Anda di halaman 1dari 10

UJI HIPOTESIS UPAH MINIMUM KOTA TERHADAP

TINGKAT KEBUTUHAN HIDUP LAYAK NASIONAL

STATISTIKA EKONOMI DAN BISNIS

FINAL PROJECT
Oleh:
Balqis Tantia Nabila – 1806267891

Manajemen
Program S1 Ekstensi
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Indonesia
2018
STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa final paper terlampir adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebut
sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk paper pada mata ajaran
lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan/atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama & NPM : Balqis Tantia Nabila - 1806267891


Mata Ajar : Statistika Ekonomi dan Bisnis
Judul Makalah : Uji Hipotesis Upah Minimum Kota terhadap Tingkat Kebutuhan Hidup Layak
Nasional
Tanggal : 15 Desember 2018
Dosen : Oskar Vitriano S.E., M.Pub.Pol.
Tanda Tangan :
PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau
organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Sumber daya manusia terkait dengan kemampuan
seseorang untuk memberikan jasa dan usahanya untuk memenuhi sebuah tujuan. Kualitas
SDM yang baik merupakan kebutuhan perusahaan atau organisasi agar dapat mencapai tujuan
sesuai dengan perencanaannya. Untuk itu, sebuah perusahaan atau organisasi perlu mengelola
dengan benar sumber daya manusia yang dimilikinya agar dapat memberikan keuntungan dan
nilai tambah bagi perusahaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses perencanaan, pengaturan, pengendalian


dan pengawasan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan manusia demi
mencapai sebuah tujuan. Manajemen sumber daya manusia di perusahaan dimulai dengan
proses perencanaan dan seleksi yaitu dengan analisis pekerjaan untuk menentukan tugas dari
posisi di dalam perusahaan dan karakteristik orang yang diperlukan. Dalam tahap ini
ditentukan persyaratan seperti pengetahuan dan keterampilan apa yang diperlukan seorang
pekerja untuk dapat mengisi sebuah posisi sehingga tujuan dari pekerjaan tersebut dapat
tercapai. Tahap selanjutnya adalah bagaimana perusahaan mengembangkan para pekerjanya.
Salah satu cara yang paling umum adalah dengan memberikan pelatihan yang sesuai dan tepat
sasaran. Dengan pemberian pelatihan, diharapkan seorang pekerja mampu meningkatkan
kinerja kerjanya sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan dan juga dirinya
sendiri. Semakin bagus kinerja kerja seorang pekerja, maka semakin besar haknya untuk
mendapatkan penghargaan yang tinggi dari perusahaan. Hal ini diatur dalam tahap selanjutnya
yaitu tahap kompensasi pekerja.

Kompensasi paling utama adalah pemberian gaji pokok dan tunjangan tetap. Gaji pokok
per bulan diatur sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur yang mengatur tentang Upah
Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kota (UMK). UMP atau UMK merupakan
jumlah gaji pokok minimum yang harus diberikan setiap perusahaan kepada pekerjanya sesuai
dengan daerah atau regional masing – masing. Dengan ditentukannya UMP maupun UMK,
diharapkan bahwa perusahaan dapat memberikan upah yang layak demi menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan dan keadilan terhadap para pekerja. Penetapan upah minimum didasarkan
pada tingkat Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Berdasarkan Peraturan Presiden No.78 tahun
2015 tentang Pengupahan, “Kebutuhan Hidup Layak yang selanjutnya disingkat KHL adalah
standar kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik dalam
1 bulan”. Standar KHL terdiri dari beberapa komponen yaitu makanan dan minuman, sandang,
perumahan, pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi dan tabungan. Dapat disimpulkan
bahwa penetapan upah minimum seharusnya mengacu pada rata - rata biaya untuk kebutuhan
per bulannya sehingga para pekerja dapat memenuhi kebutuhan mendasar dan dapat hidup
secara layak. Hal ini lah yang menjadi perhatian penulis untuk melakukan analisa tentang upah
minimum setiap kota atau daerah tahun 2018 yang seharusnya berada pada angka sekurang –
kurangnya sama dengan tingkat kebutuhan hidup layak nasional. Namun, dikarenakan tingkat
KHL dinilai setiap 5 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik, maka penulis mengacu pada data
tingkat kebutuhan hidup layak nasional terakhir yaitu tahun 2015 dengan pertimbangan
perbedaan yang tidak terlalu signifikan dengan tingkat kebutuhan rata – rata tahun 2018.
PEMBAHASAN

Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengklaim bahwa upah minimum kota (UMK) tahun
2018 sekurang – kurangnya sama dengan tingkat kebutuhan hidup layak nasional. Dengan
asumsi bahwa upah minimum terdistribusi secara normal, penulis ingin membuktikan klaim
ini dengan melakukan analisis terhadap upah minimum di 30 kota di Indonesia. Diketahui
tingkat kebutuhan hidup layak nasional tahun 2015 dan upah minimum 2018 di 30 kota di
Indonesia adalah sebagai berikut:

Table 1 Tingkat Kebutuhan Hidup Layak Nasional 2015

Kebutuhan Hidup Minimum/Layak (Khm/Khl) Selama Sebulan (Rupiah) Menurut Provinsi (Rupiah)
Provinsi
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
INDONESIA 530,082 719,834 766,350 849,179 1,010,371 1,068,399 1,123,744 1,299,692 1,435,015 1,667,902 1,813,396

Table 2 Upah Minimum Kota 2018


Keterangan:

1) Asumsi distribusi normal


2) Sample (n) = 30 kota
3) Level of Confidence = 95%

4) Kebutuhan Hidup Layak Nasional tahun


2015 =
Rp 1,813,396
Jumlah UMK 30 kota
5) ̅
X= 30

̅ = 76,035,677
X 30

̅X = 2,534,523
Maka langkah – langkah menentukan hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Pembentukkan Hipotesis:

H0 : µ0 ≥ 1,813,396

Ha : µ0 < 1,813,396

2. Hitung test statistics:


- Variance = σ2 = ∑(Xi − ̅
X )2
- Standar deviasi ∶

σ = √Variance

σ = √549,098,742,273
σ = 741,012
𝑋̅−𝜇
- 𝑍𝑠𝑡𝑎𝑡 = 𝜎
√𝑛

2,534,523 − 1,813,396
𝑍𝑠𝑡𝑎𝑡 =
741,012
√30
721,127
𝑍𝑠𝑡𝑎𝑡 = 135,290

𝑍𝑠𝑡𝑎𝑡 = 5.33

3. Tentukan Critical Value:

Asumsi Confidence Level = 95%


α = (1-CL)
= (1- 0.95)
= 0.05
Berdasarkan tabel Z distribusi normal negatif ditemukan nilai Zcrit = - 1.64
Table 3 Distribusi Normal Negatif

Do Not Reject
Reject H0 H0
4. Buat Decision Rule

Reject H0 , if : Zstat < Zcrit

Zstat = 5.33
Zstat > Zcrit = “Tidak Menolak H0”
Zcrit = -1.64

5. Kesimpulan

Dengan level of confidence sebesar 95%, terdapat cukup bukti untuk mengatakan bahwa
Upah Minimum Kota (UMK) sekurang – kurangnya sama dengan jumlah tingkat
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Nasional.
KESIMPULAN DAN SARAN

Dapat disimpulkan bahwa klaim dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tentang
upah minimum kota (UMK) tahun 2018 sekurang – kurangnya sama dengan tingkat
kebutuhan hidup layak nasional, dapat diterima dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Dengan UMK yang berada sama dengan atau lebih dari kebutuhan hidup layak nasional,
diharapkan tenaga kerja di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak.
Namun, dikarenakan data yang digunakan adalah tingkat kebutuhan hidup layak rata – rata
pada tahun 2015, penulis menghimbau kepada pemerintah untuk setidaknya menetapkan
upah minimum diatas angka tersebut seiring terus meningkatnya harga dan juga kebutuhan
demi kesejahteraan para tenaga kerja.
REFERENSI

1. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561 tahun 2017 tentang UMP dan
UMK Provinsi Jawa Barat.
2. Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/94 tahun 2017 tentang UMP dan
UMK Provinsi Jawa Tengah.
3. https://gajimu.com/gaji/gaji-minimum/umk-2018
4. Kebutuhan Hidup Minimum/Layak (Khm/Khl) Selama Sebulan (Rupiah) Menurut
Provinsi (Rupiah) – Badan Pusat Statistik
5. Dessler, Gary. 2015. Human Resource Management. USA. Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai