Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EKSIM

UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDICAL


BEDAH 3

DISUSUN OLEH :
1. Gleadys Marieta (173210082)
2. Nurul Fitria (173210028)
3. Prastika Agustina (173210031)

S1 KEPERAWATAN 5A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Medikal Bedah III berjudul “Asuhan
Keperawatan pada pasien eksim”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari itu, kami
menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Keperawatan Medikal


Bedah III yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada pasien eksim ” ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................2
1.3 MANFAAT...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3
2.1 DEFINISI.................................................................................................3
2.2 KLASIFIKASI.........................................................................................3
2.3 ETIOLOGI...............................................................................................5
2.4 PATOFISIOLOGI...................................................................................6
2.5 TANDA-TANDA & GEJALA................................................................7
2.6 MANIFESTASI KLINIS........................................................................8
2.7 FAKTOR-FAKTOR RISIKO.................................................................9
2.8 CARA PENANGANAN........................................................................10
2.9 KOMPLIKASI.......................................................................................11
2.10 PEMERIKSAAN PENUNJANG.........................................................12
2.11 PENATALAKSANAAN........................................................................14
2.12 PENGOBATAN DI RUMAH...............................................................17
ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................18
BAB III..................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................23
A. KESIMPULAN..........................................................................................23
B. SARAN.......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Eksim adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi,peradangan ini bias terjadi dimana saja namun
yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki.jenis eksim yang paling
sering dijumpai adalah eksim aktopik ,gejala eksim akan mulai muncul pada
masa anak-anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun.pada beberapa
kasus,eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia ,namun tidak sedikit
pula yang akan menderita seumur hidupnya,dengan pengobatan yang tepat
penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka
kekambuhan. kejadian eksim menunjukkan peningkatan baik pada negara
maju dan berkembang. Di Amerika, insiden dermatitis atopisebesar 0,7 –
2,4% dari populasi yang dominan dalam golongan bayi dan anak. Di negara
Eropa, insiden dermatitis atopi hingga 7 tahun yang lahir sebelum tahun 1960
kurang dari 3%, pada tahun antara 1960 – 1970 sebesar 4 – 8% dan setelah
tahun 1970 sebesar 8 – 12%, hingga sekarang dimana penelitian
menunjukkan bahwa prevalensi dermatitis atopi di Eropa mencapai 15%. Pada
negara berkembang menunjukkan bahwa 10 – 20% bayi dan anak menderita
dermatitis atopi. Pada tahun 2000 ditemukan terdapat 23,67% kasus baru
dermatitis atopi pada anak dari 611 kasus baru penyakit kulit lainnya
(Bakhtiar,2010 )
Prevalensi penyakit dermatitis atopi berbeda tergantung dari lokasi
geografi dan iklim. kejadian eksim pada negara maju dengan gaya hidup
kebaratan lebih umum terjadi dibandingkan pada Turkey, meskipun iklim
menjadi faktor yang lebih penting dibandingkan dengan gaya hidup kebaratan.
( Civilek et al.,2012)

1.2 Tujuan

1
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi eksim.
2. Mahasiswa dapat mengetahui etiologii eksim.
3. Mahasiswa dapat mengetahui patoflodiagram eksim.
4. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinik eksim.
5. Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan penunjang eksim.
6. Mahasiswa dapat mengetahui penatalaksanaan eksim.
7. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi eksim.
8. Mahasiswa dapat mengetahui Asuhan Keperawatan eksim.

1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami penyakit eksim dan asuhan keperawatan eksim.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI
Eksim adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal
secara terus-menerus dan timbul ruam kulit yang memerah. Ruam dan rasa gatal
tersebut dapat muncul di satu atau lebih area tubuh, serta rasa gatal akan semakin
terasa memburuk saat malam hari.( 27 Januari 2019 Tjin Willy).
Eksim adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh peradangan pada kulit.
Biasanya, eksim membuat kulit gatal, merah dan kering, bahkan pecah-pecah
dan kasar. Eksim dapat terjadi pada bagian tubuh manapun (hello healt group
maret 12, 2016).

2.2 KLASIFIKASI
a) Eksema Eksogen
1. Dermatitis kontak iritan primer
Yang termasuk iritan primer yang secara fisik merusak kulit
adalah asam, basa, deterjen, dan produk-produk minyak bumi.
Gambaran yang khas dari dermatitis adalah telapak tangan dan
ujung jari kering, sering disertai kulit yang tretak dan terasa sakit
pada lipatan kulit serta pada bagian lunak jari. Secra teoritis,
pengobatannya sederhana, baik dengan mencegah agar tidak terjadi
kontak antara pasien dengan iritan atau dengan melindungi tangan
mereka terhadap bahan tersebut. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin untuk menghindari terjadinya kontak dengan iritan.
2. Dermatitis kontak alergi
Penyakit ini timbul akibat terjadinya reaksi
hypersensitivitas tipe lambat terhadap suatu allergen eksternal.
Tidak terhitung banyaknya zat kimia yang dapat beraksi sebagai
allergen, tetapi sangat jarang yang menimbulkan masalah.
Mungkin saja paparan allergen telah berlangsung bertahun-tahun
namun secara mendadak baru terjadi hipersensitivitas. Yang sering
menyebabkan dermatitis kontak adalah nikel, colophony, bahan-

3
bahan aditif karet, kromat, cat rambut, dan obat-obatan topical
(krim, lotion). Baik sebagai bahan aktif utama maupun sebagai
bahan dasar. Steroid topical yang poten hendaknya digunakan
untuk meredakan eksema sebelum dilakukan tes temple. Begitu
suatu allergen sudah ditemukan sebagai penyebabnya, maka pasien
dianjurkan untuk menghindarinya. Apabila komponen dalam obat-
obatan yang menjadi penyebabnya maka dokter keluarga pasien
harus diberi tahu obat-obat apa saja yang tidak boleh dipakai.
b) Eksema endogen
a) Eksema atopic
Eksema atopic tidak ditemukan pada bayi baru lahir, tetapi sering
timbul pada tahun pertama kehidupan. Pada anak-anak usia dini
eksema sering menyerang keseluruhan tubuh, tetapi kemudian tampak
keseluruhan tubuh, tetapi kemudian tampak menyerang daerah lipatan
yang khas (pergelangan tangan, fosa antekubiti, fosa poplitea, dan
dorsum pedis). Kulit terasa kering dab terasa sangat gatal. Eksema
atopic seringkali hilang pada masa kanak-kanak, tetapi bisaa bertahan
sampai usia remaja serta dewasa, dan tidak ada cara untuk
memperkirakan prognosisnya.
b) Dermatitis seboroik
Penyakit ini merupakan kelainan konstitusional, yang pathogenesis
pastinya masih belum diketahui, tetapi pada akhir-akhirnya ini
ditekankan adanya peran ragi maslassezia. Dermatitis seboroik
menyerang kulit kepala, wajah, punggung bagian atas, dan daerah-
daerah lipatan. Serangan di daerah lipatan menimbulkan eritema yang
sedikit basah dan berminyak.

c) Eksema discoid
Pada kelainan ini, timbul eksema yang tersebar, terbatas jelas,
mengeluarkan eksudat, dan ditutupi krusta, yang terdapat pada tubuh dan
ekstrimitas. Suatu steroid topical yang poten biasanya diperlukan untuk
mengendalikan kondisi ini.
d) Eksema varikosa

4
Hipertensi vena kronis sering dihubungkan dengan perubahan
eksematosa pada tungkai. Penyebaran sekunder ke bagian depan lengan
bisa terjadi. Steroid topical dengan potensi ringan atau sedang biasanya
akan menekan eksema.
e) Eksema asteatotika
Eksema asteatotika ditemukan pada tungkai, tetapi bisa juga
terdapat pada perut bagian bawah, lengan, dan kadang-kadang bisa di
seluruh bagian tubuh. Hal ini sering terjadi pada pasien usia lanjut yang
dirawat di rumah sakit dan dimandikan lebih sering dari pada kalau mandi
di rumah (Graham Brown).

2.3 ETIOLOGI
Para ahli percaya bahwa penyebab eksim adalah ketidakmampuan
kulit dalam melakukan perbaikan terhadap kerusakan sehingga kulit
menjadi rawan terhadap kuman dan bakteri. Mereka menyatakan bahwa
ketidakmampuan ini disebabkan oleh mutasi pada sebuah gen bernama
filaggrin. Untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan, kulit
membutuhkan sepasang filaggrin sementara orang-orang dengan eksim
hanya memiliki satu filaggrin.
Dermatitis juga dikaitkan dengan respon imun yang terlalu aktif
terhadap suatu iritan. Gejala pada eksim merupakan respon tubuh terhadap
suatu iritasi sehingga menimbulkan kekambuhan dan ruam. Eksim juga
umumnya terjadi pada keluarga dengan riwayat asma dan alergi.Walaupun
penyebabnya belum dapat dipastikan,

ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu eksim, yaitu:

a. Stress

b. Rasa panas dan keringat berlebih

c. Rasa dingin dan iklim kering

d. Kulit kering

e. Kontak dengan bahan-bahan kasar dan iritan seperti sabun dan


kain sintetis

5
f. Demam atau infeksi saluran nafas atas
Penyebab Eksim secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

1. Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli,


semen, asam, basa ), fisik ( sinar matahari, suhu ), mikroorganisme
( mikroorganisme, jamur).
2. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.

2.4 PATOFISIOLOGI
Semua eksim ditandai dengan spongiosis yang memungkinkan mediator
inflamasi menumpuk,subtype sel dendritic yang berbeda seperti sel
Langerhans,sel epidermis dendritic inflamasi dan sel dendritic plasmacytoid
memiliki peran untuk dimainkan .

PATHWAY
Luar (Eksogen)

Bahan Kimia fisik Mikroorganisme


(detergen,oli,semen,asam,basa) (sinar matahari,suhu) (mikroorganisme,Jamur)

Iritan Primer

6
Kerusakan Intergritas kulit

Mengiritasi Kulit

2.5 TANDA-TANDA & GEJALA


Gejala eksim yang sering terjadi adalah bagian kulit yang gatal, kering,
menebal secara kronis, biasanya terdapat pada tangan, leher, wajah dan kaki
(namun dapat terjadi di mana saja). Pada anak-anak, eksim sering kali terjadi di
bagian dalam lipatan lutut dan siku.Jika digaruk, kulit yang kering dan luka
terbuka dengan kerak dapat muncul dan terinfeksi.Selain itu, komplikasi eksim
dapat terjadi jika Anda tidak mengatasi gejala, seperti asma, infeksi kulit,
masalah pada mata, dermatitis iritan, dermatitis kontak alergi, dan lain-
lain.Ekzim bisa muncul diarea tubuh
gejala-gejala berikut ini:

1. Anda merasa tidak nyaman

2. Anda mengalami kekurangan tidur atau terdistraksi dari rutinitas


sehari-hari

7
3. Kulit terasa sakit dan terinfeksi (garis merah, nanah, keropeng
kuning)

4. Anda telah mencoba perawatan sendiri dan tidak berhasil

5. Anda merasa kondisi ini mempengaruhi mata dan penglihatan.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan


lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang
berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan
Anda.

2.6 MANIFESTASI KLINIS


Dermatitis atopik pada banyak klien dimulai pada saat masa bayi.
Dermatitis umumnya memiliki omset akut dengan ruam merah,basah dan
berkrusta. Seiring waktu kulit cenderung memampakkan bentuk kronis dari
dermatitis, dengan tekstur kering menebal, warna abu-abu kecoklatan,dan
bersisik. Ruam cenderung lokal pada lipatan-lipatan ekstremitas besar pada
saat klien bertambah usia. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa di
temukan juga pada lipatan siku, lutut, leher, kelopak mata,serta punggung
tangan dan kaki. Dermatitis tangan dan kaki menjadi masalah signifikan pada
sebagian orang dewasa. Pruritus adalah manifestasi klinis pertama dermatitis
artopik dan menyebabkan mordibitas terbesar. Kondisi ini dapat ringan dan
hilang dengan sendirinya atau dapat berat, mendorong untuk menggaruk yang
meyebabkan lesi dengan ekskoriasi, infeksi, dan pembentukan parut.
Klien dengan dermatitis artopik cenderung mengalami infeksi kulit
viral, bakterial dan jamur. Tidak di ketahui apakah infeksi kulit ini timbul
sekunder tehadap gangguan fungsi barier normal atau akibat penurunan
imunitas lokal. Krusta bewarna seperti madu,perembesan cairan, serosa yang
banyak,folikulitis,pioderma,dan furonkulosis mengindinkasikan infeksi bakteri,
umumnya sekunder terhadap kolonisasi staphylococcus aureus pada klien
dermatitis atopik (Black Joyce M ,2014). Pada umumnya manifestasi klinis
dermatitis atau Eksim adanya tanda-tanda radang akut terutama pruritus

8
( gatal ), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka
( terutama palpebra dan bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.

a. Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau


bula, erosi dan eksudasi sehingga tampak basah.
b. Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat
mengering menjadi kusta.

c. Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi,


papul danlikenefikasi.

d. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu
dermatitis sejak awalmemberi gambaran klinis berupa kelainan kulit
stadium kronis.

2.7 FAKTOR-FAKTOR RISIKO


Ada banyak faktor yang membuat seseorang memiliki risiko tinggi terkena
eksim, yaitu:
1. Sejarah keluarga terhadap eksim, alergi, atau asma
2. Pekerja pelayanan kesehatan, yang terkait dengan dermatitis tangan
3. Tinggal di area urban
4. Memiliki orang tua dengan tingkat edukasi tinggi
5. Memiliki attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).
6. Untuk menangani eksim, kamu harus mengetahui penyebabnya terlebih
dahulu. Adakah faktor-faktor pemicu yang membuat eksim muncul.
2.8 CARA PENANGANAN
Berikut cara menangani penyakit eksim secara lebih rinci.
1. Perhatikan penyebab eksim muncul
a. Kamu perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan eksim muncul. Dengan mengetahui penyebab eksim
muncul maka kamu dapat melakukan pencegahan kekambuhan.

9
b. Jika eksim kambuh, kamu dapat mengira-ngira makanan
penyebab dan memantang makanan yang dicurigai. Jika eksim
hilang setelah makanan tersebut dihindari, maka benarlah
kecurigaan yang kamu miliki. Hal ini juga berlaku tidak hanya
makanan saja tetapi juga dengan hal lainnya seperti detergen
ataupun kosmetik lainnya.

c. Jika setelah diobati dan belum mengetahui penyebabnya


maka penyakit eksim dapat selalu terjadi karena memang penyakit
ini termasuk jenis penyakit yang timbul berulang dan berlangsung
lama.

2. Mencegah kulit kering


Langkah selanjutnya adalah mencegah kulit kering. Kamu bisa
menggunakan sabun bayi dan mengoleskan pelembab pada kulit, hindari
sepatu atau kaus kaki yang meningkatkan kelembaban pada kulit dan yang
paling penting hindari untuk menggaruk
3. Mengurangi stress
Penyakit kulit ini bisa menjadi tanda kamu sedang berada dalam
suasana hati yang buruk atau gangguan depresi lainnya. Oleh karena itu,
mengobati eksim salah satunya mengurangi stres yang dirasakan.
4. Mandi secara teratur
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Allergy,
Asma dan Imunologi 13 November mengungkapkan bahwa pasien eksim
harus mandi secara teratur. Karena, banyak pasien eksim yang
menghindari mandi karena khawatir akan mengeringkan kulit mereka.\
Beberapa dokter kulit juga meminta pasiennya berendam dalam
bak mandi dari bagian tubuh leher hingga ke bawah. Perendaman selama
10 menit hanya dengan air akan efektif membersihkan sebagian besar
kuman dan kotoran dari kulit. Setelah mandi selesai, pasien dianjurkan
untuk mengoleskan pelembab yang cukup.
5. Oleskan salep Kortikosteroid

10
1. Langkah selanjutnya, kamu bisa mengoleskan salep
kortikosteroid. Ingatlah untuk mengoleskannya hanya ketika eksim
sedang kambuh. Salep Kortikosteroid topikal apabila digunakan
dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan penipisan kulit,
hipopigmentasi, dan jerawat.

2. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, maka sebaiknya


krim kortikosteroid hanya dioleskan pada daerah eksim selama 2-3
minggu, 1 kali sehari dan digunakan pada sore hari.

3. Nah, di atas adalah seluk beluk penyakit eksim serta cara


pengobatannya yang bisa kamu ketahui. Namun, alangkah lebih
baiknya jika kamu konsultasi ke dokter untuk penanganan lebih
lanjut.

2.9 KOMPLIKASI
a. Alergi kulit
Khususnya kortikosteroid obat untuk eksim dapat
menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang
b. Asma dan demam tinggi
c. Masalah mata
Karena kulit disekitar mata sering lebih tipis dan lebih
sensitive,eksim dapat menyebabkan gatal parah disekitar mata
.berlebihan menggaruk/menggosok mungkin hasil dalam berbagai
masalah mata seperti infeksi dan gangguan penglihatan.

d. Infeksi kulit

Berlebihan menggaruk/menggosok dapat menembus


kulit ,menyebabkan infeksi bakteri /virus

e. Masalah tidur
Gatal parah dapat menurunkan kualitas tidur
f. Kesehatan psikologis/emosional

11
Rendahnya kualitas tidur dan malu dari kondisi kulit yang
buruk dapat mengakibatkan berbagai masalah emosional,seperti
rendah diri,depresi,kecemasan dll

2.10 PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan
i Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio
asetilkolin 1/5000).
b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
2. Laboratorium

a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit,


protein total, albumin, globulin

b. Urin : pemerikasaan histopatologi

3. Tes Diagnostik
a. Uji Tempel Terbuka
Pada uji terbuka bahan yang dicurigai ditempelkan pada
daerah belakang telinga karena daerah tersebut sukar dihapus
selama 24 jam. Setelah itu dibaca dan dievaluasi hasilnya.
Indikasi uji tempel terbuka adalah alergen yang menguap.
b. Uji Tempel Tertutup
Untuk uji tertutup diperlukan Unit Uji Tempel yang
berbentuk semacam plester yang ada pada bagian tengahnya
terdapat lokasi dimana bahan tersebut diletakkan. Bahan yang
dicurigai ditempelkan dipunggung atau lengan atas penderita
selama 48 jam setelah itu hasilnya dievaluasi. Hasilnya dicatat
seperti berikut :

1= reaksi lemah (nonvesikuler) : eritema,infiltrat,papul (+)

2= reaksi kuat : edema atau vesikel (++)

3= reaksi sangat kuat (ekstrim) :bula atu ulkus (+++)

c. Uji Tempel dengan sinar.


Uji tempel sinar dilakukan untuk bahan-bahan yang bersifat
sebagai fotosensitisir yaitu bahan-bahan yang bersifat sebagai

12
fotosensitisir yaitu bahan yang dengan sinar ultra violet baru
akan bersifat sebagai alergen. Setelah 24 jam ditempelkan pada
kulit salah satu baris dibuka dan disinari dengan sinar ultraviolet
dan 24 jam berikutnya dievaluasi hasilnya. Untuk menghindari
efek daripada sinar, maka punggung atau bahan test tersebut
dilindungi dengan secarik kain hitam atau plester hitam agar
sinar tidak bisa menembus bahan tersebut.Untuk dapat
melaksanakan uji tempel ini sebaiknya penderita sudah dalam
keadaan tenang penyakitnya, karena bila masih dalam keadaan
akut kemungkinan salah satu bahan uji tempel merupakan
penyebab dermatitis sehingga akan menjadi lebih berat.
d. Uji intrademal
Spuit steril berukuran 0,5 fml atau 1ml dengan jarum
intradermal dengan ukuran 26 / 27 digunakan untuk
menyuntikan 0,02 hingga 0,03ml alergen intradermal. Jarum
ditusukan dengan jarum menghadap ke atas dan spuit berada
dalam posisi agak miring. Kulit di tembus secra superfisial, dan
sejumlah kecil alergen disuntikan untuk menimbulkan suatu
tonjolan kecil yang berdiameter kurang lebih 5mm. Setiap kali
penyuntikan harus di gunakan spuit dan jarum tersendiri.
(Smeltzer, 2002:1763)

2.11 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis dan keperawatan Eksim melalui terapi yaitu :
a. Non farmakologi
Pengobatan yang tepat didasarkan kausa yaitu
menyingkirkan penyebabnya. Seperti yang diketahui penyebab
dermatitis multifaktor, kadang juga tidak diketahui dengan pasti.
Jadi pengobatan bersifat simtomatis yaitu dengan menghilangkan
atau mengurangi keluhan dan gejala dan menekan peradangan.
1. Kompres yang sejuk dan basah
Dilakukan pada daerah dermatitis vesikuler yang kecil.
Remukan halus es yang di tambahkan pada air kompres kerap
kali memberikan efek anti pruritus. Kompres basah biasanya

13
membantu membersihkan lesi eksema yang meneluarkan
secret.
2. Balutan oklusif
Balutan oklusif dapat dibuat atau diproduksi secara
komersial dari potongan kain penutup atau kasa yang steril
atau nonsteril dan harganya tidak begitu mahal. Kasa ini
dipakai untuk menutup obat topikal yang dioleskan pada
dermatosis (lesi kulit abnormal). Daerah lesi dibuat kedap
udara dengan memakai lembaran plastik yang tipis (seperti
plastik pembalut). Lembaran plastik itu tipis dan mudah
beradaptasi dengan semua ukuran tubuh, bentuk tubuh serta
permukaan kulit. Plester bedah dari plastik yang mengandung
kortikosteroid pada lapisan perekat dapat dipotong menjadi
ukuran tertentu dan ditempelkan pada setiap lesi. Umumnya
plastik pembalut ini tidak boleh digunakan lebih 12 jam dalam
sehari.

Untuk memasang kasa ini dirumah, pasien harus


mendapatkan instruksi berikut:

1) Mencuci daerah yang sakit, kemudian


mengeringkannya;

2) Mengoleskan obat pada lesi ketika kulit tersebut


berada dalam keadaan basah

3) Menutupi dengan lembaran plastik (misalnya,


plastik pembalut, sarung tangan vinil, kantong plastik)

4) Menutupi dengan pembalut elastic, kasa atau


plester kertas agar bagian tepinya tersegel. Kasa harus
dilepas selama 12 jam dari setiap 24 jam untuk mencegah
penipisan kulit (atrofi), striae (guratan mirip sabuk),
telangiektasia(lesi yang merah dan kecil akibat pelebaran
pembuluh darah).

14
3. Mandi terapeutik (balneoterapi)
Rendaman yang dikenal dengan istilah balneoterapi dapat
digunakan jika lesi mengenai daerah kulit yang luas; bentuk terapi
ini dilakukan untuk menghilangkan krusta, skuama serta obat lama
dan untuk meredakan inflamasi serta rasa gatal yang menyertai
dermatosis akut. Suhu air rendaman harus nyaman bagi pasien,
dan lama tetapi rendaman tidak boleh lebih dari 30 menit karena
perendaman dan pencelupan cenderung menimbulkan maserasi
kulit. Untuk berbagai tipe terapi rendaman dan pemakaiannya.
(Smeltzer,:1845)

b. Farmakologi
Pengobatan secara farmakologi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Pengobatan topical
a. Hidrasi kulit.
Kulit kering, mudah retak, sehingga mempermudah
masuknya mikroorganisme patogen, bahan iritan dan
allergen. Pada kulit yang demikian diperlukan pelembab
misal, losion dan krim untuk stadium akut, dan salep ketika
inflamasi menjadi kronik dan kulit menjadi
likenifikasi( penebalan kulit).
b. Losion
Losin memiliki dua tipe : suspensi yang terdiri atas serbuk
dalam air yang perlu dikocok sebelum digunakan, dan larutan
jernih yang mengndung-unsur-unsur aktif yang bisa dilarutkan
sepenuhnya. Losion biasanya dioleskan langsung pada kulit
tetapi kasa yang dicelupkan ke dalam losion dapat ditempelkan
pada daerah yang sakit. Losion dioleskan setiap 3-4 jam.
c. Krim
Dapat berupa suspensi minyak air atau emulsi air dalam
minyak dengan unsure-unsur mencegah pertumbuhan bakteri
hingga jamur. Emulsi air dalam minyak lebih terasa berminyak
dan lebih disukai untuk mengeringkan serta mengelupaskan
dermatosis. Krim oleskan pada kulit pada tangan. Preparat ini
dipakai untuk memberikan efek pelembabdan emolion.
d. Salep

15
Bersifat menahan kehilangan air dan melumasi serta
melindungi kulit,prerarat ini unuk kelainan kulit yang kronis.
Dioleskan dengan tangan yang memakai sarung tangan.
(Smeltzer:1843 )
2. Pengobatan sistemik
a. Kortikosteroid
Digunakan untuk eksaserbasi akut dalam jangka
pendek. Pemakaian jangka panjang menimbulkan eferk
samping yaitu lesi akan bertambah berat.
b. Antihistamin
Membantu mengurangi rasa gatal yang hebat
terutama malam hari, sehingga menggangu tidur dengan
dosis 10-75 mg secara oral pada malam hari.
c. Anti infeksi eritromisin, asitromisin, atau
klaritromisin, dikloksasilin, oksasilin, atau generasi pertama
sefalosporin ( Marwali: 145)

2.12 PENGOBATAN DI RUMAH


Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat
membantu Anda mengatasi eksim:
1. Gunakan obat alergi atau anti-gatal
2. Lakukan bleach bath
3. Oleskan krim anti-gatal atau losion calamine pada area tersebut
4. Lembapkan kulit Anda setidaknya 2 kali sehari
5. Hindari menggaruk
6. Pasang kompres dingin dan basah
7. Mandi dengan air hangat
8. Gunakan sabun yang lembut tanpa pewarna atau pewangi
9. Gunakan pelembap udara
10. Kenakan pakaian yang dingin, bertekstur lembut dan
berbahan katun
11. Atasi stress dan kegelisahan.

16
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

i. Keluhan utama:
misalnya: gatal,gatal,rasa
2. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang Pola PQRST dapat digunakan untuk
menanyakan keluhan klien misalnya pada klien dengan keluhan klien.
Misalnya,pada klien pada keluhan gatal,dapat dikembangkan pengkajiannya
sebagai berikut:
P= Provokatif/Paliatif(pencetus)
Apa penyebab rasa gatal, yang meringankan dan memperberat rasa
gatal tersebut?
Q= Quality/quqntity(kualitas)
Bagaimana gambaran rasa gatal tersebut(seperti membakar,hilang
timbul atau bercampur nyeri).
R= Region/radiasi(lokasi)
Rasa gatal tersebut terasa dimana? Apakah menjalar? Jika menjalar
sampai dimana?
S= Sevirity Scale/(tingkat keperahan)

Berapa lama berlangsungnya dan apakah mengganggu aktifitas sehari-


hari?

T= Timing(waktu)

17
Kapan pertama kali dirasakan? Apakah timbul setiap saat atau sewaktu-
waktu?

3. Riwayat kesehatan dahulu

Untuk informasi riwayat kesehatan yang dahulu, misalnya demam,


penyakit kulit yang pernah diderita penyakit pernapasan atau pencernaan,
riwayat alergi, dan lain lain.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Tentang status kesehatan keluarga, dapat ditanyakan ada tidaknya


anggota keluarga yang menderita gangguan kulit, kapan dimulainya
gangguan itu, dan adakah anggota keluarga yang mempunyai riwayat
alergi.

5. Riwayat pengobatan atau


terpapar zat

Tanyakan pada klien obat apa saja yang telah dikonsumsi atau
pernahkah klien terpapar factor-faktor yang tidak lazim. Misalnya, terkena
zat-zat kimia atau bahan iritan lainya.

6. Riwayat pekerjaan atau aktivitas sehari-


hari

Kebiasaan dan aktivitas sehari-hari klien perlu ditanyakan Misalnya,


bagaimana pola tidur klien, sebab pola tidur dan istirahat sangat
mempengaruhi kesehatan kulit. Lingkungan kerja klien juga perlu dikaji
untuk mengetahui apakah klien berkontak dengan bahan-bahan iritan.

7. Riwayat psikososial

Keadaan psikologis klien yang perlu dikaji misalnya, stress yang


berkepanjangan yang akan mempengaruhi kesehatan kulit seseorang ,
bahkan dapat menimbulkan kelainan kulit

8. Pemeriksaan fisik

Mengkaji ciri kulit secara keseluruhan:

a. Inspeksi

18
1). Warna kulit

Perubahan warna kulit juga dipengaruhi oleh banyak variable.


Gangguan pada melanin dapat bersifat menyeluruh atau setempat
yang dapt menyebabkan kulit menjadi gelap atau lebih terang dari
pada kulit yang lainnya. Kondisi tanpa pigmentasi terjadi pada
kasus albino.

2). Keadaan kulit.

Mengobservasi lokasi lesi, keadaan lesi dan kedalaman lesi.

b. Palpasi
1. Turgor kulit
Turgor kulit umumnya mencerminkan status hidrasi. Pada
klien yang dehidrasi dan lansia, kulit terlihat kering. Pada klien
lansia, turgor kulit mencerminkan hilangnya elastisitas kulit, dan
keadaan kekurangan air ekstrsasel.
Perhatikan seberapa mudah kulit kembali ketempat semula.
Normalnya, kulit segera kembali keposisi awal. Pada edema
pitting, tekan kuat area tersebut selama 5 detik dan lepaskan.
Catat kedalaman pitting dalam millimeter, edem +1 sebanding
dengan kedalaman dua millimeter, edem+2 sebanding dengan
kedalaman 4milimeter.
2. Tekstur kulit
Tekstur kulit pada perubahan menyeluruh perlu dikaji ,
karena tekstur kulit dapat berubah-ubah dibawah pengaruh banyak
variable. Jenis tekstur kulit dapat meliputi kasar, kering, atau
halus.(Raharyani, 2008, 12)

19
B. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barrier


kulit

2. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak-bercak merah pada kulit

3. Nyeri berhubungan dengan lesi kulit

C. Intervensi

N DIAGNOSA NOC NIC


O KEPERAWATAN
1 Kerusakan Intergritas
La label noc: (1101) integritas Label nic:(3660) perawatan luka
Kulit berhubungan jaringan:kulit&membrane 1. memberikan perawatan
dengan perubahan mukosa insisi pada luka yang
fungsi barrier kulit. 1. suhu kulit diperlukan
2. elastisitas 2. memberikan perawataan
3. ketebalan
ulkus pada kulit yang
4. perfusi jaringan
5. integritas kulit diperlukan
3. memberikan balutan yang
sesuai dengan jenis luka
1
4. ganti balutan sesuai dengan
jumlah eksudat dan drainase
5. periksa luka setiap kali
perubahan balutan

20
2 Resiko infeksim Label noc:keparahan infeksi Label nic: control infeksi (6540)
berhubungan (0703) 1.anjurkan pasien mengenal teknik
dengan lesi,bercak- 1. kemerahan cuci tangan dengan tepat
2. nyeri
bercak merah pada 2.gosok kulit pasien dengan agen
3. ketidak stabilan suhu
kulit 4. Kolonisasi kultur anti bakteri yang sesuai
area luka 3. pastikan teknik perawatan luka
5. jaringan lunak
yang tepat
4.anjurkan pasien untuk minum
antibiotic seperti yang
disarankan
5. berikan terapi antibiotic yang
sesuai

3 Nyeri berhubungan Label noc:status keyamanan Label nic:manajemen nyeri (1400)


dengan lesi kulit (2008) 1.berikan informasi mengenai nyeri
1.kesejahteraan fisik 2.kendalikan factor lingkungan
2.kontrol terhadap gejala yang dapat mempengaruhi
3.kesejahteraan psikologis respon pasien terhadap ketidak
4.dukungan social dari nyamanan
keluarga 3.pilih implementasi tindakan yang
5.perawatan sesuai dengan beragam
kebutuhan 4.evaluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lainnya mengenai
efektifitas tindakan
pengontrolan nyeri yang pernah
digunakan sebelumnya
5.pastikan perawatan analgesic bagi
pasien yang dilakukan dengan
pemantauan yang ketat

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kulit adalah organ terbesar dan paling terlihat pada tubuh.


Kelainan kulit memberikan kesempatan bagi perawat untuk
memberikan perawatan yang memperlihatkan perbedaan jelas pada
klien. Ada banyak sekali penyakit yang menyerang kulit manusia,
salah satunya adalah Eksim . Eksim merupakan sebuah kelainan kulit
dengan gejala subyektif rasa gatal. Penyakit ini biasanya ditandai
dengan ruam yang polimorfi dan umumnya berbatas dengan tegas.
Kulit tampak meradang dan iritasi. Peradangan ini bisa terjadi dimana
saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki.

B. Saran

Mahasiswa Keperawatan perlu untuk mengetahui asuhan


keperawatan yang tepat pada pasien eksim. Menyadari penulis masih
jauh dari kata sempurna, diharapkan kedepannya dengan berbagai
sumber dan penelitian terbaru makalah dapat disempurnaakan dengan
sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen.


Jakarta : Salemba Medika.
Brown, Robin Graham dan Tony Burns. (2005). Dermatologi. Jakarta :
Erlangga.

FKUI. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Black,Joyce M & Hawks.(2014).Keperawatan Medikal Bedah Edisi


8.Jakarta:EGC.

Smeltzer, Suzanne C. (2002).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8


volume 3. Jakarta : EGC.

Dochterman,jttM,.&bulechek,G.M.
(2004)Nurusinginterfanceclasification(NEC) (5 tahun ed)amerika:mosby
elseiver

Morrhead,S.,jhansen,M.,maas,M.,&swanshon,L.(2008).Nurisng Outcames
classification(NOC) (5 tahun ed).unitad states of America:mosby elseifer

23

Anda mungkin juga menyukai