Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

SOSIOLOGI MASYARAKAT PEDESAAN DAN


PERKOTAAN

Di susun oleh :
Kelompok 5

Herlindah BSN18960
Nur Aisyah BSN18966
Ririn Nasriani BSN18977
Rita Gusna Ferianti BSN18978

Akademik Kebidanan Bina Sehat Nusantara tahun


ajaran 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Sosiologi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Mudah-mudahan makalah
ini bisa membantu bagi mahasiswa untuk bekal nanti di lapangan. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat
dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.

Bone, September 2019

penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar belakang ........................................................................................... 1
b. Rumusan masalah...................................................................................... 1
c. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
a. Pengertian sosiologi dan masyarakat ........................................................ 3
b. Masyarakat perkotaan ............................................................................... 4
c. Masyarakat pedesaan ................................................................................ 5
d. Perbedaan masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan........................ 6
e. Hubungan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan ............................. 7
BAB 3 PENUTUP
a. Kesimpulan .............................................................................................. 10
b. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk
menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga
dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai
individu.
Perkataan society datang daripada bahasa Latin societas, "perhubungan
baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang berarti
"teman", maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang
dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa
ahli-ahlinya mempunyai kepentingan yang sama. Maka, masyarakat selalu
digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang
teratur. Dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Melihat dari berbagai aspek kehidupan yang
terjadi di masyarakat pada saat ini, masih terjadinya beberapa fenomena
pergeseran nilai, norma serta adat istiadat kaitannya dengan pemahaman
tentang masyarakat desa dan kota. Hal tersebut dapat ditinjau dari ilmu
sosiologi, dimana yang menjadi obyek adalah masyarakat yang dilihat dari
hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di
dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sosiologi dan masyarakat ?
2. Bagaimana masyarakat perkotaan ?
3. Bagaimana masyarakat pedesaan ?
4. Jelaskan perbedaan masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan!
5. Bagaimana hubungan masyarakat perkotaan dan pedesaan ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi dan masyarakat.
2. Untuk mengetahui tentang masyarakat perkotaan.
3. Untuk mengetahui tentang masyarakat pedesaan.
4. Untuk mengetahui perbedaan masyarakat kota dengan masyarakat
pedesaan
5. Untuk mengetahui hubungan masyarakat perkotaan dan pedesaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi dan Masyarakat


Sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluruh tingkah laku
kehidupan manusia di suatu lingkungan yang di mana di dalamnya terdapat
manusia-manusia lain yang saling berhubugan antara yang satunya dengan
yang lainnya lagi, sehingga terjadi suatu interaksi di seluruh bidang
kehidupan.
Mengenai arti masyarakat, disini kita kemukakan beberapa definisi
mengenai masyarakat darti para sarjana, misalnya :
a. R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat
adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya
berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
b. M.J Herskovits : Mengatakan bahawa masyarakat adalah kelompok
individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
c. J.L. Gillin dan J.P. Gillin : mengatakan bahwa masyarakat adalah
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap
dan perasaan persatuan yang sama.
d. S.R. Steinmetz : seorang sosiolog bangsa belanda mengatakan, bahwa
masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi
pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang
mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
e. Hasan Shadily : mendifinisikan masyarakat adalah golongan besar atau
kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya
bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.
Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat
sebagai berikut :

3
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan
binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk
menuju kepadakepentingan dan tujuan bersama.
B. Masyarakat Perkotaan
1. Pengertian Kota
Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat
kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya,. Tekanan pengertian “kota”
terletak pada sifat serta ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Adapun pengertian menurut para ahli sebagai berikut :
a. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar padat dan permanen,
dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
b. Dwigth sanderson
Kota adalah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Kota bisa dikenakan pada daerah atau lingkungan komunotas tertentu
dengan tingkat dalam struktur pemerintah.
2. Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan,
yaitu:
a. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
be rgantung pada orang lain.
b. Pembagian kerja diantara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-
batas yang nyata.
c. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih
banyak diperoleh warga kota dariapada warga desa.
d. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat
perkotaan, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih
didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.

4
e. Jalan kehidupan yang cepat dikota, mengakibatkan pentingnya faktor
waktu, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk
dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f. Perubahan-perubahan sosial tampak denagn nyata dikota-kota, karena
kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari
luar.
3. Kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan oleh masyrakat perkotaan
a. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan
keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid,
gereja, dan lainnya.
b. Warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang
lain
c. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor
kepentingan pribadi daripada kepentingan umum
d. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena
perbedaan politik , agama dan sebagainya
C. Masyarakat Pedesaan
a. Pengertian desa
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma
mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri
Sedang menurut Paul H. Landis : Desa adalah pendudunya kurang
dari 2.500 jiwa.
b. Ciri-ciri Masyarakat desa
Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah:
1. Masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan hubungan mereka
dengan masyarakat lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem
kekeluargaan.

5
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian dan
pekerjaan-pekerjaan yang bukan agraris hanya bersifat pedesaan
bersifat waktu luang.
c. Kebiasaan – kebiasaan yang di lakukan oleh masyarakat pedesaan
1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Demokratis dan religious
4. Jika berjanji akan selalu di ingat
5. Menghargai orang lain
6. Mempunyai sifat kekeluargaan
7. Tertetup dalam hal keuangan
8. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
9. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku di daerahnya
10. Lugas / berbicara apa adanya
D. Perbedaan masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan
Masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat di bedakan dalam beberapa
aspek yang di kelompokkan, kita dapat membedakan antara masyarakat kota
dengan masyarakat pedesaan yang masing-masing punya karakteristik
tersendiri. Masing-masing punya system yang mandiri. Adapun perbedaan
yang menonjol antara masyarakat kota dengan pedesaan antara lain.
Masyarakat pedesaan Masyarakat perkotaan
 Perilaku homogeny  Perilaku heterogen
 Perilaku yang dilandasi oleh  Perilaku yang dilandasi oleh
konsep kekeluargaan dan konsep pengendalaan diri dan
kebersamaan kelembagaan
 Perilaku yang beriorentasi pada  Perilaku yang beriorentasi pada
tradisi dan status rasionalitas dan fungsi
 Banyak ritual dan nilai-nilai  Mobilitas social sehingga
sacral dinamik

6
Meskipun tidak ada ukuran pasti kota memiliki pendudukan yang
jumlahnya lebih banyak di bandingkan desa. Hal ini mempunyai kaitan erat
dengan kepadatan penduduk, lingkungan dipedesaan sangat jauh berbeda
dengan diperkotaan lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam
bebas, udara bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti dengan
berbagai jenis tumbuhan. Air yang menetes merembes atau memancar dari
sumbernya yang kemudian mengaliri petak-petak sawah. Semua itu sangat
berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar di lapisi oleh
aspal dan beton, udara yang sering kali terasa pengap karena tercemar asap
buangan cerobong pabrik dan kendaraan bermotor.
E. Hubungan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah
sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara
keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena
diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras sayur mayur ,
daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis
pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek
perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan
tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja musiman. Pada saat musim
tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian
mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota
terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh
orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama
pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat
transportasi. Kota juga menyadiakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-
bidang jasa.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan
menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin
berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

7
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a. Urbanisasi
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling
ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah
baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari
desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses
terjadinya masyarakat perkotaan
b. Sebab-sebab Urbanisasi
1. Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan
daerah kediamannya.
 Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan
persediaan lahan pertanian,
 Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
 Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh
adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup
yang monoton.
 Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu
pengetahuan.
 Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir,
serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa
penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
2. Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk
pindah dan menetap dikota
 Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak
pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
 Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha
kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
 Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan
lebih mudah didapat.

8
 Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi
dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur
manusianya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari seluruh tingkah laku
kehidupan manusia di suatu lingkungan yang di mana di dalamnya terdapat
manusia-manusia lain yang saling berhubugan antara yang satunya dengan
yang lainnya lagi, sehingga terjadi suatu interaksi di seluruh bidang kehidupan
bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama
hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya
berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
Manusia menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya
mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan
orang lain, maka dari itu manusia disebut makhluk sosial, Oleh karena itu
kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber
kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu
kehidupan didesa maupun diperkotaan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan karya-
karya berikutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosiologi masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta.
Ishomuddin. 2005. Sosiologi masyarakat pedesaan dan perkotaan. Malang:
UMM Press
Kosim, H, E. 1996. Hubungan masyarakat pedesaan dan perkotaan.Bandung:
raja grafindo persaja
Ritzer, Bernard. 2007. Perbedaan masyarakat kota dan masyarakat
pedesaan.jakarta: prestasi pustaka.
http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/2009

11

Anda mungkin juga menyukai