S1 KEPERAWATAN 5A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah
ini. Tak lupa Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah diutus kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin yang kita
nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lanjut tentang asuhan keperawatan
sistem cardiovaskuler.Dimana dalam makalah ini diharapkan lebih membuka
wawasan berpikir dibidang terkait dengannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita
semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.3 Metode Penulisan....................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................14
BAB V....................................................................................................................26
5.1 Kesimpulan............................................................................................26
5.2 Saran.......................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kini diperkirakan mencapai 20 juta atau sekitar 10% dari jumlah penduduk
di Nusantara (www.depkes.go.id).
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
1. Kelainan mekanis :
3
e. Obstruksi terhadap pengisian ventrikel (stenosis mezralis
atau trikuspidalis)
f. Tekponade pericardium
h. Aneurisma ventrikel
i. Disenergi ventrikel
2. Kelainan miokardium
Presbikardio
kelainan mekanis)
Kelainan metabolik
Penyakit sistemik
Henti jantung
Fibrilasi
4
2.3 Patofisiologi
rendah dari curah jantung normal. Frekuensi jantung merupakan fungsi sistem
syaraf otonom, bila curah jantung berkurangh sistem saraf simpatus akan
kekuatan serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung
yang dipompa pada setiap kontraksi tergantung pada tiga faktor : preload,
1. Pre load adalah sinonim letak starling pada jantung yang menyatakan
pada sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan
kadar kalsium
tekanan arteriola.
5
Pada gagal jantung jika satu atau lebih dari ketiga faktor tersebut
b. Pertambahan BB
d. Dypsnoe
f. Oliguria
g. Lemah
h. Lelah
2.5 Penatalaksanaan
Terapi farmakologi
a. Aspirin
b. Anti koogulan
6
e. Agonis receptor dopamine.
frekuensi jantung
b. Batasi cairan
c. Menghindari alkohol
d. Manajemen stress
e. Aktivitas fisik
f. (Priyanto, 2001)
Intervensi
7
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
Intervensi :
Intervensi :
8
4. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
Intervensi :
9
BAB III
RESUME KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal5 juni 2006 jam 08.00
masuk 3 juni 2006 jam 12.00 WIB dengan no register 0484. diagnosa
pasien masuk RSU Tidar Magelang, pasien mengeluhkan sesak nafas yang
sangat berat, kedua kaki bengkak, kemudian pada tanggal 3 juni 2006 jam
pasien pernah opname dengan sakit yang sama tidak menderita penyakit
menular seperti TBC, dan tidak menderita penyakit keturunan seperti DM,
begitu juga didalam keluarga, tidak ada anggota keluarga yang menderita
keturunan.
10
Pada pengkajian pola fungsional menurut Virginia Handerson yang
tidak menggunakan alat bantu dan selama sakit pasien mengalami sesak
komposisi naasi, lauk pauk dan sayur habis 1 porsi, minum ± 7-8 gelas 1
hari. Pola eliminasi : pasien BAB 1 x/hari dengan konsistensi lunak, bau
kha, warna kuning BAK, 4-5 x/hr tanoa ada gangguan, bau khas amoniak.
melakukan aktivitas tanpa bantuan dan tidak ada keterbatasan dan selama
keluarga. Pada pola kebutuhan rasa aman dan nyaman sebelum sakit
gangguan dan selama sakit kurang nyaman karena pasien masih sesak
beruban, panjang lurus, persebaran merata, tidak ada ketombe dan tidak aa
11
penumpukan serumen, mulut bersih tidak ada stomatitis, mukosa bibir
kering, leher tidak ada nyeri telan, tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid,
maka edema dada : paru-paru simetris, ada tarikan intercosta, tidak ada
nyeri tekanan terdengar suara wheezing dan ronchi, ictus cordis teraba
pada intercosta 4 dan 5m bunyi gallop. Abdomen tidak ada luka bekas
operasi, peristaltik usus 10 x/mnt. Tidak ada nyeri tekan, perkusi tympani,
tidak ada oedem dan lesi. Inferior tidak ada luka, tidak ada lesi, terdapat
mg/dl, URO ± 2,0 mg/dl, PH S1 0,56>1,030, BCP +++ over mg/dl. lEV
500 LBU/ml, leukosit 20-30, eritrosit 30-50, epitel 2-6, protein total 5,73,
normal 6,6 -8,8, albumin 2,52, normal 3,8-5, globin 3,12 normal 2,3-3,
tablet.
