Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Kasus: Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi

II. Proses Terjadinya Masalah:


Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami pasien
gangguan jiwa. Biasanya adanya gangguan berupa sensasi berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus nyata. Halusinasi terbagi menjadi
menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Halusinasi suara (ditandai dengan bicara atau tertawa sendiri
tanpa lawan bicara, marah-marah tanpa sebab sebab), b. Halusinasi penglihatan (ditandai dengan
menunjuk-nunjuk arah tertentu, ketakutan pada objek yang tidak jelas, melihat sesuatu yang
tidak jelas/tidak ada), c. Halusinasi penghidu (ditandai mencium bau-bauan, sering menutup
hidung), d. Halusinasi pengecapan (ditandai dengan sering meludah, muntah, merasakan rasa
yang tidak enak), e. Halusinasi perabaan (ditandai dengan menggaruk-garuk permukaan kulit,
merasakan ada benda asing dalam kulitnya). Penyebab halusinasi ini biasanya karena faktor
genetis, neurobiologis, teori virus, psikologis, dan didukung adanya proses penerimaan informasi
yang berlebihan, seperti kehilangan sesuatu yang penting (Keliat, 2009).

III. Data yang perlu dikaji:


A. Data Objektif:
a. Klien berbicara dan tertawa sendiri.
b. Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu.
c. Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu.
d. Disorientasi.
B. Data Subjektif:
a. Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata.
b. Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata.
c. Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus.
d. Klien merasa makan sesuatu.
e. Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya.
f. Klien takut pada suara/ bunyi/ gambar yang dilihat dan didengar.
g. Klien ingin memukul/ melempar barang-barang.

IV. Pohon Masalah:

Risiko Mencederai Diri Sendiri, Orang lain dan Lingkungan

Halusinasi

Isolasi sosial

V. Rencana tindakan keperawatan:


- SP1:
a. Membantu pasien mengenal halusinasi
b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, dengan cara:
- jelaskan cara menghardik halusinasi
- peragakan cara menghardik
- minta pasien memperagakan ulang
- pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien
- masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
- SP2:
a. evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
b. latih berbicara/bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul
c. memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien

VI. Referensi:
Keliat, B, Akemat, dkk. (2009). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Townsend, Mary C. (2008). Nursing Diagnosis In Psychiatrric Nursing : Care Plans and
Psychotropic Medication – 7th Edition. Philadelphia : F. A. Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai