Anda di halaman 1dari 8

Ilmu Ukur Tanah

A. PENGERTIAN WATERPASS DAN THEODOLITE

1. Waterpass

Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut
ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke
rambu-rambu ukur yang vertical.
Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut
dengan Levelling atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan
tinggi suatu titik yang akan ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu system
referensi atau bidang acuan.
Alat waterpass dapat digunakan untuk mengetahui jarak, sudut horizontal dan
beda tinggi. Alat ini kurang cocok untuk pengukuran daerah terjal. Halitu dikarenakan
waterpass tidak dapat mengukur sudut vertikal.
Sistem referensi atau acaun yang digunakan adalah tinggi muka air laut rata-
rata atau Mean sea Level (MSL) atau system referensi lain yang dipilih. Sistem
referensi ini mempunyai arti sangat penting, terutama dalam bidang keairan,
misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya. Namun demikian masih banyak
pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan system referinsi.
Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak selalu tidak
selalu harus selalu mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL), namun dapat
dilakukan dengan titik-titik tetap yang sudah ada disekitar lokasi oengukuran. Titik-
titik tersebut umumnya telah diketahui ketinggiannya maupun kordinatnya (X,Y,Z)
yang disebut Banch Mark (BM). Banch mark merupakan suatu tanda yang jelas
(mudah ditemukan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau patok
beton sehingga terlindung dari faktor-faktor pengrusakan.
Manfaat penting lainnya dari pengukuran Levelling ini adalah untuk
kepentingan proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah (Earth Work)
misalnya untuk menghitung volume galian dan timbunan. Untuk itu dikenal adanya
pengukuran sipat datar profil memanjang (Long section) dan sipat datar profil
melintang (Cross section).
Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat
ketelitian sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan pada

1
Ilmu Ukur Tanah

setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalah-kesalahan. Fungsi tingkat-tingkat


ketelitan tersebut adalah batas toleransi kesalahan pengukuran yang diperbolehkakan.
Untuk itu perlu diantisipasi kesalah tersebut agar di dapat suatu hasil pengukuran
untuk memenuhi batasan toleransi yang telah ditetapkan.

Waterpass merupakan alat survey yang lebih simpel dibandingkan dengan


theodolite. Selain instrument ini lebih kecil dan ringan. Bagian-bagian di dalamnya
pun lebih sedikit sehingga fungsi dan kegunaan di lapangan juga terbatas. Fungsi
waterpass di lapangan di antaranya digunakan untuk mengukur elevasi atau
ketinggian tanah. Biasa digunakan pada proyek perataan tanah, pembuatan lapangan
bola, cross dan long section pada jalan atau sungai, untuk marking elevasi pada
bowplank atau patok, penentuan elevasi bantu pada kolom bangunan dan sebagainya.
Kekurangan dari waterpass ini tidak bisa untuk mengukur dengan sudut horizontal
maupun vertikal. Sehingga alat ini tidak bisa digunakan untuk menentukan koordinat
suatu titik. hanya elevasi yang mampu dibaca. Sedangkan kelebihan alat ini lebih
simpel, kecil, ringan, dan cepat untuk setting alatnya karena pada instrument ini tidak
terdapat nivo tabung yang ada hanya ada nivo kotak saja.

Bagian dari alat ini adalah

1. Sekrup A, B, C adalah sekrup yang digunakan untuk menyetting nivo kotak agar
gelembung tepat ditengah lingkaran
2. Cermin yaitu komponen dari waterpass yang berfungsi untuk melihat kedudukan
gelembung udara pada nivo pada saat bersamaan membidik rambu.

2
Ilmu Ukur Tanah

3. Sekrup penggerak halus horizontal yaitu sekrup yang digunakan untuk memutar
alat ke arah horizontal secara halus.
4. Sekrup pengatur fokus adalah sekrup yang digunakan untuk mengatur fokus objek
sehingga terlihat dengan jelas. Kurang lebih sama dengan fokus pada kamera
DSLR
5. Optical alignment Index yaitu digunakan untuk acuan pengukuran tinggi alat ke
tanah
6. Lensa objektif yaitu lensa yang digunakan untuk menangkap objek.
7. Lensa okuler yaitu lensa yang digunakan untuk melihat objek yang terletak didepan
mata pembidik.

Yang diamati dilapangan adalah pembacaan:

 Bentang tengah (BT),


 Bentang bawah (BB)
 Bentang atas (BA)
 Sudut horizontal kasar

Angka angka pada BT, BB, BA dapat kita baca pada rambu yang ditegakan
pada strat pot (patok kayu yang diberi paku payung) melalui waterpass yang telah
distel.

2. Theodolite

Theodolite merupakan alat ukur digital yang berfungsi untuk membantu


pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini mempunyai beberapa
kelebihan di antaranya dapat digunakan untuk memetakan suatu wilayah dengan
cepat. Produk dari pengukuran wilayah menggunakan theodolite ini salah satunya
adalah peta situasi dan peta kontur tanah. Peta situasi adalah peta suatu wilayah yang
dihasilkan dari pengukuran di lapangan yang didalamnya terdapat data letak
bangunan, elevasi tanah atau kontur, letak pohon, letak saluran drainase, koordinat
bangunan tertentu, benchmark, sungai, dan sebagainya. Sedangkan peta kontur berisi
data kontur tanah saja pada wilayah tertentu. Theodolite ini juga bisa juga digunakan
untuk pengukuran bendungan, sungai, tebing, jalan, setting out bangunan. Setting out

3
Ilmu Ukur Tanah

bangunan adalah kegiatan menentukan patok-patok pondasi di lapangan. Istilah lain


adalah memindahkan data pada gambar kerja ke lapangan. Pada proyek gedung alat
ini biasa digunakan untuk menentukan as-as pondasi atau kolom, marking elevasi
lantai atau patok, cek vertikal kolom, dan sebagainya. Ini lah beberapa kegunaan
theodolite di lapangan.
Theodolite mempunyai fungsi yang berbeda dengan waterpass di antaranya
mampu mengukur sudut horizontal dan vertikal sehingga cakupan pekerjaan yang bisa
dilakukan oleh instrumen ini lebih banyak dibanding dengan waterpass. Bagian-
bagian pokok pada theodolite bisa lihat pada gambar berikut.

Bagian-bagian pokok yang membedakan dengan waterpass adalah:


 Operating keys yaitu tombol-tombol yang digunakan untuk memberi perintah
pada layar untuk menampilkan data-data sudut, kemiringan, untuk set 0 derajat,
dan sebagainya.
 Display yaitu layar yang berfungsi menampilkan data-data yang sudah disebutkan
pada point no 1
 Optical plummet telescope yaitu lensa atau teropong yang digunakan untuk
melihat apakah alat ini sudah benar-benar di atas patok atau belum. Apabila
sudah tepat di atasnya, maka patok akan terlihat dari Optical plummet telescope.
 Horizontal motion clamp yaitu bagian yang digunakan untuk mengunci gerak
theodolite secara horizontal
 Horizontal tangent screw yaitu bagian pada Horizontal motion clamp yang
digunakan untuk menggerakkan theodolite ke arah horizontal secara halus.

4
Ilmu Ukur Tanah

 Horizontal motion clamp yaitu bagian yang digunakan untuk mengunci gerak
theodolite secara vertikal atau naik turun
 Vertikal tangent screw yaitu bagian pada vertikal motion clamp yang digunakan
untuk menggerakkan theodolite ke arah vertikal secara halus.
 Nivo Kotak yaitu nivo berisi air dan udara berbentuk lingkaran yang digunakan
untuk cek tingkat kedataran pada sumbu I vertikal.
 Nivo tabung yaitu nivo berisi air dan udara berbentuk tabung yang digunakan
untuk cek tingkat kedataran pada sumbu II horizontal. Dimana sumbu II
horizontal harus tegak lurus dengan sumbu I vertikal.

Bagian-bagian di atas lah yang akn membedakan fungsi instrumen ini


sehingga cakupan pekerjaan bisa lebih luas. Salah satu kelemahan instrument ini
adalah membutuhkan waktu setting alat yang lebih lama daripada waterpass karena
mempunyai bagian yang lebih kompleks

B. POLIGON TERBUKA DAN TERTUTUP

1. Poligon Terbuka
Pengukuran poligon terbuka biasa digunakan untuk mengukur jalan, sungai, maupun
irigasi. tapi kenyataannya bisa digunakan untuk mengukur luas lahan terbuka. namun
tetap disarankan untuk menggunakan poligon tertutup apabila mengukur luas lahan.
Yang dimaksud terbuka disini adalah poligon tersebut tidak mempunyai sudut dalam
seperti pada tertutup. jadi pengukuran di mulai dari titik awal tapi tidak kembali ke titik
awal seperti pada gambar di bawah ini.

2. Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon segi
banyak yang menutup. Yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1

5
Ilmu Ukur Tanah

kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan
membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk
mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut.

C. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN

Dalam setiap pengukuran tidaklah lepas dari adanya kesalahan pembacaan angka,
sehingga diperlukan adanya koreksi antara hasil yang didapat di lapangan dengan hasil
dari perhitungan. Dalam melakukan pengukuran kemungkinan terjadi kesalahan pastilah
ada dimana sumber kesalahan atau permasalahan tersebut, antara lain :
1. Kesalahan yang bersumber dari pengukur
Kurangnya ketelitian mata dalam pembacaan alat waterpass, yaitu pembacaan
benang atas, benang bawah, dan benang tengah. Adanya emosi dari pengukur akibat
rasa lapar,cuaca yang panas,dan penyebab emosi yang lainnya sehingga tergesa-gesa
dalam melakukan pengukuran dan akhirnya terjadi kesalahan mencatat.
2. Kesalahan yang bersumber dari alat
Pita ukur yang sering dipakai mempunyai tendensi panjangnya akan berubah,
apalagi jika menariknya terlalu kuat. Sehingga panjang pita ukur tidak betul atau tidak
memenuhi standar lagi. Patahnya pita ukur akibat terlalu kencangnya menarik pita
ukur, sehingga panjang pita ukur bergeser (berkurang).
3. Kesalahan yang bersumber dari alam
Adanya angin yang membuat rambu ukur terkena hembusan angin, sehingga
tidak dapat berdiri dengan tegak. Angin yang merupakan faktor alam, membuat pita
ukur menjadi susah diluruskan, sehingga jarak yang didapatkan menjadi lebih panjang
daripada jarak sebenarnya.

6
Ilmu Ukur Tanah

D. JARAK DAN SUDUT

1. Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan besar perpindahan dari posisi awal ke
posisi akhir. Dalam ilmu ukur tanah, jarak dibedakan menjadi dua, yaitu jarak
langsung dan jarak tidak langsung (optis). Pengukuran jarak langsung dapat dilakukan
dengan menggunakan peralatan seperti rol meter, pita ukur, pita baja, dan pegas ukur.
Pengukuran dengan alat-alat ini biasanya digunakan untuk mengukur daerah yang
tidak begitu luas. Terbatasnya skala alat ukur seperti pita ukur menjadikan alat ini
digunakan untuk pengukuran langsung di daerah yang luas. Pengukuran tidak
langsung dapat menggunakan peralatan seperti theodolite dan waterpass. Beda tinggi
antara dua titik adalah jarak tegak antara dua bidang nivo yang melalui kedua titik
tersebut.

2. Sudut
Sudut terbentuk dari dua garis yang saling berpotongan.
Azimuth adalah sudut putar dari arah Barat hingga Timur. Sebagai referensi sudut nol
dipakai arah mata angin Utara. Tanda (+) berarti arah putar searah jarum jam dari
sudut nol, tanda (-) untuk arah sebaliknya. Sebagai contoh, dari sudut nol ke arah
Timur tepat adalah 90 derajat, dan Barat adalah sudut -90 derajat. Azimuth adalah
sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga
sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya,
maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back
azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
a. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth
dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back
azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
b. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah
180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak,
diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º

7
Ilmu Ukur Tanah

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jasasipil.com/2014/10/alat-ukur-theodolite-dan-waterpass.html

http://mataelang16.blogspot.com/p/definisi-theodolite.html

https://cwienn.wordpress.com/2009/06/01/pengenalan-theodolite/

http://www.globalhutama.net/pages/artikel-17/arti-waterpass-44.html

http://iputuyuliawanappp.blogspot.com/2012/02/waterpass.html

http://www.jasasipil.com/2014/10/pengertian-poligon-tertutup-dan-terbuka-ilmu-ukur.html

http://erikadwic.blogspot.com/2014/01/pengukuran-dalam-ilmu-ukur-tanah.html

Anda mungkin juga menyukai