Anda di halaman 1dari 3

Biodegradable Disposable Toiletries

Latar Belakang & Alasan Pemilihan Masalah Bisnis


Plastik merupakan salah satu penyumbang pencemaran lingkungan terbesar yang
pernah ada. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of
Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia.
Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut.

Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya
menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29
juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Timbunan sampah nasional
pada 2017 mencapai 65,8 juta ton. Sementara, capaian pengurangan sampah nasional hanya
sebesar 1,3 juta ton atau hanya 2,12% dari total timbulan sampah. Pada tahun 2015,
diperkirakan 61 persen kemasan kosmetik dan produk perawatan kulit terbuat dari plastik, dan
pada tahun 2019 produk ini naik sampai 12 persen, dan lebih dari 552 juta botol shampoo
setiap tahunnya menjadi sampah plastik. Plastik menjadi permasalahan sampah di Indonesia
dan dunia karena plastik merupakan bahan an-organik sehingga sangat lama terurai bahkan
bisa memakan waktu 500 hingga 1000 tahun lamanya

Solusi Bisnis

Dengan permasalahan yang diatas, kami menawarkan solusi bisnis berupa shampoo /
sabun/ pelembab / dan toiletries lainnya tanpa botol, yaitu dengan bahan pembungkus dari
rumput laut yang akan larut dengan air dan langsung habis dipakai dalam satu kali pemakaian,
sehingga tidak menimbulkan sampah baru. Bahan untuk sabun / shampoo / dsb yang kami pakai
juga dari bahan-bahan yang bebas kimia berbahaya, sehingga tidak menjadi limbah polusi air
dan baik untuk kesehatan kulit.

Target Pasar

Target pasar yang menjadi sasaran kami adalah:

- B2B: Hotel sebagai amenities kit, karena merupakan salah satu masalah sampah dari
botol-botol kecil yang ada di hotel dan tujuannya untuk sekali pakai.
- B2C : untuk travelling, karena penggunaanya sekali pakai, sehingga mudah dibawa
dan digunakan.
Proses Bisnis Sederhana

Proses bisnis [biodegradable toiletries brand] ini dimulai dari proses pembuatan produk
toiletries seperti sabun, shampoo, dsb dengan menggunakan bahan-bahan organik sehingga
tidak menghasilkan polusi air. Kemudian produk toiletries tersebut dikemas di dalam packaging
yang berbahan dasar dari rumput laut, dimana packaging tersebut juga tidak akan menimbulkan
polusi lingkungan seperti yang terjadi saat ini jika menggunakan packaging plastik karena rumput
laut akan terurai dengan sendirinya.

Setelah proses packaging selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses distribusi ke
konsumen bisnis dan konsumen akhir, dimana konsumen bisnis kami adalah hotel, sedangkan
untuk konsumen akhir akan didistribusi melalui platform retail offline maupun online.

Business Model Canvas

Deskripsi Pertumbuhan Bisnis dan Keberlanjutannya

Menurut Euromonitor, perkiraan pertumbuhan industr1 bath and shower tahunan di


Indonesia adalah 9% (CAGR) atau mencapai sebesar IDR 10,8 triliun di 2023. Pertumbuhan yang
lebih tinggi berada dalam kategori body wash / shower gel dibandingkan dengan bar soap. Dan
untuk bersaing di dalam bisnis yang sudah tersaturasi ini, kesempatan lebih besar jika dengan
penggunaan bahan-bahan natural. (Data Euromonitor terdapat pada appendix).

Anda mungkin juga menyukai