12
diagnosa keperawatan tidak efektifnya jalan nafas berhubungan
nafsu makan dengan data objektif pasien makan ¼ porsi, lidah kotor
dan berat badan turun. Dari data diatas dapat dirumuskan diagnosa
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
krekels dan bunyi wheezhing, krekel terjadi oleh gerakan udara melalui
ekstremitas bawah.
14
Pada pola pengkajian pola fungsional menurut Virginia
yang dilakukan adalah memberi posisi yang nyaman yaitu posisi semi
nafas.
15
Selama dilakukan tindakan keperawatan faktor pendukung
16
menggangu pertukaran gas. Disneu bahkan terjadi saat istirahat
17
harus segera ditangani. Kebutuhan O2 merupakan salah satu
18
Nutrisi adalah zat yang digunakan tubuh untuk
perbaikan sel.
Protein
Lemak
19
Air
Vitamin
Mineral
20
yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi
(Carpenito, 1998).
1998)
21
atau lebih dibawah BB ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh,
lipatan kulit trisep, lingkar lengan tengah dan lingkar otot tengah
dan mengganti sel yang rusak. Selain itu nutrisi merupakan zat-
zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
22
kesalahan makan, evaluasi berat badan dengan rasionalisasi
makan.
23
atau mengekspresikan perubahan psikologis (misalnya: ansietas,
penyebabnya.
(Doenges, 2000)
24
Obyektif : pasien paham dan mengerti, pasien tidak cemas
adalah :
darah.
membran kapiler.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita ketahui, bahwa penyakit
dekompensasi kordis masihmerupakan masalah yang memiliki tingkat
mortalitas yang tinggi terutama pada bayi dananak, jika tidak ditangani
dengan baik.Gagal jantung adalah kelainan patofisiologik yang mana
jantung sebagai pompa tidakmampu memenuhi kebutuhan darah untuk
metabolisme jaringan akibat dari meningkatnya beban awal atau beban
akhir atau menurunnya kontraktilitas miokard.Penanganan dari gagal
jantung memerlukan perhitungan serta pertimbangan yang tepatagar tidak
memperburuk keadaan jantung dari penderita. Selain itu edukasi
mengenaigagal jantung, penyebab, dan bagaimana mengenal serta upaya
bila timbul keluhan dandasar pengobatan sangatlah penting terutama bagi
orang tua dan keluarga pasien agardapat membantu memaksimalkan
proses penyembuhan dan menurunkan angkamortalitas. Istirahat serta
rehabilitasi, pola diet, kontrol asupan garam, air, monitor beratbadan
adalah cara–cara yang praktis untuk menghambat progresifitas dari
penyakit ini.Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas
dan humiditasmemerlukan perhatian khusus.
5.2 Saran
Saran sesuai dengan masalah yang telah disimpulkan oleh penulis,
pada akhir makalahpenulis memberikan saran bahwa untuk penaggulangan
penyakit decompensatio cordis,masyarakat harus mengurangi kebiasaan
merokok, pengurangan makananberkolesterol tinggi, makanan berlebih
yang menyebabkan obesitas, perbanyak makansayur dan buah, kurangi
stress dan lainnya yang telah tertulis dalam makalah gunamemperkecil
resiko decompensatio cordis.
26
DAFTAR PUSTAKA
Bare and Smeltzer, 2001. Keperawatan medikal bedah volume 2. EGC. Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall, 2001. Buku saku diagnosa keperawatan edisi 8. EGC.
Jakarta.
27