sulit karena apakah fenomena
tersebut menjadi awal sebuah masalah untuk bisa diteliti. dari fenomena akan muncul
masalah-masalah. Selanjutnya ada namanya komponen ilmu

Pertama ada teori. Generalisasi yang telah teruji kebenarannya secara ilmiahni yang biasa
terlihat lihat d skripsi mahasiswa agribisnis, teori yang dibangun sering tidak begitu kuat
sehingga teori seakan dipaksakan. Teori ini akan sangat berhubungan dengan kerangka
pemikiran, definisi operasional, penentuan variabel dan indikator dalam kuisioner.

Kedua, fakta. Keadaan sebenarnya (empirik) yang diwijudkan dalam jalinan dua konsep atau
lebih ini sudah tau semuanya ya.., fakta adalah kejadian yang sebenarnya terjadi.

Ketiga ada fenomena Gejala dan kejadian yang ditangkap dengan panca indera kemudian
dijadikan konsep yang megandung pengertian singkat dari fenomena.

Seperti kita melihat sebuah fakta, kenapa orang-orang dari desa banyak yang ke kota. ini
adalah sebuah fenomena yang terjadi yang kita tangkap dengan panca indera. arus
perpindahan desa ke kota ternyata adalah konsep urbanisasi

Ke empat konsep . Istilah atau simbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena.

Penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena‐


fenomena alami, dengan dipandu oleh teori‐teori dan hipotesis‐hipotesis tentang hubungan
yang dikira terdapat diantara fenomena‐ fenomena itu (Kerlinger, 2000). dalam penelitian
harus sistematis, terukur dan ada teori serta hipotesis yang kuat ini yang harus dilakukan oleh
seorang akademisi, supaya hasil penelitiannya bisa dipertanggungjawabkan.

Ciri-ciri keilmuan

1.Rasional. Penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh
penalaran manusia. Contoh :“pola komunikasi makhluk gaib dalam proses tawar menawar"
itu kan gak bisa kita nalar..., tidak bisa didefinisikan dan diberi batasan variabel, tidak bisa
diukur dan dipertanggungjawabkan

2. Empiris, yaitu menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan
menggunakan panca indra mereka ini yang dmaksud, harus ada batas batas yang bisa diteliti
dan diamati dengan panca indera

3. Sistematis . Menggunakan proses dengan langkah-langkah logis . Proses yang dilakukan


dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah, merujuk teori, mengemukakan
hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data serta menyimpulkan.

Teori adalah Kumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang
menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel
dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena. Dalam terminologi penelitian, konsep yang
sudah didefinisikan secara operasional, sehingga sudah bisa diukur disebut konstruk. Para
peneliti seringkali tidak tertarik pada konsep yang dijadikan kata kunci dalam sebuah
penelitian, tetapi lebih tertarik pada konstruk. Artinya, mereka ingin mengetahui bagaimana
definsi operasional konsep tersebut dan bagaimana mengukurnya.

1. Teori itu penting sebagai orientasi yang membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari, jika
tidak menggunakan teori, batasan penelitian bisa saja melebar. jika kita ingin menganalisis
usaha tani padi, maka teori yang digunakan harus sesuai supaya ada batasan yang jelas
tentang apa yang diteliti

2. Teori memberikan pedoman yang dapat memberikan hasil terbaik, selain memberikan
pedoman, teori juga memberikan label ilmiah dalam penelitian kita

3. Teori memberikan sistem mana yang harus dipakai dalam mengartikan data yang tepat.
Seperti analisis usaha tani, teori yang dipakai adalah yang terkait usaha tani. kita dedah
definisi usaha tani sampai menemukan batasan konstruk dan variabel

4. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta, karena teori pada dsarnya adalah
generalissi dari fenomena yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah, seperti teori bauran
pemasaran, berarti teori ini sudah pernah terjadi dan diuji sebelumnya terkait bagaimana 4P
punya pengarus dalam penjualan

3 hal pokok dalam teori:


1. Elemen teori terdiri dari konstruk, konsep dan proposisi.

2. Memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena melalui hubungan antar variabel.

3. Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena alam.

Terdapat fungsi-fungsi dari teori:

1. Eksplanatif

Suatu teori harus mampu menjelaskan hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa
lainnya. Misal : fenomena mobil mpv lebih laris dibanding city car sementara di negara lain
kebalikannya. dengan teori sosiologi keluarga fenomena ini dapat dijelaskan.

2. Prediktif

Teori dapat meramal atau memprediksi. teori mengatakan konsumen tergolong committed
buyer, cenderung tidak sensitif terhadap harga. sehingga kalau harga dinaikkan dapat
diprediksi konsumen jenis ini tidak berpindah merek

3. Fungsi kontrol

Teori mampu mengendalikan peristiwa agar tidak mengarah pada hal-hal yang tidak
diinginkan. Teori mengatakan bahwa agar berhasil, sebuah merek perlu memiliki posisi jelas
dan unggul. Elemen produk, harga, tempat dan promosi harus dirancang sesuai dengan posisi
mereka. Jadi teori pemosisian dapat mengendalikan manajemen produk, harga, tempat dan
promosi.

MASALAH

Masalah muncul karena dua hal :

1. Adanya ketidakseimbangan antara sesuatu yang diharapkan (das sollen) dengan kenyataan
(das sain)

2. Keragu-raguan tentang keadaan sesuatu yang menimbulkan keingintahuan akan keadaan


sebenarnya

Ada beberapa sumber masalah yang bisa kita jadikan refernsi..


1. bacaan, Terutama bacaan jurnal, hasil penelitian , buku koran dll

2. pertemuan ilmiah , seperti Seminar, diskusi, simposium, workshop dan pertemuan ilmiah
lainnya

3. pernyataan pemegang otoritas, seperti kebijakan, pertauran pemerintah, putusan


pengadilan, uu, dll

4. pengalaman pribadi, seperti halnya kalian belanja ke pasar ciputat. pasar tradisonal
berdampingan dengan pasar modern, dan menginspirasi kalian untuk buat penelitian

5. pengamatan sepintas

6. intuitif

RUMUSAN MASALAH

1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna.Masalah dirumuskan dengan kalimat


yang pendek tapi bermakna.

2.Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat Tanya.Masalah akan lebih tepat
apabila dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan kalimat pernyataan.

3.Rumusan masalah hendaknya jelas dan kongkrit. Apa yang akan diselidiki, siapa yang akan
diselidiki, mengapa diselidiki, bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa
tujuan yang diharapkan.

4.Masalah hendaknya dirumuskan secara operasional. Sifat operasional dari rumusan


masalah, akan dapat memungkinkan peneliti memahami variabel-variabel dan sub-sub
variabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana mengukurnya.

5. Rumusan masalah hendaknya mampu memberi petunjuk tentang memungkinkannya


pengumpulan data di lapangan.

6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan


simpulan yang tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang bersifat umum, hendaknya
disertai penjabaran-penjabaran yang spesifik dan operasional.
Pemecahan masalah secara ilmiah harus memiliki relevansi baik dalam aspek teori dan aspek
praktis dalam masyarakat aspek teori harus diperhatikan dalam tinjauan pustaka yang
berguna untuk :

Penjabaran teori yang melandasi penelitian tersebut dilakukan sesuai dengan rumusan
masalah ~ memfokuskan diri pada beberapa bagian dari keseluruhan teori

Kaitan antara masalah yang dipilih dengan penelitian sebelumnya

Penjabaran kerangka teoritis dan konsepsional tentang hubungan-hubungan yang


terjadi memerlukan latar belakang yang kuat dalam penguasaan teori ~ kerangka pemikiran
Peluang memperoleh temuan baru sebagai kontribusi peneliti dalam menambah ilmu
pengetahuan secara umum.]

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka harus sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan, sehingga lebih tertata dan
sistematis

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran adalah sebuah model konseptual mengenai bagaimana seseorang


berteori tentang hubungan antara beberapa faktor atau konsep untuk menjawab masalah
penelitian, biasanya agak kesusahan dalam membuat kerangka pemikiran. dalam kerangka
pemikiran intinya kita sanggup merangkum penelitian kita dalam satu kerangka. sehinngga
jika orang lain melihat kerangka penelitian kita, mereka akan paham apa penelitian kita

LANGKAH-LANGKAH :

1. Tentukan masalah inti

2. Tentukan penyebab langsung


3. Tentukan penyebab tak langsung

Inti dalam penelitian adalah bagaimana perilaku konsumen dalam membeli penyebab
langsungnya jelas.. orang dalam membeli akan sangat dipengaruhi olej pengetahuan dan
prepernsi mereka ... inget, pengetahuan dan preferensi dalam mempengaruhi perilaku
konsumen ini harus berdadarkan teori. Penyebab tidak langsung ini adalah pengetahuan orang
itu dipengaruhi apa? ternyata dipengaruhi oleh promosi si penjual yg edukatif atau persuasif
dan juga dipengaruhi oleh penidikan seseorang. promosi dan pendidikan menjadi penyebab
tak langsung. ingett... ini juga harus berlandaskan teori. Penyebab tidak langsung lainnya
adalah bagaimana preperensi konsumen dibangun menurut teori berdasarkan selera dan
ketersediaan, begitu selanjutnya

HIPOTESIS

1. Jawaban sementara atas hasil penelitian yang jawabannya harus diuji

2. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran atau kesimpulan teoritis.

3. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian

4. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
hipotesis itu praduga. seperti jika H lebih kecil daripada 0 maka tidak ada pengaruh. ini
hipotsis.

Dalam kualitatif ada namanya hipotesis pengarah. seperti saya pernah meneliti tentang
gerakan sosial petani dalam konflik agraria. salah satu hipoyesanya "diduga ada mobilisasi
sumber daya dalam membangun gerakan sosial" Jadi hipotesis ini untuk menduga hasil
penelitian, yang tentunya akan diuji.

Anda mungkin juga menyukai