Anda di halaman 1dari 5

KUIS EKONOMI MAKRO PENGANTAR (SBLM UTS)

Petunjuk : Kerjakan dgn ditulis tangan dan kumpulkan di Spada


wimaya paling lambat tgl 1 Mei 2021 jam 23.59 WIB

1. a. Jelaskan 3 permasalahan dalam Perekonomian yang dianalisis dalam makro-


ekonomi dan masing-masing berikan 2 alternatif kebijakan untuk mengatasinya
b. Jelaskan penentu kegiatan ekonomi menurut :
- pandangan Klasik
- pandangan Keynes
- Pendekatan masa kini

2. a. Jelaskan apa yang dimaksud Pendapatan Domestik Bruto Nominal (PDB Nominal)
dan Pendapatan Domestik Bruto Riill (PDB Riil) dan berikan contoh perhitungan
masing-masing.
b. Berilah contoh perhitungan (boleh dengan data dari BPS dan boleh data fiktif )
- menghitung pertumbuhan ekonomi tahun 2019-2020
- menghitung inflasi tahun 2019-2020
- menghitung PDB deflator tahun 2019-2020

3. Jika diketahui C = 90+0,75Yd, maka isilah titik-titik pada Tabel Pengaruh pajak
terhadap Konsumsi dan Tabungan rumah tangga berikut :

Y T Yd C S
Jika T=0
0 0 0 …… ……
300 0 300 …… ……
600 0 600 …… ……
900 0 900 …… ……
Jika T=60
0 60 -60 …… ……
300 60 240 …… ……
600 60 540 …… ……
900 60 840 …… ……

4. a. Jika diketahui konsumsi otonom 500, Marginal Propensity to Consume (MPC)


sebesar 0,75 dan Investasi 600. Hitunglah berapa Pendapatan
Nasional keseimbangan utk perekonomian 2 sektor dan Gambarkan posisi
keseimbangan Pendapatan Nasional
b. jika ada tambahan data pengeluaran pemerintah sebesar 1000, cari pendapatan
nasional keseimbangan yang baru. Jika pemerintah menginginkan pendpatan nasional
meningkat menjadi 9500 dan ingin merubah pengeluaran pemerintah, berapa
pengeluaran pemerintah yg baru? kapan suatu kebijakan dikatakan ekspansif dan
kapan dikatakan kontraktif

5. Buat contoh soal dan jawabannya menghitung pendapatan nasional keseimbangan dan
upaya menaikkan pendptan nasional dengan merubah salah satu variable ekonomi
untuk perekonomian 4 sektor.

==Selamat mengerjakan, semoga sukses===


Nama : Muhammad Alfarizi
NIM : 142200278
Kelas : EA-J
1. A. – Pengangguran merupakan masalah yang dibahas di ekonomi makro karena
angkatan kerja yang tidak bisa bekerja yang disebabkan oleh minimnya lowongan
kerja yang ada di negara tersebut sehinga mengakibatkan angkatan kerja tersebut
standar hidupnya menurun. Untuk mengatasi pengannguran ini sebaiknya pemerintah
menggunakan dua kebijakan yaitu menggunakan kebijakan fiskal dari pendapatan
untuk pembangunan, sehingga pembangunan ini nantinya akan menciptakan peluang
kerja baru. Kebijakan satunya lagi yaitu kebijakan moneter dengan cara menekan laju
inflasi, dengan ditekannya laju inflasi maka diharapkan akan didapatnya kesempatan
kerja penuh dan distribusi barang lancar.
- Inflasi merupakan masalah yang dibahas ekonomi makro karena
menyebabkan harga barang naik dari waktu ke waktu sehingga
perekonomian tidak mencapai tujuan stabilitasnnya. Untuk mengatasi
inflasi bisa diterapkannya kebijakan diskonto, kebijakan operasi terbuka
dan kebijakan persediaan kas
- Pertumbuhan ekonomi yang stagnan yaitu masalah yang dibahas di
ekonomi makro karena pertumbuhan ekonomi yang berjalan lambat yaitu
dibaawa 2-3% yang menyebabkan tujuan ekonomi makro dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak tercapai. Untuk mengatasinya
pemerintah bisa menggunakan kebijakan fiskal yang berpihak pada
pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Selanjutnya yaitu
kebijakan peningkatan ekspor.
B. – Pandangan klasik bahwa perekonomian pada umumnya akan selalu tercapai dengan
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Jadi kegiatan ekonomi diatur oleh mekanisme pasar
sehingga tidak ada kekurangan permintaan. Tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh jumlah
modal yang tersedia, jumlah kualitas tenaga kerja yang tersedia, jumlah SDA yang tersedia
dan jumlah teknologi yang digunakan. Jadi faktor produksi ini lah yang menjadi alasan
pandangan klasik sebagai penentu kegiatan ekonomi ka
- Pandangan Keynes bahwa penggunaan tenaga kerja penuh jarang terjadi karena kurangnya
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Jadi kegiatan ekonomi ditentukan oleh
peranan pendapapatan belanja agregat yang ditentukan oleh permintaan efektif dan
komponen utama dari pembelajaan agregat yaitu konsumsi rumah tangga, pengeluaran
pemerintah, investasi perusahaan dan ekspor.
-

2. A. - Pdb riil adalah indikator pertumbuhan ekonomi yang lebuh baik daripada pdb
Nominal. Pdb rill diukur menggunakan harga konstan/ tahun dasar sedangkan pdb
nominal menggunakan harga nominal / harga yang berlaku disaat itu juga.
- Contoh Perhitungan :
Keterangan Tahun 2010 Tahun 2011
Harga Mobil Rp 50.000 Rp 60.000
Harga Ayam Rp 200 Rp 400
Jumlah Mobil 20 30
Diproduksi
Jumlah Ayam 40 60
Diproduksi
*Tahun dasar 2010

Pdb Riil : ( Jumlah Produksi tahun skrg X Harga Tahun dasar )


= ( 60 X 200 ) + ( 30 x 50000 )
= ( 120000 ) + (1500000)
= 1.620.000
Pdb Nominal : ( Jumlah Produksi tahun skrg X Harga Tahun skrg)
= ( 60 X 400 ) + ( 30 x 60000 )
= ( 240000 ) + (1800000)
= 2.040.000

Data BPS dalam Trilliunan Rupiah


B. – Pertumbuhan ekonomi 2019 ( harga konstan ) =(10 949,0 – 10 425, 9)/ 10 425, 9X100 %
= 5,01 %
Pertumbuhan Ekonomi 2020 ( Harga Konstan ) = (10 722,4 – 10 949, 0)/ 10 949,0 X 100%
= -2.06 %
- Deflator Gdp 2018 = ( 14 838,8 / 10 424,9 ) X 100
= 142,3
- Deflator Gdp 2019 = ( 15 832, 5 / 10 949,0 ) X 100
= 144,6
Deflator Gdp 2020 = ( 15 434,2 / 10 722, 4) X 100
= 143.9
Menghitung inflasi menggunakan data deflator gdp
- Inflasi 2019 = ((144,6 / 142,3) – 1 ) X 100%
= 1,61 %

-Inflasi 2020 = (( 143,9 / 144,6 ) – 1 ) X 100


= - 0, 48 %

3. C = 90 + 0,75 yd
Y T Yd C S
Jika T=0
0 0 0 90 -90
300 0 300 315 -15
600 0 600 540 60
900 0 900 765 135
Jika T=60
0 60 -60 45 -105
300 60 240 270 -30
600 60 540 495 45
900 60 840 720 120
C = 90 + 0,75 yd
A = ( APC – MPC ) X Yd
90 = ( C/300 – 0,75 ) X 300
90 = C – 225 / 300 X 300
90 = C – 225
C = 315
ATAU
C = 90 + 0,75 yd
= 90 + 0,75 ( 0 )
= 90 dan seterusnya
&
Y = -90 + 0,25 Yd
Y = -90 + 0,25 ( 0 )
Y = -90 dan seterusnya
4. A.

Anda mungkin juga menyukai